When I'm Fall For Love You
Pair : Kakashi x Sakura
Rated : M
Genre : Drama, Hurt/comfort, Romance,
Warning ! OOC, Gaje, Lemon-later-, typo menjamur...
.
Hari ini, Sakura akan berjalan di Karpet gereja menuju altar. Ia akan menjadi mempelai dari pria yang tak pernah dicintainya.
Sakura tak kuasa menahan cairan bening yang mengumpul di sudut matanya, berdesakan untuk jatuh. Hingga akhirnya ia mendengar simponi pernikahan yang mengalun merdu, ia menangis.
Tak peduli para undangan menatapnya penuh tanya. Apakah ia menangis bahagia atau menangis karena bersedih ?
Ayahnya masih menggandeng tangannya menuju altar. Pria paruh baya itu hanya menatap putri semata wayangnya dengan perasaan yang sulit diartikan. Ia sungguh tak ingin putrinya bersedih karena menerima hal yang akan mengubah hidupnya itu untuk selamanya. Ia ingin putrinya itu bahagia. Apapun yang ia pilih.
"Ayah ?" Tanya Sakura ketika ayahnya berhenti di tengah langkah mereka menuju altar.
"Pergilah Sakura...," Ayahnya melepaskan tangan Sakura dari gandengannya.
"Pergilah..., kejar apa yang menjadi kebahagiaanmu."
"Tapi, ayah-"
Pria paruh baya itu menggeleng atas kata-kata Sakura yang belum selesai.
"Aku akan menjelaskan semuanya pada Hyuga."
"Kejarlah dia Sakura. Sebelum aku berubah pikiran."
Semua mata menatap bingung interaksi ayah dan putrinya itu di tengah acara pernikahan yang sakral itu.
"Kejarlah dia Sakura. Sebelum aku berubah pikiran."
Sakura menatap ayahnya dengan penuh keyakinan. Ia tau bahwa ayahnya sangat menyayanginya dan pastilah keteguhanya selama ini akhirnya meluluhkan hati ayahnya. Meskipun di saat-saat terakhir seperti ini, di saat takdir hampir mengikatnya dalam pernikahan yang tak pernah ia inginkan.
"Terimakasih ayah." Sakura mengecup pipi ayahnya sebelum berlari dari gereja sekuat tenaganya. Gaun pengantin panjang itu ia angkat hingga menampakkan mata kakinya. Ia berlari tanpa memperdulikan semua orang yang menatap bingung dan penuh tanya.
Termasuk pria berambut cokelat panjang yang terpaku di depan altar.
Sungguh ironis, ia menyaksikan calon mertua yang selama ini menguatkan keyakinannya untuk menikahi gadis yang ia cintai itu malah memberikan izin kepada gadis itu untuk pergi meninggalkannya.
Apa kau tau bagaimana rasanya berdiri di depan altar seorang diri kerena mempelaimu berlari mengejar cintanya.
.
.
Berpasang-pasang mata memandang heran ke arah Sakura. Gadis itu tak memperdulikan tatapan semua orang yang ditujukan untuknya. Ia terus berlari dengan gaun pengantin berwarna putih yang masih melekat di tubuhnya. Satu-satunya hal yang ada di pikirannya adalah dapat bertemu dengan sosok itu. Sosok yang sudah sangat-sangat dikenalnya lebih dari dua tahun lamanya.
Sosok yang ia yakini sebagai cintanya...
"Nona. Anda tidak bisa masuk." Seorang petugas mencegahnya masuh ke dalam ruang untuk para penumpang menuju pesawat mereka.
"Saya harus bertemu seseorang, dia ada di sana." Sakura bersikeras menerobos masuk.
"Tapi, selain penumpang. Tidak diperbolehkan masuk nona." Jelas petugas itu. Yamato. Berusaha sabar.
"Dia...dia...d-disana..." Sakura kembali terisak. Air mata yang tadinya sudah berhenti kembali mengalir.
"Maaf..." Gumam Yamato. Sungguh, sejujurnya ia itu tak sanggup melihat gadis di depannya menangis seperti ini, namun apa boleh buat. Ia tak memiliki wewenang untuk membiarkan orang yang tak memiliki tiket untuk melewati pintu ini.
"Yamato-san. Persilahkan gadis ini untuk pergi." Sakura mendongak untuk melihat sosok pemilik suara yang familiar di telinganya itu.
"H-Hyuga-sama." Yamato tergugup.
"Hn...Aku sudah bicara dengan pimpinanmu, Ibiki Morino-san." Jelas Neji.
"Baiklah." Yamato membukakan pintu itu dengan cepat untuk Sakura. Bukan main-main urusannya jika Hyuga sampai meminta kepada kepala pimpinan bandara untuk mempersilahkan gadis ini lewat. Dan ada hal yang sedari tadi mengganjal pikiran Yamato adalah gadis dengan gaun pengantin ini bukannya calon istri Neji Hyuga. Pewaris Hyuga Group, perusahaan paling berkuasa di Konoha.
"Terimakasih, Neji-kun." Ucap Sakura sebelum berlalu begitu saja dari hadapan Neji dan Yamato. Kembali mengejar cintanya...
Neji sedikit mendesah. Ia tak rela. Namun dengan bodohnya ia malah memohonkan izin untuk Sakura kepada kepala bandara berwajah sangar itu tadi.
Sakura terus berlari. Matanya terus mencari sosok yang sangat di kenalnya itu. Ayolah, dimana dia... Dia sangat mencolok jika berada di kumpulan orang-orang biasa. Tubuh tinggi, rambut silver mencuat ke udara.
"KAKASHI...!" Teriak Sakura histeris ketika di lihatnya sosok yang dicarinya sedang menapaki tangga menuju pesawat .
Deg.
Hati Kakashi bedegub ketika telinganya mendengar suara yang paling di sukainya itu.
Ia tersenyum miris, berpikir bahwa dirinya pasti berhalusinasi.
"KAKASHI..."
Kami-sama. Sekali lagi suara indah itu terdengar. Aku takkan berbalik. Aku tak sanggup jika ternyata itu benar dirinya. Aku benar-benar pengecut untuk kehilangannya.
"Kakashi..." Suara sakura melemah. Ia yakin pria itu mendengarnya. Tapi kenapa ia tak berbalik.
Sakura terus menatap Kakashi yang terus melangkahkan kakinya menapaki tangga menuju pesawat hingga akhirnya semua penumpang telah memasuki pesawat. Termasuk Kakashi.
Sakura melebur. Ia terdiam. Hatinya ikut terbang bersama pesawat yang membawa Kakashi di dalamnya...
TBC
Gagagagak.. Apa ini ?
Kenapa publish yang baru ?
Yang lain aja belum diapdet !
Dasar Reyo absurd !*Ditabok reader*
Tinggalkan jejak ya...,
apakah ini perlu dilanjutkan atau buang aja ke laut ?
APA ? Reyo aja yang dibuang ?
