"Karena aku tak akan menyerah padamu, Baek"
- Park Chanyeol
.
.
.
Forgive Me
By Admin Park
Main Cast:
Byun Baekhyun, Park Chanyeol
Other Cast:
Find it by yourself.
Genre: Drama-Romance
Rate: M
Warning: Yaoi, Boys Love, Boy x Boy
.
.
.
Chapter : 1
.
.
.
Park Chanyeol. Dari namanya saja kita pasti tahu siapa dia ini. Seorang aktor muda berbakat yang dikenal disetiap sudut Seoul. Siapa yang tidak kenal Park Chanyeol? Diumurnya yang masih bisa dibilang muda, dia bisa mendapat berbagai trophy dari berbagai acara, mendapat berbagai penghargaan sebagai 'aktor muda berbakat', mendapat pujian dari para netizen dan menjadi panutan bagi artis-artis yang baru debut.
Untuk seorang laki-laki berumur 24 tahun bisa dibilang hal ini tidak lah mudah. Tapi, tidak dengan Chanyeol. Ia bisa menaikkan namanya dalam sekejap. Dia bisa menarik setiap penonton untuk menyukainya. Ia bisa membuat semua orang menyukainya.
Selain berbakat, Chanyeol juga memiliki wajah yang sangat rupawan bak pangeran di dongeng-dongeng. Baiklah, itu agak berlebihan. Tapi yang jelas semua orang rela mengorbankan segalanya hanya untuk sekedar mengenalnya lebih dekat.
Bukannya ingin menyombongkan diri. Tapi percaya lah, Chanyeol adalah orang yang sangat ramah. Satu plus lagi untuk si 'sempurna' Chanyeol. Begitulah orang memanggilnya. Chanyeol akan selalu membungkukkan badannya bila menyapa hyung, noona atau orang yang ia hormati. Selalu menyapa orang-orang dengan senyum andalannya. Senyum yang tak pernah hilang dari wajahnya.
Saking ramahnya, hal ini membuat seseorang, atau lebih tepatnya pacar Chanyeol menjadi cemburu besar.
Pacar?
Well, jika kalian berpikir pacaran ini berjenis backstreet maka jawabannya adalah iya.
Pernah mendengar pepatah 'tidak ada manusia yang sempurna'?
Pepatah itu mungkin harus diajukan kepada aktor ternama kita ini. Kesemuaan milik Chanyeol mungkin memang sempurna. Wajah rupawan, karir melambung tinggi, orang-orang yang menyukainya. Bahkan beberapa orang minder dan malu bila harus bersanding dengan nya.
Tapi apa jadinya jika Park Chanyeol ini mengalami penyimpangan seksual?
Yup, dia gay.
Park Chanyeol orang yang selalu dielu-elukan namanya adalah seorang gay. Tapi percayalah dia hanya gay untuk satu orang. Hanya satu orang dan dia berjanji tak akan berubah.
Orang itu adalah manager sekaligus pacarnya.
Byun Baekhyun.
Nama yang indah bukan? Percayalah Chanyeol selalu mengagumi laki-laki mungil ini. Semua yang ada di diri Baekhyun, Chanyeol menyukainya.
Wajah bulat nya yang terkesan lucu tapi tidak gendut, bibir tipis yang pas berwarna merah, hidung bangir, kulitnya yang halus seperti bayi dan senyum nya yang merekah hingga membuat matanya selalu menyipit, tentu itu terkesan sangat lucu.
Senyum Baehyun adalah favorit Chanyeol. Setiap ia nyengir atau mungkin tersenyum lebar itu sangat menghangatkannya. Dia merasa hidup dan bersemangat dengan melihat senyum itu.
Seks? Oh percayalah. Chanyeol belum pernah menyentuh Baekhyun dengan intim. Sedikitpun belum Chanyeol sangat mendambakan kulit Baekhyun tapi, dia berusaha untuk tidak memaksa kekasihnya ini. Alasannya simpel,
Dia tak ingin menyakiti Baekhyun.
Tak pernah sekalipun dia berpikir untuk memaksa Baekhyun melakukan seks, bahkan saat ia mabuk Chanyeol tetap menahannya.
Gentle? Cukup gentle. Pasalnya hal ini lah yang membuat dirinya dekat dengan yeoja-yeoja yang suka memujanya. Yah, bisa dibilang dia kurang belaian karena Baekhyun sendiri bukanlah orang yang peka.
Dia tak pernah menyetubuhi yeoja-yeoja itu. Dia tak sebrengsek itu tentu saja. Paling intim hanya bersalaman atau mungkin berbicara. Tapi, kemarin itu hal yang sama sekali tak ia sangka. Seorang model yeoja bernama Kim Nana, menciumnya didepan umum dan sial nya Baekhyun melihat itu. Kalian pasti tahu apa yang terjadi setelahnya. Tak perlu Chanyeol jelaskan bagaimana ia mengejar Baekhyun yang langsung lari dari studio itu.
Sudah 2 minggu lebih lamanya Baekhyun dan Chanyeol saling berjauhan. Tepatnya Baekhyun yang menjauhi Chanyeol. Karena Chanyeol bahkan terus menerus menghubungi Baekhyun setiap harinya tapi, tentu saja dia abaikan oleh Baekhyun.
Suatu hari Chanyeol datang ke apartemen Baekhyun berusaha untuk minta maaf dan menjelaskan segalanya tapi, begitu Baekhyun membuka pintu dan menemukan bahwa itu Chanyeol, dia langsung membanting pintu rumahnya bahkan sebelum Chanyeol berkata sesuatu. Hal ini tidak terjadi hanya sekali atau dua kali. Berulang-ulang kali dan hal itu membuat Chanyeol lelah.
Lebih menyakitkan lagi disaat Baekhyun menggantikan dirinya sebagai seorang manager dengan seorang laki-laki asal China, Luhan, yang ia ketahui adalah sepupu Baekhyun
Dan hal itu semakin membuat Chanyeol frustasi. Pekerjaannya menjadi berantakan. Ia jadi sulit tidur, mulai kehilangan nafsu makan dan pikirannya suka tiba tiba kosong. Chanyeol benar benar seperti mayat hidup dengan lingkaran hitam dan kulitnya yang semakin memucat.
Beberapa kali ia dimarahi oleh Sutradaranya karena tidak fokus dengan kerjaannya serta tak becus dalam melafalkan beberapa dialog. Itu membuat nya harus meminta maaf beribu kali.
Terlalu melankolis? Bisa dibilang iya, karena kebanyakan laki-laki akan memilih untuk meninggalkan pacarnya bila memiliki situasi seperti Chanyeol sekarang. Tapi tidak dengan Chanyeol. Sudah dikatakan diatas bukan bahwa Chanyeol sangat mencintai laki mungil nya? Jadi tak akan menyerah begitu saja.
Tapi,
Chanyeol benar-benar tidak taham jika harus berjauhan dengan Baekhyun. Dia merindukan semua yang berhubungan dengan Baekhyun.
Senyumnya, candanya, tawanya, bibirnya yang selalu mengerucut jika ia marah, bahkan Chanyeol suka membayangkannya dan diakhiri ia tertawa geli sendiri. Sering pula ia dibilang stress oleh sahabat kurang ajarnya, Jongdae, karena hanya dengan berjauhan bisa membuatnya down seperti ini.
Ia dan Baekhyun selama hampir setahun ini tak pernah berjauhan hingga 2 minggu lamanya. Ini masalah yang terburuk yang pernah mereka alami dan Chanyeol lah penyebab dari semua masalah ini. Well, walaupun Baekhyun yang salah tetap saja pada akhirnya Chanyeol yang akan meminta maaf. Tapi kali ini sudah melewati batas, dan Chanyeol harus segera mungkin melakukan sesuatu untuk mendapatkan maaf dari Baekhyun.
Bagaimana Chanyeol bis—
"PARK CHANYEOL!"
Saat itu Chanyeol langsung tersentak dari lamunannya, dia menatap ke arah Sutradara yang duduk jauh didepannya. Dia menatap Chanyeol dengan tatapan tajam dan penuh emosi. Chanyeol meringis dan langsung saja membungkukan badannya.
Chanyeol saat ini sedang shooting drama terbarunya di daerah Incheon, dan dia bahkan tidak sadar jika sedang melamun saat melakukan dialog.
Produsernya menatap nya nyalang. "Ya, ini sudah kesepuluh kalinya kita cut dalam satu scene dan semua itu karena mu Park." Ujar Sutradaranya dengan menekankan nama marganya.
Chanyeol membungkuk. "Saya minta maaf."
"Bisa kau tinggalkan masalah pribadimu itu dan jangan membawanya dalam pekerjaan? Karena itu membuat tenggat waktu kita semakin mundur dan aku tahu semua orang disini pasti merasa lelah."
"Saya minta maaf."
Sutradara itu berdecih. "Chanyeol, kau tahu aku tak ingin kasar dengan mu. Tapi, jika kau terus menerus seperti ini aku tak bisa membantu mu. Biasanya kau fokus dan melakukan segala sesuatunya dengan serius tapi, kali ini?" ujar produser itu seraya menatap Chanyeol iba. "Aku tak tau masalah apa yang menimpamu dan apa yang kau alami. Jadi jangan hanya meminta maaf lalu kau mengulanginya kembali."
Chanyeol memilih diam dan tak menyahut sama sekali.
Sutradara itu memijit kepalanya dan menghela nafas. "Ya,"
Chanyeol mendongak.
"Jika lusa kau masih seperti ini lagi, tidak konsentrasi dan membuat drama ini semakin kacau," Dia menjeda sejenak seraya menatap Chanyeol dengan malas "Kau akan ku gantikan."
Chanyeol membulatkan matanya.
Tak hanya diayang memiliki ekspresi itu. Karena hampir semua kru drama kaget dengan putusan si Sutradara. Bagaimana bisa, drama yang sudah setengah jalan digantikan begitu saja aktor utamanya?
"Bagaimana bisa kau me-"
"Aku bisa. Aku Sutradara disini dan aku tak ingin drama ini gagal hanya karena satu orang." Sutradara itu bangkit. "Lusa. Atau tidak sama sekali."
Sutradara itu membalikkan badannya menghadap kearah kru. "Break." Dia hendak melanjutkan langkahnya tapi dia berbalik menghadap Chanyeol dan berkata "Kau pulang lah. Cukup untukmu hari ini."
Chanyeol hendak melayangkan argumen karena di seperti di usir dari tempat ini tapi yang ada dia tergagap bingung dan berakhir dengan menjambak rambutnya frustasi.
Kenapa dia tak seprofesional ini? bahkan saat ibu dan ayahnya cerai Chanyeol tidak terlalu terganggu. Katakanlah dia durhaka tapi itu memang kenyataannya.
Luhan berjalan tergopoh-gopoh kearah Chanyeol seraya membawa dua botol air putih, "Minumlah, kau terlihat sangat kacau."
Chanyeol tersenyum pahit. "Begitukah?" yah, dia kacau seperti ini karena sepupu mungil mu itu Luhan.
Luhan hanya mengangguk.
"Apa ada yang menghubungiku?" Tanya Chanyeol seraya menegak minumnya.
"Hanya dari ibu mu dan Jongdae yang menanyakan kabarmu." Ujar Luhan seraya memberi ponsel milik Chanyeol.
"Kau yakin Jongdae hanya mengatakan kabarku?" Tanya Chanyeol lagi. Karena ia yakin sahabat bodohnya itu tidak mungkin sudi membuang pulsanya hanya untuk menanyakan kabarnya, begitupun dengan Chanyeol.
Luhan menghela nafasnya. "Baiklah, ia mengajak mu bermain billiard dan tentu saja aku tolak mentah-mentah. Kau tak bisa memarahiku karena menolaknya, okay, selain jadwalmu yang semakin menumpuk, kesehatan tubuhmu juga tidak baik saat ini, Chanyeol."
Chanyeol tersenyum tipis. Luhan benar-benar mirip Baekhyun, sangat cerewet dan dari gaya bicaranya sangatlah lucu. Hal ini malah membuatnya semakin rindu dengan Baekhyun. Chanyeol bertekad harus segera mendapatkan maaf dari Baekhyun sebelum ia dipecat dari dunia aktor ini.
"Tidak apa, aku juga tidak minat." Ujar Chanyeol seraya tersenyum kearah Luhan. "Hari ini aku pulang sendiri. Kau bawalah barangku dan pulang bersama pak Kim."
Luhan langsung menggeleng cepat, pasalnya Chanyeol yang pulang sendirian adalah ide terburuk.
"Tidak, kau pikir aku akan meninggalkanmu sendirian, lalu disaat kau kembali, polisi akan menghubungiku dan berkata bahwa 'si aktor Park Chanyeol mencari masalah di club karena mabuk-mabukan dan blabla' tidak. Dan tidak akan pernah."
Chanyeol tersenyum. "Aku tidak sebodoh itu, Luhan. Lagipula Baekhyun melarangku untuk minum."
Luhan menghela nafasnya. Dia menatap mata kelelahan Chanyeol dengan iba. "Cepatlah baikan. Kalian benar-benar menyiksa diri sendiri dan itu sangat konyol, kau tau itu."
Chanyeol hanya mengangguk. "Aku pergi."
"Baekhyun!" Pekik Luhan. Saat ini Luhan berada di kediaman sepupu idiotnya itu. Dia berjalan cepat dengan buku agenda milik Chanyeol. Dia mengarah ke arah laki-laki mungil yang sedang menyandarkan kepalanya di pinggir sofa seraya menonton tv.
Luhan benar-benar muak dengan segala drama yang Chanyeol dan Baekhyun lakukan. Benar-benar tak bisa dipungkiri dia ikut stress memikirkan bagaimana kebodohan mereka berdua beradu. Oh, ayolah? Mereka bahkan sudah berumur 20 keatas dan hanya karena masalah ciuman singkat memakan waktu dua minggu?
Demi tuhan, dia bahkan pernah melihat Sehun hampir seks dengan seorang pelacur di bar dan mereka hanya marah selama seminggu karena Sehun yang mengancam akan bunuh diri dari lantai dua balkon rumah Luhan. Itu sebenarnya pengalaman terkonyol sekaligus menyakitkan yang Luhan alami tapi, setidaknya dia bisa lebih dewasa memarahi adik sepupu manjanya ini.
Dan Luhan bertekad akan membuat keegoisan dua makhluk –lebih tepatnya Baekhyun- itu segera selesai. Dia bukan ingin ikut campur okay? Luhan hanya mengharapkan kebahagian Baekhyun sekaligus bisa menyelesaikan tugasnya sebagai manager gadungan ini dan cepat kembali ke China menemui pacarnya.
"Ada apa hyung?" Ujar Baekhyun kelewat santai. Oh lihat bahkan dia tak melihat ke arah hyungnya.
"Aw! H-hyung!" Baekhyun memekik disaat Luhan menjewer telinganya, asal kalian tahu jeweran Luhan adalah yang terbaik dan sangat sakit.
Luhan melepas jeweranya. "Perhatikan orang yang berbicara denganmu!" pekiknya.
Baekhyun mengelus telinganya. Wajahnya mengerut tak suka, "Ayolah hyung, aku sedang mencoba merilekskan diri, setidaknya bicara dengan baik!" Ujar Baekhyun kesal.
"Merilekskan diri atau mencoba untuk tidak merindukan Chanyeol?!" Ujar Luhan menusuk. Luhan menatap adik sepupunya dengan mata memicing dan kedua tangan dipinggangnya. Baekhyun hanya menundukkan wajahnya yang berarti tebakkan Luhan benar karena, Baekhyun akan selalu menundukkan wajahnya dan menggigit bibirnya disaat ia tertangkap berbohong.
Luhan menghela nafas, dia pun mendudukan dirinya di sofa menghadap kearah Baekhyun "Hei," Luhan mengenggam tangan Baekhyun.
Baekhyun mendongak, menatap kearah mata Luhan. Dia dapat melihat rasa kasihan dan lelah dari mata rusa Luhan.
"Aku tak bermaksud mencampuri urusan mu Baekhyun-ah, tapi selain masalah ini menyiksa dirimu sendiri dan Chanyeol, masalah ini juga merembet menjadi masalah bagi orang lain."
Dahi Baekhyun mengerut "Maksud hyung?" lirih Baekhyun
Luhan tersenyum. "Kau tau, Chanyeol hampir digantikan dari drama barunya."
Mata Baekhyun membola, dia benar-benar tak menyangka masalah nya akan menjadi sebesar ini. "Ke-"
"Chanyeol akhir-akhir menjadi susah makan, dia suka diam-diam membuang makanan yang aku berikan. Bahkan dia lebih memilih minum kopi daripada cola yang sangat ia sukai itu. Dia seringkali tidur terlalu larut padahal keesokan harinya ia harus bangun pagi buta menuju ke lokasi drama baru nya. Aku dapat melihat dari lingkaran hitam yang sering dikeluhkan makeup artist di sana. Chanyeol juga sering kali melamun saat melakukan casting dan hal itu yang membuat drama ini sering terundur karena Chanyeol yang selalu tidak fokus dan sering melamun. " Luhan menjeda sebentar melihat ke arah Baekhyun yang mulai menangis.
"Yang terparah hari ini dia bahkan melamun disaat melakukan dialog terpenting dan melakukan cut sebanyak 10 kali. Kau tahu sendiri Chanyeol belum pernah seburuk ini seumur hidup."
Baekhyun terisak kecil. Dia sebenarnya sudah sangat amat sangat sangat merindukan giant nya itu. Tapi, dia terlalu gengsi dan egois tak memikirkan masalah kedepannya atau akibat dari sifatnya ini. Padahal dia mengira Chanyeol akan meninggalkannya atau malas dengan sifatnya yang terlalu pencemburu tapi, yang ia dapati malah Chanyeol yang hendak dipecat dari drama yang sangat di impikan Chanyeol. Oh, dia merasa sangat bodoh sekarang.
"Aku mengatakan ini agar kalian cepatlah berbalikan, dengarkan dulu penjelasan Chanyeol, aku tahu pasti ada alasan dari masalah kalian. Tak mungkin Chanyeol berselingkuh dibelakang mu kalau dilihat dari bagaimana ia tersiksa sekarang. Ini untuk kebaikan mu Baek, dan kebaikan Chanyeol juga. Jangan menyiksa diri kalian lebih jauh lagi."
Baekhyun mengangguk. "A-aku harus bagaimana h-hyung?" isak Baekhyun. Baekhyun mengusap hidung nya yang memerah dengan tangan mungilnya, pipinya juga ikut memerah karena menangis.
Luhan tersenyum tipis. "Jangan menangis, selesaikan masalah ini dengan baik, katakan pada Chanyeol jika kau memaafkan nya. Walau aku yakin Chanyeol begitu bertemu dengan mu akan memohon-mohon untuk dimaafkan." Ujar Luhan seraya membayangkan wajah melas Chanyeol.
Baekhyun terkikik kecil, Luhan yang melihat itu langsung mencubit gemas kedua pipi gembil Baekhyun. "Tersenyum lah, kau sangat cantik jika tersenyum, Baek."
Baekhyun tersenyum lebar menghamburkan peluk kearah Luhan. "Kau yang terbaik hyung."
Luhan mangut-mangut, "Aku tahu itu."
Baekhyun tertawa melihat tingkah narsis hyung nya ini.
"Jadi kapan kau akan menghampiri Chanyeol?" Ujar Luhan seraya melepas pelukkan Baekhyun.
"Malam ini." Ujar Baekhyun seraya tersenyum.
.
.
.
.
.
.
TBC/END?
Note: Sebenernya saya cukup bingung antara bikin ini jadi oneshoot atau twoshoot tapi setelah dilihat-lihat enakan twoshoot, biar greget dan pada penasaran. Hehe. By the way ini adalah ff pertama untuk akun delapanbelasenti jadi minta bantuannya dan mohon reviews serta follow/favorites nya ya. Dari review kalian saya bisa tahu kalo FF ini ada yang mengharapkan haha. Kritik dan saran sangat membantu!
