My Love Is You

Chapter 1 (Kesan pertama yang berarti)

Di kediaman kelurga Uzumaki yang besar dan megah, Naruto berjalan meghampiri ayahnya yang sudah lama menunggunya.
"ada apa, memanggilku?"
Tanya Naruto pada ayahnya Minato.
Minato meletakan bacaanya di atas meja dan mulai bicara

"Ayah akan pergi keluar Kota dalam beberapa bulan kedepan karena urusan pekerjaan,dan akan meninggalkanmu sendiri tanpa ada yang mengurus, oleh karena itu ayah menyuruh seseorang untuk menjaga dan mengurus semua kebutuhanmu selama ayah pergi."

"Tidak perlu repot-repot, untuk itu. Aku bisa mengurus diriku sendiri walau ayah pergi, toh selama ini juga begitukan!" Jawab Naruto sinis dan langsung meninggalkan ayahnya yang masih termengu melihat sifatnya.

Naruto sebenarnya bukanlah anak yang tidak tahu sopan santun, hanya saja kejadian sepuluh tahun lalu merubahnya seperti ini. Kejadian yang terjadi saat ia masih berumur 6 tahun dan saat dimana ia tengah menikmati setangkai permen lollipop bersama ibunya Kushina yang menggenggam erat tangan mungilnya.

Dan tak tau Kenapa genggaman hangat itu tiba-tiba terlepas.

Ternyata Kushina ibunya tengah berlari kencang kearah ayahnya yang sedang menyebrang jalan.
Kushina mendorong tubuh suaminya itu ketepi jalan dan..

'TDUUAAKK'
Tubuh Kushinapun terlempar beberapa meter karena mobil Sedan hitam yang segar mengalir deras dipelipis matanya.
Naruto yang melihat kejadian itu, bergetar hebat, sampai-sampai lollipop yang ditangannya terjatuh begitu saja.

Ibunya Kushina Uzumaki, meninggal ditempat. Fakta inilah yang membuatnya frustasi, dan yang membuat dirinya menarik kesimpulan bahwa 'ayahnyalah yang menyebabkan kematian ibunya'.
Pemikirannya ini tidak bisa diganggu lagi, karena dia hanya anak kecil yang tak tau mana yang benar dan mana yang salah.

Hingga berumur 16 tahun, Naruto terus menganggap, kejadian itu adalah kesalahan ayahnya

.

.

.

Naruto tengah tertidur lelap ditempat tidurnya yang berukuran big size itu.

"drrrttt...drrrttt"

tiba-tiba saja handphone miliknya bergetar, dan getaran itu membuatnya terpaksa membuka kelopak malas ia raih handphone itu.
ia mengucek- ngucek matanya, sebelum melihat pesan yang ada didalam handphonenya

'Naruto, ayah sudah berangkat Pukul 07.00 pagi tadi. Apa kau masih membenci ayah? Ayah tau, ayah bersalah atas kematian ibumu, dan ayah minta maaf karena membuatmu tumbuh jadi seorang laki-laki dewasa tanpa seorang ibu, tapi apa kau tau, ayah juga tersiksa selama ini! Jadi untuk sekali ini saja ayah ingin, kau baik-baik saja, dengan adanya orang yang mengurusmu! Orang itu akan datang jam 12 Siang nanti.
Dan jaga dirimu baik-baik! '

Naruto termengu membaca isi pesan itu.
Kali ini hatinya sedikit melunak pada ayahnya.

Ia menarik nafas panjang, lalu melirik jam dinding kamarnya.
Jam 8, dan itu berarti 4 jam lagi orang suruhan ayahnya itu akan datang.
Naruto berdiri dari tempat tidurnya dan langsung menuju ke kamar mandi sambil memikirkan apa yang harus dilakukan pada orang itu nanti.

.
.

"ding...dong..." suara bel rumah kediaman Uzumaki yang berbunyi tepat jam 12 siang dan itu berarti adalah orang yang ditugaskan untuk menjaga Naruto.
Narutopun bergegas untuk membuka pintu "cklek" Bagai sebuah bingkai besar, pintu itu menampakkan sebuah lukisan seorang gadis remaja dengan rambut pink sebahu, gadis itu tampak kelelahan seperti baru saja berlari dikejar Anjing sehingga membuat penampilannya sedikit kacau.

" hosh... hosh... se-selamat siang, apa betul ini kediaman Uzumaki?" tanya gadis itu dengan senyum yang mengembang. Dan itu membuat Naruto jadi sedikit merona, karena ini baru pertama kalinya ia melihat gadis semanis dia, yang tersenyum kearahnya.
"i-iya... Sepertinya kau kelelahan, bagaimana kau masuk dulu..!" Pinta Naruto

gadis itu mengangguk lemah.

.

.

.

Naruto mempersilahkan gadis itu duduk disofa ruang tamu.
Dan dirinyapun ikut duduk.

"Ekehmmm.." Naruto berdeham untuk memberi kode pada gadis pink itu agar memulai pembicaraan. "A-ano... Sebenarnya aku, ditugakan oleh tuan Minato untuk mengurus keperluan anaknya yang bernama Naruto, apa dia ada disini sekarang?"

Sebelum menjawab Naruto, sedikit tertawa karena mendapat ide, bagaimana mengetahui sifat calon maidnya ini.
" Yah... Sepertinya dia sedang tidak ada dirumah, mungkin sebentar lagi dia akan pulang!"
Ucap Naruto seolah-olah dia bukan Naruto, melainkan orang lain.

"Oh... Begitu ya! sayang sekali, padahal aku sudah jauh-jauh datang kesini!" Keluh gadis itu.

"kalau merasa sayang kau bisa menunggunya disini, dan jika kau bosan aku akan menemanimu, bagaimana?"Tawar Naruto

gadis itu berfikir sejenak sebelum menjawab tawaran itu.
' sepertinya laki-laki ini cukup baik, dan aku rasa dia tak mungkin melakukan hal yang macam-macam padaku'
pikirnya

"Baiklah, aku akan menunggu!
Oh iya, aku sampai lupa memperkenalkan diri, perkenalkan, namaku Haruno Sakura, kau?" Tanyanya sambil mengulurkan tangan kanan.

Dan dengan senang hati Naruto bersalaman dengannya.
Tapi, ia sedikit kikuk saat menyebutkan nama.
Entah kenapa nama kakeknya terlintas difikirannya saat ini, jadi ia gunakan nama itu.
"a-aku.. Namikaze..Menma..!"
Ucap Naruto.

"Menma? Namamu bagus juga... Oh iya, aku dengar dari tuan Minato kalau tuan muda Naruto tinggal sendirian, tapi kenapa kau ada disini?"

"Ahh.. Itu... A-aku berkerja. sebagai pengurus tamannya, dan mungkin karena keberadaan kudisini hanya seminggu sekali makanya tuan Minato tidak menggap kalau aku ada!" Jawab Naruto asal-asalan.

Hari ini ia sudah melakukan tiga kebohongan, dan itu ia lakukan dalam keadaan sadar.
Ia mengaku dirinya bersalah, tapi ia harus terus berbohong untuk menutupi kebohongannya yang lain.

"oh.." Jawab Gadis bernama Sakura ini percaya sepenuhnya.

"yah.. Begitulah, lalu kau sendiri apa yang kau kerjakan?"

"A-aku...?" Sakura menunjuk dirinya sendiri.

Dan Naruto mengangguk iya.

"Hmmm.. Setiap hari, setelah sepulang sekolah aku membantu ibuku jualan dipasar, tapi setelah kupikir-pikir itu tak cukup untuk membayar hutang keluarga kami, lalu aku mencari pekerjaan yang lebih menguntungkan, dan aku mendapatkannya, jadi Maid untuk tuan muda Naruto pada siang harinya. Karena malamnya aku harus bekerja lagi di tempat pengisian bahan bakar!"

Naruto yang tadinya bersikap biasa, jadi prihatin.

" Memangnya berapa banyak hutang yang harus kau bayar, sampai-sampai kau harus bekerja siang dan malam?"

"aku juga tak tau sebanyak apa, tapi kata ibuku, seluruh harta yang kami punya tak bisa membayarnya!"

"A-apa? Memangnya untuk apa keluargamu meminjam uang sebanyak itu?"

"Ayahkulah yang meminjam uang itu, dan uang itu ia gunakan untuk berjudi! Tapi setelah diberikan pinjaman ayahku kalah, sehingga ia harus mengembalikan uang beserta bunganya! Saat itu, ayahku benar-benar frustasi, sampai-sampai ia bunuh diri dan meninggalkan hutang itu pada kami...!" Ucap Sakura

Naruto terdiam beberapa saat.
Lalu ia bertanya "Apa kau tidak merasa lelah hidup dengan cara seperti ini?"

"tentu saja aku merasakan hal itu! Tapi aku hidup didunia ini bukan hanya untuk merasakan hal itu, saja kan.. Masih banyak rasa yang tuhan ciptakan, untuk setiap manusia.
yah salah satunya seperti kebahgiaan, dan aku yakin suatu saat aku akan merasakan itu. Dan Sampai saat itu tiba, aku harus bersabar, berdo'a dan berusaha!" jelas Sakura dengan senyum.

Naruto terkejut, dengan pemikiran Sakura yang begitu yakin akan adanya kebahagiaan.
Dan hal ini jadi pelajaran penting bagi dirinya yang selalu menganggap bahwa hidup hanyalah sesuatu yang membosankan dan tak punya arah tujuan.
"A-aku... senang bertemu dengan orang sepertimu Sakura. Dan aku juga berharap agar kau bahagia nantinya!"
Ucap Naruto tulus.

" Aku juga senang bertemu denganmu Menma, dan terima kasih atas harapanmu untukku!
Aku rasa ini sudah sore, aku harus pulang, dan tolong sampaikan pada tuan muda Naruto, aku akan kemari lagi besok lusa!" Pinta Sakura

Naruto mengangguk dan tersenyum.

'terima kasih untuk pertemuan hari ini Sakura, dengan pertemuan ini kau sudah memberikanku tujuan hidup, dan sebagai gantinya, aku akan memperlakukanmu... Sebaik mungkin yang kubisa, dan maaf aku sudah membohongimu pada pertemuan pertama ini.'
batin Naruto melepas kepergian Sakura.

TBC

-tolong Reviewnya, bagi yang udah baca-