Warning!
Cerita mengandung unsur BxB
Cerita murni hasil otak sendiri
I STILL
Cast :
Jeon Jungkook,
Kim Taehyung,
Pairing :
KookV !
Genre :
Drama, Romance
Rated : T (Two Shoot)
Author : Taejeon (92L)
Namja x Namja, Yaoi, Typo Bertebaran
-check disc out-
DL!DR!
~ Enjoyed ~
.
.
Suara meriah tepuk tangan terdengar dengan jelas di dalam kantin kampus yang ramai ini, bahkan ada beberapa orang yang sibuk bersiul dengan hebohnya.
Keadaan kantin yang bising akibat seorang namja manis – tidak maksudnya tampan baru saja menyatakan perasaannya pada yeoja yang populer di Big Hit University, sebut saja nama manis- tidak! Namja tampan ini Kim Taehyung, dan yeoja populer itu yang sering dipanggil Lisa, gadis asal thailand yang begitu populer.
Dan suasana semakin meraih kala Lisa membalas pernyataan cinta Taehyung yang terkenal nekat dan berani.
Kejadian itu sudah berlangsung tiga minggu, tiga minggu menjadi pasangan paling populer di Big Hit University.
.
.
*Part 1*
.
.
"yak! Jungkookie tunggu aku!" namja yang namanya dipanggil menoleh kebelakang dan mendapati Taehyung sahabat dari kecilnya yang sedang berlari kearahnya,
"tumben Hyung kau pergi dengan ku, biasanya kau akan menempel pada kekasih mu itu" Jungkook memasukkan kedua tangannya pada saku celananya ketika berucap,
"yak! Jangan mengejek ku seperti yang lain" Taehyung mengerucutkan bibirnya lucu, Jungkook hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Taehyung yang selalu tidak tepat dengan usianya.
Mari kita perkenalan, Jeon Jungkook adalah sahabat sehidup dan sematinya Kim Taehyung, mereka bersahabat dari kecil, tepatnya saat itu usia Taehyung beranjak tujuh tahun dan Jungkook enam tahun.
Walaupun Jungkook di bawah Taehyung satu tahun, mereka satu tingkatan bahkan satu ruangan saat sekolah menengah, dan kuliah sama sama mengambil jurusan sastra.
Bukan karena Taehyung yang tinggal kelas atau Jungkook yang kecepatan masuk sekolah, tapi karena otak Jungkook yang terkenal jeniuslah yang membuat ia naik tingkatan waktu di junior high class.
Selain mereka bersahabat, mereka juga bertetangga. Rumah Jungkook tepat berada di depan rumah Taehyung. Walaupun Taehyung lebih tua dari Jungkook, tapi pola pikir dan sikap Taehyung jauh dibawah Jungkook, Jungkook kalau berbicara terdengar lebih dewasa dari pada Taehyung.
"aku tidak mengejek mu hyung, itu kenyataan" Taehyung hanya mendengus kesal mendengar ucapan Jungkook.
Kesal karena Jungkook yang belakangan ini terlihat menghindarinya, bahkan dari Jungkook berucap saja Taehyung bisa menyimpulkan kalau Jungkook tidak menyukai hubungannya dengan Lisa,
"Jungkookie kau bisa jujur pada ku, apa kau tidak menyukai hubungan ku dengan Lisa?" Taehyung berjalan disamping Jungkook, Jungkook berbelok dan menuju halte bus yang tidak jauh dari arah pandangnya,
"untuk alasan apa aku tidak menyukai hubungan kalian hyung, aku bahkan tidak perduli dengan kau yang berpacaraan dengannya" lagi lagi Taehyung mendengus kesal mendengar ucapan Jungkook yang terlihat tidak peduli padanya,
"jadi kenapa kau menghindari ku?!" Taehyung ikut menghempaskan bokongnya ditempat duduk pada halte bus yang sunyi, Jungkook hanya melirik sekilas Taehyung yang duduk dibelakang ia berdiri,
"aku tidak menghindari mu, tapi kau yang terlalu sibuk dengan yeoja chingu mu" Jungkook merogoh saku celananya, mengambil handphone pada saku celananya,
"aaggrrhh! Kau menyebalkan Jeon Jungkook" teriak Taehyung dengan nada kesalnya pada Jungkook,
Jungkook hanya menghela napasnya kasar, sudah biasa melihat tingkah absurd yang dimiliki Taehyung, bersahabat dengan Taehyung dari kecil membuat dirinya tahu dengan pasti sifat dari Taehyung.
.
Jungkook memasukkan handphonenya lagi pada saku celananya ketika melihat bus yang sudah mendekat. Bus yang akan mengantarnya ke Big Hit university,
Bus tersebut berhenti tepat di depan Jungkook, pintu bus terbuka otomatis, Jungkook melangkahkan kakinya masuk kedalam bus dan Taehyung yang mengikutinya dari belakang.
Mendudukkan dirinya dibangku paling belakang dan Taehyung yang duduk disampingnya, walaupun Taehyung kesal dengannya tapi Taehyung tidak bisa untuk berjauhan dari Jungkook.
.
.
"oppa, apa kau akan mengajak Jungkook oppa untuk ikut kita ke kantin" Lisa melingkarkan tangannya memeluk lengan Taehyung, Taehyung hanya menautkan kedua alisnya bingung dengan ucapan Lisa,
"Jungkook? Untuk apa dia ikut bersama kita, kita hanya kekantin" Lisa melepaskan pelukkannya dilengan Taehyung, merasa sedikit kesal atas ucapan Taehyung padanya,
"wae-yo? Apa kau marah?"Taehyung menarik lembut tangan Lisa yang dibalas dengan penolakan dari Lisa,
"tidak, aku tidak marah, cepatlah oppa, aku sudah lapar" Lisa berjalan meninggalkan Taehyung yang bingung melihat sikap Lisa,
kalau Taehyung pikir pikir selama ia berpacaran dengan Lisa, Lisa selalu saja bertanya tentang Jungkook, entah itu tentang kesukaan Jungkook, Jungkook sering berada dimana, kenapa Taehyung tidak bersama dengan Jungkook, bahkan Lisa sering meminta Taehyung membawa Jungkook kalau mereka sedang makan atau jalan jalan.
Taehyung sempat berpikir bahwa Lisa sebenarnya menyukai Jungkook, tapi kenapa Lisa menerima pernyataan cintanya tiga minggu yang lalu. Taehyung mengedikkan bahunya acuh dan berjalan menyusul Lisa.
Sebenarnya itu juga alasan Taehyung menghindari Jungkook jika ia bersama dengan Lisa, walaupun Taehyung tahu tidak mungkin Jungkook akan merebut Lisa darinya. Taehyung hanya takut Lisa menyukai Jungkook atau Jungkook yang akan menyukai Lisa.
.
Sejak kejadian tersebut Lisa jarang mau diajak ketemuan oleh Taehyung, Lisa selalu mengatakan ia harus menemani eommanya atau ia harus pergi dengan teman temannya.
Taehyung masih mempertahankan hubungannya dengan Lisa, bersikap sabar dengan Lisa yang berubah menjadi kasar dan dingin padanya.
Lisa sering kali melampiaskan kekesalannya pada Taehyung. Masalah sekecil atau sebesar apa pun Lisa pasti akan melampiaskannya pada Taehyung, dengan nada kasarnya kalau berbicara pada Taehyung, Taehyung masih menerima dengan perlakuan kasar Lisa padanya, karena Taehyung sangat mencintai Lisa untuk saat ini.
.
.
Drrtt drrt drtt
Jungkook mengambil handphonenya yang bergetar di meja belajarnya, melihat nama Taehyung yang tertera di layar handphonenya, Jungkook melirik kearah jam yang terletak dinakas disamping kasurnya, menautkan alisnya bingung melihat jam yang menunjukkan jam sepuluh lewat dua puluh menit, tidak biasanya Taehyung menelponnya pada jam segini,
"yeoboseyo" ucap Jungkook setelah menggeser tanda panggil itu ke icon hijau sebelah kanan, Jungkook meletakkan handphonenya pada pundaknya dan menjepitnya dengan telinganya,
"Jungkookie" Jungkook menautkan kedua alisnya bingung mendengar suara Taehyung yang terdengar bergetar,
"hyung, apa sesuatu terjadi pada mu?" panik Jungkook dan memegang handphonenya, Jungkook menutup buku buku yang ada dihadapannya,
"tidak, tidak ada yang terjadi"
"hyung, kau ada dimana?" Jungkook benar benar khawatir kalau mendengar suara Taehyung yang seperti menahan tangisnya seperti ini, Jungkook tentu bisa membedakan dengan jelas nada suara Taehyung ketika Taehyung berbicara,
"kau tahu Jungkookie, dia tidak datang lagi, ini sudah ketiga kalinya ia membatalkan ajakan ku secara mendadak"
"hyung, kau ada dimana? Aku akan kesana" Jungkook menyambar Hoodie abu abunya yang tergantung dekat lemari, mengambil kunci sepeda motornya di laci pada nakas kecil disamping kasur,
"aku di Lotte world"
"tunggu aku, aku akan kesana" setelah berucap Jungkook langsung mematikan sambungan telponnya dengan Taehyung, berlari di anak tangga, membuka pintu rumahnya dan membantingnya pelan, orang tuanya yang ada di ruang televisi hanya bisa saling bertatapan melihat Jungkook yang pergi tergesa gesa,
"aku yakin pasti karena Taehyungie" ucap ayahnya yang dianggukin oleh ibunya, kedua orang tua Jungkook tahu dengan jelas sikap Jungkook jika menyangkut dengan Taehyung. Mereka juga mengetahui bahwa Jungkook mencintai Taehyung,
.
.
Jungkook berlari mengitari Lotte World yang begitu luas dan ramai akan kerumunan manusia yang menikmati permaian yang tersedia di Lotte world ini.
Sudah hampir sepuluh menit Jungkook mengitari Lotte World namun tidak melihat sosok Taehyung dimana pun,
Jungkook berhenti berlari kala matanya melihat sosok Taehyung yang berdiri dibawah permainan Bianglala dengan kedua tangannya dimasukkannya pada saku celananya,
"hyung" Taehyung yang mengenali suara Jungkook, berbalik menoleh kepalanya dan mendapati Jungkook yang berdiri dibelakangnya,
"apa yang kau lakukan disini hyung" Jungkook berjalan mendekat ke Taehyung yang menatapnya dengan tatapan sulit dimengerti Jungkook,
"terima kasih Jungkookie, setidaknya kau masih ada disamping ku" Jungkook menautkan kedua alisnya bingung dengan ucapan Taehyung,
"hyung" gumam Jungkook
"eum, tadinya aku mengajak Lisa kesini dan mengajaknya untuk menaiki bianglala ini, tapi tiba tiba saja Lisa tidak bisa datang" Taehyung menggenggam erat dua tiket Bianglala yang ada ditangan kanannya, menundukkan kepalanya menatap lesu kedua sepatu converse yang dipakainya,
"ayo kita naik hyung, sayang tiketnya kalau tidak terpakai" Jungkook merebut tiket yang ada ditangan Taehyung dan berucap, Taehyung terlonjak kaget dan menatap Jungkook,
"ide yang bagus" balas Taehyung menerima tawaran Jungkook dengan tersenyum, Taehyung berjalanan beriringan dengan Jungkook ke penjaga bianglala untuk menyerahkan tiket mereka.
Bianglala yang besar itu naik dengan sangat lambat, memberi kesan romantis pada pasangan yang menaikinya, hamparan lampu yang berada disekitar bianglala tampak cantik jika dilihat dari atas, tepat dimana puncak bangku bianglala yang di naiki,
.
.
"whoa . . ini benar benar menakjubkan Jungkookie, semuanya terlihat indah dilihat dari atas sini" Jungkook hanya tersenyum melihat Taehyung yang terlihat bahagia, seakan Taehyung melupakan kesenduannya tadi,
"apa ini pertama kalinya kau naik bianglala hyung?" tanya Jungkook yang membuat Taehyung mengerucutkan bibirnya kesal,
"yak! Bukannya kau tidak pernah mau kemari kalau aku ajak, dan tentu ini pertama kalinya aku kemari" Taehyung memposisikan duduknya yang tadi miring karena melihat kearah bawah, menjadi menghadap Jungkook yang duduk didepannya,
"kau selalu beralasan, kalau bianglala dinaiki hanya untuk mereka yang memiliki kekasih" Taehyung melipat tangannya didada dan menyilangkan kakinya,
"itu sebabnya aku tadi mengajak Lisa untuk naik ini" wajah sebal Taehyung berubah menjadi sendu, dan Jungkook sangat membenci Taehyung yang murung seperti ini, apa lagi kalau itu sampai membuat Taehyung menitikkan air matanya,
"karena aku mengingat perkataan mu, jika naik ini dengan seorang kekasih, kau pasti akan mendapatkan kebahagian pada kekasih mu itu, tapi sepertinya aku tidak akan mendapat kebahagian bersama Lisa" Taehyung menitikkan air matanya yang jatuh dari sudut matanya, dan menoleh ke Jungkook
Deg
Jungkook membolakan matanya sempurna ketika kedua mata mereka saling bertemu, hazel hitam Jungkook bertemu dengan onyx coklat teduhnya Taehyung yang terlihat ada genangan air mata disana,
"aku rasa, aku harus rela melepaskan Lisa pergi dari hidup ku" Jungkook mengepalkan kedua tangannya kuat, Jungkook sangat membenci jika seseorang menyakiti Taehyung seperti ini, dan apa apaan itu si Lisa membuat Taehyung-nya menangis seperti ini,
"haha . . kau pasti sedang mengejek ku kan Jungkookie, mengejek ku karena aku lemah dan cenggeng tentang urusan cinta, aku me_"
Chup
Taehyung membolakan matanya sempurna karena tiba tiba saja Jungkook mengecup bibirnya singkat,
Taehyung diam membeku otaknya masih bekerja memproses apa yang baru saja Jungkook lakukan,
Jungkook yang melihat Taehyung diam membeku, mendekatkan wajahnya lagi pada Taehyung, menutup kedua matanya dan menempelkan bibirnya tepat dibibir Taehyung,
Untuk kedua kalinya Taehyung semakin melebarkan matanya karena Jungkook yang sudah mulai menggerakkan bibirnya untuk melumat bibir Taehyung.
Taehyung tidak membalas atau pun menolak ciuman yang Jungkook berikan padanya, ia hanya diam tidak bergerak dan tidak tahu apa yang akan dilakukannya.
Jungkook yang merasa Taehyung tidak membalas ciumannya, melepaskan ciumannya dan memberi jarak antara wajahnya dengan wajah Taehyung,
"a-apa yang barusan kau la-lakukan Jungkookie?" tangan Taehyung terulur menyentuh bibirnya yang tadi di cium Jungkook,
"maafkan aku hyung, aku tidak bisa menahan perasaan ku lagi, aku selalu sakit melihat mu yang seperti dipermainkan oleh pacar mu, aku tidak suka melihat mu sedih seperti ini" Jungkook menatap lembut Taehyung,
"aku mencintai mu hyung, sangat mencintai mu dari dulu sampai sekarang" dan lagi, Taehyung membelalakkan kedua matanya sempurna, sangat terkjut dengan pengakuan cinta Jungkook yang tiba tiba,
"aku tahu kau normal, tapi maafkan aku hyung, aku tidak bisa menahan perasaan ku terlalu lama lagi, aku hanya ingin kau tahu, bahwa aku mencintai mu" Jungkook menjeda ucapannya, melihat kebawah yang sepertinya giliran mereka untuk turun,
"aku ingin kau menjawabnya hyung, ketika kita turun dari bianglala ini, aku ingin kau menjawab perasaan ku, aku akan menerima semua keputusan mu, jika kau menerima ku, kau hanya perlu membalas uluran tangan ku, tapi jika kau menolak ku, kau bisa terus berjalan tanpa membalas uluran tangan ku, aku ingin kau menjawabnya" mesin bianglala itu berhenti, penjaga bianglala membukakan pintu untuk Jungkook dan Taehyung turun,
.
Jungkook melangkahkan kakinya turun terlebih dahulu dan diikuti Taehyung dibelakangnya, pada anak tangga terakhir, Jungkook menapakkan kakinya ditanah dan Taehyung yang masih berdiri dianak tangga terakhir,
Jungkook menjulurkan tangan kanannya untuk Taehyung, Taehyung yang melamun tersentak kaget untuk sebentar, memperhatikan tangan Jungkook yang terulur padanya,
Taehyung berperang dalam hati dan pikirannya untuk menjawab perasaan Jungkook, sungguh Taehyung tidak tahu harus membalas perasaan Jungkook seperti apa, ini sangat mendadak baginya.
Setelah berdebat cukup lama dengan hati dan pikirannya, Taehyung mengeratkan kepalan tangan kanannya, menundukkan kepalanya dan berucap
"maafkan aku" gumamnya dan berlalu melewati Jungkook, mengabaikan uluran tangan Jungkook padanya, Jungkook hanya menatap kosong tangannya yang masih berada di udara,
"sudah ku duga Tae-hyung akan menolak ku" gumamnya dan menarik tangannya, Jungkook berbalik melihat punggung Taehyung yang menjauh dari arah pandangnya tanpa menoleh kebelakang.
Jungkook sebenarnya patah hati karena Taehyung menolaknya, tapi apa yang bisa dibuatnya, Jungkook juga tahu dengan jelas bahwa perasaan sesama jenis kelamin itu sangat aneh dan menjijikkan, mungkin itulah yang membuat Taehyung menolaknya, mungkin Taehyung merasa Jungkook sangat menjijikkan.
.
Side Taehyung
Air mata yang keluar dari mata runcingnya dibiarkan Taehyung mengalir begiu saja, Taehyung mengepalkan tangannya erat hingga buku buku jarinya terlihat jelas,
'maafkan aku Jungkookie'
'maafkan aku'
'maafkan aku'
'saranghae' batin Taehyung,
kalau boleh jujur sebenarnya Taehyung menyukai Jungkook jauh sebelum Jungkook menyukai dirinya - mungkin.
Taehyung hanya takut Jungkook menolak perasaannya dan menganggap dirinya menjijikan, mengingat hubungan gay sangat menjijikkan dimata orang banyak.
Taehyung sangat terkejut waktu Jungkook menciumnya dan mengatakan perasaannya padanya. Taehyung sama sekali bingung harus menjawab perasaan Jungkook seperti apa.
Bingung jika ia menerima Jungkook bagaimana pandangan orang orang melihat hubungan menjijikkan mereka, dan berakhir dengan memutuskan tidak membalas pernyataan cinta Jungkook adalah keputusan yang tepat menurutnya.
Taehyung berpacaran dengan Lisa hanya untuk mengurangi perasaannya yang semakin lama semakin tumbuh mencintai Jungkook, berpikir dengan berpacaran dengan yeoja membuatnya akan melupakan perasaannya pada Jungkook, yang berujung dengan sia sia karena ungkapan cinta Jungkook padanya.
Taehyung menangisi keputusannya yang menolak Jungkook di dalam kamarnya yang gelap dan sunyi, berpikir Jungkook pasti akan membencinya setelah ini dan akan menjauhi dirinya.
'maafkan aku Jungkookie'
'maafkan aku'
'saranghae Jeon Jungkook' gumamnya dengan isak-tangisan dan setelahnya Taehyung tertidur dengan air mata yang masih membasahi wajahnya.
.
.
Taehyung benar benar menyesal menolak Jungkook waktu itu, benar benar menyesal mendiami Jungkook selama dua hari, karena di saat Taehyung sadar dengan perasaannya yang juga harus tersampaikan pada Jungkook, ia harus bisa menerima kenyataan bahwa Jungkook telah pergi meninggalkannya.
Tepatnya hari ini Jungkook terbang ke Newark untuk meneruskan kuliahnya disana, Taehyung sungguh sudah berusaha mengejar Jungkook yang sudah dibandara, berlari sekuat tenaganya ketika terjadi macet di jalan tidak jauh dari bandara.
Taehyung terlambat sampai dibandara karena lima belas menit yang lalu pesawat yang menuju Newark telah lepas landas.
Sejak saat itu Taehyung menutup dirinya untuk tidak jatuh cinta pada siapa pun. Karena menurutnya cinta akan menyakitinya lagi. Taehyung jelas tidak ingin terlihat rapuh seperti Jungkook meninggalkannya bersama dengan penyesalan dalam dirinya.
.
.
.
.
.
Tbc
oke aku balik dengan cerita baru, yang hanya two shoot saja,
bye bye di next chapter :*
