Akhirnya Ku Menemukanmu

by : Brie Apel

Wen Junhui | Xu Minghao


Ramai.

Tentu saja saat ini ramai.

Pemikiran yang bodoh.

Taman. Pergantian tahun.

Cukup untuk mendampingi kata ramai.

Ya, pemuda tinggi dengan rambut hitam itu sedang berada di taman yang ramai untuk menyambut pergantian tahun. Bersama teman-temannya.

Tadinya.

Iya, tadinya pemuda bernama Junhui (atau Jun pendeknya) datang bersama teman-teman satu gengnya.

Namun kini. Ia malah terjebak dalam keramaian sendirian.

Itu semua bermula dari Kun (salah satu teman gengnya) yang tanpa sengaja (Jun tau itu sengaja) bertemu dengan kekasihnya, si junior yang jago dance di kampus mereka, Winwin namanya.

Akhirnya rela tidak rela Jun dan kawan-kawan setuju saat Kun minta ijin menemani Winwin berkeliling stan.

Melanjutkan perjalanan, saat sedang menghampiri salah satu stan Jungjung (teman Jun yang lain) malah bertemu dengan kekasihnya juga, si junior di kelas tari, Eunki namanya.

Tanpa persetujuan dari Jun dan satu temannya yang lain, Jungjung langsung memisahkan diri bersama sang kekasih.

Harapan Jun menikmati pergantian tahun hanya ada pada Yanan. Jun berharap kali ini kekasih Yanan juga tidak muncul tiba-tiba dan merebut Yanan darinya.

Namun harapan tinggal harapan. Karena saat akan menghampiri stan penjual minuman, sosok manis berkaca mata bulat dan rambut pendek berponi muncul dihadapan mereka dengan muka jutek.

Jun tak begitu mendengar apa yang diucapkan Yeoone (kekasih Yanan) samar hanya kata 'menunggu' yang didengar Jun, sebelum Yanan ditarik paksa menjauh darinya.

Menghela nafas, Jun akhirnya pasrah mengelilingi taman.

Hingga.

Bruk!

Sesuatu menabrak punggungnya.

Dengan perasaan yang sudah kesal ditambah dengan orang yang menabrak punggungnya. Jun berbalik. Hendak memarahi si penabrak. Namun kata-katanya hilang begitu melihat siapa yang menabrak dirinya.

"Kau.."

.

Lelaki tinggi berambut hitam itu mengerutu imut.

Ia sedang 'menyumpahi' teman-temannya dengan imut. Iya marah-marah pun ia tidak terlihat seram, namun malah imut. Sampai salah seorang pengunjung wanita tersedak minumannya saat tanpa sengaja melihat pemuda itu.

Kata-kata 'harusnya aku gak ikut' terucap berkali-kali dari bibirnya.

Tadi Minghao (Hao biasa ia dipanggil) pergi bersama teman-teman satu gengnya. Sebut saja, Jungkook, Bambam, Yugyeom, Mingyu, Dokyeom, dan Jaehyun.

Dan dengan kurang ajarnya, saat sampai taman, keempat temannya malah langsung disambut oleh kekasih masing-masing. (Dalam hal ini, Jungkook, Mingyu, Dokyeom dan Jaehyun. Bambam dan Yugyeom tidak dihitung)

Minghao masih memproses sejenak apa yang terjadi saat teman-temannya telah meninggalkannya sendirian di area parkir.

Dengan menghentakkan kakinya (saat telah sadar ditinggal), Minghao pun melangkah masuk ke dalam sembari menggerutu dan menundukkan kepalanya.

Hingga tidak sadar kepalanya menubruk punggung seseorang cukup keras.

"Kau.." ujar suara itu dengan suara tertahan.

Minghao mengangkat kepalanya dan matanya berkaca-kaca. Ia menabrak senior di kampusnya. Orang yang diam-diam dia kagumi.

Jun agak panik saat melihat mata pemuda yang menabraknya berkaca-kaca.

"Ya ya ya, jangan menangis!"

Jun benar panik saat pundak pemuda itu mulai naik turun.

"Ya ya ya ya ya... kajja"

Jun menarik pelan lengan pemuda itu untuk agak menjauh dari kerumunan (orang-orang mulai memandangnya dengan pandangan menuduh, dan Jun agak risih dengan itu)

Berjalan agak jauh dari kerumuan, mereka sampai di pinggir taman yang agak sepi, dekat sebuah pohon besar yang juga ada bangku panjangnya.

Jun mendudukkan Minghao di bangku, dan memandangnya serba salah.

"Hei.. berhenti menangis.. aku janji tidak menyalahkanmu" ujar Jun membujuk.

Tangisan Minghao berangsur reda. Pelan ia mengangkat wajahnya.

"Mi-mianhae sunbae... a-aku tidak sengaja" ujar Minghao agak terbata. Jun menghela nafas lega.

"Apa kau terluka?" Minghao menggelengkan kepalanya. "Lalu kenapa menangis? Aku kan tidak membentak?" Heran Jun. Bibir Minghao kembali mengerucut. "Ya! Jangan menangis lagi" ujar Jun, Minghao menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak menangis. Aku kesal!" Balas Minghao masih dengan bibir yang mengerucut.

Jun akhirnya duduk di sebelah Minghao.

"Mau cerita?" Tawar Jun. Minghao menatap Jun.

"Teman-temanku jahat, ge!" Jun agak tersentak karena panggilan itu, namun tersenyum juga.

"Mereka mengajak pergi menonton kembang api, tapi malah meninggalkan aku sendiri dan berpencar bersama kekasih mereka! Padahalkan bla bla bla bla bla bal~~"

Minghao menjelaskan dengan menggebu-gebu. Jun terkekeh sedikit.

"Lalu kenapa kau tidak pergi dengan kekasihmu juga?" Jun memotong ucapan Minghao. Dan pemuda itu langsung terdiam.

"Dia sibuk dengan teman-teman kuliahnya..." balas Minghao. "Tugas akhirnya juga banyak, tapi masih sempat pergi dengan teman-temannya dan melupakan Hao" cicit Minghao sambil memilin baju yang digunakannya.

Jun terdiam mendengar cerita Minghao.

"Tau dari mana kalau gege melupakan Hao?" Jun berujar setelah sedikit terdiam.

Minghao mendongakkan kepala.

"Gege lebih senang pergi dengan teman-teman gege..." balas Minghao.

"Hao juga pergi dengan teman-teman Hao..." balas Jun kalem. Minghao mengerucutkan bibirnya.

"Gege tidak mengajak Hao menonton kembang api duluan, jadi Hao menerima ajakan teman-teman..."

"Gege juga diajak, gege kira tugas gege tidak akan selesai sebelum malam pergantian tahun, itu sebabnya gege tidak mengajak hao pergi menonton pertunjukan kembang api" ujar Jun.

"Gege coba menghubungi Hao dari pagi dan ingin mengajak Hao pergi, tapi semua pesan dan telepon gege tidak di balas, gege coba menghampiri rumah, ternyata Hao sudah pergi, sampai teman-teman gege mengajak gege pergi dan ditinggalkaan juga di sini" curhat Jun.

"Jadi gege juga ditinggalkan?!" Seru Minghao tak percaya. "Jahat sekali teman-teman gege!" Kesal Minghao dengan bibir yang kembali mengerucut.

Tak mau kehilangan kesempatan, Jun memajukan tubuhnya sedikit dan mengecup bibir yang mengerucut itu. Rona merah muda perlahan mucul di pipi Minghao.

"Gege..." Minghao menutup wajahnya yang malu. Jun tertawa dan memeluknya.

"Hao-ya..." panggil Jun pelan saat Minghao membalas pelukannya. "Maaf ya.. gege sibuk belakangan ini, dan jadi tidak bisa menghubungimu" Minghao mengeratkan pelukannya.

"Anniya... Hao tau kok gege sibuk.. lagian handphoneku rusak seminggu ini" balas Minghao seadanya.

"Rusak? Bagaimana bisa?" Tanpa melepas pelukan keduanya malah asyik bercerita.

Memang sudah seminggu ini mereka jarang berkomunikasi. Jun sibuk dengan tugasnya dan Minghao yang handphonenya rusak.

!Duar!

!Duar!

Keduanya mendongakkan kepala saat cahaya warna-warni mulai menghiasi langit.

Jun mengecek jam tangannya. "5 menit lagi pergantian tahun" ujarnya. "Ayo buat harapan" ajak Jun sembari mengendurkan pelukannya dan menatap Minghao.

"Ayo!" Sambut Minghao dengan semangat. Ia melepaskan pelukannya pada Jun dan menangkupkan tangannya mulai mengucapkan harapannya.

Jun ikut menangkupkan tangannya di atas tangkupan tangan Minghao. Dan mulai mengucapkan harapannya.

"*" ujar Minghao setelah keduanya selesai mengucapkan harapan mereka.

"*" Jun mengecup ujung hidung Minghao.

"我爱你**" Minghao mengecup pipi Jun.

"爱你***" balas Jun. "永远****" dan bibirnya menyentuh lembut bibir Minghao, diiringi ledakan kembang api berwarna warni yang menghiasi malam pergantian tahun baru.

.

.

.

Author note :

.

Kamus :

* : Happy New Year

** : I Love You

*** : I Love You Too

**** : Forever

^ hasil translator app eniway

.

🎉🎉🎉 Happy (late) New Year

Gak pa2 telat kan ya..

Yang jelas ini untuk memeriahkan tahun baru yang baru aja lewat (cie)...

Saya brieapel mau ngucapin selamat tahun baru buat semuanya...

Sukses selalu buat semuanya...

Buat geng TSS lup you all

.

Ps : tahun ini aku gak jadi kakak tertua kedua grup

Pss : tahun ini aku makin tua (25 : indo, 26 : kor)

^ abaikan ps-nya