Je Manque Toujours de Temps
chapter 1
DISCLAIMER MILIK MASASHI KISHIMOTO
STORY IMMIRU
DON'T LIKE DON'T READ
DILARANG MEMBAJAK, MENGCOPAS APALAGI MENGAKUI CERITA
MAU SHARE IZIN IMMIRU DULU
Seorang wanita berambut merah dan bekacamata yang duduk di depan sakura terlihat sedang membaca dan memeriksa dokumen di tanganya. Entah kenapa perempuan itu terus mengawasi gerak gerik sakura sambil melirik dokumen.
"Um, jadi kau yang dikirim Kakashi-san untuk mewakili perusahaanya." selidik karin, ya uzumaki karin manajer di perusahaan yang ia injak sekarang, ia masih melirik sakura dengan mata sinisnya.
"Iya Karin-san, saya yang diutus Kakashi-san kesini" jawab sakura, tersirat dari pertanyaan karin bahwa perempuan itu meragukannya.
"Oke, setelah aku membaca CV mu kau cukup hebat, lulusan terbaik Sunagakure University dengan predikat summa cum laude di usia 21 tahun, pernah jadi duta di PBB, bekerja selama setahun di World Bank dan pernah bekerja untuk Trump selama 5 bulan," (tunggu ,, aku mendengar nama itu) sejenak karin memejamkan matanya kurasa dia sedang berfikir.
"Kau pernah bekerja dengan Trump, Donald J Trump calon presiden amarika itu? Bukankah kau anak pemilik Haruno Corp?" karin terlihat tecengang, ternyata perempuan berambut aneh itu tidak bisa di pandang sebelah mata jejak riwayat pekerjaanya cukup membanggakan.
"Ehm, iya Karin-san, tapi hanya 5 bulan, karna saya rindu daerah tempat tinggalku, saya tak bisa jauh-jauh dari Suna dan saya disuruh Tou-san mengurus perusahaanya." ucapnya sambil tersenyum, ah sungguh perempuan yang manis dengan lesung pipi kecilnya itu sungguh megemaskan.
"Baiklah, Aku tak akan tanya apapun lagi, karna beberapa minggu lagi kita akan memulai rapat besar ini aku harap kita bisa bekrja sama." ujar karin sambil berdiri dan menyalami sakura.
"Terima kasih Karin-san saya juga berharap begitu." ucap sakura sambil dan setelah itu dia keluar dari ruangan itu.
Di lain tempat.
"Dobe, bisakah kau diam dan duduk tenang di sofa!"seru sasuke sambil menatap tajam Naruto.
"Oh ayolah Teme, kau tau kan sebentar lagi aku akan menikah dengan Hinata-hime-chanku, dan kau tau aku tak memiliki waktu lagi. 2 bulan lagi aku akan menikah dan KAU- ... (menunjuk sasuke sedangkan sasuke hanya memutar boal matanya) -dengan gampangnya menelponku dan merencakan rapat besar. Aku tau kau bujang lapuk yang sangat terobsesi dengan kesendirian dan penguasaan pasar, tapi in-"
Belum sempat Naruto menyelesaikan kata-kata panjangnya yang menurut sasuke membosankan pintu ruangan sasuke terbuka.
"Ohayo Sasu-chan, Eh Naruto kau disini bukankah kau sedang masa sulit sekarang?" ujar Itachi.
Itachi Uchiha kakak sulung Sasuke. Dia duduk di sofa sambil meletakan bingkisan di meja sasuke.
"Berhenti memanggilku dengan sebutan menjijikan itu baka Itachi, sejak kapan kau pulang dan apa yang kau bawa itu?" ujar Sasuke sambil menatap tajam Itachi dan melirik bungkusan di mejanya.
"Hahaha, aku hanya merindukan ototouku sayang dan pastinya rumah, oh ini- (mengeluarkan isi bingkisan) -hanya sebotol wine. Oh iya tadi aku melihat Sakura-chan keluar dari ruangan beruang merah- (Karin) -apa yang Sakura-chan lakukan disini?. Dia terlihat lebih cantik dan manis setelah 10 tahun tak bertemu dengannya, aku ingin memeluknya." ujar Itachi sambil melirik raut Sasuke.
ANDA
Sasuke yang mendengar nama Sakura melebarkan matanya.
"Apa benar itu Itach-nii, Sakura-chan disini di Konoha?" tanya Naruto penasaran sambil memegang kedua bahu Itachi.
"Ehm, iya kalau tak salah, tapi mana mungkin aku salah hanya ada satu gadis berambut merah muda menggemaskan di negara ini, kecuali mereka yang mengecat rambutnya." ujar itachi sambil melepaskan tangan naruto di bahunya.
"Sasuke kau tak tau kalau Sakura-chan disini?" tanmya Itachi.
Sasuke berdehem "Aku tak tau" jawab Sasuke singkat.
Dia hanya berfikir sedang apa gadis itu disini apa yang dilakukan dia di Konoha dan sedang apa dia disini di perusahaanya.
Konoha mall
"Jidat, aku paham kau tak suka berbelanja tapi ayolah kau tak pernah memakai pakaian yang terlihat manis dan seksi." ujar Ino sambil memilah baju.
"Kenapa?, aku tak perlu terlihat seksi didepan semua orang, kau kan tau aku benci diperhatikan orang-orang jika aku memakai pakaian seksi, apalagi gaun seperti ini- (menilisik gaun di tangannya sambil menaikan alisnya) -tidak terima kasih pig." ucap sakura sambil menjauh kan gaun yang sangat minim dan terbuka.
"Terserah kau, tapi setidaknya belilah beberpa gaun Sakura, kau seperti wanita tak memiliki selera mode yang bagus. Kau seorang wanita karir yang berkoneksi dengan ratusan orang di negara ah bahkan di luar negri apa kata orang diluar sana. Seorang HARUNO SAKURA anak pemilik Haruno corp tak tahu fashion up to date!" ujar Ino sambil menumpuk baju ditangannya.
"Oke sekarang coba beberapa gaun ini, bukankah besok kita berpesta dan kau bertemu dengan dia?" ucap Ino sambil tersenyum penuh arti dan menggeraka kedua alisnya.
"Ino, itu pesta yang diadakan untuk membuka rapat besar dan kau tau aku sedikit gugup bertemu dia aku tak berkomunikasi lagi sejak 10 tahun terakhir," ucap Sakura sambil menghela nafas panjang.
"dan aku takut saat aku menatap mata hitamnya aku tak mampu berkata apapun, aku sedikit khawatir aku tak bisa menahan perasaanku seperti dulu Ino."
Ino memandang sahabatnya dengan sedih. Ino tau bagaimana perjuangan sakura berusaha melupakan sosok laki-laki itu selama 10 tahun ini. Mencintai laki-laki selama 15 tahun bukanlah hal yang mudah apalagi menaruh rasa cintanya hanya dengan laki-laki itu saja tanpa tau perasaan laki-laki itu.
Ino mendekati sakura dan merangkul pundak sakura.
"Sakura, aku tahu kau belum bisa melupakannya, tapi apa salahnya mencoba bukankah ini awal yang bagus untuk memulainya bahkan, dan hei ingat kau bahkan tak tahu perasaannya padamu!" ucap ini sambil tersenyum meremehkan
Sakura hanya mendengus mendengar perkataan Ino.
"Iya kau benar nyonya Shimura," jawab sakura sambil tertawa mengejek dan lihat Sakura akibat perkataanmu Wajah Ino memerah.
"Su-sudahlah jidat, cepat selesaikan ini aku sangat lapaaar." keluh ini sambil mengusap perutnya.
"Siapa yang membuatnya lama , dasar!"
Setelah beberapa saat kemudian dua sahabat itu keluar dari butik Ame'brown dan melesat menuju restoran di salah satu stan di Konoha Mall.
"Silahakan menunya nona." ucap pelayan sambil meyerahkan menu book kepada Ino dan Sakura. Ino memilih beberpa camilan dan minuman kepada pelayan selepas itu pelayan pergi.
"SAKURA-CHAN?"
ANDA
Ino dan Sakura menoleh kaget kepada orang yang memanggil Sakura. Seperti petir yang menyambar siang hari Mata Ino melebar menatap satu orang lelaki didepannya bukan orang yang memanggil Sakura dengan suara cemprengnya tapi seorang lelaki yang berdiri tak kalah terkejut dengan sakura sekarang, segera ia melirik Sakura di depannya.
Terlihat sakura melebarkan mata dan tubuhnya membeku menatap pemuda itu, ya "dia" Sasuke, Uchiha Sasuke seseorang yang tak ingin Sakura temui untuk saat ini.
"S-S-S-Sass-su-ke-kun,"
Sakura pOV
Entah kenapa perasaanku serasa campur aduk. Senang, rindu, kesel, sedih dan luka.
Oh Kami-sama aku begitu merindukan sosok didepanku saat ini. Aku ingin memeluknya erat dan tak ingin melepasnya lagi.
15 tahun aku memendam perasaanku. Ini bukan hanya sekedar suka tapi melebihi cinta yang sangat mendalam. Bahkan tak ada satu hari pun aku bisa melupakannya sosoknya.
Mata itu, mata yang selalu menawanku setiap aku menatapnya. Mata sehitam malam yang selalu aku sukai saat aku merindukan sosoknya.
flasback
16 tahun yang lalu
Sakura pOV
"Kaa-chan ... hiks ... Kaa-chan hiks". ucapku ketakutan.
sreekk
"Siapa itu, hiks .. hiks". ucapku saat aku mendengar suara dibalik semak semak.
"Sakura, kau kah itu ?".
Aku mendengar suara seseorang memanggilku. Aku mengangkat kepalaku dan saat aku melihat siapa yang memanggilku aku langsung berlari memeluknya.
"Sasuke-kun, hiks Sakura takut hiks ".
"Baaka, bukankah kau disuruh duduk tenang di kursi sama paman dan bibi ?!". seru Sasuke-kun sambil mengetuk dahiku seperti kebiasaanya.
"Tadi aku ingin mengikutimu Sasuke-kun, aku bosan melihat kaa-chan dan bibi Mikoto tertawa mengobrol hal yang tak kumengerti ". ucapku
"Sudahlah, untung aku ingat seluk beluk pulau kecil ini". ucap sasuke sambil membantuku berdiri.
"Eh , hebat Sasuke-kun".
"Baka, ini pulau keluarga Uchiha mana mungkin aku tak mengenal seisi pulau ini" sasuke mendengus.
"Hehe, Sasuke-kun aku lapar". ucapku sambil mengusap perutku yang meronta ingin makan.
"Ayo, yang lain mungkin sedang mencarimu aku juga sangat lapar asal kau tau".
"Sasuke-kun, arigatou aku sangat menyayangimu" ucapku malu.
"Hn".
Sasuke-kun menggandengku menuju pantai yang kami tempati piknik tadi. Aku sangat suka saat Sasuke-kun menggenggam tanganku seperti ini, rasanya seperti saat aku menggandeng kaa-chan,
Hangat
6 tahun kemudian
"Sakura-chan berhentilah menangis sayang, Sasuke-kun hanya pindah bukan meninggalkanmu sayang". bibi Mikoto mengusap lembut kepalaku.
"Tapi bibi hiks London itu sangat jauh sekali hiks".
"Sasu-chan kenapa kau diam saja hah, lihat sakura-chan menangisimu dan kau cuma pasang wajah tembok, datar sekali tau". ucap Itachi-nii sambil merangkul Sasuke-kun.
"Sakura-chan, ssssth jangan menangis lagi lihat bahkan Sasori-kun tidak menangis saat mendengar Itachi pindah" ucap Bibi Mikoto sambil melirik Sasori-nii.
Kulihat Sasori-nii hanya mengangkat alis dan mendengus sedangkan Itachi-nii hanya tertawa mendengar ucapan bibi Mikoto.
"Tapi aku gak mau jauh dari Sasuke-kun Bibi, aku s-sangat menyayangi s-sassuke-kun" ucapku. Oh Kami-sama pasti wajahku memerah saat ini.
"Haha, Kau dengar itu Sasu-chan. Sakura-chan sangat menyayangimu mencintaimu menyukaimu". goda Itachi-nii
"Urusai". Sasuke-kun memalingkan mukanya entah aku tak tahu bagaimana raut mukanya saat aku bilang begitu, ini sudah ratusan mungkin ribuan kali aku mengatakannya tapi aku benar benar menyayanginya.
Ah, tidak kurasa aku mencintainya.
"Sasuke bicaralah dengan Sakura". ucap paman Fugaku sambil melirik Sakura.
"Hn". Astaga Sasuke-kun selalu 2 huruf itu.
Sakura end pov
Sasuke menghampiri Sakura yang duduk disebelah Ibunya dan mendudukan dirinya di ruang kosong sebelah sakura.
sasuke berdehem
"Sakura ..." ucap ragu Sasuke.
Itachi berdiri "Kurasa ada yang perlu aku omongkan denganmu baby". seru Itachi sambil menyeret Sasori sedangkan Sasori hanya mengernyitkan sebelah alisnya.
"Ehm oke".
"Ah, Mebuki kurasa kau perlu membantuku menyiapkan kepindahan kami". ujar Mikoto sambil merangkul Mebuki dan melirik Sasuke Sakura.
Mebuki paham maksud Mikoto "Ah, haha ayo kubantu kurasa aku akan menangis sebentar nanti haha". ucap Mebuki.
Sasuke dan Sakura hanya bisa memutar bola mata bosan dengan tingkah mereka, Sasuke terus menoleh ke arah pasangan Fugaku dan Kizashi seakan bertanya 'kalian tak pergi juga'.
Fugaku dan Kizashi hanya menaikan alis mereka bingung maksud dari tatapan Sasuke.
"Arah Fuga-kun bukankah kau akan bermain Shogi dengan Kiza-kun". ucap Mikoto sambil menyeret lengan Fugaku dan Kizashi.
"Tidak, setiap aku bermain dengannya ak-mmmp". belum sempat menyelesaikan ucapannya, tangan Mebuki sudah membungkam mulut Kizashi.
"Ikuti perkataan Miko". Bisik Mebuki
Kedua pasangan orang tua itu melenggang pergi.
Sasuke hanya menghela nafas.
'Dasar' batin Sasuke.
"Sasuke-kuuuun". ucap sakura lirih.
"Sakura dengarkan aku, hei berhenti menangis baka lihat matamu seperti- ". belum sempat meneruskan katanya Sakura memeluk Sasuke dan menangis kencang.
"S-sakura hei jangan menangis seperti itu". ucap Sasuke gelagapan mendengar tangisan Sakura semakin kencang.
"Sasuke-kun hiks jangan pergi kau kan tau hiks aku tak bisa jauh darimu huaa kau boleh pacaran dengan Shion tapi jangan pergi hiks aku mohon". rengek Sakura.
Sasuke menghela nafas. Selalu seperti ini kalau menyangkut Shion.
"Sakura, Shion dan aku sudah berakhir aku tak mau mengingatnya lagi, dia menghianatiku dengan selingkuh dengan anggota tim basketku kau tau itu".
"Sasuke-kun, jika nanti kau lama di London kau pasti melupakan aku dan pasti lebih memilih gadis gadis cantik disana, aku tak mau dilupakan oleh Sahabatku aku tak mau tak mau". Sakura semakin mengeratkan pelukannya.
"Baka, pikiranmu sungguh kolot Sakura. Mana mungkin aku melupakanmu kau sahabatku dari kecil kalau aku melupakanmu kau boleh melempar molotof di kepalaku". ucap sasuke dan sakura terkekeh.
"Kau janji Sasuke-kun jangan pernah lupakan sahabatmu ini aku sangat menyayangimu". ucap Sakura sambil mengadahkan kepalanya melihat Sasuke.
"Hn".
"SASUKE-KUN". teriak Sakura
"Hn, ak janji".
"aku menyayanginu Sasuke-kun".
"Hn".
Sakura hanya tersenyum sedih mendengar jawaban Sasuke. Selalu kata 'Hn' yang sasuke jawab saat Sakura mengatakan kalau dia menyayangi Sasuke.
'Sasuke-kun aku begitu mencintaimu sangat, sangat mencintaimu' batin Sakura.
