Elsword Art Online: Elrios Online


Hazu: Baiklah! Ini adalah fanfic kedua saya dan saya mau rencanain plotnya HAMPIR mendekati SAO. Ingat, baru HAMPIR, karena saya gak bakal ngikutin semua plot Canon SAO. Jadi ceritanya tipikal impian para gamer (Atau mungkin Cuma saya yang mengidap Sindrom 'Anak Kelas 8 SMP' atau bahasa kerennya Chuunibyou -.-a): maen game tapi bisa merasakan langsung pengalaman dalam game itu, ada kesalahan, gak bisa keluar game, bertualang dalam game sampai mencari tempat keluar, end of story. Awalnya saya namai cerita ini dengan project GC (Guild Chronicle), tapi setelah dipikir-pikir, diubah aja deh. Btw, Merry Chirtsmas and Happy New Year, Minna-san! Uu~ this is the best christmas I ever had with my families! So, enjoy the story! X3


Here's the Character Job:

Elsword: Infinity Sword (Tahu alasannya, kan?)

Aisha: Elemental Master

Rena: Wind Sneaker

Raven: Reckless Fist

Eve: Code: Empress

Chung: Shooting Guardian

Ara Haan: ? (Yama Raja atau Sakra Devanam, yah?)

Elesis: ? (Kayaknya bakal jadi Blazing Heart, tapi…)


Dan Cerita ini untuk temen di sekolah yang suka banget game Elsword ama anime SAO. Yang paling utama adalah dia fans berat ElsAi (mentang-mentang saya suka hunting pake Els Sheath Knight barengan dia yang Elemental Master -.-a), so, here you go~!


-Chapter 1: The Adventure, Start!-


Kelas 2-X

Satu menit sebelum pulang

Normal POV

Tik…Tok…Tik…Tok…Tik…Tok…

Hening…seluruh kelas memfokuskan perhatian mereka ke depan kelas dengan seriusnya. Lihatlah mereka: raut wajah serius, salah satu tangan mengelus dagu, bahkan ada yang mengangguk-anggukan kepalanya sambil menutup mata seolah mengerti apa yang tengah di bicarakan guru mereka.

Well, sayangnya mereka bukan memperhatikan guru sejarah mereka yang tengah menjelaskan berbagai teori tentang bagaimana agama Hindu-Buddha mulai tersebar di Indonesia. Mereka memperhatikan objek bulat penunjuk waktu di depan kelas mereka sambil menghitung mundur dalam hati.

"Baiklah…Sedikit lagi…" gumam seorang anak laki-laki berambut jabrik merah dengan antusiasnya dan dengan setianya menatap jam dinding di depan kelasnya itu.

Tik…Tok…Tik…Tok…Tik…Tok…

Semuanya menahan napas dan memasang ekspresi standar: mata berbinar dengan mulut tersenyum lebar. Mereka mulai menghitung mundur dan saat angka nol disebutkan….

KRIIIIIIIIING!

UOOOOO! Seluruh kelas bersorak dan dengan cepat meninggalkan kelas itu – padahal beri salam pada gurunya juga belum. Readers yang baik jangan ditiru yah~

Dalam waktu sekejap, koridor sekolah itu mulai dipenuhi murid-murid yang berlalu-lalang untuk pulang – padahal belum sampai semenit sejak bel-nya dibunyikan. Remaja jabrik merah yang kita lihat tadi saat ini tengah duduk bersama seorang temannya di kantin sekolah.

"Gah…Pelajaran sejarah memang cocok buat dongeng sebelum tidur…no offense nih, tapi aku bener-bener bosen pas pelajaran ntuh," gerutu laki-laki bersurai merah spiky dan membuat wajahnya beradu dengan meja, sementara temannya tertawa garing.

"Hahaha…aku tahu bagaimana rasanya, bro…anyway, aku menang taruhan, Elsword! Kau gagal bertahan melawan ngantuk di kelas tadi!" ujar temannya dengan semangat, sementara si kepala merah – yang bernama Elsword itu – berusaha menutupi rasa paniknya.

"Hah? Siapa yang ngantuk? Ngawur," gumam Elsword dengan gaya acuh tak acuh, padahal udah mulai keringat dingin.

"Halah, gak usah bo'ong deh," kali ini temannya membuka Flip-Phone miliknya kemudian memperlihatkan foto Elsword yang tengah membuat 'pulau' dimejanya. Temannya itu menyeringai bangga.

"Bagaimana menurutmu tentang foto ini?"

Elsword termenung sebentar sebelum menjawab…

"Kau mengambil fotoku diam-diam? Aku rasa kau sudah jadi Yaoi mencakup Stalker…jangan dekat-dekat," ucap Elsword, pura-pura terlihat jijik sambil bergeser menjauihi temannya itu.

"Terserah deh! Yang penting, traktir!" ujar temannya sambil meletin lidah pada Elsword.

"Hah…iya, iya…sana pesan, nanti aku bayar,"

Dan dengan segera temannya itu berlari memesan satu set nasi goreng lengkap dengan beberapa lauknya seperti telur, daging ayam, beberapa sayur hijau dan yang lainnya hingga nasi goreng itu malah mendekati level nasi uduk O.o.

"Cepat makan, aku hari ini mau Login Elrios Online nih," ucap Elsword tidak sabaran.

"Halah, gak sabaran banget sih, diem sana, mau makan nih," ujar temannya yang dengan kurang ajarnya makan nasi goreng sendirian.

Sekilas info, Elrios Online adalah sebuah Virtual Reality Massive Multiplayer Online Role-Playing Game….mampus, panjang amat yah? Kita singkat jadi VRMMORPG deh~! Ehem…Di tahun 20XX, umat manusia telah menciptakan sebuah lingkungan Virtual dimana manusia bisa memiliki pengalaman hidup di dunia yang berbeda.

Pencipta teknologi ini tidak pernah di publikasikan, namun siapapun dia, tidak diragukan lagi ia benar-benar jenius karena telah menciptakan sebuah dunia virtual. Banyak yang berspekulasi bahwa pencipta Elrios Online ini ingin berusaha menciptakan sebuah Utopia miliknya sendiri.

But…who cares! Satu-satunya yang penting adalah umat manusia akhirnya merasakan sendiri pengalaman berpetualang di dalam Game Online, dan Elsword bersyukur atas hal itu. Tiba-tiba ponsel Elsword berdering dengan tulisan "Elesis" dilayarnya.

"*Pip* Halo, ada apa kak?" Tanya Elsword.

"Elsword! Kau dimana?! Ada keadaan darurat!" ujar kakaknya dari ujung lain telepon itu sambil berteriak panik. Elsword dengan segera bangkit berdiri, ekspresi panik mulai muncul di wajahnya.

"Ada apa kak?!"

"Pokoknya cepat pulang! Aku butuh bantuanmu!" *Pip*

"Halo? Halo! Kenapa kak?! Cih!" ujar Elsword kemudian berlari meninggalkan kantin, sementara temannya hanya bisa sweatdrop melihat tingkahnya.

"Dasar Sister-Complex…" gumamnya kemudian melanjutkan makannya hingga ia teringat sesuatu.

"Ah! Oi! Bayarin Dulu Nasi Gorengnya!" ujar temannya itu yang berniat mengejar Elsword, tapi malangnya malah ditahan sama ibu kantin. Sungguh malang nasibmu, karakter tanpa nama.


Rumah Elsword

Normal POV

DRAP! DRAP! DRAP!

"Kak! Kakak!" ujar Elsword, buru-buru melepas sepatunya. Segera Elsword berlari ke kamar kakaknya dan mendapati Elesis di kursi rodanya…dalam kondisi yang baik-baik saja. Elsword menatap kakaknya bingung.

"Ah, akhirnya kau sampai! Darurat nih, sana bikin makan siang, sebentar lagi Event Elrios Online mau mulai!" ucap kakaknya dengan tampang tidak bersalah. Elsword menatap kakaknya tidak percaya. Ia menggenggam ponselnya dengan kuat hingga membuat tangannya memerah.

"Kak…jangan main-main kak…kupikir ada apa-apa pas kau telpon tadi…" gumam Elsword perlahan. Elesis menaikkan sebelah alis matanya.

"Kenapa? Kau khawatir denganku? Memangnya kau pikir siapa kakakmu ini?" ucap Elesis, masih dengan gaya bicara khasnya.

"Itu dulu! Sebelum kakak jadi seperti ini!" Elsword berteriak sambil menundukkan kepalanya, berusaha tidak melakukan kontak mata dengan kakaknya. Seluruh badannya bergetar.

Elesis menghela napasnya sambil tersenyum. Ia mendekati Elsword menggunakan kursi rodanya. Saat ia sudah berada di dekat adiknya itu, Elesis menepuk pelan kepala Elsword.

"Maafkan aku, aku gak akan melakukannya lagi," ucap Elesis pelan. Elsword menatap kakaknya dengan tatapan sendu.

Sebagai satu-satunya keluarga yang ia miliki, Elsword sangat menyayangi kakaknya ini. Di malam natal 3 tahun yang lalu, sebuah kecelakaan merengut kedua orang tua Elesis dan Elsword, dan kecelakaan ini memberikan dampak lain bagi Elesis.

Dulu, sebelum Elesis menggunakan kursi roda untuk bergerak, ia adalah seorang juara Internasional Kendo. Namun karena kecelakaan yang ia alami bersama keluarganya 3 tahun lalu membuatnya kehilangan kedua kakinya. Elesis sempat depresi sehingga Elsword berusaha sekuat tenaga untuk membuat kakaknya seperti dulu lagi.

Saat itulah Elsword menemukan Elrios Online. Dalam game ini, untuk kedua kalinya, Elesis dapat berjalan dengan kedua kakinya sendiri – tentunya hanya di dalam game itu. Inilah salah satu alasan mengapa Elsword sangat menyukai game itu. Game itu memberikan kakaknya sepasang kaki baru, meskipun hanya bisa ia gunakan di dalam game.

Setelah itu, semangat hidup Elesis kembali lagi, dan saat ini ia bekerja sebagai komentator olahraga, khususnya Kendo. Sekarang mereka hidup dengan menggunakan uang peninggalan kedua orang tua mereka – yang tentunya tidak sedikit jumlahnya – juga penghasilan kakaknya, meskipun diam-diam Elsword juga kerja sambilan di sebuah toko swalayan.

Elsword memalingkan mukanya kemudian mengusap kedua matanya.

"Ugh…ada debu masuk mataku," gumamnya membuat Elesis menyeringai.

"Hee? Apa yang kulihat itu? Elsword, adikku yang bandel itu, menangis? Tak kusangka kau sudah mengidap Sister-Complex," ucap Elesis membuat wajah Elsword memerah.

"B-berisik! Aku mau buat makan siang dulu!"


Beberapa Menit Kemudian…

"Bahan makanan kita udah kurang tuh, jadinya aku Cuma bisa bikin nasi kare," ucap Elsword sambil mendorong kursi roda kakaknya menuju dapur.

"Ya udah, nanti tolong pergi belanja ya," ucap Elesis sambil menghirup aroma khas kare buatan Elsword. Karena tinggi meja dan kursi roda yang agak berbeda, Elsword mengangkat kakaknya Bridal-Style dan menempatkannya di kursi makan sehingga ia bisa mengambil peralatan makan miliknya yang ada di atas meja.

"Ngomong-ngomong, Event hari ini apaan?" tanya Elsword, memberikan sepiring nasi kare pada kakaknya.

"Random Teleport, tiap pemain akan dipindahkan ke berbagai tempat di Elrios, tidak peduli level-mu sudah sesuai dengan tempat itu atau tidak, ini sekaligus menandai bahwa masa Beta-Testing sudah selesai," ucap Elesis, kini sibuk berkutat dengan makanannya. Elsword manggut-manggut.

"Jam berapa mulainya?" tanya Elsword lagi. Elesis membuka Smartphone-nya dan berkali-kali menggeser menu yang muncul di gadget itu.

"Hm…jam 7 nanti, jadi masih 1 jam lagi. Ah, Opening Ceremony-nya di Elder Village, Ok?" jawab Elesis, kemudian melanjutkan makannya yang sempat terhenti barusan.

"Well, sekarang aku akan segera Login. Kalau kau juga mau Login, setelah belanja nanti yah?" pinta Elesis, yang piringnya tiba-tiba sudah bersih. Elsword sweatdrop melihat kemampuan makan kakaknya ini. Cepat banget, Itu lapar atau doyan?

Elsword menganggukkan kepalanya. Setelah memberikan sejumlah uang pada Elsword, Elesis segera membawa kursi rodanya menuju kamar. Saait itu, mereka berdua tidak sadar, bahwa apabila mereka memasuki game itu, mereka berdua tidak akan kembali ke dunia nyata untuk waktu yang cukup lama.


-Skip Time-

Klek! Pintu terbuka dan menampakkan sosok Elsword yang membawa enam kantong belanja besar hingga menutupi pandangannya.

"Ugh…daftar belanja dari kakak kepanjangan," gerutu Elsword, dengan susah payah berjalan menuju dapur untuk meletakkan semua belanjaannya. Setelah beberapa menit, akhirnya ia berhasil juga membawa semua barang belanjaannya itu ke dapur.

"Hah…berhasil juga," ucap Elsword, dengan gontai berjalan menuju ruang tamu kemudian menghidupkan pendingin udara yang ada di situ. Elsword kemudian menghidupkan TV dan mulai menggonta-ganti channel-nya.

Tak lama, sebuah berita menangkap perhatian Elsword.

"Sekilas Info, VRMMORPG, Elrios Online, baru saja mengalami sebuah System Crash. Pihak developer mengatakkan bahwa tiap pemain tidak bisa Log Out sebelum masalahnya selesai,"

Elsword menyeringai. Ia berencana mengejek kakaknya apabila ia sudah Log Out nanti. Namun, kata-kata berikutnya yang dikatakan oleh Host berita tersebut membuat Elsword mematung.

"Selain itu, dikabarkan bahwa apabila pemain yang Login mati di Dungeon, maka NerveGear dengan otomatis akan memancarkan gelombang Microwave yang kemudian akan memanggang otak pemain dan menyebabkan kematian,"

Dengan segera, Elsword berlari menuju kamar kakaknya. Ia mendapati kakaknya tengah berbaring di kasurnya dengan sebuah benda mirip helm berwarna putih terpasang di kepalanya. Benda itu adalah NerveGear, Hardware khusus untuk menikmati dunia Elrios Online.

Benda itu mengirimkan data informasi si pengguna ke Main System Elrios Online sehingga mereka bisa 'masuk' ke dalam permainan tersebut, NerveGear juga berfungsi sebagai perantara untuk menstimulasi kerja otak dalam mengatur gerakan di dalam permainan tersebut.

Dengan segera Elsword berlari mendekati kakaknya dan berniat melepaskan benda itu. Tapi, belum sempat tangannya menyentuh NerveGear kakaknya, ia terhenti saat mendengar peringatan dari host berita malam yang tengah ia tonton itu.

"Kami diminta oleh pihak developer untuk mengatakan bahwa melepas NerveGear secara manual bisa berdampak fatal, karena apabila sambungan internet NerveGear terputus saat dilepas secara manual, maka NerveGear akan memancarkan gelombang Microwave juga,"

Elsword menatap TV itu dengan tatapan tidak percaya. Ia hanya mencemaskan satu hal saat ini, yaitu apabila seorang pemain mati di dalam game, maka ia juga akan mati di dunia nyata.

'Level kakak masih rendah, itu artinya kekuatan serangnya masih lemah, dan apabila event Random Teleport diberlakukan, bisa-bisa kakak terkirim ke dungeon yang level-nya lebih tinggi darinya,' pikir Elsword sambil mengepalkan tangannya.

Pikiran untuk ikut masuk ke dalam Elrios Online sempat terbesit di pikirannya. Tapi, kalau dia juga ikut masuk ke dalam game itu, siapa yang akan menjaga kakaknya? Seakan menjawab pertanyaan Elsword, tiba-tiba sebuah tulisan dengan sebuah nomor telepon muncul di layar TV yang tepat ada di seberang kamar kakaknya.

"Untuk memastikan kondisi pemain tetap baik-baik saja, Seiker Company telah menyediakan fasilitas khusus perawatan pemain Elrios Online. Informasi lebih lanjut, silahkan telepon nomor di layar kaca anda,"

Elsword terdiam. Ia menimbang-nimbang segala kemungkinan yang ada. Nomor telepon itu hanya akan ada selama 2 menit di layar TV-nya, dan Event Random Teleport akan dimulai 4 menit lagi. Setelah ia membulatkan tekadnya, ia membuka ponselnya kemudian men-dial nomor yang ia lihat di layar TV tadi.

"Seiker Company, tolong sebutkan alamat anda,"

Mesin penjawab otomatis perusahan Seiker terdengar dari seberang telepon itu. Elsword membuka mulutnya, kemudian ia tutup kembali. Setelah sepuluh detik penuh ia terdiam, akhirnya pemuda berambut jabrik merah itu membuka kembali mulutnya.

"….Kanavan Street, nomor 1…"

"Ada berapa jumlah Elscout disana?"

Elsword mengenali istilah itu. Elscout adalah sebutan untuk pemain Elrios Online. Elsword menarik napasnya kemudian ia keluarkan perlahan melalui mulutnya.

"Dua orang,"

Setelah mengatakkan itu, Elsword menutup telepon genggamnya kemudian segera berlari ke kamarnya. Ia segera menghidupkan Hardware komputer miliknya yang kemudian ia hubungkan dengan NerveGear miliknya melalui USB.

Setelah sambungan internet lancar, ia segera mengaktifkan data Elrios Online. Ia menghela napas. Ia merasa sedikit takut, namun ia akan merasa lebih takut lagi apabila ia kehilangan kakaknya hanya karena game online.

Tanpa ragu, ia memakai NerveGear-nya kemudian berbaring di kasurnya. Ia sudah membiarkan pintu rumahnya tidak terkunci agar orang-orang Seiker Company bisa masuk dan membawa kakaknya juga dirinya ke fasilitas khusus itu.

Satu helaan napas lagi, Elsword kemudian mengucapkan kata kunci untuk memasuki game itu.

"Link," ucapnya menggantung. Ia menggenggam erat tangannya. Ia melakukan ini demi kakaknya. Persiapan mental terakhir sudah usai. Tak lama kemudian, ia dapat mendengar suara ambulan di depan rumahnya. Tersenyum puas, ia melanjutkan kalimatnya.

"Start,"

Hal terakhir yang dapat dilihat Elsword sebelum pandangannya di penuhi oleh kumpulan kode binari adalah wajah orang-orang asing dengan pakaian serba putih ala dokter yang memanggil-manggil dirinya.


-Inside the game-

Pandangan Elsword yang awalnya di penuhi kode-kode binari kini mulai berganti dengan pemandangan sebuah patung yang mengangkat tangan kanannya keatas di sebuah pusat kota.

"Aku kembali lagi…ke dunia ini," gumam Elsword yang saat ini sudah berganti penampilan.

Kini ia memakai seragam berwarna merah bergaris dengan kerah tinggi, bagian lengannya panjang, memakai pelindung bahu di sebelah kanan, memakai sepasang sarung tangan berwarna hitam, memakai celana putih pendek, dan membawa sebuah Great-Sword dipunggungnya.

Saat ini, di pusat Elder Village, Elsword dapat melihat banyak sekali pemain yang sudah berkumpul disana. Elsword berasumsi bahwa semua pemain ini berkumpul disini karena event yang sebentar lagi akan dimulai, namun seluruh hipotesa-nya terbukti salah. Dari sekian banyak pemain yang ada disitu, tidak ada satupun yang terlihat senang atau bersemangat. Bahkan, ia hanya bisa mendengar teriakan-teriakan frustasi dari beberapa pemain yang ada di dekatnya.

"Ini omong kosong! Keluarkan aku dari sini!"

"Setelah ini aku ada rapat!"

"Jangan bercanda! Keluarkan kami dari sini!"

"Kerjaan Game Master apaan sih?! Cepat perbaiki game ini dan munculkan tombol Log Out kami!"

Elsword bingung mendengar perkataan orang itu. Dengan segera, Elsword mengayunkan tangan kanannya di udara dan memunculkan sebuah Panel Menu.


-Equipment-

-Inventory-

-Status-

-Skill-

-PM-

-…-


Benar saja, Ia mencari tombol 'Log Out' namun tombol itu menghilang seakan-akan tidak pernah ada di situ sebelumnya. Elsword yakin betul setelah Tab PM, dibawahnya ada tombol Log Out.

'Jadi…benar-benar tidak bisa keluar, yah?' batin Elsword yang kemudian menutup kembali Panel Menu-nya.

Tak lama, ia merasa dirinya tertarik secara paksa kebelakang oleh seseorang. Orang itu melempar Elsword, membuat remaja laki-laki itu terjerembap. Menolehkan kepalanya, Elsword menemukan Elesis dengan pakaian ala Velder Knight berdiri di hadapannya sambil bercacak pinggang.

"Elsword! Kenapa kau masuk kemari?! Sudah ada peringatan dari TV, kan?!"

Elsword berdiri sambil menepuk-nepuk bajunya.

"Yah, sebenarnya aku juga gak mau masuk, aku mau mengejekmu malah, tapi tampaknya situasi di sini mulai kacau,"

Elesis mengucek-ucek rambutnya sendiri dengan frustasi setelah mendengar jawaban Elsword.

"Kau pasti sudah mengetahui kalau Tombol Log Out hilang dan bisa saja kita tidak akan bisa keluar selamanya. Ngomong-ngomong, kau belum menjawab pertanyaanku: kenapa kau masuk KEMARI?" ucap Elesis penuh penekanan, terutama di bagian akhir. Elsword mengusap belakang kepalanya seolah tak peduli.

"Kurasa insting Sister Complex-ku bereaksi dan memerintahkan aku untuk masuk kemari," jawab Elsword acuh tak acuh.

"Lagipula, tidak bisa keluar dari game ini hanya sebagian kecil dari masalah yang sebenarnya," sambung Elsword dengan wajah serius. Elesis menatap adiknya bingung.

"Memangnya apa yang lebih buruk dari itu?"

Seakan menjawab pertanyaan Elesis, sesuatu muncul di langit Elder – beberapa huruf yang menyusun sebuah tulisan ALERT. Tulisan itu berkedip beberapa kali kemudian menyebar ke seluruh langit Elder. Tempat itu menjadi berwarna merah pekat, mirip seperti darah. Tak lama kemudian, dilangit Elder, tampak muncul semacam cairan kental berwarna merah yang membentuk sebuah sosok dengan penutup kepala.

"Selamat datang, para Elscout, di Elrios Online,"

Semua pemain yang ada disitu berbicara satu sama lain, menanyakan apakah itu Game Master dari Elrios Online. Mereka juga tidak mengetahui apakah si Game Master laki-laki atau perempuan, dikarenakan suaranya yang tercampur menjadi satu antara suara laki-laki dengan suara perempuan.

"Seperti yang sudah kalian ketahui, tombol Log Out di Menu kalian menghilang. Hal Ini akan kutegaskan: hilangnya tombol Log Out bukanlah akibat dari System Crash ataupun bagian dari sebuah Event, namun ini adalah fitur utama Elrios Online,"

"Apabila kalian mati di dalam Dungeon atau di luar Safe Zone, maka NerveGear di kepala kalian akan mengirimkan gelombang microvae dan dengan sekejap akan menghancurkan isi kepala kalian,"

Suasana menjadi gaduh. Di satu sisi, banyak yang memaki-maki 'Game Master' itu. Sedangkan di sisi lain, banyak yang nampak shock hingga tidak dapat berkata apa-apa. Bahkan beberapa diantaranya ada yang tidak percaya dengan kata-kata 'Game Master' itu dan menganggap ini semua hanyalah bagian dari Opening Ceremony-nya.

Saat itulah 'Game Master' itu memunculkan beberapa layar besar yang menampakkan berita dari berbagai penjuru bumi tentang insiden yang baru saja di mulai ini. Seluruh media elektronik di dunia menunjukkan keadaan di dunia nyata dimana banyak pemain Elrios Online tewas dengan kondisi mengenaskan.

"Inilah yang akan terjadi pada kalian apabila kalian masih menganggap ini Cuma sebuah permainan. Para orang tua yang mengabaikan peringatan agar tidak melepaskan NerveGear secara manual juga menyebabkan kematian beberapa pemain Elrios Online ini," ucap sang 'Game Master' yang kemudian melenyapkan semua layar tadi.

"Dengan ini, masa Beta-Testing sudah selesai…Event Random Teleport akan di mulai dalam 10 detik lagi, semoga berhasil,"

Setelah itu, sosok 'Game Master' menghilang bersamaan dengan kembalinya langit cerah Elder Village. Sesaat kemudian, suasana Elder Village menjadi sepi. Namun tanpa menunggu lama, semuanya kembali gaduh, bahkan ada beberapa diantaranya yang mulai menangis.

Melihat ini semua membuat Elsword gemetaran. Ia menundukkan kepalanya agar tidak melihat segala kejadian di depannya. Namun keputusan Elsword itu membuatnya menyadari sesuatu: di tanah tempat ia berpijak terdapat sebuah Teleport Circle.

"Sial!" ujar Elsword yang kemudian mengalihkan pandangannya pada kakaknya. Dengan segera, Elsword mengulurkan sebelah tangannya agar ia dapat meraih kakaknya. Elesis juga mulai mengulurkan tangannya untuk meraih tangan Elsword.

Saat Elsword hampir berhasil menggenggam tangan kakaknya, ia sudah terkirim secara paksa ke tempat lain.

"Kakak!"


-Ruben Village-

Elsword membuka lagi kedua matanya yang sempat diterangi oleh cahaya putih dari efek Teleportasi tadi. Sedetik yang lalu, ia ada di Elder, dan sekarang ia sudah ada di Ruben Village. Dengan segera, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh arah tempat itu untuk mencari sosok kakaknya, namun hal itu tidak membuahkan hasil.

Ia saat ini berdiri di depan El-Search Party Headquarter dengan beberapa pemain yang tampak cukup lega karena mereka terkirim ke tempat dengan level monster yang masih rendah dan mudah di kalahkan. Tidak ada satupun wajah yang ia kenal.

Elsword mulai panik. Kemana kakaknya terkirim? Dimana dia saat ini? Apakah ia baik-baik saja? Semua pertanyaan itu berkumpul di kepala Elsword hingga ia merasa mual. Rasa takut mulai menjalari tiap sistem di tubuhnya.

Elsword benar-benar merasa takut saat ini…ia takut kehilangan kakaknya. Tak lama, sebuah tulisan muncul tepat di hadapannya.


You've Got A Mail From Elesis!


Melihat siapa pengirim pesan itu, Elsword dengan segera membuka pesan itu dengan cara menyentuh tulisan tadi kemudian membaca isinya:


Sender: Elesis

Subject: (None)

Item: (None)

Elsword! Kau baik-baik saja? Sekarang kau ada dimana? Aku saat ini kurang yakin dimana aku saat ini. Namun ada satu hal yang pasti, Nampaknya setelah aku mengirim surat ini, kontak kita akan terputus. Aku tadi mendapat informasi kalau tempatku saat ini adalah Presence Nullified Area, jadi keberadaanku dan pemain lain yang ada disini akan dihapuskan selama kami semua masih ada di tempat ini. Tapi jangan khawatir, aku yakin kita pasti bertemu lagi. Apabila saat itu tiba, aku harap kau sudah lebih kuat Els. Aku juga akan lebih kuat dari sekarang, so Good Luck, Lil' Brother.


Elsword terdiam sebentar, kemudian menghela napasnya sambil menyeringai.

"Hah…kakak bodoh…meskipun tidak semuanya, dimana-mana perempuan itu memperhatikan penampilan, bukannya kekuatan, dasar…" gumamnya. Ia kemudian menutup Tab pesan tadi lalu berjalan menuju Field di dekat Ruben Village. Baru saja ia menginjakkan kakinya di field itu, Bandit, Wild Phoru, dan Tree Knight menyerangnya.

Elsword menggenggam pedangnya dengan kedua tangannya dan hanya Dengan sekali tebasan, ketiga monster itu kehilangan seluruh Health Point mereka dan menghilang menjadi sekumpulan EXP berbentuk cahaya yang memasuki tubuh Elsword.

Ia menyandang pedangnya yang kelewat besar itu di bahu kanannya sambil tersenyum lebar.

"Lihat saja kak, aku akan lebih kuat agar suatu saat nanti, aku bisa bertemu dengan kakak lagi!"


-To Be Continued-


Hazu: Fyuuh~ capek juga nih nyelesain cerita yang ini, padahal cerita saya yang "System: Over-Drive" saja belum juga dilanjutin -.-a

Anyway, I hope this story will make you entertained enough, cuz' I really like SAO! And I think, Elsword is the real life version of SAO X3

Sebelum saya menutup cerita, ada yang ingin saya tanyakan…NPC pemimpin Elsearch Party di Ruben itu siapa sih namanya? Tolong beritahu dong, saya lupa. Soalnya, di chapter berikutnya dia itu punya peran penting -.-a

Trus, Drones-nya Eve, yang warna putih itu Moby atau Remy yah? Saya suka ketuker.

Ah, kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan untuk membuat cerita ini lebih baik. Sekali lagi saya tegaskan, cerita ini TIDAK akan mengikuti SEMUA plot SAO, hanya beberapa saja yang akan saya pakai, sisanya tentu saja mengikuti Plot-line cerita Elsword. trus, buat "System: Over-Drive" mungkin akan saya update minggu depan.

Sekian dari saya, Kritik, Saran, dan Review sangat dinantikan. Sampai juma di chapter berikutnya!

Shirokawa Hazuki,

Log Out