Hari ini adalah hari pertama Beatrice Malone di sekolah barunya. Dia dipindahkan oleh kedua orang tuanya ke SMU McKinley. Yang jaraknya hanya beberapa mil dari rumahnya.
Beatrice diantar oleh ayahnya kesekolah barunya dengan menggunakan mobil seperti biasa.
"Apakah kau gugup ?" tanya ayahnya.
"Ayah !" kata Beatrice. "Ini hari pertamaku, tentu saja aku gugup."
"Baiklah, yang perlu kau lakukan hanyalah menarik napas dalam-dalam dan segera berjalan ke pintu itu," kata ayahnya. "Tapi sebelum itu, berikan ayah satu pelukan." Beatrice pun memeluk ayahnya dan segera turun dari mobil. Dia melambai pada ayahnya yang makin lama makin menjauh.
Dia membalikkan badannya dan menarik napas dalam-dalam. Mata … terpejam dan dia segera memasuki pintu utama SMU McKinley.
Disana dia menoleh kesana kemari mencari ruang administrasi untuk mengurus semua keperluannya untuk bersekolah disini. Beatrice melihat papan nama yang bertuliskan 'Ruang Administrasi', dia langsung memutar haluan dan segera memasuki ruangan itu.
"Hai," sapa Beatrice gugup pada penjaga meja administrasi. "Aku Beatrice Malone." Lanjutnya dan segera memberikan selembar kertas pada ibu paruh baya yang berdiri menatapnya.
"Murid baru ?" katanya agak sedikit kasar. Membuat Beatrice menjadi tegang. Dia menyempatkan diri melihat tanda pengenal si penjaga ini.
"Jeanine Parsons," gumamnya sebelum dia berkata 'iya'.
Ibu tadi mengambil kertas yang diberikan Beatrice dan segera berjalan kesana-kemari mencari buku. Dia kembali dengan membawa segunung buku super tebal yang membuat Beatrice semakin tegang.
"Nomor lokermu 643, kelasmu adalah X-7 dan jika kau butuh yang lain datang saja kemari ," katanya pada Beatrice seraya memberikan kode untuk lokernya dan daftar pelajaran untuk kelasnya.
"Terima kasih, bu" kata Beatrice canggung. Dia membawa tumpukan buku tadi dengan susah payah. Beatrice merasa mukanya tertutupi oleh tumpukan buku yang di bawanya.
"646,645,644, 643," gumamnya. Diam-diam dia sangat senang sudah bisa menemukan loker miliknya. Beatrice menaruh bukunya dilantai dan segera mengutak-atik lokernya.
Setelah terbuka, dia memasukkan bukunya ke dalam loker dan segera memilih buku pelajaran untuk hari ini. Untuk hari ini pelajarannya adalah kimia, sejarah, bahasa Jepang, biologi, matematika, dan jam kosong.
Beatrice sempat menghelai napas lagi sebelum masuk ke pintu kelasnya. Dia berdiri di depan lokernya cukup lama sampai dia mendengar bel berbunyi tanda masuk.
Setelah dia memasuki kelas barunya, dia di sambut oleh teman-teman seusianya yang sudah duduk rapi karena guru kimianya telah tiba.
"Hai," kata Beatrice yang lagi-lagi masih tegang. Dia memberikan kertas tanda murid baru kepada guru kimianya.
"Ms. Malone," kata guru tadi sembari membaca kertas Beatrice. "Aku Marty Higgins." Dia mengangkat tangannya dan bersalaman dengan Mr. Higgins.
"Pagi anak-anak," sapa guru tadi sembari berdiri. "Ini Beatrice Malone, siswi pindahan dari SMU Johnson."
Tidak ada yang merespon. Mereka semua hanya menatapi Beatrice dengan wajah datar. Beatrice berusaha sekuat tenaga untuk tersenyum.
"Hai semua," sapanya.
"Silahkan cari tempat dudukmu Ms. Malone," kata Mr. Higgins.
Beatrice mencari tempat duduk yang sepertinya hanya tinggal satu. Dia berjalan kearah kursi kosong yang disebelahnya terdapat gadis berambut coklat yang tersenyum ramah padanya. Setelah melihat gadis itu tersenyum, Beatrice merasa dia sedikit di terima di sekolah ini.
"Hai, aku Beatrice," sapa Beatrice yang kemudian menjulurkan tangannya.
"Alicia," jawab gadis itu ramah. "Alicia McCartney."
