The Beginning
.
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Genre : Romance, fluff
Rating : T+
Warning : AU! Typo(s), agak nganu/?
.
Enjoy guise~
.
.
Inuzuka Kiba dan Yamanaka Ino sudah bertetangga sejak sebelum mereka lahir ke dunia. Orang tua mereka yang awalnya bertetangga membuat mereka dapat dikatakan tumbuh bersama di lingkungan yang sama. Meski bertetangga dan kerap kali main bersama selepas pulang sekolah, tidak membuat keduanya memiliki satu ikatan batin. Tentu saja, karena mereka lahir dari darah yang berbeda.
Dulu, saat masih duduk di bangku sekolah dasar, si gadis kecil Yamanaka selalu diberitahu ibunya.
"Ino, tolong temani Kiba hari ini ya."
"Tapi aku sudah bertemu dia di sekolah ibu, kenapa kami harus bertemu lagi?"
"Anak ibu tidak tahu? Kiba kan setiap hari sendirian, ayah bundanya selalu pulang di atas jam 10 malam. Tolong temani dia setiap hari ya, supaya dia tidak kesepian."
Seulas senyum yang ibunya berikan hari itu menjadi awal dari persahabatan Ino dan Kiba yang semakin dekat.
Menginjak sma, persahabatan mereka tidak berubah. Berada di sekolah yang sama dan ditempatkan di kelas yang sama karena mungkin dulu mereka mendaftar berurutan. Tidak ada yang berubah dari persahabatan mereka, yang berbeda hanyalah Ino yang kian hari kian pendiam.
Kecelakaan telah merenggut nyawa kedua orang tua Ino yang saat itu baru pulang lembur dari kantor. Dulu saat dia masih di bangku smp. Perasaan takut, sedih, ingin mati masih menghantui Ino sampai hari ini. Datangnya beberapa saudara dekat maupun jauh yang mana selalu mengatakan 'semuanya akan baik-baik saja' nyatanya hanya membuatnya semakin benci dengan dirinya sendiri.
.
.
.
Kiba yang tadinya selalu duduk seorang diri di meja makan pada malam hari, mendapati keadaan mulai berubah ketika ia menginjak bangku sma. Orangtuanya selalu ada di rumah, meski lebih banyak waktu mereka sempatkan untuk menengok Ino dan mengajak tetangganya itu untuk makan bersama. Baguslah, memang ada baiknya jika perempuan yang ditemani lebih banyak, butuh tempat berkeluh kesah dan semacamnya.
Ah iya, Kiba baru tahu kalau ternyata orang tuanya ikut membiayai pendidikan Ino agar tetap bersekolah. Ia dengar awalnya Ino menolak, karena mungkin tidak ada lagi fungsinya bersekolah setelah kejadian itu. Tapi setelah orang tuanya berkali-kali menengok ke rumah, pertahanan Ino runtuh juga.
Kiba senang-senang saja karena Ino tidak pernah pergi dari sisinya, ia senang karena masih satu sekolah dengan Ino. Lagipula tetangganya itu tidak akan mencoba bunuh diri lagi seperti yang dulu pernah coba ia lakukan di depan matanya.
Kiba percaya itu, karena Ino sudah berjanji padanya.
"Kiba, berjanjilah pada bunda. Kau akan selalu menemani Ino kapanpun. Dia butuh motivasi agar tetap hidup."
"Ya, aku janji bunda."
.
.
.
Waktu selalu berjalan dan semua orang mulai berubah. Ino berubah, beruntungnya jadi lebih baik. Ia baru saja pulang dari sebuah firma hukum untuk melakukan wawancara kerja. Tidak banyak yang ia harapkan dari pulang ke rumah dan mendapati tetangganya yang dikelilingi alkohol pada sore hari menjelang malam seperti ini.
Benar, Kiba juga berubah.
Orang tua Kiba juga sudah tiada 2 tahun lalu, menyisakan rasa sakit yang tidak akan pernah bisa disembuhkan. Ia selalu menyalahkan dirinya sendiri atas kematian kedua orangtuanya yang sama-sama berasal dari kecelakaan, padahal sudah jelas tidak ada yang bisa disalahkan darinya.
"Hai Ino, baru pulang?" Sapanya dari teras rumah.
Ino yang baru membuka gerbang lantas menatap datar Kiba dan semua teman sore harinya.
"Oh, hai Kiba. Kau sendiri tidak kerja?"
Kiba menggeleng. "Aku akan berhenti, hehe. Aku akan jadi pelari."
Kiba selalu bicara seperti itu, dia selalu bilang akan berhenti menjabat sebagai general manager dari hotel milik ayahnya dulu. Ia benci sekali berada diantara orang-orang yang selalu menanyakan keadaannya, apakah ia baik-baik saja, dan segala macamnya.
"Kiba," Panggilnya, membuat si pemuda berhenti menenggak botol lain yang baru ia buka.
"Ya?"
"Datanglah untuk makan malam kalau kau sudah selesai dengan urusanmu."
Setelahnya Ino menutup pintu, membiarkan KIba menikmati waktu berharganya tanpa ingin diganggu.
.
.
.
TBC :D
.
.
A/N : KibaIno lovers, mari merapat lagi. XD
Waan Mew lagi keranjingan ngeremake fanfik, jadi hasilnya malah jadi gabut gini. Dan karena ini nanti ratingnya agak tinggi, jadi aku pilih pairnya kibaino, becoz kalo gaahina khusus yang fluffy fluffy menggeumaskan. :"
Enjoy guise~
Kalau ada yang mau ditanyakan, bisa lewat komen saja yak. Oh iya, ayo reviewnya donks :D
