The Sadist and the China
Warning: gaje, abal, ooc, EYD awut-awutan, dll.
Disclaimer: gintama punyanya om gorilla, eh maksudnya, Hideki sorachi sensei
Hei, hei, hei! Jumpa lagi sama author, kali ini thor mau bikin drabble okikagu dan mungkin bakal ada selingan okinobu nya,,kenapa ada selingan okinobunya? Karena okinobu pantas bahagia,hahahaha*plak. Tapi tenang aja, kerana okikagu tetep jadi pair utamanya kok,,,. Btw, semoga lancer mudiknya bagi yang mudik, dan selamat berpuasa*telat oey, telat! Telat bgt malah!*. okelah, gk usah banyak cing cong, langsung aja, HAPPY READING!
.
.
1 . Siang itu matahari bersinar terang, cuaca pun sangat panas, cukup panas sampai membuat gadis bercepol dua yang kini duduk bangku taman bermain itu terlihat hampir sekarat.
"panas-aru,," eluhnya sambil mengibas-ibaskan tangannya.
"china musume, sedang apa kau disini?" suara itu membuyarkan eluhan kagura, dan sukses membuat perempatan siku-siku muncul di wajahnya.
"maaf saja, tapi kali ini aku tidak mau berurusan denganmu-aru, dasar sadist."
"Tenang saja, aku ke sini bukan untuk mengganggumu kok, justru aku ingin membantu meredakan kepanasanmu itu." Sougo berjalan mendekati kagura, menutupi sinar matahari yang sedari tadi memang menyiksa kagura itu.
"ah, tumben kau baik, aku tahu kau pasti mau menjadi ganti payungku yang kutinggal di yorozuya kan?, kau salah makan ya-aru?" ucap kagura sambil merebahkan diri dibangku yang didudukinya itu.
"iiieee, aku kesini bukan untuk itu, dan dari pada itu aku punya sesuatu yang lebih baik. Jadi,,," sougo membuka tutup air mineral yang ada ditangannya dan mengguyurkannya ke wajah kagura."
"BUAHHHH,-H-HENTIKAN, DASAR SADIST SUDAH KUDUGA KAU KESINI CARI RIBUT –ARU" kagura meloncat bangun dari kusinya dengan wajah dan baju yang basah kuyub akibat hujan local dari sougo itu. Dan di detik berikutnya yah,,,civil war terjadi diantara mereka.
2 . "kagura-chan kenapa kau murung seperti itu?" Tanya shinpachi pada kagura yang terlihat galau, dia bahkan tidak menyentuh sukonbunya secentipun.
"shinpchi, aku rindu padanya-aru."
"pada siapa?."
"tentu saja pada mantan kapten divisi 1 shinsengumi yang sudah hampir 1 tahun ini meninggalkan edo, kau pikir pada siapa lagi hah?!"
3. 'Aneue, kenapa kau meninggalkanku? Kenapa kau pergi secepat ini? Lalu siapa yang akan berada disisiku? Aku kesepian aneue, sangat kesepian. Dan sekarang, satu-satunya orang yang akan terus berada disampingku telah pergi. Kau pikir bagaimana perasaanku?' pria berwajah sotachon itu terus menunduk menghadap sungai, diterangi rembulan yang bersinar diatas sana. Adalah fenomena langka melihat sougo menangis seperti ini. Kehilangan aneue tercintanya.
"sekarang aku sendirian?" gumamnya, entah pada siapa.
"bodoh! Lalu aku ini kau anggap apa- aru"
4. di depan reruntuhan bangunan itu, seorang prai berseragam polisi berwarna hitam sedang duduk berdua dengan nona polisis berseragam putih, lengkap dengan seotak donat ditengah-tengah mereka. idak special memang, bahkan jika kau mendekatkan telingamu, yang terdengar dari mereka hanyalah, perdebatan kecil dan julukan 'pembunuh' yang terus terulang. Tapi siapa sangka pemandangan itu berhasil membuat gadis china yang sedari tadi memerhatikan dari kejauhan itu menggembungkan pipinya.
'Nobume lagi, nobume lagi, ingin sekali rasanya aku memberitahunya bahwa yang boleh menjadi rival si sadist itu hanya aku' dia terus bergumam seperti itu sambil terus berjalan pulang menuju yorozuya.
5. "Hei, china musume, aku punya tantangan untukmu." Ujar sougo disertai decihan kecil oleh lawan bicaranya, Kagura.
"Apa-aru?!"
"Kita akan berlomba, siapa yang paling cepat mendapatkan kepala Hijikata-san, dialah pemenangnya."
"Oke, siapa takut-aru!"
Dan untuk seminggu kemudian, Hijikata tidak pernah hidup dengan damai, selamat Hijikata. Selamat.
"SELAMAT GUNDULMU DASAR AUTHOR GADUNGAN!"
6. rintik hujan terus menapaki bumi , dijembatan kayu itu berdiri seorang gadis lengkap dengan payung ungu miliknya. Wajahnya sendu, seakan tak ingin kehilangan sesuatu yang berharga.
'Dia akan pergi, ya, dia akan pergi. Dia mengajakku kesini pasti untuk mengucapkan selamat tinggal. Yah,,aku tak tahu harus apa tapi bukan kagura dan okita namanya kalau sedih seperti ini. Aku tahu dia akan pergi, aku tahu punggungnya itu akan menjauh hingga tak terlihat lagi olehku, aku tahu itu lebih dari siapapun. Takut? Apa aku takut ditinggalkan olehnya? Untuk kali ini aku jujur ya. Tapi bukan saatnya merenungkan hal seperti itu. Aku yakin, dia pasti akan selalu mengingatku, sebagai rival. Dan menurutku dia tak perlu mengucapkan selamat tinggal atau apapun yang sedih-sedih, karna aku benci itu. Dimanapun dia berada atau apapun yang menimpanya, dia harus selalu hidup, dan selama dia hidup dia akan tetap menjadi rivalku. Berat memang, tapi aku akan mengahdiahkan sesuatu yang special, tentunya bagi kami berdua.'
"aku akan merindukanmu sadist."
7. malam itu begitu sunyi, nobume seorang miwarigumi, sedang duduk di bangku taman. Sambil terus memasang wajah datar dan terus mengunyah donat kesukaannya.
"Apa aku diciptakan untuk membunuh?" gumamnya.
"tidak, kau salah." Nobume melirik asal suara, ternyata dari seorang berambut coklat yang sama-sama pembunuh.
"apa maksudmu? Tugas kita adalah membunuh bukan? Kita hanya harus menghabisi musuh kita bukan?"
"kau salah, nona pembunuh. Memang benar sih, kita selalu membunuh, tapi ada kalanya kau harus mengalihkan pandanganmu dari sana, dan lihatlah sekitar, banyak keindahan tersembunyi di dunia ini. Seperti mengahbisi Hijikata, bagiku itu adalah suatu keindahan.
"keindahan?" nobume memiringkan kepalanya.
"berarti keindahan itu adalah kau, tuan pembunuh."
8. "hei sadist,"
"apa?"
"aku ingin membunuhmu."
"kalau begitu aku memajang jasadmu."
"aku ingin menjual organ dalammu."
"aku ingin menjual celana dalammu."
"aku ingin menghancurkan *piiiiiiiiiip* mu-aru."
Dan perdebatan itu terus berlanjut hingga rambut mereka memutih.
9. "hei, sougo." Panggil kondosan pada sougo.
"nani?"
"mana yang kau pilih?"
"apa maksudmu kondou-san?"
"kau pilih gadis china itu atau nobume-san?"
"aku pilih mayat hijikata."
"KENAPA AKU WOI!"
10. "HAH, HAH, HAH?!" nafas kagura tersenggal disana sini. Dia sedang berlari dari kejaran para preman.
"sial, mereka bukan tandinganku, tapi jumlah mereka terlalu banyak." Ucap kagura sambil terus berlari.
BRUKKKK
'gawat aku tersandung'
Kagura memejamkan mata siap menerima serangan yang akan diluncurkan oleh para preman itu.
"loh? Tidak terjadi apa-apa-aru?" kagura menolehkan kepalanya, yang benar saja, yang berdiri disana adalah punggung dari seorang laki-laki yang sudah 5 tahun tak ditemuinya, mantan kapten divisi 1 shinsengumi, sang penebas manusia. Okita Sougo.
"yo, china musume, lama tak jumpa." Ucapnya sambil mengibaskan pedangnya, diatas tumpukan mayat preman yang mengejar kagura tadi
"k-kau,,,,kembali."
Yosh, gimana udah ooc parahkan? Hehehe, maklum aja lah,,, author kan bikinnya malam-malam sambil ngantuk lagi, hehehhe. Oke jadi dapat 10 drabblenya, semoga aja yang review banyak dan FF ini bisa lanjut, yah,,mengingat author yang haru focus buat ujian tahun depan, hehehe. Dan biasa,,,yang terakhir MIND TO REVIEW?
