The Konoha Gakuen's Ghost Club
Chapter 1 : The New Group
oOo
Prakata dari Author:
Ga nyadar kalo udah ngetik chap 1. Ini karena saya dan yang lain—, Koko Yuardi, Evi Nur Aini, Emma Ermayanti Adhitia Pratama, Maya Kaminaga—MeylaAmelia-senpai, Mithaza-senpai—Yuki 'NF Miharu— dan masih banyak lagi, komen gaje di group Fanfiction NaruSaku Indonesia—ayo gabung~!—di FB. Pake acara nari poco-poco segala :v . Tiba-tiba saya dapat ide aneh dan kreatif ini : Menjadikan orang-orang diatas menjadi tokoh ff.
A/N: Nama tokoh asli bisa berganti disini dan ciri-ciri:
Saya : Shiranui Mai
Koko Yuardi : Koko Yuardi
Emma :
Evi Nur Aini :Temari
MeylaAmelia: Miyuki Izumi
Adrien : Kenichi Akira
Mithaza Sung: Yuki Harukaze
oOo
The Konoha Gakuen's Ghost Club By Uzumaki Mai©
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Rate : M for Violence, Blood, and others
Pair : Naru/Saku—, IzumixAkira—and Other Pairings
oOo
Konoha Gakuen
Suasana di Konoha Gakuen terasa lebih ramai dari biasanya. Tentu saja, ini adalah awal tahun ajaran baru, dimana para murid baru resmi tercatat sebagai murid di sekolah elit ini. Tidak terkecuali para senioran yang berteriak-teriak menawarkan klub ekstrakurikulernya pada siswa-siswi yang berminat bergabung menjadi anggota mereka. Satu atau dua cukup, setidaknya cukup untuk menambah anggaran OSIS yang menunkik tajam tahun ini.
"Kau yakin kita akan menawarkan klub ini pada junior dan senior kita, Ino?"
Tanya Haruno Sakura pada sahabatnya yang bernama lengkap Yamanaka Ino.
"Tentu saja, Sakura! Kau lihat, klub kita ini berbeda dari klub-klub lainnya, tahu!"
Seru Ino dengan semangat empat lima.
"Dan karena itu rasanya jadi aneh."
Gumam Sakura lirih.
"Hei, hei! Jangan pesimis seperti itu, bodoh! Kau lihat, klub kita ini pasti menjadi klub nomor Satu diseluruh dunia!"
Seru Ino dengan semangat yang berlebihan.
Kemudian gadis pirang itu mengambil sebuah spanduk yang sudah mereka persiapkan dibelakang. Ino kemudian mengacungkannya tinggi-tinggi sembari melebarkannya. Menunjukkan tulisan 'Konoha Gakuen's Ghost Club' yang terpampang nyata disana.
Sakura tidak bergeming, dia menundukkan wajahnya yang merah bak tomat ketika Ino berteriak-teriak menawarkan klub anehnya pada junior dan senior yang melintas. Bukan itu saja, suara Ino cempreng yang seperti suara bak bebek adalah suara yang paling kuat dan mencolok dilobi utama Konoha Gakuen. Sehingga pandangan orang tertumpu pada mereka. Ditambah, orang-orang yang melintas cekikikan melihat tingkah Ino dan memandangi mereka dengan iba seperti mengatakan: 'Kasihan sekali mereka,'. Dan jujur, Sakura tidak suka dengan hal-hal demikian. Nyaris saja dia merobek pamflet yang dibawa Ino sebelum—
"Ghost Club?"
Seorang lelaki berambut pirang berkata dengan nada yang tertarik.
Mata Sakura menoleh keasal suara. Didepan Ino, seorang lelaki berambut pirang yang menatap pamflet yang dipegang Ino dengan ketertarikan di mata Sapphirenya. Seulas senyum tipis terpatri di bibir tipisnya ketika Ino menyambutnya dengan bahagia—tentu saja, karena dia adalah orang pertama yang tertarik dengan klub anehnya Ino.
Lelaki pirang itu tinggi, dan berkulit Tan agak keputih-putihan. Dia memakai seragam Konoha Gakuen yang ngepas dengan tubuh proporsionalnya; sebuah kemeja putih yang dua kancingnya terbuka, dan dibalut oleh sweater V-neck berwarna hitam ngepas yang berlengan panjang. Dan celana krem cerah yang membalut tubuh bagian bawahnya, serta sepasang sepatu hitam yang biasa dipakai oleh siswa-siswi Konoha Gakuen. Mungkin terlihat biasa, namun entah kenapa terasa spesial apabila kalau lelaki ini yang memakainya. Seperti ada chemistry tersendiri yang tercipta jika dia yang mengenakannya.
"Jadi, apa saja kegiatan ghost club ini?"
Tanya lelaki itu.
"Wah, banyak, ada ekspedisi, petualangan, jurit malam, pengukuhan dan lainnya!"
Jawab Ino riang—walau sebenarnya semua kegiatan itu tidak ada—.
Lelaki itu tidak merespon, namun tersenyum tipis yang membuat Ino kegirangan sendiri.
"Apa syarat masuknya?"
Tanyanya lagi.
"Tidak ada, administrasinya gratis. Dan jauh lebih baik jika kau memiliki kemampuan tersendiri,"
"Maksudmu, Indigo?"
"Ya, semacam itulah…"
"Kalau begitu, aku ikut. Aku akan mengajak orang lain juga,"
Ujar lelaki itu.
"Baiklah! Sesudah pulang sekolah akan ada pertemuan di ruang meeting. Jadi siapa nama—"
"Naruto. Uzumaki Naruto."
oOo
"Apa? sebuah Ghost Club?"
Tanya Shiranui Mai pada Naruto.
"Iya, Konoha Gakuen's Ghost Club. Menarik, 'kan?"
Tanya Naruto balik.
"Tumben kau mau ikut,"
Ucap Mai dengan pedas, Naruto hanya menengguk air liurnya guna menyembunyikan kegugupannya yang tiba-tiba meradang.
"Kurasa sesuatu yang menarik akan terjadi disana, hanya itu,"
Ucap Naruto dengan kalem.
"Oh, begitu. Anggotanya?"
"Apa maksudmu dengan anggotanya?"
"Syarat, Jumblah."
"Syaratnya tidak ada, tapi aku tahu kalau kau memiliki kemampuan supranatural yang unik. Jadi—Hey, kenapa tidak? Jumblahnya masih sedikit, kok."
"Ya, sudah. Aku ikut."
"OSH! Kalau begitu, kita akan menghadiri pertemuan Ghost Clubnya sesudah pulang sekolah, oke!?"
"Terserah,"
oOo
Ruang meeting sekolah, pukul , Pertemuan pertama anggota Konoha Gakuen's Ghost Club
"Kukira kau bilang kalau anggotanya sedikit."
Ujar Mai dengan merengut ketika menyadari kuantitas klub mereka yang tidak sedikit itu.
"Ha ha ha… Aku tidak menyangka kalau anggotanya akan jadi sebanyak ini,"
Ucap Naruto dengan tampang wajah tanpa dosanya.
"Baiklah, pertemuan Konoha Gakuen's Ghost Club yang pertama, dibuka!"
Seru Ino nyaring, disambut suara tepuk tangan meriah dari seluruh anggota.
"Nah, sekarang kalian telah resmi menjadi anggota ghost club ini. Sebelum itu, kita akan mendengar aturan klub ini yang disampaikan oleh ketua kita, Haruno Sakura!"
Seru Ino yang lagi-lagi berbuah tepuk tangan riuh dari para anggota.
"I-Ino?! Aku bukan—"
"Silahkan, taichou."
Sela Ino dengan nada formal yang membuat Sakura bergidik ngeri.
Sakura perlahan menaiki podium yang barusan ditempati Ino. Kakinya bergetar ketika dia sudah sampai dipodium itu. Kegugupannya semakin menjadi-jadi ketika dia mennyadari kalau dia telah menjadi tumpuan perhatian dari para anggotanya. Dia bahkan tidak tahu apa yang harus dikatakannya sekarang. Pikirannya kacau balau dan tidak bisa memproses kalimat apapun. Dia rasa dia akan pinsan dan terhempas kebelakang dengan cara yang amat memalukan didepan semua anggotanya, tapi—
Tapi...
Naruto menunjukkan sebuah senyuman hangat dibibirnya. Seperti sedang memberinya semangat. Bukan senyuman mengolok, tapi—hanyalah sebuah senyuman yang ramah dan tulus untuk seorang sahabat—dia bahkan belum mengenalnya—.
Senyuman itu…
Dada Sakura terasa hangat, tiba-tiba dia ikut tersenyum dan seluruh kegugupannya sirna seketika. Membuat anggota lain bertanya-tanya kenapa dia tersenyum seperti itu.
"Perkenalkan, namaku Haruno Sakura. Aku dari kelas X-1, dan sekaligus ketua di Ghost Club ini, aku lumayan pandai dalam hal medis. Sekarang, aku akan memulai pertemuan ini dengan meminta kalian memperkenalkan diri kalian satu persatu dan kemampuan kalian,"
Ujar Sakura dengan tenang. Dia dapat melihat kalau Senyuman Naruto melebar, seolah-olah mengatakan;'Kau berhasil' dengan tulusnya.
"Dimulai dari kanan, silahkan."
Ucap Sakura sembari turun dari podiumnya.
Seorang siswa berambut hitam pendek mengangguk, kemudian berjalan menuju podium. Mata Cerulean-nya berbinar-binar, dan seulas senyuman terpatri dibibirnya. Dia kemudian melanjutkan;
"Ohayou, minna! Namaku adalah Koko Yuardi. Panggilanku, Koko. Aku dari kelas X-1, dan seorang pengendali elemen angin. Lihat, ya?"
Ujar Koko sembari merapal mantra. Seketika diruangan tersebut terhembus angin yang lumayan kencang dan menerbangkan beberapa kertas diatas meja meeting.
"Wah, Hebat!"
Dia tersenyum lebar ketika aksinya menuai pujian dari teman-temannya yang lain. Dia memasang wajah bangganya, dia meletakkan kedua tangannya dipinggangnya dan menaikkan dagunya sedikit. Hidungnya kembang-kempis—seperti kuda— karena perasaan bangganya itu. Dia kemudian menunduk, sebelum akhirnya kembali ketempat duduknya semula.
Selanjutnya, seorang perempuan berkepang empat menaiki podium. Dengan segera, dia memperkenalkan dirinya;
"Namaku Sabaku Temari, dari kelas X-1. Kemampuanku adalah mengendalikan elemen angin,"
Ujarnya datar.
Dia merapal mantra, lalu tiba-tiba ada kepulan asap putih muncul didekatnya. Sesudah asap itu menghilang, ditangannya sudah ada sebuah kipas lipat raksasa begagang hitam.
"Ppffffft! Apa itu!? Kipas!? Memangnya disini acara kondengan!? Bwahahahaha!"
Seru Koko lalu tertawa terbahak-bahak.
"Ookamaitachi!"
Seru Temari lalu mengibaskan kipasnya. Seketika, Koko sudah melayang dan mendarat dilantai dengan kepala yang terlebih dahulu menyentuh lantai. Aksi Temari mendapat gelak tawa dan pujian dari para anggota.
"Ohayou, minna!"
Sapa seorang gadis yang tiba-tiba sudah berdiri di podium.
"Ohayou,"
Balas seluruh anggota.
"Perkenalkan, namaku Miyuki Izumi, panggil saja Izumi! Aku dari kelas X-1. Kekuatanku adalah dapat mengendalikan es, singkatnya, aku pengendali Hyoton."
Ujar Izumi dengan senyuman yang cerah, hingga membuat beberapa lelaki terpana meliihatnya.
Gadis berambut putih keperakan itu kemudian menggerakan tangannya. Tidak lama, sebuah pilar es tercipta ditengah-tengah meja meeting.
"Wow, hebat!"
"Keren!"
"Arigatou,"
Ujar Izumi sembari menghilangkan pilar es itu, dan akhirnya kembali ketempat duduknya.
Kemudian, seorang perempuan berambut cokelat shaggy menginjakkan kakinya dipodium. Senyum terkembang dibibir tipisnya ketika semua orang melihatnya.
"Perkenalkan, aku Harukaze Yuki. Panggilanku Yuki! Kemampuanku adalah membuat ilusi."
Ujar Yuki dengan tenang. Lalu dia membentuk sebuah segel dan memejamkan matanya. Didetik kemudian, ruangan meeting tersebut telah berubah menjadi sebuah taman hijau yang luas—saking luasnya, taman itu terlihat seperti taman tanpa ujung.
"Kita ada dimana?!"
"Wah, keren!"
Senyuman Yuki terkembang semakin lebar melihat reaksi-reaksi para anggota di klub itu. Setelah dirasa cukup, dia merapal mantra. Seketika taman itu hilang, digantikan oleh pemandangan ruang meeting tempat mereka mengadakan pertemuan tadi.
Selanjutnya, seorang perempuan berambut kuning kecokelatan menaiki podium. Dia menarik nafas sejenak, lalu menghembuskannya perlahan.
"Namaku Shiranui Mai, aku dari kelas X-1, aku adalah keturunan Michael. Kemampuanku adalah mengendalikan cahaya dan menyegel jiwa,"
Ujar Mai dengan datar.
"Coba tunjukkan!"
Seru Koko yang baru bangkit dari lantai.
"Berisik! Ookamaitachi!"
Seru Temari, lalu mengibaskan kipasnya kearah Koko yang kembali melayang diudara bak atlet senam.
Mai tersenyum samar, lalu merapal mantra. Ditangannya sudah ada sebuah bola cahaya yang melayang-layang. Dia menggerakkan jarinya, dan cahaya itu bergerak sesuai direksi yang diberikannya. Dia kemudian menjentikkan jarinya, dan bola cahaya itu menghilang.
Lagi-lagi, seluruh anggota ber-oh-ria menyaksikan kehebatan-kehebatan yang ditampilkan oleh anggota lainnya.
Setelah itu, seorang gadis sebayanya berdiri di podium. Wajahnya datar dan biasa-biasa saja, tidak mengandung ekspresi apapun.
"Namaku dari kelas X-1. Aku adalah keturununan Shinigami terakhir. Kemampuanku adalah mencabut nyawa orang."
GLEKH
Seluruh orang ditempat itu menenggak air liur mereka. Termasuk Koko yang mengurungkan niatnya untuk memprotes gadis shinigami itu. Salah-salah, nyawanya bisa terancam—bahkan melayang ditangannya.
Kemudian, seorang lelaki berambut pirang berjalan dengan santainya kearah podium. Dia menarik nafas sejenak, lalu berkata;
"Namaku Kenichi Akira, kelas X-1. Aku bisa mengendalikan air,"
Ujarnya lalu memainkan jarinya dengan lentik. Bak dirigen yang sedang memimpin sebuah orkestra.
Air yang berada didalam gelas semua anggota perlahan melayang-layang menjadi butir-butiran kecil yang berkilauan. Semua orang terpana melihat kejadian langka tersebut, termasuk Izumi. Akira yang melihat itu diam-diam tersenyum lebar.
"Dan satu lagi…Aku pacarnya Izumi!"
Serunya lantang dengan bangganya.
"Eh?!"
Twitch
Tiba-tiba perempatan urat nadi tercetak jelas dipelipis Izumi, dia merapal mantra dengan nada menahan emosi. Dan dipodium tersebut tiba-tiba saja terdapat pilar es yang langsung menerbangkan tubuh Akira dengan eloknya. Si Akira, bukannya meringis, malah tersenyum ala fansgirl-ingan ketika menerima serangan Izumi. Sepertinya dia benar-benar bersyukur mendapat serangan dari Izumi.
'Kalau terus-terusan begini…Bisa-bisa tempat ini hancur…'
Batin Ino dan Sakura bersamaan.
Pandangan Sakura beralih pada Naruto yang berjalan menuju podium. Dia menunjukkan seulas senyuman yang menurutnya benar-benar manis. Mau tidak mau, pipinya menjadi merah merona ketika menyadari Naruto tersenyum untuknya.
"Mungkin sebagian dari kalian sudah mengenal aku, tapi aku akan memperkenalkan diriku sekali lagi. Namaku adalah Uzumaki Naruto, murid dari kelas X-1. Aku seorang Valkyrie. Kemampuanku bermacam-macam, aku bisa mengendalikan cahaya sampai kegelapan sekalipun—Mirip dengan Mai, sih."
Ujarnya tetap dengan senyumannya yang manis.
"Aku tidak percaya! Coba tunjukkan!"
Seru Koko dengan lantang, dan sekali lagi, dia harus merasakan Ookamaitachi-nya Temari.
Naruto memejamkan matanya, lalu berkonsentrasi penuh. Dia kemudian merapalkan beberapa mantra, tiba-tiba diseluruh ruang meeting sudah melayang beberapa—bahkan ratusan bola cahaya yang mengambang dengan bebas diudara. Mereka berkilauan dan cantik, seperti bintang yang berkilauan dimalam hari.
Naruto membiarkan semua anggota memuaskan rasa ingin tahu mereka dengan cara menyentuh, memainkan, dan memakan—yang itu sudah miring otaknya—bola cahayanya. Dia menoleh kearah Sakura, gadis itu tertawa kecil ketika secercah cahaya menghampirinya. Gadis itu kemudian memainkannya seperti cahaya itu adalah gelembung sabun yang biasa dimainkan anak-anak.
KLIK
Tiba-tiba cahaya itu berubah menjadi serbuk cahaya ketika Naruto menjentikkan jarinya. Dia kemudian menunduk dan mangkir dari tempatnya.
Sakura sadar dari lamunannya dan buru-buru berjalan menuju podiumnya.
"Nah, karena kita sudah saling mengenal, aku harap kita berhubungan baik. Sebentar lagi, kalian akan diberi selembaran kertas yang berisi aturan klub ini berikut tujuannya. Harap dibaca baik-baik. Dengan begini, pertemuan pertama Konoha Gakuen's Ghost Club berakhir."
oOo
TBC TO CHAPTER 2
oOo
