A/N:Saya kembali lagi dengan sebuah fic baru, tapi tenang saja fic lama akan tetap lanjut kok. Kali ini saya akan membuat fic Naruto yang berkolaborasi denga SAO. Tapi ini bukan crossover, hanya mengambil jalan ceritanya saja kok. Disini penampilan Naruto akan seperti ayahnya mulai dari rambut, bahkan sifatnya yang hampir mirip. Dan saya tau ide Naruto terjebak didalam SAO sudah pasaran tapi apa daya keingginan menulis saya untuk cerita ini sendiri sudah tak terbendung lagi. Dan apabila ada kesamaan cerita itu hanya kebetulan semata. Dan bukan saya Plagiat cerita dari author tersebut. Fic ini sendiri juga kemungkinan akan keluar dari jalur cerita SAO.
Disclaimer : Saya tidak akan pernah mengakui kepemilikan Naruto dan juga yang lainnya. Kecuali fic ini memang punya saya.
Rate : T
Pair : Naruto x...(belum ada)
Genre : Adventure, Romance, dan Familly
Warning : Typo, ooc, bahasa yang aneh, abal-abal, banyak kekurangan di sana-sini, alur yang terlampau cepat, dan sisti SKS
Tik...
Tik...
Tik...
Suara mesin denyut jantung berbunyi di sebuah kamar rumah sakit. Disana terbaring seorang pemuda yang kira-kira berusaha 17th dan dikepalanya terdapat sebuah helem yang bertuliskan never gear.
Klik...
Suara pintu terbuka terdengar di ruangan tersebut. Seorang wanita berparas cantik dan berambut merah memasuki ruangan tersebut. Kushina Namikaze nama wanita tersebut, terlihat memandang sedih pemuda yang terbaring tersebut yang tak lain adalah anaknya sendiri. Kushina kemudian duduk disamping anaknya tersebut, kemudian mengelus pelan tangan anaknya yang sudah sangat kurus. Kadang-kadang dia berharap agar waktu bisa terulang kembali sehingga dia bisa mencengah anaknya untuk bermain game kematian ini. Ya subuah game yang telah merenggut kesadaran anaknya saat ini, sebuah game yang bernama Lost Word.
Dari informasi yang dia dapatkan hingga saat ini anaknya bergerak menyelesaikan dugeon sebagai solo player. Dan entah apa alasan anaknya tersebut yang pasti itu semakin membuatnya kawatir. Bagai mana tidak kabar yang dia dengar apabila kotak Hp menjadi 0 maka pemain tersebut akan mati. Dan memikirkannya saja sudah membuatnya frustasi.
Klik...
Suara pintu kembali terbuka di dalam ruangan tersebut. Masuklah seorang suster, yang kemudian menghampiri Kushina yang mengelus tangan putranya tersebut. Dia memang paham dengan kondisi sang ibu tersebut.
"Tidak baik untuk kesehatan"
Sejenak Kushina terentak kaget. Kemudian mengalihkan pandangan matanya ke asal suara dan mendapati seorang suster muda yang tersenyum lembut.
"Terima kasih"
"Ya, bukan masalah. Naruto pasti akan sedih jika melihat anda dalam keadaan seperti ini"
Kushina hanya tersenyum miris mendengarkan ucapan tersebut. Memang benar sejak ayahnya meninggal dunia Naruto menjadi terlalu kawatir atau lebih tepatnya overprotektif terhadapnya dan juga pada adiknya Sara. Pernah Kushina menanyakan alasannya Naruto. Dan dia hanya menjawab 'aku tidak mau sekali lagi kehilangan orang yang berharga bagiku. Cukup sekali saja'
"Kenapa dia bermain sebagai solo di sana?" ucap Kushina sedih
"Sudahlah, dia pasti punya alasan"
"Tapi itu sama saja dengan bunuh diri, Mika-san"
Sang suster yang diketahui bernama Mika tersebut hanya bisa tersenyum lembut
"Kita tidak tau dengan pasti apa yang terjadi disana bukan?"
Kushina kembali bungkam mendengar rentetan kalimat barusan. Ya dia memang tidak tau apa yang terjadi di dalam game tersebut. Kembali diam Kushina mengelus tangan Naruto dengan lembut.
"Baiklah saya permisi dulu" ucap Mika sopan dan hanya di balas anggukan oleh Kushina
.
.
Suara dering handphone kembali memecah keheningan. Kali ini Kushina mengambil dan menatap handphone layar handphone dengan malas. Dan seketika matanya menyipit membaca nama yang tertera disana
Sara
Tanpa pikir panjang Kushina segera mengangkat telpon dari anaknya tersebut.
"Mo-..." Kushina baru saja akan membuka mulutnya ketika suara cempreng plus menggelegar anak bungsunya memotong ucapannya
"Kaaaaaaaa-saaaan" teriak Sara dari seberang sana
Sejenak Kushina menjauhkan handphonenya dari kupingnya. Teriakan membahana terebut bisa merusak gendang telinga siapa saja.
"Ada apa Sara-chan?"
"Kaa-san lagi dimana?"
"Lagi dirumah sakit"
"Kok ketempat Naruto-nii ngak, ajak Sara" balas Sara. Dan dari nada bicaranya Kushina tau anaknya tersebut cemberut
"Untuk apa? Kan Sara bisa pergi sendiri?"
"Tapi lebih enak pergi sama-sama kaa-san"
"Maaf-maaf, dah ayo cepat kesini"
"Ok. Kaa-san"
Kushina mengakhiri panggilan tersebut. Mengalihkan pandangannya ke langit biru, Kushina kembali membayangkan keluarga mereka yang masih utuh dulu sebelum kepergian suaminya menghadap Tuhan. 'Minato tolong aku'
Lost Word
Tap
Tap
Tap
Seorang pemuda berusia sekitar 17th dengan rambut spike pirang dengan jambang yang lumayan panjang. Berjalan seorang diri menyelusuri sebuah dungeon yang berbentuk seperti hutan hujan.
Tap
Tap
Tap
Langkahnya seketika terhenti dikerenakan terdapat 10 monster berbentuk kadal dan memakai tombak yang menghalangi jalannya. Pemuda tersebut kemudian menarik sebuah pedang yang terdapat di punggungnya. Pedang yang ukurannya hampir menyamai ukuran tubuh manusia, dan berwarna hitam pekat. Yang senada dengan warna jubah yang dipakai saat ini.
Mata pemuda tersebut menatap para monster dengan tatapan datar. Kemudian pemuda tersebut mulai berlari kearah para monster seraya mengayunkan pedangnya
"Tripel Slash..."
Pedang tersebut kemudian membunuh 4 monster dalam 3 tebasan. Melihat temannya mati membuat seekor monster menjadi geram kemudian mencoba untuk menghunus tombaknya tepat di jantung pemuda tersebut. Tapi sayangnya pemuda tersebut berhasil melompat mundur dan kemudian membalas serangan tersebut seraya menghunus pedangnya, dan kemudian menebas secara vertikal monster yang terhunus tersebut.
5 monster yang tersisa kembali kembali menyerang pemuda tersebut secara bersamaan. 4 monster secara bersama-sama menghunus tombaknya dari 4 arah mata angin. Tapi hal yang terjadi sungguh diluar perkiraan, sebelum mencapainya pemuda tersebut membungkuk seperti orang memberi hormat 'kepada seorang raja' dan memutar pedangnya sehingga pedang tersebut melukai kaki 4 monster tadi. Dan secara tidak berperi kemanusiaan pemuda tersebut menghujamkan setiap tusukannya tepat di kepala 4 monster tadi
Seekor monster yang tersisa segera menyerang secara membabi buta. Tapi
"Shadow Slash"
Belum sempat monster tadi mendekati tujuannya pemuda tersebut sudah jauh berada di belakang monster tersebut.
Crasss...
Crasss...
Dan meninggalkan monster yang penuh dengan luka sayatan yang menghilang sacara perlahan-lahan. Pemuda tersebut kembali meletakkan pedangnya di belakang punggungnya seraya berjalan kembali
Tap
Tap
Tap
Pemuda tersebut kemudian melanjutkan perjalanannya hingga sampai di sebuah gerbag raksasa
"Dugeon sudah bersih ya" gumannya pelan seraya menatap langit "Kaa-san, Sara-chan aku meindukan kalian, kuharap aku bisa keluar dari sini" ucapnya lirih seraya berbalik arah dan menghilang dalam kegelapan hutan.
Penjelasan singkatipan
Tadi saya berkata kolobari dengan SAO ya. Yang saya maksud SAO disini adalah kemipan jalan cerita seperti mata uang contohnya, dan beberapa nama moster. Selebihnya nama kota, skill dan beberapa yang lainnya saya usahakan beda.
Di dalam game Lost word terdapat beberapa class yang bisa dipilih
Assassin : salah satu job yang bergerak dalam kecepatan tinggi dan mengorbankan 75% pertahanannya untuk mendapatkan serangan yang mematikan, salah satu job yang paling di takuti dalam situasis PK. Dan diperlukan reflek yang bagus untuk menguasai job ini
Paladin : job yang mempunyai pertahanan terkuat di antara job yang lain. Sangat diperlukan untuk menyelesaikan Dungeon pintu akhir (bos). Dan job yang paling sulit ditumbangkan dalam situasis PK setara
Warior : job yang mempunyai pertahanan dan serangan yang seimbang. Biasanya menjadi pilihan pilihan kedua setelah paladin dalam menghadapi bos. Dan job ini yang paling banyak digunakan oleh para player
Humanoid : para player yang tidak inggin bertarung dan memulai melakukan kehidupan normal biasanya memilih job ini. Job ini sendiri dapat berfropesi macam-macam seperti kehidupan normal. Mulai dari menjual senjata, potion HP/MP, dan berbagai kebutuhan lainnya
Oh ya soal pair Naruto nanti saya minta pendapat para readers sekalian.
Saya rasa ini bisa memberikan gambaran lebih mendalam tentang carita ini bukan? Dan juga ini baru termasuk Prolog. / One-shot
Dan saya juga menerima. Baik itu kritik, saran, pertanyaan, maupun hinaan dan cacian. Terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca fic aneh ini dan jangan ragu menghina saya jika ada kejelekan dalam fic ini
Dan jika kalian suka dengan fic ini maka reviewlah
