GyuMin407
Present
"Let Out the Beast"
Cast : Super Junior, and SMent artist.
Rated-T, GS, Typo's, Newbie, Gak jelas, Alur berantakan
Mystery, Romance, Fantasy.
Summary : Selama ini dia hidup normal seperti orang biasa, namun dia tidak pernah tahu jika jauh didalam sana ada sosok lain yang juga hidup bersamanya. Sosok yang kuat, dominan, dan misterius. Hidup dalam kegelapan terdalam yang dia buat sendiri, menunggu waktu yang tempat untuk keluar dan berkuasa.
Enjoy^o^
.
.
.
Suasana hening langsung menyapa gadis itu ketika ia melangkah masuk ke dalam kelas nya yang tampak lenggang, mungkin sebentar lagi teman-teman sekelasnya akan datang. Ia segera melangkah menuju meja nya yang berada di baris ketiga dekat jendela. Ia menelengkupkan wajahnya diantara kedua lengannya setelah menjatuhkan tubuhnya di kursi, perlahan tapi pasti, matanya menutup.
Gadis itu bernama Lee Sungmin, kini ia tengah menatap keluar jendela kelasnya dengan tatapan kosong, sambil sesekali memejamkan kedua matanya ketika merasa hembusan angin musim semi yang masuk melalui ventilasi udara menerpa wajah cantiknya. Gadis itu terlihat bosan, entah sudah ke berapa kalinya dia menghela nafas dan menghembuskannya secara berlebihan. Namun sedetik kemudian tatapan mata Sungmin berubah.
Tatapan Sungmin kini tak lagi kosong, mata coklatnya kini terpaku pada satu sosok dibawah sana. Seorang pria, pria yang menurutnya memiliki ketampanan diatas rata-rata itu tengah berjalan melewati lapangan sekolah bersama teman-teman nya.
Sungmin menghela nafas bosan begitu melihat sekelompok siswi perempuan kini tengah bergerumul dipinggir lapangan, menyambut pria itu dan teman-teman nya bak seorang pangeran. Ya, mereka memang pangeran, pangeran sekolah lebih tepatnya. Tidak heran, jika mereka adalah sekelompok pria yang sangat terkenal disekolah.
.
"Min, jangan dilihat seperti itu, nanti bola matamu bisa lepas dari tempatnya"
Suara itu datang bersamaan dengan mendarat nya tas ransel berwarna kuning cerah di meja sebelah Sungmin. Sungmin hanya mendengus sebal mendengar kata-kata Hyukkie, teman sebangku nya yang bahkan tak memandang Sungmin ketika mengatakannya.
Sungmin mengacuhkan ucapan Hyukkie kemudian mengalihkan pandangan nya keluar jendela kelas lalu mendengus begitu melihat 'sosok' nya sudah menghilang ditikungan koridor kelas dua.
"Sepertinya kau benar-benar menyukai Kyuhyun…" Hyukjae mengatakannya lebih kepada pernyataan ketimbang pertanyaan, mendengar ucapan Hyukkie barusan membuat Sungmin mau-tak mau menoleh ke arahnya.
"Jangan sok tahu, Hyuk" sahut Ryeowook, salah satu teman terdekat Sungmin selain Hyukjae.
Sungmin menganggukan kepala nya sebagai tanda bahwa ia setuju dengan Ryeowook, Hyukjae memiliki kepribadian yang cerah dan kadang suka sok tahu.
Hyukjae memutar bola matanya jengah, lalu menatap Sungmin dan Ryeowook dengan tatapan serius, dia bahkan mencondongkan tubuhnya ke arah dua temannya. Ryeowook menautkan alisnya melihat kelakuan Hyukjae.
"Sungmin kalau melihat Kyuhyun ada yang berbeda, pandangannya berbeda. Menurut kalian… Itu disebut apa?" Hyukjae menatap Sungmin dan Ryeowook bergantian.
"Lalu? Tahu dari mana kau kalau Sungmin melihat Kyuhyun dengan tatapan berbeda?" tuntut Kibum. Tanpa sadar pipi Sungmin merona merah.
Hyukjae menjentikkan jarinya, menimbulkan suara 'CTAK' yang cukup keras. Sementara Ryeowook hanya terlihat mengangguk-anggukan kepalanya. Diantara ketiga nya, memang Ryeowook lah yang paling diam dan tidak banyak bicara, dia hanya bicara jika diperlukan saja.
"Lihat Sungmin, wajah mu bahkan memerah!" seru Hyukjae antusias.
Sungmin langsung terdiam dengan wajah kikuk, dia bingung harus menimpali ucapan Hyukjae bagaimana karna apa yang dikatakan Hyukjae seratus persen benar. Dia memang sudah lama menyukai Kyuhyun, pria sempurna nomor satu disekolah, tapi dia tidak pernah menunjukan nya secara terang-terangan. Dia lebih suka menyukai pria itu dari jarak jauh.
"Apasih yang kau suka dari berandalan macam dia, Min? Dia itu selain berandalan, suka berkelahi, pembuat onar dimana-mana, dia bad boy dan sangat tidak masuk dalam kiteria kekasih idaman…"
Sungmin mendengar ocehan Ryeowook samar-samar, ia tidak terlalu mendengarkannya karna terlalu sibuk dengan pikiran nya.
"Aku pergi dulu, ya." Sungmin buru-buru keluar dari kelas tanpa menunggu respon dari kedua temannya.
Sungmin sedang benar-benar tidak mood belajar, dan pelajaran pertama itu matematika. Sungmin tidak pernah suka matematika, menurut nya lebih baik membolos dan tidur ketimbang harus memaksakan otak nya mencerna rumus yang sangat banyak itu dan tujuannya sekarang adalah atap sekolah, tempat favorit Sungmin selama dua minggu belakangan ini untuk tidur.
.
.
.
"Kalian! Aku sudah tidak tahu hukuman seperti apalagi yang akan aku berikan untuk kedua murid nakal seperti kalian…"
Wanita cantik dengan pakaian formal khas seorang guru itu mencengkram penggaris kayu panjangnya dengan gemas, meluapkan kekesalannya pada penggaris itu. Ia menatap tajam kedua murid nya yang tengah duduk dengan begitu santainya.
Pemuda ber name tag 'Cho Kyuhyun' dan berambut ikal itu mengangkat wajah nya kemudian tersenyum miring ke arah guru cantik didepannya, "Kalau begitu jangan hukum kami, Noona..."
Guru Song, begitulah sebutannya disekolah, menatap Kyuhyun setajam-tajamnya ketika mendnegar pemuda itu menyebutnya 'Noona' , "Ya! Cho Kyuhyun, aku ini guru mu. Bersikap sopan lah pada orang yang lebih tua dari mu, apalagi guru mu disekolah!"
Pemuda jangkung disebelah Kyuhyun tertawa kecil melihat perdebatan sahabatnya dengan guru favorit mereka, Victoria Song alias Guru Song adalah guru termuda dan tercantik disekolahnya. Jadi tidak salah jika banyak murid yang mengidolakannya, termaksud mereka berdua.
"Shim Changmin, berhentilah tertawa atau aku akan merobek mulut besar mu itu!" ucap Victoria menatap tajam pemuda jangkung yang ternyata bernama Shim Changmin.
Changmin seketika terdiam ketika melihat tatapan tajam Victoria kepadanya, entah kemana aura cantik dan anggun gurunya itu pergi. Changmin hanya melihat sesosok iblis betina saja didepannya.
"Kalian dihukum untuk berdiri di tengah lapangan dengan satu kaki sampai jam istirahat.." ucap Victoria pelan, tenaganya sudah terkuras habis menghadapi kedua anak ini hanya dalam sepuluh menit.
Kyuhyun baru akan menyela ketika Victoria menunjuk nya dengan penggaris kayu panjangnya, Kyuhyun mentap ujung penggaris kayu yang kini hanya berjarak sekitar satu sentimeter didepan hidungnya, Changmin menganga melihatnya.
"SEKARANG!"
Kyuhyun dan Changmin langsung keluar dari ruang guru sambil berlari terbirit-birit setelah mendengar teriakan Victoria. Kyuhyun masih menyayangi wajahnya, dia tidak mau hidung nya patah hanya karna terkena pukulan maut dari penggaris kayu ajaib milik Victoria.
.
.
.
"Mereka di hukum lagi?" gumam Hyukjae memandang keluar jendela dengan tatapan malas.
Ryeowook melirik sebentar lalu kembali mengalihkan pandangannya ke depan, "Bukan hal baru, mereka dihukum itu sudah biasa, kan?"
Hyukjae mengangguk, menopang dagu dengan tangan kanannya, pandangannya tak lepas dari sosok Kyuhyun dan Changmin yang tengah berdiri dengan satu kaki ditengah lapangan utama sekolah,
"Sayang sekali Sungmin tidak melihat ini, dia pasti sedang tertidur pulas diatap sekolah…" gumam Hyukjae kemudian kembali fokus pada materi yang disampaikan didepan kelas.
.
.
.
"Sepupu mu itu benar-benar kejam, Kyu…"
Kyuhyun memutar bola matanya malas mendengar keluhan Changmin yang sudah kesekian kalinya.
"Masih untung dia tidak menyerahkan kita ke polisi seperti yang sudah-sudah…" sahut Kyuhyun malas.
"Ah… Benar juga, bisa-bisa aku dideportasi dari rumah ku lagi kalau sampai berurusan dengan polisi lagi…" gumam Changmin sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, sedikit ngeri ketika bayangan wajah marah ibunya menyapa kepalanya.
Kyuhyun dan Changmin memang terkenal dikalangan guru-guru sebagai murid yang suka membuat onar. Kyuhyun dan Changmin sering terlibat tawuran dan perkelahian dengan sekolah lain, Victoria yang notabene nya adalah walikelas dan kakak sepupu Kyuhyun sudah berusaha sekuat tenaga untuk menceramahi dan menghukum Kyuhyun supaya jera. Namun nihil, pemuda ikal itu sama sekali tidak mendengarkannya.
Tapi, walaupun selalu membuat onar. Kyuhyun dan Changmin adalah siswa berprestasi, sudah dua tahun berturut-turut mereka mengikuti olimpiade akademik dan selalu menempati peringkat pertama dikejuaraan. Hal ini lah yang membuat pihak sekolah enggan untuk mengeluarkan kedua anak itu dari sekolah. Mereka adalah aset sekolah sekaligus boomerang sekolah.
.
.
.
"Huaaaa… Dia bilang begitu padaku, aku beruntung sekali!" Pekik Hyukjae. Sungmin dan Ryeowook menutup telinganya dengan kedua tangan sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah Hyukjae setelah selesai bercerita.
Hyukjae menceritakan pertemuan pertamanya dengan Donghae akhir pekan kemarin pada kedua sahabatnya, sudah hampir dua bulan belakangan ini Hyukjae mengikuti kencan kopi darat dan baru minggu kemarin dia bertemu langsung dengan Lee Donghae, teman kopi daratnya.
"Donghae bailing ia ingin mengenalku lebih dekat! Dia bilang aku ini orang nya menyenangkan dan easygoing, wahh mimpi apa aku?!" Kini Hyukjae mengguncang-guncang bahu
Sungmin brutal, sambil sesekali berteriak heboh. Sungmin jadi heran, apa ada orang yang lebih heboh selain Hyukjae…
"Kau harus tetap berhati-hati, Hyuk. Jaman sekarang tindak criminal bisa melalui media apa saja, kau baru mengenalnya, kan?" Ryeowook yang sejak tadi diam pun akhirnya angkat bicara. Hyukjae dan Sungmin langsung menghentikan kegiatannya dan menatap Ryeowook penuh tanya.
Sungmin tertawa terbahak-bahak melihat wajah Hyukjae yang cemberut mendengar komentar pedas Ryeowook. Memang hanya Ryeowook lah yang tidak menyetujui Hyukjae mengikuti kopi darat. Ryeowook selalu menentang Hyukjae jika Hyukjae hendak bertemu langsung dengan teman kopi darat nya, makanya Hyukjae bertemu dengan Donghae secara diam-diam.
Sungmin langsung terdiam kaku ketika kedua pria itu memasuki kawasan kantin yang penuh sesak. Keadaan kantin yang ramai menjadi semakin ramai oleh jeritan tertahan siswi-siswi yang ada disana, Sungmin menelan ludah nya seperti menelan batu ketika Kyuhyun dan Changmin duduk dimeja disebelahnya.
.
.
.
"Kau mau makan apa?" Tanya Changmin ketika menyentuhkan bokongnya dengan kursi kayu dibawahnya.
Kyuhyun terlihat berfikir sebentar lalu menatap Changmin, "Ramyun dan cola, itu saja…"
Changmin mengangguk, lalu bangkit. Berjalan santai menghadap bibi penjual ramyun dikantin dan menyebutkan pesanannya. Changmin bersiul, memasukkan tangan kedalam saku celana seragamnya sambil menunggu makanan pesanannya.
Kyuhyun mengetukkan jarinya dimeja sambil menghela nafas, ia melihat ke sekeliling lalu mendnegus ketika tahu hampir semua gadis dikantin tengah menatap antusias kepadanya. Kyuhyun bukan tipe pria yang gila akan ketenaran, banyak yang mengaku sebagai fans nya tapi Kyuhyun tidak pernah menanggapinya, dia bukan artis atau semacamnya, jadi dia tidak membutuhkan penggemar, kan.
Kyuhyun menoleh kan pandangannya kesamping dan terpaku selama hampir sepuluh detik, sepasang mata bulat dan jernih itu tengah menatapnya dan buru-buru mengalihkan pandangan ketika Kyuhyun melihatnya. Kyuhyun mengerjapkan matanya berkali-kali, menuntun Kyuhyun kembali pada dunia nya. Kyuhyun mengeryitkan dahinya ketika merasakan sesuatu yang aneh dengan tubuhnya, Kyuhyun baru akan menoleh kembali ketika Changmin memanggilnya.
"Uang ku kurang untuk membayar makanan kita…"
Kyuhyun langsung mengeluarkan dompetnya, langsung meleparkannya pada Changmin yang dengan sigap menangkapnya, "Pakai sesuka mu…"
Setelah Changmin pergi, Kyuhyun kembali menolehkan pandangannya kesamping kemudian mendesah kesal karna meja disampingnya sudah kosong. Kemana perginya gadis tadi? Gadis bermata bulat dan jernih yang telah membuat seorang Cho Kyuhyun terpaku selama sepuluh detik hanya dengan menatap matanya.
Kyuhyun menghela nafasnya secara berlebihan, mungkin dia hanya terbawa suasana.
.
.
.
"Ku fikir ramyun adalah favorit mu, tapi kenapa kau tidak bersemangat begitu?" ucap Changmin melihat Kyuhyun yang hanya mengaduk-aduk ramyun nya, tatapan pemuda itu kosong, seperti sedang ada yang dipikirkannya.
"Ya…. Cho Kyuhyun, ada apa dengan mu?" Changmin sedikit meninggikan nada suaranya.
Kyuhyun tersentak, hampir saja menjatuhkan sumpitnya ke lantai. Ia menatap Changmin tajam, Changmin buru-buru berbicara sebelum Kyuhyun, "Apa? Ada apa dengan mu? Saat datang kesini kau baik-baik saja. Tapi kenapa sekarang kau jadi melamun begini, ada masalah?"
Kyuhyun menghela nafas, amarahnya menguap entah kemana, "Aku tidak apa-apa. Tiba-tiba saja aku kehilangan selera makan ku."
Kyuhyun mendorong mangkuk ramyun nya yang sama sekali belum tersentuh. Ia meraih cola yang ada dimeja lalu meneguknya. Kyuhyun mengeryit ketika minuman itu memasuki rongga mulutnya. Changmin menaikan satu alisnya, menatap Kyuhyun ragu.
"Kau tahu, kau tidak akan bisa menutupi nya dari ku…"
Kyuhyun mengangkat bahu, "Aku tahu, tapi aku sendiri pun tidak tahu apa yang terjadi padaku, ku beritahu jika aku sudah mengetahuinya saja.."
Changmin ingin bicara namun diurungkannya, ia mengangkat bahu kemudian kembali sibuk dengan ramyun nya yang tinggal setengah.
.
.
.
"Hah… Akhirnya aku bisa bernafas!" ucap Sungmin dengan nafas tersengal-sengal begitu memasuki kelasnya. Kibum dan Hyukjae mengerutkan dahinya melihat tingkah Sungmin.
"Ada apa dengan mu? Tiba-tiba mengajak ke kelas, padahal makanan ku kan belum habis.." Tuntut Hyukjae menatap Sungmin dari ujung kepala sampai ke ujung kaki dengan pandangan menilai.
"Kyuhyun melihat ku! Kami melakukan kontak mata selama sepuluh detik!"
"Astaga Sungmin, lalu kenapa? Apa masalahnya?" ucap Ryeowook frustasi.
"Aku tidak tau kenapa… tapi, yaa.. pokok nya begitu deh!" ucap Sungmin terbata-bata.
"Astaga, baru kontak mata saja kau sudah begini. Apalagi jika dia mencium mu?"
Hyukjae tertawa geli mendengar komentar Ryeowook.
Sungmin bergumam tidak jelas, tidak menanggapi ucapan Ryeowook barusan. Sungmin meletakkan kepalan nya di meja, mengingat-ingat ketika tadi ia tanpa sengaja melakukan kontak mata dengan Kyuhyun. Dia memang menyukai Kyuhyun, tapi entah mengapa ia merasa ada sesuatu yang lain ketika mata kelam itu menghujam matanya, dia tidak tahu apa tapi ini benar-benar mengganggu nya.
Mata Sungmin langsung berbinar cerah ketika melihat sosok Kyuhyun berjalan bersama Changmin melewati lapangan utama sekolah.
.
.
.
Kesunyian menyapa Kyuhyun ketika ia membuka pintu rumahnya dan langsung melangkah ke dapur, seakan sudah terbiasa dengan keheningan. Kyuhyun membuka kulkas dan mengeluarkan sebotol air mineral dingin dari dalam lemari es besar itu. ketika menutup pintu kulkas, ia menemukan sebuah kertas post-it yang ditunjukan untuknya tertempel di pintu.
"Lusa ada pertemuan keluarga kita dengan keluarga Bibi Ahn. Ayah sangat mengharapkan kau datang, aku juga akan ada disana setelah urusan ku diJepang selesai. Baik-baik lah dirumah, jangan pusing kan Appa dengan tingkah mu."
Kyuhyun menaikkan satu alisnya ketika membaca pesan dari kakak nya. Kyuhyun meneguk air mineralnya ketika selesai membaca pesan itu.
"Dia fikir aku akan datang? Mungkin dalam mimpi nya.." Kyuhyun meremas kertas post-it itu sampai remuk dan berubah menjadi gumpalan bola kertas, meleparkannya kedalam tempat sampah disamping meja pantry.
Kyuhyun mengambil tas ranselnya yang ia letakkan dilantai dan mulai naik ke lantai dua, dimana kamar nya berada.
.
.
.
TBC
Pantaskah dilanjutkan?
Review^^
