"Anak ini hilang ingatan?"

"Iya, benar"

"Kalau begitu rencana ku pasti akan berjalan lebih lancar dari perkiraan"

"Tentu saja"

"Baiklah, kemasi barang nya, dan jangan lupa katakan kalau Daddy akan datang menjemput nanti malam"

"Siap, Tuan"


Who Are You

Jung Jaehyun X Lee Taeyong

"Sebenarnya, kau siapa?"

[ boyslove, yaoi ]

Rated : T dan bisa berubah kapanpun

Older!Jaehyun


Taeyong membuka tirai berwarna coklat tua itu membiarkan sinar matahari masuk. Kemudian Taeyong berjalan menuju kasur dan menggoyang-goyangkan tubuh besar yang sedang terlelap diatas nya.

"Daddy bangun! Ini hari pertama ku masuk SMA!"

Sosok itu menggeliat pelan.

"Ini masih pukul enam pagi, Taeyong"

Benar juga. Taeyong terlalu bersemangat.

"Tak apa Daddy, bangun lebih pagi itu leb—"

Jaehyun -sosok diatas kasur- menarik lengan Taeyong. Taeyong pun menimpa sempurna badan atletis Jaehyun.

"Kau tahu kan aku tak suka kalau jam istirahatku terganggu" bisik Jaehyun disebelah telinga kiri Taeyong.

Kedua tangan nya sudah mengunci tubuh taeyong sehingga tubuh mungil itu hanya dapat sedikit bergerak.

Taeyong merinding, pria yang lebih tua enam belas tahun darinya itu memang sangat tahu dimana kelemahan Taeyong berada. Yaitu telinga.

"Apa tujuan mu bangun se pagi ini, hm?"

"Aku ingin menyiapkan segalanya dengan baik Daddy, agar hari pertamaku jadi sempurna"

Jaehyun terkekeh mendengar hal tersebut dari anaknya. Taeyong memang tidak pernah berubah, ia tetap menggemaskan hingga sekarang.

Setelah pelukan itu terlepas Taeyong buru-buru pergi ke dapur untuk mengondisikan wajahnya, setidaknya agar Jaehyun tak tahu kalau wajahnya sudah mirip dengan kepiting rebus.

"Baik, ini nasi goreng spesial untuk Daddy!"

Taeyong meletakkan piring berisi nasi goreng itu di meja, membuat Jaehyun tersenyum.

"Terimakasih, Yongie"

Jaehyun menarik Taeyong ke dalam pangkuan nya dan mengecup kepala Taeyong dengan lembut. Sedangkan Taeyong kembali dugun-dugun seperti tadi.

"Daddy?"

"Ya?"

"Bagaimana kalau teman-temanku nanti tidak menyukaiku?"

Suara Taeyong berubah jadi sendu, awalnya Taeyong memang sangat menggebu-gebu ingin sekolah di tempat yang benar-benar disebut sekolah, bukan nya dirumah.

Sejak kecil Taeyong tidak pernah di izinkan oleh Jaehyun untuk sekolah diluar, Taeyong hanya boleh sekolah dirumah dan melakukan aktivitas apapun itu dirumah. Titik.

Jaehyun terlalu over protektif dalam menjaga anaknya, niat Jaehyun memang baik, namun Taeyong kini sudah dewasa, tidak mungkin kan kalau Jaehyun terus-menerus mengunci anaknya di dalam rumah.

"Bukan kah Yongie memang mau sekolah di luar sana?"

"Iya sih, tapi aku takut kalau mereka tidak menerimaku, Daddy"

Taeyong meringkuk dalam pelukan Jaehyun, sesekali tangan nya meremas ujung baju Jaehyun.

"Mereka pasti menerima mu, Yongie. Percayalah"

"Benarkah?"

Jaehyun mengangguk. Mata Taeyong kembali bersinar

"Oh ya, Yuta juga masuk SMA yang sama denganmu"

Taeyong menganga tidak percaya. Yuta satu sekolah dengan nya? Ide yang sangaaaaaaat baik!

"Daddy tahu darimana?" tanya Taeyong dengan semangat

"Kemarin saat Yuta main kemari, Yuta bilang kalau dia akan masuk Hanlim"

"Wah, daebak!"

Taeyong sangat senang begitu tau kalau teman nya itu akan masuk di sekolah yang sama dengan nya. Nama nya Nakamoto Yuta, teman Taeyong dari kecil, satu-satunya teman Taeyong, yang merupakan tetangga Taeyong, itupun karena Yuta tidak sengaja menemukan Taeyong kecil yang tersungkur di teras rumahnya, dan kemudian mereka berteman.

Jaehyun pun rela tidak rela membiarkan Taeyong berteman dengan Yuta. Karena Jaehyun itu sangat sensitif soal Taeyong. Apalagi saat Jaehyun mendengar kalau Taeyong punya teman. Pasti akan Jaehyun telusuri seluk-beluk orang yang Taeyong sebut sebagai teman itu.

"Berarti aku dan Yuta bisa belajar bersama setiap hari?!"

Jaehyun seketika tersedak kopi nya. "Ehm, tidak Yongie. Tidak setiap hari"

"Yahh, kenapa?"

"Karena kau sudah SMA, maka Daddy akan menerapkan jadwal baru"

Taeyong menghela nafas nya, jadwal lagi.

"Kenapa harus ada jadwal sih, Daddy? Aku tidak bisa bebas kalau ada jadwal terus menerus! Jangan ya? Jangan ya Daddy?"

Taeyong merengek manja, berharap Jaehyun tidak menerapkan jadwal terbaru untuknya.

"Kita memang tidak boleh hidup secara bebas Taeyong! Semuanya ada aturan, dan kau tidak boleh membantah nya" tegas Jaehyun.

Nyali Taeyong sedikit ciut ketika mendengar penegasan dari Jaehyun, Taeyong tidak akan pernah berani membantah Daddy nya.

Jaehyun menyadari kalau seharusnya ia tidak membuat Taeyong jadi takut seperti itu. Jaehyun mengelus surai hitam Taeyong kemudian mengecup pipi Taeyong.

"Maaf kalau Daddy kelewatan"

Taeyong mengangguk pelan.

"Tidak apa-apa Daddy, aku yang salah seharusnya aku tidak membantah Daddy" kata Taeyong dengan suara yang sangat pelan, namun Jaehyun tetap bisa mendengarnya.

"Baiklah, sekarang ayo kita berangkat"

Senyum Taeyong merekah kembali. Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri kalau hari ini akan menjadi hari yang penuh dengan keceriaan, karena ini hari pertamanya sekolah di luar sana, akan banyak sekali hal baru yang akan Taeyong temui nanti.

Sesampainya di sekolah, Taeyong berpamitan pada Jaehyun kemudian mengecup bibir Daddy nya itu sekilas, membuat Jaehyun semakin tidak rela melepaskan Taeyong begitu saja.

"Aku akan menjaga diriku dengan baik, Daddy. Dan juga Yuta pasti menjagaku!" kata Taeyong sebelum keluar dari mobil.

Hal itu membuat Jaehyun jadi sedikit lega.

Setidaknya Taeyong tetap dalam pengawasan nya, melalui Yuta.

TBC

eh gimana? minat sama cerita ini ga?

BTW INI FANFIC MULTICHAPTERS PERTAMA SAYA

TOLONG DUKUNGAN NYA YA KAWAN2.

Jangan lupa untuk review yaaaa.