" Maafkan Aku "

Matahari mulai tergelincir ke Barat. Matanya menutup dengan perlahanmerasakan hangatnya suasana saat itu. Gemuruh ombak saling sahut menyahut menemaninya di saat senja. Siur-nyiur daun terdengan sangat merdu. Ia pergi dari keramaian kota Jakarta yang sesak dan penuh dengan seru menderu kendaraan yang lalu lalang.

"Ken!"

Ia segera membuka matanya saat mendengar ada suara seorang gadis memanggilnya. Ken pun segera berdiri. Dilihatnya gadis yang berdiri dari kejauhan. Gadis itu berlari menghampiri Ken sambil membawa sepasang sepatu miliknya.

"Ken untuk apa kamu pergi ke tempat yang sunyi ini?"

Diraihnya tangan Ken dan ditatapnya mata Ken dengan penuh pertanyaan. Ken hanya menggelengkan kepalanya. Namun, Jessica masih tak puas dengan jawaban yang diberikan Ken. Ia bertanya sekali lagi dengan tegas, "Kenapa kamu pergi kesini, Ken? Jawab!"

Tetapi tetap saja Ken tak menjawabnya dengan jawaban yang jelas. Kali ini, ia hanya diam dan tak memperdulikan Jessica. Keadaannya mulai terganggu semenjak Jessica datang menghampirinya. Ia mulai pergi menjauh dari Jessica. Namun, Jessica mengikutinya. Ken mulai merasa kesal dengan kehadiran Jessica.

"Jangan ganggu aku! Aku tak suka diganggu!" ujar Ken dengan nada tinggi dan perasaan yang kesal.

Gadis itu menatap Ken dengan rasa tidak percaya bahwa Ken akan sejahat itu padanya. Jessica pun melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Ken.

"Untuk apa aku bersama gadis pembohong sepertimu! Wajahmu saja cantik tapi hatimu busuk!" hardik Ken sambil berteriak saat Jessica mulai menjauh.

Langkah kaki Jessica terhenti mendengar hardikan Ken yang sangat menusuk hatinya. Dibalikkan badannya dan berjalan mendekati Ken.

"Maksud kamu?" Tanya Jessica dengan nada lemah.

Ken tertawa sinis saat mendengar pertanyaan Jessica dengan lugunya. Namun, Ken kembali menghardik Jessica. Raut wajah Jessica terlihat pucat dan gugup saat Ken dengan mudah menghardiknya. Dalam hatinya ia sangat ketakutan karena ia merasa kebohongannya semua telah terbongkar. Jessica mulai memutar balikkan otaknya untuk mencari cara untuk menutupi kembali kebohongannya. Akhirnya, butiran-butiran air mata mulai jatuh dari bola matanya membasahi pipinya.

"akal bulu apalagi yang kau buat untuk membohongi aku. Kau kira aku bisa kau bohongi!" ujar Ken.

Jessica mulai membuka mulutnya dan berusaha membela dirinya sendiri, "aku tak pernah berbohong Ken."

Ken hanya tertawa mendengar kesaksian Jessica yang berusaha membela diri. Diambilnya ponsel miliknya dari saku celananya.

"diam kamu disitu! Aku akan membongkar semua kebohonganmu!"

Jessica terdiam saat Ken menyuruhnya untuk berdiri disitu. Ia tak berani melawan Ken yang sedang marah. Ia hanya menunduk mencari cara agar Ken tak mengetahui semuanya.

"Jessica, sekarang semua kebohonganmu akan terbongkar!" ujar seseorang dari arah yang berlawanan dengan Jessica.

"Aldo?" Jessica terkejut saat melihat Ken bersama temannya.

Wajahnya semakin pucat dan gugup. Tak tahu lagi apa yang harus ia lakukan. Hatinya sangat ketakutan tak karuan apalagi saat melihat Aldo datang bersama Ken.

bersambung ...