1st fic. Tokoh fiktif, hope you like it.
Siang itu hujan baru saja berhenti ketika Sasuke memutuskan untuk pergi beristirahat di desa terdekat. Juugo yang sudah semakin tenang membuat Sasuke merasa tenang mengajak timnya berada di keramaian. Karin juga tidak keberatan, dengan begitu mereka bisa kembali ke peradaban, dia juga bisa sedikit bersantai. Tetapi ada yang mengganggunya, bukan Suigetsu yang dari tadi terus mengeluarkan aura ketidakpuasannya. Suigetsu sudah seperti itu sejak kemarin diperintah untuk mencari Sasuke, meninggalkan Kisame yang sudah lama dicarinya. Bukan rahasia lagi kalau Suigetsu masuk dalam tim Sasuke karena dia merasa kalau pergi dengannya suatu saat nanti akan menemukan Kisame, dan mereka benar-benar bertemu. Pedang milik Kisame yang selalu diincar Suigetsu lolos begitu saja. Itulah yang membuat Suigetsu sangat kecewa.
Di barisan paling depan Sasuke merasakan ketidakpuasan Suigetsu tetapi tidak mau ambil pusing, dia masih sibuk memikirkan kakaknya. Masih tidak percaya kalau yang selama ini dilakukannya hingga kematiannya hanya untuk menjaga Sasuke. Dia masih tidak percaya kalau rasa sayang yang sebesar itu sampai tidak mampu menyadarkannya, apa dia memang sudah tidak punya emosi..
' kenapa kami tidak bisa seperti kakak-adik biasa, kenapa kami harus berakhir seperti ini...? salah mereka...salah mereka hingga membuat kami seperti ini..'
Setiap kali Sasuke memikirkannya, rasa bencinya pada Konoha semakin besar. Gara-gara merekalah kakaknya harus mengorbankan segalanya tanpa dia memiliki pilihan. Tiba-tiba Sasuke merasakan telinganya berdenging,
"Sasuke!", Karin mengimbangi langkah Sasuke dan berlari di sampingnya menyadari dari tadi Sasuke sama sekali tidak menyalakan alarm waspadanya.
"Ada satu orang di depan, kita mendekatinya, mungkin hanya orang biasa yang lewat."
Sekejap kemudian Sasuke merasakan angin yang berhembus menjadi sedikit lebih kencang.
"Uugh! Sialan!"
Juugo dan Suigetsu melambat, mereka mengusap mata mereka. Sasuke merasakan Karin menaikkan kewaspadaannya di sampingnya. Tetapi sebelum Karin menyadarinya, sesuatu yang begitu kecil menusuk wajah Karin yang terbuka, dia juga melambat di belakang Sasuke, sebelum Sasuke memutuskan untuk waspada, seseorang sudah berdiri di hadapannya mencengkeram lehernya, mendorongnya hingga membentur pohon di belakangnya.
Sasuke menatapnya. Separuh wajahnya tertutup kerah jubahnya. Rambutnya panjang berwarna putih dan dia menatap Sasuke dengan matanya yang putih.
"Itachi...MANA DIA??"
dia mencengkeram leher Sasuke semakin kuat, satu hal yang sudah dipahaminya, dia seorang perempuan, tetapi yang tidak dipahaminya, matanya tidak bereaksi walaupun dia sudah berusaha menggunakan sharingannya, bahkan tubuhnya terasa melemah, tidak mendengarkan perintahnya.
"APA YANG KAU LAKUKAN PADANYA??"
Sasuke merasakan tubuhnya semakin lemah, dia mengangkat tangannya dan menyentuh tangan yang mencengkeram lehernya,
"...k..kau.."
dia merasakan tubuhnya mulai kebas, pandangannya mulai kabur. Perempuan itu merasakan tubuh Sasuke yang semakin lemah, dan perlahan melepaskan cengkeramannya seakan baru saja sadar. Sasuke jatuh terduduk dan merasakan kekuatannya kembali. Dia mengangkat wajahnya dan melihat seorang wanita berambut dan bermata hitam, sangat berbeda dengan yang tadi dilihatnya hampir membunuhnya,
"dimana yang seorang lagi?"
Perlahan dia berdiri dan menatap wajah perempuan itu yang sekarang sudah terlihat jelas. Kehilangan kekuatan dengan tiba-tiba seperti itu membuatnya tidak mau macam-macam walau hanya dengan sharingannya.
"Kau sudah bertemu dengan Itachi kan..?!"
Sasuke menatapnya, memang orang yang sama.
"Sasuke!"
Karin melompat di samping mereka, waspada penuh. Suigetsu dan Juugo juga sudah berada di sana, mengelilingi mereka berdua. Tetapi perempuan berjubah hitam itu hanya diam di sana tidak menghiraukan kedatangan mereka bertiga, menunggu jawaban Sasuke. Entah mengapa, ditanya seperti itu membuat Sasuke merasa diadili, tetapi dia tetap mencoba menatap mata perempuan itu.
"dia...sudah mati...aku membunuhnya..."
tiba-tiba dia merasakan krahnya dicengkeram dan tubuhnya membentur pohon lagi. Tanpa melawan dia menatap perempuan itu. Dia menangis.
"..maaf..."
hanya itu yang sepertinya saat itu sangat mewakili perasaannya.
#
Karakter perempuan misterius ini sudah lama sekali muncul di kepalaku. Cewe berambut panjang, mata hitam, mungkin mirip Yuuko-nya xxxHolic. Tapi dia bisa berubah jadi cewe bengis berambut en bermata putih.
