Hei manis! Ayo mengeonglah, maka aku akan mengambilmu

Disana, aku melihatnya yang bagaikan seekor anak kucing terbuang

Hujan mengguyur dengan deras. Kyuhyun merutuki dirinya yang begitu ceroboh mengabaikan ramalan cuaca sehingga membuatnya terjebak ditengah hujan seperti ini. Sekarang sudah hampir tengah malam, dan Kyuhyun baru saja pulang dari acara karaoke berama teman-temannya sewaktu kuliah. Karena sudah malam, otomatis bis terakhirpun sudah tidak lewat dan awalnya Kyuhyun berfikir untuk berjalan saja menuju rumahnya yang tidak terlalu jauh dari tempat karaoke, mengabaikan tawran dari beberapa temannya untuk mengantarnya. Dan mungkin Tuhan kesal karena Kyuhyun sudah menyia-nyiakan niat baik sang teman sehingga ditengah perjalanan turun hujan. Dan disinilah ia berada, duduk kedinginan dengan baju semi pikirannya, terbesit dua opini, ia akan berlari menerobos hujan dan sampai di rumah hangatnya yang tak jauh lagi atau diam dihalte sambil menunggu dirinya sendiri untuk mati kedinginan. Dan karena seingat namja Cho itu bahwa akhir-akhir ini tidak terbesit sama sekali dipikirannya untuk mengakhiri hidup, maka Kyuhyunpun lebih memilih opini yang pertama.

Derasnya hujan membuat langkah Kyuhyun semakin lama semakin berat. Seluruh tubuhnya terasa kebas akibat hawa dingin yang menerpa. Yang diinginkan Kyuhyun saat ini hanyalah sampai rumah secepatnya dan berendang dengan air hangat nan nyaman. Ya, itulah yang ada dipikirannya sebelum ia melewati sebuah gang kecil dan gelap, entah mengapa ada sesuatu yang menariknya sehingga kini ia tak lagi berlari. Padahal, ia sudah melewati beberapa gang yang tampak sama sewaktu tadi, tapi ia tidak merasakan apa-apa seperti yang ia rasakan saat ini. Didorong oleh rasa penasaran, Kyuhyun melangkahkan kakinya menuju kedalam gang tersebut, rasa dingin yang melanda tak ia rasakan lagi, terkalahkan oleh rasa penasaran yang sangat besar dalam dirinya.

Dalam keremangan, Kyuhyun melihatnya. Sosok namja yang sedang meringkuk kedinginan disudut gang. Dilihatnya tubuh mungil yang hanya terbalut kaos putih kebesaran dan celana pendek gemetar kedinginan. Kepalanya yang tertunduk membuat ia tak menyadari kehadiran Kyuhyun sebelum namja tampan itu menepuk pundaknya pelan. Dan saat kepala itu terangkat, Kyuhyun terpaku saat melihat wajah namja kecil itu sangan pucat dan matanya memerah. Tatapan namja itu entah mengapa membuat Kyuhyun teringat akan hewan-hewan mungil nan lucu dan berbulu Kyuhyun merasa bahwa namja kecil itu nampak seperti anak kucing terlantar yang butuh belas kasihan. Dan sayangnya, Kucing adalah kelemahan dari seorang Cho Kyuhyun.

Dan mungkin itulah alasan mengapa Kyuhyun tanpa berpikir panjang lagi langsung merengkuh tubuh mungil itu, mencoba menyalurkan kehangatan yang begitu minim dari tubuhnya dan membawa namja yang bahkan namanya saja tak ia ketahui itu berlari menuju rumahnya . Timbul perasaan ingin merawat namja namja yang baru ia temui itu, sama seperti saat ia melihat anak-anak kucing yang terlantar dijalanan. Dan sayangnya, Kyuhyun terlalu bebal untuk mengetahui bahwa rasa ingin melindungi namja manis itu berbeda dengan rasa ingin melindungi kucing-kucing favoritnya.