Hai,,, salam kenal! Saia adalah author baru! Sebenernya sih ini fic ke-2 saia! (Readers : 'Padahal fic ke-1 nya aja belom beres!'). Saia melihat sejauh mata memandang tak ada tuh cerita yang tentang keluarga (Readers : 'Banyak kale!'). Jadi saia akan… (Readers : 'Udah jangan banyak basa-basi!'). Oke dah! Kita mulai aja!
Disclaimer : Saia dong! *Plak!* -Conan : 'Yang bener tuh master Aoyama Gosho, tau!'-
Random : Detektif Cebol (super cebol!) *Plak!* -Conan : 'Sialan, kau! Tak kan ku ampuni!'-
Note : Geje, Gelo, Garing, Gila, OOC, OC, dan saudara-saudaranya (?). Dan satu hal yang penting! Aku ubah kalian –Shinichi, dan Ran- menjadi anak kelas 1 SMP! Tentu dengan sihirku, kan saia masternya! –Shinichi dan Ran : 'ALIBI!'
Note : Saia ini orang Islam, oke! –Conan : 'Apa urusannya?'
HARI NATAL(?)
Hari ini hari terakhir sekolah. Pikir seorang anak cowok di dalam hati. Hm… lusa Hari Natal ya? Pikir seorang anak cewek di dalam hati. Huh! Apa Hari Natal itu… ada? Pikir dua orang itu dengan wajah murung. "Hei! Kalian kenapa murung aja!" kata seorang gadis dari belakan mereka. "Kak Miwako!" kata anak cewek itu. "Huh! Itu gara-gara lusa!" kata si anak cowok. "Lho lusa kan Natal?" terdengar suara cowok di belakan Miwako. "Takagi!" kata Miwako. "Memangnya ada apa dengan Natal, Shinichi, Ran?" Tanya Takagi. "Natal itu tidak ada!" kata Shinichi dan Ran kompak. Kata-kata mereka disambut tawa kecil dari Takagi dan Miwako. "Kalo gitu akan kami bawakan kalian 'Santa'!" kata Miwako. Akahirnya Miwako dan Takagi pun pergi. Shinichi dan Ran melanjutkan perjalanan ke rumah. Di sebuah pertigaan mereka berpisah.
"Andai aku t'lah dewasa…"
Shinichi membuka pintu, dan langsung menutup pintu. "Aku pulang!" katanya. Sing~~ (gak ada jawban). Shinichi langsung bersender ke pintu.
Sementara itu di rumah keluarga Mouri.
Ran membuka pintu, dan langsung menutup pintu. "Aku pulang!" katanya. Sing~~ (gak ada jawban). Ran langsung bersender ke pintu.
Sepi! Sendirian tanpa teman! Apakan Natal itu bener-bener ada? Pikir mereka. Shinichi langsung lari ke kamarnya sambil menahan tangis. Sedangkan Ran langsung menangis di tempat.
"Apa yang 'kan ku katakan untukmu idolaku tersayang, ayah…"
Gak kerasa waktu cepat berlalu. Hari Natal pun tiba. Mereka yang baru terbangun (dirumahnya masing-masing) dikejutkan oleh sebuah hadiah yang ada di sebelah mereka. Shinichi langsung berlari keluar kamar. "Ayah, ibu!" katanya tapi apa yang dia dapatkan, hanya sebuah surat.
Sementara itu di rumah keluarga Mouri.
Ran langsung berlari keluar kamar. "Ayah, ibu!" katanya tapi apa yang dia dapatkan, hanya sebuah surat. Yang berisi:
Dear anakku tersayang!
Jika engkau mau bertemu dengan kami kau harus pergi ke restoran x (kagak tau namanya). Kami akan menunggumu!
Salam sayang,
Ayah dan ibu.
Ran pun langsung berlari pergi dari rumah (setelah ganti baju).
"Andai usiaku berubah…"
Di depan restoran x. "Shinichi!" "Ran!" "Kenapa kamu di sini?" kata mereka berdua serempak. Tanpa menjawab Ran dan Shinichi membuka pintu dan…
TADA! "Selamat Natal, Shin-chan!" kata Yukiko dan Yusaku. "Selamat Natal, Ran!" kata Kogoro dan Eri. "Maaf ya kami gak tau kalo kalian kangen sama kami…" kata Yukiko, Yusaku, Kogoro, dan Eri serempak. Kata-kata mereka sisambut tangisan kedua anak manja itu. "Hayo! Dari pada nangis mending makan kue dulu!" kata Takagi dan Miwako yang tiba-tiba datang. Mereka pun berperta di restoran x.
"Kubalas cintamu, Bunda, pelitaku. Penerang jiwaku dalam setiap waktu…"
Pendhip : "Ye akhirnya beres! Oh ya ini lagunya Sherina yang andai aku t'lah dewasa! Cocokkan? Hehehe…"
Shinichi : "Hei! Kenapa peranku jelek amat sih! Habis itu di bilang manja lagi! Tidak akan ku maafkan kau!" sambil ngejar-ngejar author.
Ran : "Dasar! Bener-bener mirip anak kecil aja! Dari pada basa-basi gitu..."
All chara : "R.E.V.I.E.W! P.L.E.A.S.S.S!" =D
.
.
!R.E.V.I.E.W!
.
.
!P.L.E.A.S!
