Nyanyian burung-burung kecil berterbangan di langit senja membuatnya terasa tenang mendengarnya. Matahari yang mulai surut dan bulan telah muncul di ufuk timur dengan malu-malu mulai bertukar tempat. Keyla hanya memandangi Matahari dan Bulan saling bertukar tempat. Kedua tangannya terlipat dan ditindihi oleh kepalanya membuatnya merasa nyaman berada di tempat itu. Keyla Anastashia! Ya Keyla. Ia adalah seorang gadis yang masih berusia 14 tahun. Ia duduk di bangku SMP kelas 2 saat ini.
"Andaikan setiap hari aku bisa melihat matahari dan bulan bertukar tempat secara langsung. Mungkin aku akan selalu merasa tenang seperti ini." Gumamnya sendiri sambil memandangi langit yang mulai berganti warna menjadi gelap.
Ia terus berbaring diatas rerumputan hijau yang membentang sangat luas. Ia tak memperdulikan orang-orang rumah yang mencarinya karena hari sudah hampir malam tetapi Keyla tak kunjung pulang ke rumah.
Keadaan langit saat itu telah digantikan oleh kedatangan bulan dan bintang-bintang yang mulai bermunculan dengan indahnya. Keyla semakin merasa nyaman berada di tempat yang indah nan elok tersebut. Berada di ketenangan dan kesunyian membuatnya merasa semakin damai sambil menjernihkan fikirannya sehabis ulangan semester pertama.
Hari telah bertambah larut, ia dengan segera bangkit dan berlari pulang ke rumah. Sampai di depan pintu rumah. Keyla membungkukkan badannya sebelum membuka pintu sambil menormalkan nafasnya yang terengah-engah sehabis berlari. Keyla segera membuka pintu rumah yang tak terkunci saat itu. Ditengoknya ke dalam rumah yang sudah sepi dan lampu ruang tamu saat itu dalam keadaan mati. Ia berjalan dengan langkah yang sangat hati-hati seperti seorang maling. Tiba-tiba, terdengar suara yang memanggilnya dari belakang.
"Keyla…"
Keyla menghentikan langkah kakinya ketika mendengar suara yang memanggilnya. Keyla merasa sangat ketakutan. Ia pun membalikkan badannya dengan kaki yang sangat gemetar. Lampu ruangan itu pun tiba-tiba menyala begitu saja saat Keyla membalikkan badannya.
"Eh, Mama. Keyla ke kamar dulu ya. Capek nih!" ujar Keyla dengan nada yang agak manja dan langsung pergi menuju kamarnya.
Mama Keyla pun sedikit heran dengan tingkah laku anaknya yang menjadi aneh. Mama Keyla pergi kembali ke kamarnya.
"Huh! Untung aja selamat dari omelan Mama." Gumam Keyla pelan lalu membaringkan tubuhnya diatas kasur dan memejamkan matanya.
Keesokan harinya, semua keluarga Keyla sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan. Hanya saja Keyla yang belum terlihat di meja makan itu. Tak lama, Keyla datang dan segera duduk di tempat duduk yang masih kosong. Keyla menyapa semua orang yang ada di meja makan, "Pagi, Ma. Pagi, Pa. Pagi, Kak."
Mama dan Papanya hanya menatap Keyla dengan tatapan heran. Keyla semakin salah tingkah ketika melihat kedua orang tuanya yang menatapnya dengan serius.
"Keyla, kemarin kamu kemana?" Tanya Papanya dengan heran.
