Mistakes in Love
.
A KyuMin Fanfiction
.
.
.
Main Cast : Cho Kyuhyun, Lee Sungmin, Kim Kibum, Kim Ryeowook, Choi Siwon.
Warning! YAOI, Boys Love, OOC, EYD tidak sesuai, M-preg (but Sungmin already had children)
Rating : Chapter ini masih T :)
Disclaimer : KyuMin milik saya! *smirk*
.
Summary : Cho Kyuhyun, seorang pemuda yang menderita "Asperger Syndrom". Jatuh hati pada sosok manis yang ditemuinya ditaman favoritnya. Bagaimana cara Kyuhyun merebut hatinya? Mampukah Kyuhyun bertahan setelah satu kenyataan pahit diketahuinya? Dan membuat rasa cintanya adalah sebuah kesalahan.
.
"enJOY reading^^"
.
.
.
.
Kyuhyun POV
.
Musim semi, musim yang aku sukai. Pagi itu aku melangkah diantara para pejalan kaki lainnya. Mencoba untuk bersikap wajar seperti manusia pada umumnya, namun entah mengapa pandangan orang lain padaku selalu saja sama. Antara benci dan jijik, entahlah. Aku tak bisa berbuat apa-apa, hanya menunduk dan –kembali- membiasakan diri dengan keadaan ini.
Cho Kyuhyun namaku. Aku seorang yatim piatu, ibuku meninggal saat usiaku menginjak angka dua puluh lima. Beliau seorang single parent, menurut cerita yang kudengar dari orang disekelilingku ayahku pergi begitu saja saat ibu melahirkanku.
Ibu menekuni pekerjaan menyulam untuk menghidupi dirinya sendiri dan mengurus dua anak. Hyung-ku dan aku. Hyung-ku Cho Siwon, adalah seorang namja yang sempurna. Ia memiliki paras yang tampan, tubuh atletis, dan otak yang cerdas. Sebenarnya aku juga sama tampan dan memiliki otak diatas rata-rata. Hanya saja aku 'sedikit' berbeda, ibu menyebutnya "special".
Aku dan Siwon Hyung sudah terbiasa hidup mandiri, ibu benar-benar mendidik anaknya dengan sangat baik. Siwon Hyung saja sekarang sudah sukses di Jepang sana. Ia begitu beruntung, diusianya yang ke tujuh belas mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di negeri sakura itu. Dan yang lebih beruntung lagi, ia langsung mendapat pekerjaan setelah dianugerahi gelar sarjana.
Aku tak seberuntung Siwon Hyung, bagaimana aku mendapatkan beasiswa bila dari sekolah dasar saja aku tak mendapatkan ijazah? Ya, aku berhenti sekolah –lebih tepatnya sengaja diberhentikan- oleh ibu, entah apa alasannya aku tak tahu.
Satu yang aku selalu ingat dari ucapan ibu, "Aku, anaknya yang berbeda, karena aku special."
Sejak saat itu aku tak pernah lagi mengenal sekolah dan guru, apalagi teman. Hanya bertemankan beberapa buku yang diberikan ibu, hasil meminjam dari anak tetangga yang sebaya denganku, aku bisa memperluas ilmu pengetahuanku. Dan tak sampai beberapa menit aku telah menghapal semua isi dari buku tersebut diluar kepala.
Setelah kepergian ibu, Siwon Hyung berancana menetap di Jepang dan membawaku kesana. Namun sekuat tenaga aku menolaknya dengan alasan aku bisa mengurus diriku sendiri. Terang saja Siwon Hyung tak menyetujuinya, mengingat betapa 'berbeda'-nya aku dengan 'mereka'. Namun setelah melalui perdebatan yang –sudah diduganya- tak mungkin ada habisnya, akhirnya Siwon Hyung mengalah.
Seiring waktu berlalu, aku tak pernah mendengar kabarnya lagi. Siwon Hyung seakan hilang ditelan bumi. Ia tak pernah lagi mengirimiku email seperti awal-awal ia menetap di Jepang. Entah bagaimana keadaannya sekarang, semoga dia sehat-sehat saja.
Aku menghidupi diriku sendiri dengan kemampuan yang kupunya. Aku membuka usaha reparasi barang yang –menurut pemiliknya- sudah tak berguna, kemudian mengubahnya menjadi sebuah barang yang tak ternilai, begitu orang menyebutnya. Karena aku sendiri tak mengerti, aku hanya melakukan apa yang aku bisa. Aku sangat bersyukur bila hal seperti itu bermanfaat bagi orang lain.
Dan inilah kebiasaanku sebelum membuka tempat usahaku untuk hari ini. Duduk diatas rumput hijau dengan daun-daun kering berwarna kuning sebagai alasnya. Aku tersenyum menatap matahari yang bersinar tepat diatasku, seakan menantangku untuk lebih merasakan panasnya. Aku mengambil sepotong roti dari dalam tas punggungku sebagai sarapan pagi ini.
.
"Mommy!"
Sebuah suara mengejutkanku saat tengah menikmati sarapanku, kulihat seorang namja kecil tengah melambaikan tangannya kearahku sebelum kemudian menyeret langkahnya mendekatiku. Aku mengerutkan keningku, apa maksud bocah itu? Dia memanggilku 'Mommy'? Aku belum punya anak. Dan hey! Aku seorang namja, kalaupun aku mempunyai seorang anak, anakku pasti memanggilku "Appa" bukan?
Namun aku terperangah saat bocah itu melewatiku begitu saja, aku memperhatikan langkah bocah itu sampai ia memeluk seseorang yang disebutnya "Mommy". Aku mencelos tak peduli sebelum pandanganku terkunci pada senyum itu. Dunia seakan berhenti seketika, jantungku tiba-tiba bekerja diatas normal. Aku tak bisa bernafas dengan baik saat ini, apalagi saat ia terlihat menghampiriku dengan senyum manis yang tak lepas dari bibir plump-nya.
.
.
.
.
Normal POV
.
"Annyeonghaseyo…"
Tak ada jawaban, Kyuhyun hanya tersenyum-senyum sendiri dan menundukkan kepalanya dengan malu-malu. Persis seperti ekpresi seorang gadis yang sedang yang disapa pangeran pujaan hatinya. Eh?
"Eumm~ Tuan?"
Kembali seseorang itu menyapanya, walau masih tak ada tanggapan yang berarti. Sosok manis itu menatap heran Kyuhyun, ia memberi tatapan mautnya saat mendengar kekehan samar yang tertutup telapak tangan pada sosok bocah kecil yang berdiri disampingnya.
Kyuhyun masih dengan sikap autis-nya, tersenyum-senyum sendiri dan menunduk malu. Sebelum kemudian bocah kecil dihadapannya mengejutkannya—
"Yak! Ahjussi!"
PUKK
—dengan menepuk pundaknya.
"Gaaaaaaaaahhh~ Lepaskan! Lepaskan!"
Kedua sosok berbeda usia itu refleks terkejut saat melihat Kyuhyun begitu panik hingga ketakutan hanya karena mendapat tepukan dipundaknya.
"Pergi! Pergi! Pergi! Jangan pegang aku!"
Orang-orang yang berada disana dalam sekejap mengerubuni mereka bertiga, Kyuhyun masih berteriak histeris walaupun bocah kecil itu sudah melepaskan tangannya dari pundak Kyuhyun.
Tak lama kemudian seseorang datang dan segera membubarkan kerumunan itu. "Pergi! Ini bukan tontonan!" Ujarnya tegas, ada nada kesal dikalimatnya. Kemudian setelah kerumunan itu benar-benar bubar dan hanya menyisakan dirinya, Kyuhyun serta dua sosok asing dihadapannya, ia segera beralih menatap Kyuhyun yang sekarang tengah meracau tak jelas.
"Hyung!" sapanya lembut.
Kyuhyun mendongak, nafasnya memburu dan raut lelah itu terlihat jelas diwajah rapuhnya. "Kibum-ah…"
Sosok namja tampan dengan senyum menawan bernama Kibum itu tersenyum lembut melihat Kyuhyun yang kini sudah terlihat sedikit membaik, "Tidak apa-apa." Ujarnya kemudian, seperti mantra, kalimat itu membuat Kyuhyun rileks begitu saja.
"Jeogiyeo…"
Kibum mengalihkan pandangannya pada dua sosok yang masih berdiri dihadapannya, kembali menampilkan senyum menawan yang ia miliki sejak lahir. "Ne?"
"Apa dia temanmu?" Tanya sosok yang lebih dewasa.
"Ya, tentu saja."
"Maaf, kami yang menyebabkannya seperti itu."
Kibum melirik kearah Kyuhyun sebentar sebelum menjawab, "Tak apa agasshi, dia memang seperti itu. Maaf juga telah membuat kalian panik."
Sosok itu tersenyum manis, "Syukurlah."
"Sepertinya kalian baru disini. Perkenalkan aku Kim Kibum, dan ini Cho Kyuhyun."
Sosok manis itu mengangguk imut sebelum balas memperkenalkan diri, "Aku Kim Sungmin, dan ini anakku Kim Ryeowook. Ah~ Kyuhyun-sshi, maafkan kami ne?"
Merasa namanya disebut oleh suara lembut itu Kyuhyun mendongak dan langsung mendapati senyum manis yang sempat membuatnya terpesona tadi. Kembali ia tersenyum malu-malu, paras tampan dengan kulit pucat itu kini terlapisi rona merah samar.
Kibum menatap heran dengan sikap tak biasa yang ditunjukkan Kyuhyun, namun tak lama kemudian ia terkekeh geli. "Hyung, minta maaflah pada Sungmin noona, kau membuatnya ketakut—"
"Maaf Kibum-sshi, aku namja." Cicit Sungmin.
"Ye?"
"Ne, Ahjussi. Mommy-ku namja." Sang anak menimpali.
Perlu beberapa detik untuk Kibum mencerna arti dari ucapan dua sosok dihadapannya.
"MWOOO?"
.
.
.
TBC
.
.
.
Iya, saya tau masih punya utang dan FF saya gak ada yg berkualitas…makanya banyak banget yg cuma numpang baca doank :D
Walaupun begitu terima kasih untuk menyempatkan membaca, tapi saya juga sangat mengharapkan review untuk FF ini, mengingat ini FF YAOI ber-chapter pertama saya…kalo tanggapannya bagus, saya lanjut secepatnya…
Terima kasih atas perhatiannya :)
.
.
.
Review?
.
