Distance
Tokoh: Shinichi Kudo, dan Ran mouri.
Summary: Uhm... apa ya? Aku bingung jika disuruh bikin summary. Dibaca aja deh.
Warning: Aneh, Gak Nyambung, dan Sulit dimengerti. Pokoknya serba kekurangan deh...
Ini fanfiction(cerita) Detective Conan.
.
Distance
.
Kau menatapku diam ketika aku mulai berjalan. Hatiku sakit ketika aku berjalan, karena seolah-olah aku meninggalkanmu sendirian.
'Ran, apakah bagimu aku egois?'
Sudah berhari-hari kita tak bertemu atau kita tak akan pernah bertemu? Yang bisa aku lakukan hanya menatap fotomu yang berada di kamarku. Dunia ini bagaikan sudah berakhir. Aku ingin melihatmu, hanya ingin melihatmu aku sudah puas. Aku mulai mengingat-ingat kembali kenangan kita, dan bukan melenyapkannya.
Saat aku sedang berjalan melewati kerumunan, aku tak sengaja melihat punggungmu. Kenapa aku tidak menyadarinya? Kalau aku sedang mengulurkan tanganku padamu, berharap aku dapat menggapaimu. Bahkan jika sudah terlambat, aku ingin meemperbaikinya. Meskipun mustahil, akan kukatakan padamu. " Ran, maafkan aku."
Namun, aku melihat kau berjalan pergi, aku pun langsung mengejarmu dan terus berlari mengejarmu. Aku pun menerobos masuk kedalam kerumunan, sambil meneriaki namamu.
"Ran!" Aku memanggilmu berkali-kali, namun kau terus berjalan.
"Apakah suaraku tidak keras? Apakah kau tak mendengarnya?" Pikirku sedih.
Kau terus berjalan tanpa menoleh kebelakang sedikitpun. Seolah-olah kau telah meninggalkanku, dan melupakanku. Aku masih tidak bisa menemukan jawaban apapun tentang tindakan ini.
"Apakah ini benar atau salah? Tolong beritahuku."
"Dapatkah aku melihatmu? Hanya melihatmu." Gumamku. Tiba-tiba terdengar suaramu.
"Shinichi?" Aku pun tersadar bahwa itu hanyalah mimpi, dan sekarang adalah waktu yang sebenarnya. Aku takut jika itu benar-benar terjadi, aku pun hanya menggenggam tanganmu erat, membuatmu menatapku heran.
"Ada apa?"Tanyamu.
"Aku tidak ingin melepaskanmu." Ucapku, kau pun tersenyum lembut padaku.
"Tapi, aku tak mungkin menemanimu,Shinichi." Ucapmu sambil tersenyum lembut. Aku hanya menggenggam tanganmu lebih erat. Perasaanku menjadai semakin kuat padamu, hingga akhirnya aku menyadarinya...
Bahwa aku hanyalah seorang pria yang egois...
End
