Fairy Tail Belong to Hiro Mashima


"Natsu bangun!"

Hening.

"Natsu!"

Hening.

Pria bersurai hitam itu menghela nafas berat. Dia masih berusaha untuk membangunkan adiknya.

"Natsu Dragneel buka matamu!"

Hening.

'Krieett'

Pintu terbuka, menampakan wanita bersurai pirang di daun pintu. Wanita itu menepuk keningnya sambil menggelengkan kepala.

"anata, kau tidak akan bisa membangunkan Natsu dengan cara selembut itu.." ujar wanita itu, Mavis Vermilion a.k.a Mavis Dragneel

Pria itu-Zeref Dragneel-menghela nafas berat. Dia memang terlalu memanjakan sang adik. Setelah berpikir dan menimbang sejenak, Zeref pun segera menuju sebuah lemari besar yang ada di kamar sang adik.

"eh, itu 'kan.." ujar Mavis saat melihat benda yang Zeref ambil, yaitu sebuah syal putih kotak kotak

"Natsu, kalau kau tidak bangun maka syal ini akan kakak beri-"

"iya kak, jangan sentuh barang barangku!" seru Natsu, keadaannya sangat kacau karena rambut dan pakaiannya sangat berantakan bahkan matanya masih terpejam

"baiklah, kakak akan tunggu di bawah.." ujar Zeref dan segera pergi diikuti Mavis

"tenang saja Anna-san, Igneel-san, syal ini tidak akan kubiarkan hancur.." ujar Natsu sambil memeluk syal tersebut

Pagi ini kediaman Dragneel sedang melaksanakan sarapan mereka dengan tenang. Zeref, Mavis, Natsu, dan August menikmati makanan tersebut. Terutama Natsu yang semalam tidak sempat makan, jadi dia makan lebih banyak pagi ini. August yang melihat porsi makan pamannya hanya tertawa sementara Zeref dan Mavis hanya tersenyum maklum.

"oh iya Natsu, besok kau akan sekolah.." ujar Zeref sambil menatap Natsu dan seketika Natsu tersedak

"paman minumlah!" seru August sambil menyerahkan segelas air putih pada pamannya dan langsung saja Natsu menerimanya

"sankyuu August.." ujar Natsu

"kau akan sekolah di Fairy Tail High School, sekali kali kau harus sekolah sihir Natsu.." ujar Mavis

Fairy Tail High School adalah sekolah penyihir yang didirikan oleh Mavis dan beberapa rekannya yaitu Purehito, Yuri, dan Warrod serta Zeref juga ikut membantu pastinya.

"sekolah sihir? Baiklah, aku rasa tidak terlalu masalah.." ujar Natsu sambil kembali memakan pancake

"nah, sekarang kau, aku, dan August akan berbelanja.." ujar Mavis dengan semangat berapi api

Seperti yang Mavis katakan saat sarapan tadi, Natsu terpaksa berbelanja untuk kebutuhan sekolahnya. Dia senang melihat August yang sangat antusias tapi tetap saja Natsu malas berbelanja. Tapi di lain sisi Natsu juga tidak bisa menolak permintaan kakak iparnya itu, di mata Natsu Mavis sama saja dengan Zeref.

"lihat Natsu, buku yang bagus bukan?!" seru Mavis sambil menunjuk sebuah buku dengan motif sisik naga berwarna merah maroon

"wah bagus sekali kak.." ujar Natsu sambil memegang buku tersebut

"kalau begitu paman harus membelinya!" seru August yang dibalas anggukan oleh Natsu

"baiklah, kita akan membeli buku itu.." ujar Mavis lalu Natsu dan August ber-high five ria

"arigatou Mavis-nee!" seru Natsu dan Mavis langsung malu karena Natsu memanggilnya begitu

"ah, kau membuat aneki malu.." ujar Mavis sambil memalingkan wajahnya

"ah iya, aku mau ke toilet sebentar!" seru Natsu dan segera pergi dengan terburu buru sehingga-

'Bruukk'

-dia menabrak seorang gadis.

"maafkan aku nona!" ujar Natsu sambil membantu gadis tersebut bangkit

"a-aku juga minta maaf.." ujar gadis tersebut dan setelah itu Natsu segera pergi dengan air mata yang mengalir di matanya

'akhirnya aku menemukannya Anna-san..'


Lucy Heartfilia, pewaris tunggal dari perusahaan Heartfilia, dia kini berada di salah satu sekolah ternama di Magnolia, yaitu Fairy Tail High School. Sekolah yang didirikan beberapa tahun lalu ini sudah bisa menjadi sekolah terbaik karena prestasi yang mereka miliki, bukan hanya prestasi saja, tapi yang menjadi rahasia dari sekolah ini adalah sekolah penyihir. Mulai dari penyihir biasa sampai penyihir langka berada di sini. Salah satunya Lucy yang merupakan penyihir roh bintang. Tidak banyak murid sepertinya, kalau ada mungkin dari sekolah lain.

"ohayou Lu-chan!" sapa Levy sambil tersenyum yang dibalas senyuman juga oleh Lucy

"perhatian semuanya, kali ini akan ada murid baru!" ujar Erza Scarlet sang ketua kelas 11-A sekaligus ketua komite disiplin

"siapa murid barunya?" tanya Mirajane Staruss, model ternama sekaligus penyihir Take Over

"kalau tidak salah dia adalah adik ipar kepala sekolah 'kan?!" ujar Lisanna Staruss, adik Mirajane

"seorang Dragneel? Wah, aku penasaran.." ujar Cana Alberona, anak salah satu guru terkuat di Fairy Tail

"Lu-chan, kau tahu tentangnya?" tanya Levy sambil menatap Lucy

'KRIIINGGG!'

Bunyi bel membuat para murid segera duduk di kursi masing masing. Tak lama datang seorang guru bersurai hitam dengan pakaian yang tidak pantas dicontoh, Ur Milkovich.

"ohayou sensei!"

"ohayou minna, kali ini kalian kedatangan murid baru, silahkan masuk Dragneel-kun.." ujar Ur dan pemuda bersurai salmon itu pun masuk ke dalam kelas

Pemuda itu memakai kacamata yang cukup tebal sehingga tidak ada yang bisa melihat irisnya. Dia memakai seragam Fairy Tail ditambah sebuah sweater berwarna abu abu.

"Natsu Dragneel, salam kenal.." ujar pemuda itu sambil membungkukan badannya

"nah Dragneel-kun silahkan duduk.." ujar Ur dan dibalas anggukan oleh Natsu

Dia pun berjalan mencari bangku yang kosong namun seorang pemuda bernama Gray Fullbuster sengaja membuat Natsu tersandung dan langsung saja Natsu terjatuh tepat di samping kursi Lucy. Kacamata terpental beberapa meter darinya.

"Dragneel-san, biar kubantu!" seru Lucy dan langsung membantu Natsu dengan mengambil kacamata Natsu

"terima kasih.." ujar Natsu

Lucy yang ingin menyerahkan kacamata ke Natsu mendadak terdiam. Membuat seisi kelas menjadi penasaran.

"a-ada apa Lu-chan?" tanya Levy sambil menatap Lucy khawatir

"Dragneel-san, apa kau-" ujar Lucy namun terpotong karena Natsu sudah dihadapannya dan mengambil kacamata serta langsung memakainya.

"sankyuu.." ujar Natsu dan segera berlalu, meninggalkan Lucy yang terdiam

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar sepuluh menit yang lalu, namun Lucy tetap terdiam di kursinya. Kelasnya sudah hampir kosong, namun Lucy tidak mempermasalahkan itu.

"Lu-chan aku duluan, Gajeel sudah menunggu.." ujar Levy dan segera pergi

Kini hanya tinggal Lucy di dalam kelas. Dia masih memikirkan hal yang tadi. Saat di mana matanya bertatapan langsung dengan mata Natsu. Tiba tiba Lucy menggelengkan kepalanya dan bergegas keluar kelas lalu pulang.

"Lucy, kau belum pulang?"

Lucy segera menoleh ke arah suara, ternyata salah satu gurunya yaitu Ur.

"Ur-sensei, saya akan segera pulang.." ujar Lucy dan segera pergi

Dia berjalan secepat mungkin meninggalkan sekolah. Bahkan saat supirnya menanyakan kenapa Lucy terburu buru dia tetap tidak menjawab.

'Braakk'

Pintu dibuka cukup keras, untunglah hanya Lucy dan beberapa pelayan yang ada di rumahnya. Dengan langkah terburu buru Lucy menuju ke sebuah ruangan. Ruangan di mana terdapat berbagai macam buku. Seolah sudah hafal letak bukunya Lucy tak perlu susah payah untuk mencari buku yang dia inginkan.

"ini dia.." ujarnya sambil memegang buku diary milik neneknya, Anna Heartfilia

Lucy mulai membaca kata demi kata yang tertulis di sana tanpa terlewat sedikit pun. Lalu matanya tiba tiba menajam saat menemukan tulisan 'Natsu Dragneel' di buku tersebut.

"jadi nenek, siapa sebenarnya Natsu Dragneel ini?


Spriggan Corp, sebuah perusahaan yangdipimpin oleh Zeref Dragneel. Saat ini Zeref tampak sedang mengerjakan beberapa dokumen penting. Dia tidak sendiri, sekertarisnya Irene Belserion sedang membantunya.

"Zeref-sama, saya mendapat telfon dari Natsu-sama.." ujar Irene

"ada apa dengan Natsu?!" tanya Zeref, dia langsung meninggalkan dokumennya dan fokus menatap Irene

"tenang Zeref-sama, Natsu-sama hanya ingin datang ke sini bersama August-sama.." ujar Irene sambil tersenyum, membuat Zeref menghela nafas lega

"kapan dia akan datang?" tanya Zeref

"kami baru saja datang.." jawab Natsu yang baru datang bersama August

Zeref langsung menghampiri mereka dan memeluk August serta mengelus kepala Natsu.

"kakak aku sudah besar tahu!" ujar Natsu, sedikit kesal karena rambutnya yang sudah berantakan jadi tambah berantakan

"August, di mana mama?" tanya Zeref kepada putra semata wayangnya itu

"mama sedang sekolah, jadi mama tidak bisa ikut.." jawab August, tersirat nada kekecewaan dari jawabannya

"August, mama tidak sekolah tapi bekerja.." ujar Natsu, dia tidak ingin August berpikir bahwa mamanya sekolah karena pergi ke sekolah

"baiklah Zeref-sama, Natsu-sama, August-sama saya permisi.." ujar Irene dan segera pergi namun Natsu menahannya

"putri Irene-san anak yang baik.." ujar Natsu dan setelah Irene pergi

"jadi apa yang membawa kalian ke sini?" tanya Zeref

"ini soal pekerjaan dan August bilang dia ingin bertemu dengan kakak jadi sekalian saja.." jawab Natsu

"pekerjaan? Ini soal Tartarus Corp ya?" tanya Zeref yang dibalas anggukan oleh Natsu

"di sekolah aku bertemu cucu Anna-san.." ujar Natsu dan Zeref hanya menanggapinya dengan senyuman

"kalau begitu besok kau ajak dia makan malam di rumah.." ujar Zeref

"APAAAAAAA?!"

Untung Zeref sudah menutup telinganya, begitu juga dengan August. Natsu sendiri masih sangat kaget dengan perkataan kakaknya, kenapa harus diajak makan malam bersama? Dia saja baru bertemu dengan cucu Anna dan langsung diajak seperti itu.

"itu tidak mungkin.." ujar Natsu dan Zeref hanya terkekeh mendengarnya

"lalu bagaimana? Dia cantik dan baik?" tanya Zeref namun Natsu hanya menunduk lalu melepas kacamata tebalnya

"dia melihat mataku.." ujar Natsu

Seharusnya Zeref tidak menanyakannya.

TBC