It's Definitely You
Summary : Kata orang. Bersamalah dengan dia yang memahamimu. Mampu memaklumi sisi burukmu, dan melihat kebaikanmu ditengah orang-orang yang buta akan dirimu. Seperti sahabatmu misalnya ?
Disclaimer : Nama tokoh adalah milik pribadi. Hanya meminjam nama untuk menunjang jalan cerita. Karakter dalam cerita akan sangat berbeda dengan karakter asli.
Warning : - Pairing KaiHun (Top!Kai Bottom!Sehun) Jika tidak berkenan dengan pairing yang ada, silahkan dilewati daripada menghakimi
Boy X Boy, area Homo.
Akan ditemukan bahasa kasar, dan konten dewasa. Mohon pandai dalam membatasi diri sendiri.
non-Baku
Original by : metibyun
TIDAK MEMAKLUMI PLAGIARISM/PENGGANDAAN DALAM BENTUK APAPUN!
Create : 10 Des 2018
Chapter 1
"Kamu nggak ikut rapat pra-ospek kan ?" pemuda dengan tinggi semampai itu menunjuk-nunjuk gadis di depannya yang hampir menangis menggunakan gulungan kertas berisi rundown ospek.
"Semuanya, denger ya!" suaranya dinaikkan satu oktaf agar atensi semua mahasiswa baru tertuju padanya.
"Kita adakan rapat pra-ospek itu biar kalian prepare apa aja yang perlu sama ga perlu dibawa!"
Semua yang ada di sana cuma bisa diem dan manggut-manggut mendengar orasi.. Ehm siapa ya dia ? Ketua bukan, tapi bisa dibilang lebih arogan daripada ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) yang asli.
Ganteng, tapi kesan dingin sama cuek bikin auranya kelihatan serem. Mukanya datar, kalo kata Chen mirip dada bu Young yang jual jus di kantin kampus.
"Tiap gugus itu ada tema warnanya. Jadi kalo kalian masuk gugus Patrick, tapi pake warna gugus Spongebob. Jelas aja salah!"
Hell yeah, ketua BEM emang pemuja Nickelodeon. Ketua tersabar, tapi sekalinya punya kebijakan. Otoritasnya tidak bisa dibantah.
Anggota BEM yang lain hanya bisa mengamati dari ujung aula. Berharap pawang pemuda itu segera datang. Sebelum dunia persilatan makin runyam.
.
.
.
"Sehun.. Udahlah"
.
.
.
Semua menoleh ke ambang pintu utama, sebagian menahan napas. Sebagian lagi menghembuskan napas lega. Cuma Taehyung aja sih yang kentut.
Itu dia..
Kim Jongin.
Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa divisi komisi disiplin, semester 5.
Sekaligus pawang Sehun.
-oOo-
Kamar berantakan
Kepingan DVD berceceran
Jangan lupa sampah chiki yang ada disana sini
"Jorok banget sih"
Oh Sehun hanya bisa melirik sumber suara sebab saat ini dia sedang sibuk berolahraga untuk membuang lemak. Olahraga semacam kayang, tapi bukan juga sih. Kakinya ada di atas ranjang. Kepalanya ada dilantai.
Kata Chanyeol, kakaknya. Itu olahraga bikin bego. Karena otak yang seharusnya dimuliakan malah diperkenalkan dengan tanah. Pantes Sehun selama ini ngga pernah dapet nilai bagus. Lihat aja kelakuannya.
"Pencitraan lo, pergi sana!"
Sebenarnya Sehun masih kesal. Kesal pada dirinya sendiri yang sering lepas kendali jika Jongin sahabatnya sudah memberi peringatan. Seperti siang tadi. Cuma 'Sehun, udahlah' bisa buat dirinya diam dan damai sama keadaan.
"Pencitraan apaan ?"
"Sengaja kan gituin gue supaya lu keliatan 'angel' di depan adek tingkat. Gue yang 'devil' nya." mungkin Tuhan waktu nyiptain Sehun saat itu dalam suasana hati tidak baik. Mulutnya pedes macam bon cabe, mood nya jelek terus. Untung Jongin sayang.
Jangan salah
Mereka
Cuma
Sahabat
"Hun, jalan yuk" Jongin melempari Sehun dengan bantal agar anak itu berhenti dari aktivitasnya.
"Mager"
"Gue seret ya"
"No, Jongin gue beneran mager" Jongin mendengus.
"Ini malem minggu bodat!"
"Yaudah sih terus kenapa kalo malem minggu ? Jomblo ini"
"Gue ga Jomblo ya, gue single"
"Alah, sama ae kaga lakunya"
Ya, Sehun dan Jongin memang seorang Jomblo, tapi Jongin selalu membantah karena jomblo hanya untuk orang yang benar-benar tidak laku seperti Sehun. Sebab di luar sana, fans Jongin banyak. Mulai dari asdos, adek tingkat, sampe sesama komting kayak si Chung ha.
Sebagai orang tampan dengan image berlawanan dengan Sehun. Jongin memang memiliki nilai lebih dimata semua orang.
"Gue bosen mainan PS terus, hunting cewe yuk"
"Mana ada yang mau sama gue. Orang mulut gue macem elpiji gini" Sehun akhirnya berdiri dan meneguk air putih yang ada di samping ranjang. Menyusul Jongin yang sudah berbaring di atas kasur empuk miliknya.
"Ya makanya elu berubah. Lagian mereka beluman aja kenal sama lu. Kalo udah pasti bakal sependapat sama gue kalo lo itu sebenernya baik kok" cuma Jongin emang sama bundanya yang bisa bilang Sehun baik. Bahkan kakaknya selalu bilang kalau Sehun itu titisan lampir yang ga sengaja ambil kelamin laki.
"Thanks bro lu udah mau jadi satu-satunya temen gue yang ga masalahin apapun keburukan gue. Tapi kalo dipikir-pikir mereka bener sih. Gue ga ada baiknya, muka gue aja yang tampan"
"Tay lo!" Sehun tertawa ketika berhasil menangkap bantal yang di lempar Jongin.
Jongin tahu, itu tawa hambar seseorang yang tidak tahu arah tujuan.
a/n : ini gue bawa apa coba. Haha. ga sadar diri utang masih banyak. Btw, ku membawa yang ringan, seringan bobot ku. Ga ringan ringan ama sih, pasti ada konflik. Mwehehe. Love ya. Happy reading :)
