Set Me Free
Cast :
Yoon Jeonghan
Choi Seungcheol
Other Cast : Find by yourself
Pairing : SeungHan or JeongCheol
Genre : Romance, Drama
Inspired by : Set Me Free - Kim Taeyeon
Author Note : dont take this FF without my premission! Or karma will haunted you! Kritik dan Saran di terima asal membangun. Dont be silent reader karena commentmu bisa membuat saya lebih semangat dalam membuat cerita.
Happy Reading...
Seorang yeoja cantik menatap pantulan tubuhnya di cermin berukuran besar. Mata indahnya menatap setiap inci pahatan tuhan yang Ada di tubuhnya. Tangannya yang mulus tanpa lecet, bibir tipisnya, pinggangnya yang ramping, rambutnya yang di cat berwarna blonde tampak sangat halus, Mata indahnya, kulitnya yang lembut dan putih membuat siapapun bisa iri menatap yeoja itu. Selain penampilannya yang cantik, namun hatinya tak kalah lebih cantik. Membuat siapapun yang mengenalnya akan selalu berada di sisinya.
Sebuah gaun berwarna soft pink membalut tubuh rampingnya. Senyum manisnya tak kunjung luntur Dari wajahnya saat melihat tubuhnya yang tampak anggun. Sebuah Nada indah mengalun Dari benda kotak berwarna putih yang tergeletak di atas tempat tidur. Yeoja itu membuka handphonenya Dan menemukan sebuah pesan hinggap di inboxnya. Tangannya terulur menggambil tas setelah membaca pesan singkat itu.
Mobil mewah berwarna putih berhenti di sebuah ballroom, kaki jenjang yeoja cantik itu melangkah, membawa yeoja cantik itu ke sebuah ruangan besar berisikan banyak pasangan berdansa. Yeoja itu mengedarkan matanya ke setiap ruangan. Hingga matanya bertemu dengan Mata seorang namja tampan yang tengah berdansa dengan seorang yeoja cantik yang menggunakan dress berwarna hitam, senada dengan jas yang digunakan namja yang menyandang status sebagai mantan kekasih yeoja cantik yang menggunakan dress berwarna soft pink.
Pesta dansa yang di adakan berlangsung sangat meriah, namun yeoja cantik itu tak merasa senang ataupun bersemangat mengikuti pesta yang di adakan kampusnya, ia merutuki dirinya sendiri yang memilih mengikuti acara yang pada akhirnya membuat nya patah hati. Hatinya sungguh teriris melihat pemandangan seorang namja tampan dengan Mata tajamnya tengah berdansa dengan seorang yeoja cantik berambut kecoklatan. Keduanya tampak sangat serasi di dukung oleh kepopuleran mereka di kampus.
"Jeonghan-ah" panggil seorang namja tampan yang tengah berdiri dengan santainya di samping yeoja cantik
"Mingyu? Kenapa disini? Mana partner dansamu?" Tanya yeoja cantik yang di panggil Jeonghan pada namja tampan yang bernama Mingyu
"Aku datang sendiri, Jeonghannie. Mau berdansa denganku?" Tawar Mingyu yang hanya di jawab dengan anggukan oleh yeoja itu
Sepanjang Jeonghan dan Mingyu berdansa, memori Jeonghan membawanya kembali pada pesta dansa 2 tahun yang lalu saat mereka masih berada di semester pertama. Saat itu, Jeonghan tengah berdansa dengan Seungcheol. Choi Seungcheol, namja bermata tajam yang menjadi sosok terpenting dalam hidup Jeonghan. Keduanya menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih hingga akhirnya Seungcheol memutuskan hubungan dengan Jeonghan tepat 2 hari sebelum anniversary mereka. Namun kini Jeonghan sadar seberapapun yeoja cantik itu mencoba melupakan Seungcheol, semakin jelas ingatannya saat saat dengan Seungcheol.
* JeongCheol *
Jeonghan melangkahkan kaki jenjangnya menuju sebuah apartment di daerah Chungmuro. Sebuah apartment bercat putih dengan dekorasi beberapa tanaman di sudut ruangan. Setelah menyalakan lampu, Jeonghan meletakkan mantelnya serta tasnya di atas sofa. Langkah kakinya membawa yeoja cantik itu menuju ke kamar, yeoja cantik itu menghempaskan tubuhnya di tempat tidur berukuran Queen Size. Tangan mungil nya meraih sebuah foto yang berada di atas desk. Jemari lentiknya mengusap foto seorang namja yang tengah mencium pipi kanannya.
Sebuah krystal bening meluncur dari Mata yeoja itu, sesekali yeoja itu menekan dadanya yang terasa sesak. Jeonghan merutuki tubuhnya yang selalu tak bisa melupakan namja yang mengisi hatinya yang kini hanya tertinggal lubang besar akibat perbuatan namja itu. Walaupun kini namja itu pergi meninggalkan Jeonghan, yeoja itu tak pernah berhenti berharap suatu hari nanti, namja itu akan kembali ke sisinya.
* JeongCheol *
Haripun berganti sebuah harapan baru datang. Itulah yang di ucapkan oleh yeoja bermata indah yang kini berada di kampusnya, ia berjalan menuju kelas music yang berada di samping kelas rap. Ia melangkahkan kakinya menuju ruangan berukuran 12 x 30, pandangannya berhenti pada sebuah piano berwarna putih yang berada di sudut ruangan. Jemari lentiknya menekan tuts dengan lembut, sebuah Nada Dari lagu 8Eight - Goodbye My love melantun dengan lembut disertai suaranya.
"Goodbye my love, I'll send you off
The memories and remembrance, I'll forget them all
I'll erase and erase and remove any mark of love from my heart"
Sebuah krystal bening mengalir dari wajah cantiknya, tangannya bergetar. Sebuah isakan mengiringi nyanyiannya. Ia menarik nafas sebelum melanjutkan nyanyiannya yang terhenti.
"If time kept passing I thought I would forget you
Again and again, you keep getting into my heart
No, my love I can't send you off
You, you, I should forget you
Even if I erase and erase, I think you're the only one for me
I'm sorry, Choi Seungcheol"
Tanpa Jeonghan sadari sendari tadi ada seorang namja yang tengah mengamatinya. Namja itu meringis menekan dadanya, ia menyadari kebahagiaan Jeonghan tak akan mampu ia beri hanya Seungcheol lah yang mampu membuat Jeonghan bahagia.
Setelah menyelesaikan nyanyiannya, Jeonghan menghapus jejak airmata yang masih ada di wajah cantik nya sebelum kelas nya di mulai dan sedikit membubuhi beberapa make up lagi di wajahnya agar tidak terlihat sedikit berantakan fikir yeoja itu.
"Pagi Jeonghan" sapa seorang yeoja cantik yang berstatus sebagai sahabat Jeonghan.
"Pagi Wonwoo-ah" sapa Jeonghan
"Kau tau? Tadi aku melihat Mingyu, wajahnya tampak sedih. Melihat dia sedih membuatku sedih"
"Wait a minute, aish aku baru sadar ternyata sahabatku ini menyukai princeka kita. Kau tau Wonnie-ah? Aku berdansa dengan nya saat pesta dansa. Kau tak cemburu?" Goda Jeonghan
"MWO?! JINJJA?! Tau gitu, aku tak menerima ajakan Si pangeran cina itu" jawab Wonwoo yang disambut dengan kekehan dari Jeonghan. Jeonghan merasa beruntung, walaupun kini Seungcheol pergi dari sisinya, ia masih memiliki Wonwoo yang selalu bersamanya.
* JeongCheol *
Jeonghan tengah berdiri disebuah halte bus, yeoja cantik itu sekali lagi merutuki dirinya sendiri mengapa ia tak membawa mobilnya. Sesekali Jeonghan menatap jam tangan yang mengalung dengan manisnya di tangan Jeonghan. Ia mengedarkan pandangannya Dan pandangannya tertuju pada sebuah sepeda motor yang kini berhenti di hadapannya.
"Hi Mingyu" sapa Jeonghan pada namja itu
"Hi Jeonghan, mau bareng?"
"Apakah merepotkan?"
"Tidak"
"Benarkah?"
"Ya percayalah, sudah ayo"
Sepeda motor sport berwarna merah tengah menembus jalanan kota seoul yang ramai. Tangan mulus Jeonghan melingkar dengan anggunnya di pinggang Mingyu. Sepanjang jalan yeoja itu terdiam, entah mengapa Jeonghan merasakan betapa susahnya tertawa lepas sekeras apapun yeoja itu coba, semakin sulit yeoja itu untuk berusaha bertingkah bahwa dirinya bahagia tanpa Seungcheol.
Lamunan yeoja bermarga yoon itu seketika buyar saat Mingyu menghentikan motornya di depan sebuah kedai makanan yang memang lokasinya terletak tak jauh dari rumah yeoja cantik yang memiliki tubuh kurus, berulang kali mingyu bahkan wonwoo mengingatkan jeonghan untuk makan namun entahlah apa yang ada di fikiran Jeonghan hingga membiarkan tubuhnya kini sangat kurus.
"Gyu? Kenapa kita kesini? Bukankah kamu hanya berjanji untuk mengantarkanku pulang?" Tanya jeonghan sambil menyipitkan matanya yang di hadiahi sebuah cubitan di pipi tirus yeoja itu
"aku hanya ingin mentraktirmu makan, sudah berapa kali aku mengingatkanmu makan nona Yoon? Jangan hanya perhatikan Seungcheol, sesekali kamu harus memperhatikan kesehatanmu" ujar Mingyu yang tanpa ia sadari mengiris perasaan jeonghan.
"Apa separah itukah kondisiku Gyu?"
"Ikutlah denganku ke Jepang, aku pasti akan bahagiakanmu lebih dari yang Seungcheol lakukan. Aku sudah tidak tega melihat kondisimu yang seperti ini. Yoon Jeonghan, aku mencintaimu"
"A.. aku.."
"Aku tau kamu belum bisa membalas perasaanku, tapi berjanjilah untuk bahagia Han, karena kebahagiaanmu adalah sumber dari kebahagiaanku" ujar Mingyu sembari memeluk tubuh ringkih Jeonghan
"Maafkan aku gyu" jawab jeonghan lirih
* JeongCheol *
Setelah memastikan Mingyu pergi yeoja itu segera mengambil kunci mobilnya dan pergi ke sebuah taman yang terkenal di Goyang, ilsan lake park. Yeoja itu berharap jika ia berada disana ia mampu setidaknya melepas kenangannya bersama Seungcheol. Sesampainya di sana Jeonghan memasang earphonenya sebuah lagu berjudul Farewell by Kim Taeyeon mengalun lembut dari cellphonenya. Ia memandangi kosong danau yang perlahan mulai membeku. Memori yeoja cantik itu membawa ia kembali tenggelam pada masa lalunya dengan Seungcheol. Yeoja cantik itu tak habis fikir kenapa ia tak bisa melepaskan Seungcheol dan juga kenangan kenangan mereka. Kenangan kenangan itu membuat sakit yang ada di dalam hati Jeonghan semakin nyata.
"Ehem" Jeonghan terkejut mendengar suara yang selama ini ia rindukan terdengar di telinganya. Betapa terkejutnya ia menemukan Seungcheol tengah duduk disebelahnya
"S..Seungcheol?"
"Hi Jeonghan"
"Hi, A..Apa yang kau lakukan disini?"
"Menunggu Doyoon" jawab Seungcheol enteng, tanpa namja itu sadari perkataannya menyakiti hati kecil Jeonghan.
"Mianhae Seungcheol aku harus pergi dulu" ujar Jeonghan lalu berlari secepat yang yeoja itu mampu sedangkan Seungcheol yang melihat tas Jeonghan tertinggal berusaha mengejar Jeonghan
Tanpa Jeonghan sadari sebuah Mobil menghantam tubuh mungilnya, tubuhnya terpental beberapa meter dari tempatnya berdiri yang hendak menghampiri mobilnya yang terparkir di seberang. Darah segar mengalir dari wajah cantik yeoja bermarga Yoon. Tubuh yeoja itu terasa mati rasa, pandangannya perlahan memudar. Ia mengedarkan matanya pada seorang namja yang ia sayang tengah mengangkat tubuhnya yang semakin melemah.
"PANGGIL AMBULAN!" Ujar Seungcheol. Air Mata lolos Dari Mata Seungcheol.
"S..Seung..Ch..Cheol" panggil Jeonghan pelan, entah mendapat kekuatan Dari mana yeoja cantik itu mampu menghapus air Mata yang mengalir deras dari pipi Seungcheol.
"M..maafkan a..ak..aku, a..ak..ku t..ta..tak bi..bisa me..lu..pakan..mu" Seungcheol hanya mampu terdiam, air matanya tetap turun dengan deras akibat ia tak mampu bendung lagi. Air Mata terus berjatuhan dari namja bermarga Choi itu mengenai wajah cantik Jeonghan yang berlumuran darah
"A..a..Ku me..ne..pa..ti jan..janji..ku u..unt..tuk me..mencintai..mu hi..ngga a..akhir.. Ha..hayatku, ci..cintai.. Dia.. Se..seperti.. A..aku.. Men..cintaimu"
"A..aku.. Se..senang.. K..kau a..Ada di sa..at ter..akh..irku.. Sa..ra..nghae.. C..Choi..Seung..cheol" Mata indah Jeonghan tertutup perlahan nafasnyapun berhenti seketika
*JeongCheol*
Pemakaman Jeonghan berlangsung dengan tenang. Walaupun banyak yang tak percaya Jeonghan pergi secepat itu. Minki hanya mampu terisak saat abu Jeonghan di sebarkan ke laut. Sedangkan Seungcheol hanya terdiam, jemarinya mengengam sebuah Surat yang di temukan oleh dokter saat jenazah Jeonghan di otopsi. Seungcheol perlahan membuka Surat yang berisi tulisan rapi Jeonghan dan sedikit bercak darah.
Dear Choi Seungcheol,
Aku tau kini kau sudah bahagia disisi orang lain, sedangkan aku? Aku masih tak bisa melupakanmu. Bagaimana caraku melupakanmu? Bagaimana aku bisa memulai segalanya? Jika kau masih berdiri dengan tegaknya di hatiku? Maafkan aku, jika kau melihat hidupku yang seperti ini. Aku tahu aku tak dapat memilikimu lagi. Mungkin hidupku hanya lah kehidupan yang di takdirkan penuh dengan rasa sakit. Aku menghadapi hari hariku dengan rasa yang sangat menyakitkan, setiap malam rasa sakit itu semakin terasa, kenangan saat kita bersama dan kenangan saat kau melepaskanku. semua terasa saat malam menghampiriku.
Kau tau? Saat aku terdiam, aku teringat pada rasa sakit itu dan harapan bahwa kau akan kembali kesisiku. Biarkan aku tersakiti dalam diam hingga suatu hari nanti aku bisa melepaskanmu perlahan dan perlahan hingga membawaku kembali utuh seperti dulu. Aku akan tetap menepati janjiku untuk mencintaimu hingga akhir hayatku. Walaupun aku nantinya aku harus melangkah menjauh darimu. Tapi ingatlah satu hal, hanya sosok Choi Seungcheol yang selamanya Ada di hatiku.
Cintaku, harapanku...
Ku lepas kau pergi, walaupun saat seperti ini adalah saat yang sangat menyakitkan dalam seumur hidupku. Karena melepasmu berarti melepas nafasku, nyawaku dan jiwaku. Aku masih sangat mencintaimu...
Yang kau sakiti
Yoon Jeonghan
The end
Lastly, don't forget to review
