"Apa kau menyukai Midoriya ?"
Ahhh…Terima kasih kepada Aoyama sehingga konsentrasiku akhir-akhir ini buruk dan banyak melakukan kecerobohan, pertanyaannya itu akhirnya selalu mengganggu pikiranku, selalu terputar ulang seperti Kaset rusak. Aku sendiri bingung.
"Ochako-chan, kau melamun lagi ?" kata Usui, sambal menepuk pundakku
"Tidak apa-apa, hanya saja aku terlalu kelelahan karena magang kemarin" balasku
"Kalo begitu istirahatlah" kataUsui
"Ya..Terima Kasih" balasku sambil menyenderkan kepala di atas mejaku
Aku kembali ke lamunanku, banyak pertanyaan yang bergulir sili berganti. Apa aku menyukai Deku-kun ? Tapi, jujur saja sejak pertama aku ingin dekat dengan Deku-kun, bukan karena dia pernah menyelamatkanku di ujian tes kemarin, tapi aku melihatnya sebagai sosok yang baik walaupun kadang-kadang dia aneh tapi itulah Deku-kun.
Aku pun selalu memperhatikannya, selalu mengagumi senyumnya kadang juga merasa cemas dan khawatir karena setiap dia memakai quirknya pasti ada saja bagian tubuhnya yang terluka, entah sudah berapa banyak bekas luka yang dia miliki di tubuhnya. Tapi, yang paling aku kagumi adalah mata itu. Mata Deku-kun sangat indah, polos, dan tegas dalam satu waktu, itu sangat keren. Lucu melihat mata polos itu berbinar-binar saat menceritakan soal All Migth, super hero pujaannya atau mata seriusnya saat bergumama kecil soal kelebihan dan kekurangan quirk yang dia lihat. Dan mata tegasnya saat bertarung dan ketidak inginannya untuk kalah dari penjahat . Menatap matanya saja sudah memberikannku banyak keberanian untuk maju. Tapi, dari mata itu juga aku sadar aku tidak akan punya kesempatan untuk mencintainya, karena mata Deku-kun hanya terpaku dan hanya melihat satu sosok saja,yaitu KATSUKI BAKUGOU.
`arrhh… sialan kau Bakugou!` erangku dalam hati. Ini kah rasanya ditolak sebelum menyatakan perasaan? Sepertinya iya. Sekarang aku hanya bisa mendoakan semoga Deku-kun bahagia.
