ALLURING SECRET BLACK VOW

Malaikat tak bersayap, menyerahkan dirinya sendiri dalam kontrak dengan iblis. Di masa lalu, ia bahkan pernah saling mencintai. Ia mengakhiri semuanya dengan tangannya sendiri.

Flashback On~

Normal's POV

Seorang malaikat terjatuh dari kahyangan yang terluka diiiringi sayap putih keabuan miliknya yang terlihat kotor. Sayu. tiap iringan langkah kakinya membawa ia entah kemana, antah berantah. Tiap langkahnya lunglai. Lesu sayapnya naik turun bersamaan dengan nafasnya.

Tertatih jalannya. Melewati jalan yang tak biasa dilewatinya, tapi tak menyerah melewati jalan nyata ini. Sang malaikat sakit hati yang tersesat, berkelana di kota pada waktu senja.

Hingga datang seorang gadis manis, dengan kedua bola hijau kebiruan miliknya yang indah berkilau, senada dengan mahkota panjang yang tampak digulungmemperindah parasnya, serta gaun hitam berenda membalut mulus tubuhnya. Mata mereka bertemu. Sang malaikat dekil yang perlu dikasihani jatuh cinta. Perasaan yang terlarang tumbuh dihatinya. Sang gadis bergaun hitam mengajak untuk tinggal bersamanya. Seiring dengan itu, perasaan terlarang si malaikat tumbuh semakin membesar. Hanya karena perasaan terlarang itu, si malaikat yang terjebak dalam cinta, tergoda untuk menguak kotak terlarang. Yang sebelumnya keluar secara diam-diam dari kediaman sang gadis manis.

Apa yang dia inginkan hanyalah sebuah buah terlararang yang amat sangat, yang tersembunyikan dibalik senyuman. Hanya untuk membuat sebuah cinta terlarang antara malaikat dengan manusia menjadi kenyataan, yang harus dia lakukan adalah menghancurkan segalanya. Sebuah kecupan manis di bibir sang gadis mungkin bisa mengacaukan semuanya?

"Aku akan mengabaikan hati murniku. Apabila aku diizinkan untuk hidup dan mencintaimu, aku tidak ragu untuk memotong sayap ini. Biarkan aku menyerahkan diriku pada iblis."

Matahari tergelincir, cahayanya meredup. Malam merajai, membuat siang tunduk tenggelam. Bulan bagai permata mengairi sunyi malam, memberi waktu pada matahari tidur untuk sejenak. Seiring dengan pergantian hari, lambat laun apa yang dipinta sang malaikat terwujud.

Matahari kembali memuntahkan cahayanya, memberi berkah pada seluruh manusia. Pagi menjelang, bulan selesai menyelesaikan tugasnya untuk sementara, membiarkannya rehat sementara waktu.

Pengantin hitam yang ternoda, di tempat dimana ia seharusnya mengucapkan sumpah sucinya, bertemu dengan lelaki misterius, tersenyum dengan mata yang tampak menyedihkan. Di waktu mata mereka bertemu, si gadis yang perlu dikasihani itu jatuh cinta. Perasaan yang terlarang tumbuh dalam hatinya. Ia mengkhianati semuanya.

Apa yang mereka pegang di tangan mereka adalah buah nafsu yang mereka inginkan. Bergabung dalam demam kegilaan dan gairah, bahkan hingga sumpah suci sekalipun, mereka pecahkan demi sebuah dosa besar.

"Pecahan masa lalu seperti menghubungkan kita. Setelah menghapus semuanya. Meskipun semua orang mengasihani dan berkabung untuk kita, biarkan aku tenggelam dalam dirimu."

Dosa yang terlarang tetap memotong luka yang tak akan pernah tersembuhkan. Anak panah dari hakim yang murka, menembus tubuh gadis kegelapan itu.

Malaikat tak bersayap itu...

"Gadisku terbaring kaku. Aku akan memberi waktu ku hanya untukmu seperti yang kujanjikan waktu itu."

Membebaskan kontrak dengan iblis...

"Salahku, lagi Tuhan."

Dengan menukar nyawanya sendiri...

"Kesalahan apa yang sudah kuperbuat, harus kutanggung degan nyawaku sendiri. Itu berarti aku akan mati untukmu"

Meninggalkan sebuah bulu, ia menyelamatkan gadis itu,

"Aku percaya inilah takdirku"

Dan menghilang.

Flashback Off~

Malaikat yang tak bersayap dan pengantin hitam ternoda yang penuh dosa. Bahkan meski sampai jatuh ke neraka. Sayatan sumpah yang mengaitkan mereka, mempertahankan dosa yang tidak termaafkan.

Ketika buah dosa itu membusuk

Mereka akan bisa bertemu kembali, pada saatnya