The Memory of Syal

malam itu mengubah segelanya, mengubah pendirian dan hati seseorang

membuatnya terobsesi dengan apa yang tak mampu ia miliki

cast exo pair

lets enjoy to read...~~~

/

/

/

/

Malam ini terasa begitu dingin dengan rintikan salju yang turun satu demi satu. Dinginya seakan menusuk hingga kedalam tulang, sekarang terlihat angka -9 pada layar ponselnya. Ia mengeratkan kembali coat dan syal yang ia kenakan, setidaknya sedikit membantunya agar tetap hangat. Hari ini adalah hari terakhir dirinya sekolah sebelum liburan musim dingin, tetapi ia lupa dengan waktu karena terlalu asik bermain bersama semua teman-temannya di game center hingga waktu menujukan pukul 9 malam dan ia yakin ibunya akan mengomelinya sepanjang malam sampai nanti malam natal tiba. Menikmati jalanan yang dipenuhi dengan pernak pernik lampu hias untuk menyambut natal. Terlalu asik menyaksikan hiasan-hiasan yang dipajang di sepanjang jalan dan juga diberbagai toko, tiba-tiba ponselnya berdering. Dengan tangan yang kebas karena terlalu dingin, ia mengangkat telepon yang ia yakini dari sang ibundanya.

"iya Eomma aku sedang dalam perjalanan pulang" ujarnya sambil mengigil kedinginan. Ia berhenti sejenak hanya untuk memasukan kembali ponselnya kedalam coat coklat pemberian sang Eomma untuk hadiah ulang tahunnya tempo lalu. Gelap gulita yang dirasakannya ketika ia melirik jalanan diantara kedai coffie dan toko pernak-pernik natal.

Hukkuhukk ia terperanjat mendengar suara yang tak jauh dari tempatnya berdiri, niat awal ingin mengabaikannya tetapi ketika suara itu kembali menyapa pendengarannya membuat rasa penasaran timbul. Dan alhasil ia berjalan mencari sumber suara tersebut. Matanya membulat sempurna ketika melihat seseorang tergeletak dengan simbahan darah di jaket hitam yang ia pakai. Salju akan membunuhnya jika lebih lama terkapar disini. Lebam dan banyak darah yang mengotori salju putih disekitarnya.

"paman tidak apa-apa?" tanyanya, rambutnya blonde silver rahang tegasnya menambah gagahnya pria yang ditemui dengan banyak darah tersebut. Jaket kulit dengan warna hitam itu seakan merubah warna menjadi merah karena darah yang begitu banyak. Ia mengambil saputangan untuk menahan luka yang berada di pinggang kanannya.

"paman tahan ya aku akan memanggilkan bantuan dulu" ia melepaskan syal yang ia kenakan, lalu memakaikan syal tersebut pada leher sang paman untuk menghangatkan bagian lehernya. Karena sungguh ini sangat dingin sekali. Dengan telaten ia mengalungkan syalnya. Ia berlari meninggalkan sang paman mencari bantuan tetapi sekuat apapun dan sejauh yang bisa ia capai tak ada satupun orang yang dapat ia temui.

"paman aku tidak..." ia begitu kaget melihat lokasi yang masih banyak noda darah yang mengotori putihnya salju tanpa ada sosok paman yang beberapa waktu lalu tergeletak tak berdaya dan hanya meningglkan jejak berupa darah.

hello guys.. ketemu lagi dengan author yang setia dengan ffn tanpa mau pindah kmn2 walau crtnya mandek2 sih

aku bawain satu cerita yang masih bingung castnya siapa, kalian bisa recomend EXO pair yang cocok dengan cerita aku?

dan untuk cerita Other Side, ceritanya masih mandek sih tapi doain ya cepet selesai :)

review and like,, dont be silent..