Ruby
BTS © Big Hit Entertaiment.
Penulis hanya memiliki alur ceritanya.
Saat membuka mata, badan Seokjin terasa sakit dan ia melihat langit-langit kamar yang asing. Saat bergerak, rasanya badan Seokjin seolah diremukkan dan ia menemukan Namjoon dengan wajah frustasi. Belum sempat memanggil namanya, tatapan kami bertemu dan dia menghampiri Seokjin dengan tergopoh. Setelahnya, dia memeluk dan ia merasa kesakitan.
"Maafkan aku. Aku benar-benar minta maaf."
"Lepaskan aku Namjoon! Aku tidak bisa bernapas." Protesan Seokjin yang membuat lelaki itu mengendurkan pelukannya.
Seokjin tidak ingat kenapa bisa sampai berada di rumah sakit. Juga tidak mengerti kenapa Namjoon terus menggengam tangannya dan berkali-kali mengucapkan maaf. Sampai akhirnya Seokjin sadar ada yang kurang dan menolehkan kepalanya kepada Namjoon.
"Joon."
"Ada apa? Apa ada yang sakit? Apa aku perlu memanggilkan dokter untukmu?"
Seokjin memutar matanya mendengar perkataan Namjoon. "Bukan itu. Aku mencari seseorang."
"Siapa?"
"Taehyung."
"Apa?"
"Taehyung mana?" ulang Seokjin dan ia bersedekap. "Pacar macam apa yang tidak menunggui kekasihnya bangun di rumah sakit dan setelah sadar tidak kunjung datang?"
Ekpresi Namjoon berubah, tetapi dia berusaha terlihat tenang. Tentu saja Seokjin tidak mengerti kenapa sahabatnya itu harus memasang ekspresi seperti itu dan lagi, memangnya salah menanyakan keberadaan kekasihnya?
"Seokjin, kamu tahu hari ini hari apa?"
"Aku saja baru bangun, mana tahu soal tanggalan."
"Tanggal terakhir kamu ingat?"
"Eum … delapan belas April dua ribu lima belas."
Namjoon mengusap wajahnya dan dia keluar kamar perawatan. Seokjin ingin protes karena ditinggalkan begitu saja, tetapi ia lebih tidak mengerti lagi begitu Namjoon kembali, dia bersama dokter dan beberapa perawat. Mereka memberikan pertanyaan dan Seokjin menjawab semuanya. Kemudian Seokjin bisa melihat dokter menggelengkan kepala ke arah Namjoon dan lelaki itu mengusap wajanya frustasi.
Padahal yang harusnya frustasi di sini adalah Seokjin. Ia ingin bertemu dengan Taehyung, karena mau mendapatkan kata maaf dari lelaki itu. Seingat Seokjin, mereka bertengkar karena masalah Seokjin terlalu menggunakan logika dan bukannya hati dalam hubungan. Seokjin sudah ingin mengatakan sumpah serapah untuk Taehyung saat Namjoon kembali ke ruangan. Seokjin sepertinya sibuk sendiri sampai tidak menyadari bahwa sahabatnya sempat keluar ruangan.
"Seokjin, kita harus bicara."
"Memangnya sekarang kita tidak tengah bicara?"
Namjoon hanya menghela napas dan Seokjin mengangkat sebelah alisnya. Namun, mendengar perkataan Namjoon selanjutnya membuatnya membelalakkan mata dan berharap ucapan sahabatnya itu adalah lelucon. Hanya saja, raut wajah Namjoon yang serius membuatnya frustasi.
"Kau bercanda kan, Joon?"
"Lalu cincin yang ada di jarimu apa itu bercanda?"
Seokjin langsung melihat ke jarinya dan memang benar ada cincin yang terpasang di sana. Warnanya silver dan saat Seokjin mendebat diri sendiri apakah itu perak atau platinum, suara Namjoon kembali membuatnya fokus kepada lelaki itu.
"Aku tahu perbuatanku salah, tapi berakting tidak mengingatku sama sekali tidak lucu, Jin."
"Aku memang tidak ingat kita menikah!" Seokjin kesal karena dituduh sedang berakting. "Aku, Kim Seokjin yang selalu bilang tidak mau menikah, bagaimana bisa berakhir menikah denganmu? Menikah dengan sahabatku sendiri?!"
Namjoon menatapnya sendu dan kepala Seokjin sakit. Ia memegangi kepalanya dan merasakan kepalanya di usap. Ternyata Namjoon yang melakukannya dan saat Seokjin hendak menepis tangan lelaki itu, ia mendengar ucapan lirih, "maaf."
"Telpon Taehyung. Aku mau berbicara dengannya."
"Tapi dia…."
"Aku mau memastikan kalau kau tidak membohongiku, Joon." Seokjin mendelik ke arah Namjoon. "Aku juga tidak percaya kalau aku menikah atau kemungkinan terburuk, aku kehilangan ingatanku. Hanya saja, aku harus memastikan."
"Aku tidak bisa menghubunginya." Perkataan Namjoon itu membuat Seokjin mendelik kesal. "Tidak sekarang. Dia tengah berbulan madu bersama Jimin."
"Hah?"
"Dua hari yang lalu kita menghadiri pernikahannya, kau tahu?"
Seokjin menggeleng karena dia benar-benar tidak ingat. Meski mendengar kabar ini tidak membuatnya sakit hati. Justru … ia merasa lega karena Taehyung menemukan orang yang mencintainya sepenuh hati. Bukan sepertinya yang bilangnya berpacaran, tetapi tidak pernah memberikan hatinya dalam hubungan mereka.
Halo, lama saya tidak kemari. Ini adalah teaser fanbook saya yang akan debut di CF bulan September 2019 nanti. Saya hanya mencetaknya dalam jumlah terbatas dan hanya untuk meramaikan dagangan teman di CF nanti. Untuk lebih jelasnya, silahkan mention Twitter saya di morganiteiona kalau ingin bertanya soal fanbook ini.
