Disclaimer : ©Takeshi Obata and ©Tsugumi Ohba
Genre : Mystery (?)
Warning : Typo(s), OCC, OC, Masih pemula, Gaje, Don't Like don't Read
Summary : KIRA, Light, Death Note, Ryuk. Semua terulang? (?)
A/N : Misa desu, kali ini ff gaje bikinan Misa. Maaf kalo banyak kesalahan, jadi tolong jangan di flame ya?
Arigatou ne~ (Sachan : silahkan di baca OuO) (Rue : o,ov)
.
.
Enjoy!
.
.
Chapter 1
Xx Begins xX
-Normal POV-
Death Note adalah sebuah cacatan kematian yang hanya dimiliki oleh para Shinigami. Setelah kematian KIRA atau Light Yagami semua keadaan di dunia menjadi normal bahkan para penjahat-penjahat di dunia telah mencampakan keberadaan KIRA. Tetapi masih banyak manusia yang terus percaya dan menunggu kedatangan KIRA, mereka berharap agar KIRA kembali dan membantu mereka karna mereka percaya bahwa KIRA kini hanya sedang beristirahat untuk membangkitkan kekuatannya dan menjadi DEWA di dunia baru.
#Dunia Shinigami
"Sial—sial—sial! Kenapa sekarang aku harus menjadi seperti mu Ryuk?" terdengar jelas ocehan yang berasal dari arah Shinigami yang sedang berbincang dengan nada kesal.
"khu-khu-khu— sudah ku katakan padamu orang yang memegang buku itu tidak akan pernah merasa bahagia dan kau juga tau kan orang yang memegang buku itu tidak akan masuk Surga maupun Neraka, khu—khu—khu sekarang kau akan memulai kehidupan baru mu sebagai Shinigami, Light-kun" ucap Shinigami yang bernama Ryuk dengan wajah senang menjawab pertanyaan dari Shinigami yang berada di hadapannya.
Ya, Light Yagami seorang KIRA di dunia manusia yang sekarang menjadi Shinigami karna kecerobohannya yang membuat dia kalah dan terbunuh akibat serangan jantung.
"Ya, kau benar Ryuk"
"Khu—Khu—Khu"
"Hm, baiklah sudah kuputuskan! Aku akan pergi kedunia manusia. Tapi sebelumnya, bolehkan aku meminjam buku Death Note milikmu Ryuk?"
"Hoo— ini akan menjadi MENARIK . Baiklah, tapi apa yang akan kau lakukan di sana?"
"Kau lihat saja nanti!"
Terlihat senyuman licik di wajah Light yang membuat Ryuk menjadi semakin tertarik dan penasaran.
Dengan senyum penuh ketertarikan Ryuk memberikan buku Death Note miliknya kepada Light, dan Light menerimanya dengan wajah penuh licik. "Terima kasih Ryuk" tanpa pikir panjang Light mengibarkan sayap hitam nya dan bergegas terbang ke arah bumi.
#Bumi, Japan
"Hari ini membosankan, lagi-lagi aku di kerjai oleh mereka!" terlihat seorang gadis berseragam SMA berambut hitam panjang dengan wajah polos berjalan pulang menuju rumahnya sambil bergumam sepanjang jalan.
"Lebih baik sebagai langkah awal, aku mengikuti cara Ryuk yang menjatuhkan buku Death Note di sembarang tempat" dengan sengaja Shinigami itu pun memutuskan untuk menjatuhkan buku Death Note milik Ryuk di sembarang tempat sebagai langkah pertamanya.
BRUUKKK—
Terdengar suara benda jatuh tepat di belakang gadis berwajah polos itu. Dan dengan refleks yang cukup cepat gadis itu menoleh ke arah belakang dan melihat sebuah buku bersampul hitam tergeletak di atas tanah.
"Inikah asal suara jatuh tadi? 'hanya' buku? Atau jangan-jangan ada orang usil yang ingin mengerjaiku, dan melempar buku kearahku?" Pikir gadis polos berambut hitam panjang itu sembari melihat keadaan, ia menoleh kearah kanan dan kirinya untuk memastikan. "Tapi—tidak ada siapa-siapa! Haa—Soukka ne, aku akan membawa buku ini dan bergegas pulang sebelum ibu mengkhawatirkan ku!" Sambil memegang buku bersampul hitam di tangan kanannya, gadis itu berlari berharap ibu yang ia sayangi tidak mengkhawatirkannya.
"Cih, ternyata yang menemukan buku itu seorang anak perempuan dan, dia terlihat bodoh! Tapi— akan sangat mudah untuk di manfaatkan" Ketus Light dalam pikirannya, lalu dengan cepat Shinigami itu mengikuti gadis yang memegang buku milik Ryuk.
"Aku pulang" ucap gadis polos itu sembari melepas sepatu yang ia kenakan.
PRAANGG—BRUK—TRAANGGG—
Terdengar suara gaduh dan keributan dari arah dapur rumah tersebut."Ibu ada apa? Kenapa ribut?" Tanpa pikir panjang gadis itu beranjak ke arah dapur rumahnya. "Ayah dan Ibu bertengkar lagi kak" jawab seorang bocah laki-laki yang tengah turun dari lantai atas "Lagi?" Dengan wajah panik gadis itu berlari kearah dapur dan berteriak "IBU—AYAH—SUDAH HENTIKAN!" Suasana ribut tadi terganti dengan keheningan, mata kedua ibu dan ayah gadis ini tersontak berubah yang berawal dari kemarahan kini menjadi mata yang penuh kesedihan.
"Sudahlah! Aku ingin keluar" Saat mengatakan hal itu, laki-laki dewasa bertubuh kekar dan tinggi ini pun bergegas keluar rumah tanpa memperdulikan keadaan. "Ibu" Dia melihat sosok yang sangat dia hormati terjatuh dan menangis di hadapannya, dan tanpa ragu-ragu gadis itu memeluk erat ibunya "Ibu tidak apa-apa kan?" Ibu dari gadis itu hanya menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan dari gadis yang sangat mengkhwatirkannya.
"Ibu tidak apa-apa, lebih baik kamu pergi ke kamarmu dan bawa adik mu juga. Ibu ingin sendiri"
"Baik bu"
-Kirino POV-
Aku mengkhawatirkan Ibu ku, dia sering tersiksa karna Ayah. Batin ku tidak tenang.
Aku melamun sambil melangkahkan kaki ku dan menarik tangan adik ku menuju lantai atas untuk pergi ke kamar. "Kak" Aku hanya terdiam seolah tidak mendengar karna lamunan ku "Kakak?" Aku terus melangkah kan kaki ku ke arah anak tangga "Kak, KIRINO?" aku pun tersontak kaget, lamunan ku hilang berkat suara keras yang berasal dari adik ku, dia memanggil keras namaku. Ya—Kirino Hasegawa gadis bodoh, ceroboh dan polos, itulah siapa aku dan namaku.
"Kakak tidak apa-apa?"
"Maaf, mengkhawatirkan mu"
"Tidak baik ka melamun terus"
"Iya kakak tau Kyoshi"
Kyoshi Hasegawa, dia adalah adik ku. Sangat pintar, rajin, manis dan baik. Aku sering iri dengan kepintaran nya.
"Baiklah, sana pergi ke kamar mu. Jangan ganggu ibu dulu, kalau kau perlu sesuatu pergi saja ke kamar ku"
"Baik"
Sesuai dengan perintah Ibu, aku pun bergegas pergi ke kamar ku. Dengan tubuh yang terasa lelah aku merebahkan tubuhku dan beristirahat di tempat tidurku. Tapi, tetap saja batin ku terasa kesal "Aaaaaarrrgh—Sial—Sial—Sial! Aku benci ayah" dengan cepat aku menggambil bantal yang berada di sampingku dan menutup wajahku yang mulai berteriak.
Ingin rasanya 'Aku-membunuh-Ayahku'. Tapi mana mungkin? Pikiran ku terlalu bodoh. Dan sepertinya—Aku melupakan sesuatu. Apa? Aku masih muda tapi sudah pikun. "Akh? Buku, aku memungut sebuah buku yang terjatuh tadi, tapi sekarang dimana?" Aku berusaha mencari dimana buku itu terjatuh atau dimana aku menghilangkannya. "Di kamar tidak ada, apa mungkin di dapur?" Aku pun bergegas keluar pintu dan menuju ke arah dapur. Tapi kaki ku terhenti saat melihat buku bersampul hitam terjatuh di salah satu anak tangga. "Apa mungkin terjatuh karna kaget saat Kyoshi meneriakkan ku?" Tanpa berpikir yang lebih panjang lagi, aku mengambil buku itu dan kembali ke kamar.
KREK.
Aku mengunci kamarku. Itu karna aku sedang ingin sendiri. "Death Note?" Aku terus memperhatikan buku yang menurutku aneh ini, di tambah dengan namanya yang mencurigakan. Tapi karna rasa penasaran terhadap buku ini, aku duduk di meja belajarku dan membuka buku aneh ini.
"Semua ini di tulis dengan menggunakan bahasa Inggris? Haaa—Padahal nilai bahasa Inggris ku pun pas-pasan. Lebih baik ku artikan lewat komputer saja" Aku menghidupkan komputer yang berada di atas meja belajarku dan mulai mengartikannya melalui Internet.
"Butuh waktu yang lama untuk ku mengartikan buku ini. Tapi banyak yang masih tidak ku mengerti. Lagi pula apa itu Shinigami? Tapi—Inti dari semua ini 'adalah-buku-kematian' sesuai dengan judul yang terletak di sampulnya. 'The Human Whose Name Is Written In This Note Shall Die' kalimat itu membuktikan kalau buku ini benar-benar bisa membunuh seseorang hanya dengan menuliskan namanya? Aneh tapi terkesan keren. Apa buku ini benar-benar berfungsi dan nyata?" Rasa penasaran yang amat sangat mulai menghantuiku. Dan banyak pertanyaan yang di sebabkan oleh buku ini. "Death Note" kalau ini benar-benar berfungsi, bolehkah aku. Bolehkah—Aku—Membunuh—Ayahku?
Xx To Be Continue xX
A/N :
Misa : chapter satu selesai xD gomen kalo banyak kesalahan (_ _)
Sachan : Yeeeiiiiy xD selamat Michan (?)
Rue : Yosh.. Mind to review minna o,o
