Afa-ssi

.

.

.

Present

.

.

.

Uri Sunbae My Everything

"Hosh...Hosh... Hosh.. ya ampun aku akan terlambat!"

Gadis berkacamata itu berlari ke dalam gerbang sebuah high school ternama di Seoul. Hampir saja ia terlambat jika ia tidak berlari dari halte bus di seberang sekolah itu.

"Ya tuhan... apa yang kulakukan semalam? sampai aku bangun siang dan hampir terlambat bahkan di hari pertamaku. Huh bodoh! bodoh!" gadis itu bermonolog pada dirinya sendiri.

Ia berjalan ke papan pengumuman dimana dia bisa melihat dimana kelas yg akan ditempatinya. Gadis itu bernama Luhan. Dia berusia 16 tahun dan dia akan masuk ke sebuah High school ternama di kota tempatnya tinggal. Wajahnya manis dengan mata rusa yang terdapat kacamata di depannya, namun hal itu tak menutupi beningnya kedua mata yang bersinar bak bulan merupakan siswa yang cerdas. buktinya ia masuk ke sekolah ini. Dan saat matanya membaca daftar siswa disana ia menemukan namanya berada di kelas yang bisa dibilang favorit.

Ia lalu mulai berlari ke kelasnya dan...

"Hey kau! iya dirimu.. gadis berkaca mata, kemari sebentar" seorang namja memakai hoodie abu-abu yang tampan, tinggi dan, ehem... menawan memanggil Luhan.

"N..Ne Sunbae... aa..ada apa?" entah mengapa Luhan gugup bertemu seniornya ini.

"kenapa buru-buru?, sekolah akan dimulai pukul 8. dan bahkan ini baru jam 7.30, tapi kau berlari seakan baru saja melihat tikus." kata namja beramput hitam mempesona itu.

Ya tuhan... Luhan baru ingat hal itu. Dia terbiasa berangkat pagi ketika di Junior high school. Dia benar-benar.. malu.. " eh...eng..iya Sunbae.. aku terbiasa berangkat pagi di sekolahku dulu. Aku lupa disini dimulai pukul 8. Dan sebenarnya aku tidak takut pada hewan pengerat itu" Luhan benar-benar gugup dan malu sekarang.

"lihat, kau bahkan tidak menyebut secara langsung bahwa hewan itu tikus. Sudahlah..lupakan..dan ya, kau bisa memanggilku Sehun. Aku kelas XII-IPA-1" Namja ramah itu mengulurkan tangannya sembil tersenyum.

BLUSSHH Luhan merona! " aa.. aku Luhan dari kelas X-IPA-1." Luhan mencoba tersenyum.

Sehun mengernyitkan dahinya 'Eh.. Luhan? bukan kah dia gadis yang waktu itu?' Sehun bertanaya pada dirinya sendiri. "Eng... Sehun-sunbae?.. Sehun-sunbae... hey.. mengapa melamun!" Luhan menatap Sehun."ah..ani... bukan apa-apa kok. oh ya Luhan, aku ingin bertanya sesuatu padamu." katanya dingin

Perasaan Luhan berubah.' hey ada apa ini beberapa menit yang lalu dia bersikap hangat padaku, tapi lihat sekarang, dia berubah dingin. apa yang terjadi padanya?' Luhan berpikir untuk menanyakannya. Tapi ia tidak berani.

"ah.. ya tentu saja Sehun-sunbae!". Sehun bertanya dengan hati-hati "Luhan, apakah saat penerimaan siswa baru kau mendapatkan suatu tindakan yang tidak menyenangkan dari seniormu? yah..mungkin tindakan yang tidak seharusnya dilakukan senior pada juniornya di kawasan sekolah."

Luhan menunduk. haruskah dia mengaku? tapi itu kejadian yang memalukan. Ya, dia memang 'gadis itu'. Gadis yang mendapat tindakan yang menurut Luhan itu sangat hina saat ia mengikuti kegiatan penerimaan siswa baru, dia bahkan masih mengingat bagai mana lu...

"hey.. Luhan, jawab aku. Jangan malu. Aku akan membantumu menemukan Siswa yang memperlakukanmu seperti itu, karena memng itu tugasku. tenang saja, aku disini untuk membelamu"Sehun mencoba menatap mata Luhan. Hey..apa itu tadi? Sehun merasakan jantungnya berdebar saat menatap mata Luhan. Tidak! Sehun tidak boleh cinta pada pandangan pertama dengan gadis mungil ini.

"Ya. aku gadis itu Sehun-sunbae. Apa aku memang sudah dikenal karena insiden itu? oh.. dunia ini kejam.. hiks.. hiks.." Luhan menangis! dia menangis di depan kakak kelasnya. Sehun kaget melihat Luhan menangis "shh... sudah.. jangan menangis, aku berjanji padamu dan hey, lihatlah sudah banyak siswa yang datang. Jadi berhentilah menangis"

Luhan menatap sekeliling dan menghapus air matanya, tersenyum pada Sehun dan berjalan meninggalkannya. Tapi sebelumnya dia telah mengucapkan terima kasih dan perkataan terakhir Sehun membuat Luhan mengangkat sebelah alisnya

"Luhan, ini nomor HP ku. Hubungi aku bila kau dalam keadaan terancam dan temui aku di dekat pohon besar yang berada di timur gerbang depan 30 menit setelah pulang sekolah. Ada yang harus kita bicarakan. Dan rahasiakan pertemuan kita pada teman-temanmu" Sehun mengatakannya dengan wajah serius yang tampan.

Luhan mengangguk dan berjalan menuju kelasnya dengan beberapa tatapan aneh dari orang di seitarnya. dan Luhan melihat tubuhnya dan menemukan hoodie Sehun menempel di tubuhnya. Dia menghela napasnya sebelum melepas hoodie itu dan memasukkannya ke dalam tas.

.

.

.

Dia masuk ke kelasnya dan mendapati kedua temannya yaitu Baekhyun dan Kyungsoo mengobrol. Luhan mengenal mereka sejak masih di Junior high school.

"Hey! kalian ini, pagi-pagi sudah ngerumpi. Sedang membicarakan aku ya?" kata Luhan menggoda duo berisik itu, sebenarnya trio dengan Luhan.

"Ah.. tidak, kami tidak sedang membicarakanmu, nona mungil" kata kyungsoo yang berakibat majunya bibir Luhan "Yak! aku tidak mungil! aku langsing!"

Ya, Luhan memiliki tubuh lebih kecil dibanding 2 temannya. Tapi dia sebenarnya lebih tinggi dari kyungsoo, dia juga gampang bergaul dengan orang lain karena pembawaannya yang ceria dan ramah, dan wajahya yang cantik mungkin juga point yang menambah kelebihan Luhan. Tapi Luhan temasuk jenis gadis yang agak cengeng dan sensitif, terbukti dia menangis di hadapan Sehun tadi.

"jadi kalian membucarakan apa?" sebenarnya Luhan malas menanyakan itu. Tapi ia penasaran melihat kedua sahabatnya bicara serius. " Kami membicarakan Sehun!. dia kakak kelas kita, kudengar dia sangat tampan dan cerdas. tapi sikapnya yang dingin dan tegass membuat semua orang benar- benar mengaguminya. Apa lagi dia cukup terkenal di kalangan guru dan siswi di sekolah ini karena prestasinya yang gemilang" Baekhyun mengatakan hal itu dengan jingkrak-jingkrak

"Ss..se..Sehun?" Luhan terbata mengetahui hal itu dari baekhyun, jadi Sehun yang tadi ditemuinya adalah Sehun yang istimewa itu? pantas saja orang-orang memandangnya aneh saat memakai hoodie Sehun.

"memang kenapa Luhan? kau kenal dengannya? atau kau malah sudah bertemu dengannya?" BINGGO.. pertanyaan yang tepat dan membuat Luhan merona. "ah. tidak, aku tidak mengenalnya, atau setidaknya belum mengenalnya"

Hening sejenak.

"ah, masa kamu tidak mengenalnya? bukankah kami baru saja mengatakannya padamu? kau ini aneh Luhan. Dasar nenek tua!" Baekhyun mengatakannya dengan santai. tapi itu membuat kedua temannya tertawa. Baekhyun sedang melucu!

"Hei.. boleh aku bergabung?" seorang gadis yang putih dan berwajah bulat menghampiri mereka. "tentu saja!" kata trio berisik serempak. "Aku Zhera. Kuharap kita bisa menjadi teman" Zhera tersenyum hangat.

"Kita bahkan bisa menjadi sahabat. kemari, duduklah denganku" kata Kyungsoo. "ah, terima kasih..."

"kyungsoo" katanya cepat. "ah.. terimakasih kyungsoo-ya" Zhera berharap dia telah menemukan teman-teman yang sangat baik dan asyik. Dan dia pikir dia juga harus menyesuaikan dri dengan teman barunya ini.

"Mari kita berkenalan!"mereka pun mulai ritual berkenalan itu. Luhan sangat senang mendapat teman baru dan dia pikir teman-temannya tidak lagi menggodanya soal Sehun. Omong-omong soal Sehun, Dia berharap bisa menemui Sehun secepatnya dan bicara padanya. Ya, tentang insiden itu..

.

.

TBC

Next or Delete?

Haloo... Ini FF pertama yang aku tulis. Jadi mungkin kurang memuaskan, jika cerita ini diterima dan banyak yang mendukung, mungkin saya akan update secepatnya.. yang pasti sebelum bulan Desember. Sekian dari saya, Salam

Please review this story