Tsunayoshi atau secara singkatnya dipanggil Tsuna tengah mengayuh sepedanya pelan. Sepeda usangnya berdecit setiap kali dia mengayuh. Terdapat lampu kecil dikedua stangnya yang memudahkan dirinya untuk mengendarai sepedanya dimalam hari. Tetapi hari ini adalah hari dimana adanya pengecualian, dia tidak memerlukan cahaya lampunya untuk dapat menerangi jalan karena saat ini dari sekian tahun cahaya aurora datang kembali menerangi Jepang. Jujur, baru pertama kali Tsuna melihat aurora secara langsung dan sungguh betapa indahnya cahaya tersebut. Warna hijau dan biru bersinar terang menerangi jalanan.
Karena terlalu terpukau dengan keindahan aurora Tsuna melupakan jika dirinya sudah disana lebih lama dari yang diinginkannya. Tsuna mengayuhkan pedal sepedanya kembali menelusuri jalan setapak.
Tsuna menyenderkan sepedanya kepagar yang setelahnya dia rekatkan rantai ke roda sepeda dan tiang pagar dan diberikannya gembok. Setelah itu Tsuna melempar tas ranselnya kedalam rumah sebelum diikuti dirinya yang memanjat tiang tersebut dan melompat turun. Menyelempang tasnya kebahu, dia membuka pintu perlahan, mendapati jika lampu telah mati yang menandakan jika mereka telah tidur.
Secara perlahan dia menutup kembali pintu dan bergegas kedalam kamarnya. Tsuna menyalan lampu kamarnya sebelum mengunci pintu kamar tidurnya dari dalam. Karena rasa lelah membuat dirinya memutuskan untuk tidak mandi, hanya dengan membasuh muka dan mengganti bajunya Tsuna membaringkan badannya ke kasur dan langsung tertidur pulas.
Diumurnya yang akan beranjak 11 tahun bulan depan ini, Tsuna berupaya untuk melarikan diri dari rumah. Dari keluarga kelam ini, pergi sejauh-jauhnya dari mereka.
Sudah segala upaya dia lakukan sebelum hari H- tiba, dari mengumpulkan uang dari hasil penjualan barang haramnya, mengumpul persediaan untuknya agar dapat bertahan hidup diluar nanti (Seperti p3k, daypack, pisau serba guna, kompas, beberapa pakaian beserta baju hangat) semua telah dia tentukan. Tak jarang dia membuka website tentang cara bertahan hidup di alam. Juga, karena kemungkinan suatu saat nanti jika dirinya harus pergi keluar negri, Tsuna mengambil kesempatan untuk mempelajari berbagai macam bahasa di internet.
Kini setelah semuanya telah siap, dirinya tinggal menunggu dan berharap jika saat H- tiba tidak terjadi apapun dan semua rencananya berjalan dengan lancar.
