Rumah Kyuhyun

"Kyu!" Panggil sungmin, Kyuhyun menolehkan kepalanya dengan malas.

"Ne, Hyung. Waeyo?" kemudian mata Kyuhyun kembali ke depan pigura photo appa-nya yang sedang di bersihkannya.

"Jebal, demi hyung. Jangan sakiti Changmin." Pinta Sungmin bersujud di depan Kyuhyun. Kyuhyun kemudian bangun dari kursinya dan menarik tangan Sungmin agar berdiri.

"Hyung, dia tidak pantas di kasihani. Aku tahu aku bukan adik kandung hyung, dan aku tahu dialah adik kandung hyung. Tapi meski dia tahu itu, Changmin justru mencelakai Sungmin hyung sampai seperti ini!"

"Changmin sebenarnya anak yang baik, hanya saja dia tidak mengetahui semuanya." Jelas Sungmin hyung menangis sambil menunduk. Kyuhyun memeluk Sungmin dengan erat.

"Aku berjanji tidak akan melakukan hal yang buruk terhadapnya. Aku tidak ingin membuat Sungmin hyung menangis lagi. Uljima hyung, uljima." Kyuhyun masih memeluk Sungmin yang menangis.

Apartemen Changmin

"Kenapa hyung tidak pernah menceritakannya? Aargghhhh...!" Changmin melempar piala kaca yang ada di meja kerjanya. Changmin menangis membayangkan apa yang sudah dilakukannya ke Sungmin hyung dan Kyuhyun.

Flashback on.

"Aku benci Sungmin hyung." Kata-kata Changmin membuat Sungmin tertunduk di sisi ruangan. "Aku benci Sungmin hyung, karena lebih ingin merawat Kyuhyun daripada aku yang notabene, adik kandung Sungmin hyung. Hyung, aku membenci Sungmin hyung lebih dari aku membenci kedua orangtua kita."

"Tapi Changminie, appa Kyuhyun meninggal saat menolong kita dari kecelakaan. Ini adalah balas budi kita, hanya ini yang bisa hyung lakukan untuk membalas budi appa-nya Kyuhyun." Jelas Sungmin.

"Sungmin hyung orang yang kuat, dan keras. Itu yang hyung tunjukkan untukku. Tapi hyung selalu bersikap manis dan lemah di depan Kyuhyun." Changmin berkata dengan mata berkaca-kaca.

"Maafkan hyung, hyung akan berjanji lebih menyayangi kamu lebih dari apapun di dunia ini." Sahut Sungmin.

"Hyung membenciku kan? Aku! Changmin yang tidak lebih pintar dari Kyuhyun, tidak lebih baik dari Kyuhyun, tidak menurut seperti Kyuhyun dan aku changmin yang tidak pernah sependapat dengan Sungmin hyung." Jelas Changmin yang mulai naik darah.

"Siapa bilang.." Sungmin ingin membuka mulut ketika tiba-tiba Changmin meneriakkan nama Kyuhyun.

"KYUHYUN. KYUHYUN. KYUHYUN! SUNGMIN HYUNG BERUBAH SEJAK MENGENALNYA! PRIA BRENGSEK ITU!" teriakkan Changmin di dengar Kyuhyun yang sedang ingin memasukki rumahnya. Kyuhyun sedang membeli makanan saat tahu Changmin akan datang. Kyuhyun senang sekali karena semua orang yang dia sayangi datang. Kyuhyun menaikki tangga pelan-pelan dengan sedikit menguping pembicaraan hyung dan dongsaeng angkatnya itu. Kyuhyun terhenti saat Changmin bilang bahwa dia akan membunuh Kyuhyun.

'Plak' Sungmin menampar pipi kiri Changmin.

"Lee Changmin. Jika kau berani membunuhnya, lebih baik hyung mati. Kyuhyun menyayangimu seperti adik sendiri, Kyuhyun sangat bahagia punya keluarga seperti kita. Kyuhyun juga keluarga kita. KYUHYUN ADALAH HYUNGMU!" Sungmin pun membentak Changmin.

"Aku tidak pernah sudi punya hyung seperti pria brengsek lemah itu." Selesai Changmin menutup mulutnya. Kyuhyun memasukki ruangan dengan senyum dan masih membawa tas yang berisi belanja makan malam mereka.

"Changminie, Minimie. Kajja, kita makan malam!" Kyuhyun berpura-pura tidak mendengar apapun. Kyuhyun mulai menata meja dengan semua makanan yang dibawanya. Sungmin pun membisikkan sesuatu ke Changmin.

"Kita sudahi dulu pertengkaran hari ini, Kyuhyun sudah repot-repot membelikannya. Makanlah dengan baik, dan jangan biarkan senyum Kyuhyun menghilang. Atau kau akan menyesal karena membuat senyum itu menghilang." Sungmin memunculkan senyum manisnya dan mulai membantu Kyuhyun menata makanan di meja.

"Kau pucat Kyuhyunnie, apa di luar panas?" Sungmin menyentuh tangan Kyuhyun, dan Kyuhyun menggeleng. "Apa kau melihat sesuatu yang menyeramkan lagi?" Kyuhyun mengangguk yang berarti hal itu benar.

"Sungmin hyung memang tidak tahu bagaimana rasanya. Tetapi, hyung hanya ingin Kyuhyun berhenti mengingatnya. Yang kau lihat sudah tiada. Cepat atau lambat mereka akan menghilang juga. Changminnie, kajja kita makan." Ajak Sungmin hyung saat semuanya sudah tersaji dengan baik di meja.

Changmin berjalan pelan-pelan sambil menatap Kyuhyun tajam. Kyuhyun pura-pura tidak menyadarinya dan tersenyum lebar ke Changmin. Changmin merasakan muak melihat senyum Kyuhyun. Changmin memilih memalingkan mukanya dari Kyuhyun.

"Kyuhyun, besok kita ke dokter ya." Ajak Sungmin.

Kyuhyun menggelengkan kepalanya dan menutup mulut Sungmin hyung dengan menyuapkan sepotong daging. "Aku baik-baik saja hyung!" Kyuhyun melanjutkan makan meski Kyuhyun tahu, Changmin tidak pernah berhenti menatapnya.

"Tapi Kyu..."

"Kalau tidak mau ya sudah, kenapa harus di paksa? Apa dia anak raja? Apa dia yang bekerja keras disini? Aku dan Sungmin hyung yang bekerja selama ini, sedangkan dia. Dia hanya tidur di tempat tidur setiap harinya." Changmin mengeluarkan amarah yang selama ini di tahannya. Changmin merasa ada sebuah sumbu yang di bakarkan di atas kepalanya dan akan meledak sekarang juga.

"LEE CHANGMIN! KAU BILANG APA BARUSAN? TANPA KYUHYUN, SEMUA..." Kyuhyun menutup mulut Changmin.

"Semua akan baik-baik saja kalau tidak ada aku hyung." Kyuhyun tersenyum manis. "Mianhe, aku kurang enak badan. Aku ingin tidur lebih awal. Kyuhyun bangkit dari kursinya dan berjalan pelan menuju pintu. Changmin yang sedang naik darah, berdiri dan menarik tangan Kyuhyun. Changmin melayangkan tinju ke arah pipi Kyuhyun. Kyuhyun jatuh terjerembab dengan pipi memerah seketika.

"Kenapa kau harus ada di dunia ini eoh? Kenapa harus ada kamu yang mengganggu ketentraman keluargaku?" Changmin berteriak tidak jelas. Sungmin bangkit menolong Kyuhyun berdiri.

"Kajja kyu, kita pergi saja dari sini dan istirahatlah." Sungmin menuntun Kyuhyun keluar ruangan dan ketika akan menuruni tangga. Changmin yang akan mendorong Kyuhyun tanpa sengaja justru membuat dirinya mendorong Sungmin. Sungmin menggantikan Kyuhyun yang akan di dorong oleh Changmin. Sungmin sudah tergeletak tidak sadarkan diri di lantai bawah dengan kepala penuh darah.

"SUNGMIN HYUUNG...!" Kyuhyun teriak menuruni tangga sedangkan Changmin terdiam dengan airmata membasahi pipinya.
"Hyung...Hyung iroena hyung!" Kyuhyun menggoncang-goncangkan badan Sungmin, tetapi tidak ada reaksi apapun dari Sungmin. Kyuhyun mencoba menganggkatnya, tetapi badannya tidak cukup kuat untuk menggangkat tubuh Sungmin.

"Changmin, cepat bantu aku! Kita harus segera membawa Sungmin hyung sebelum terlambat!" Kyuhyun memanggil Changmin. Changmin pun langsung berlari membantu Kyuhyun.

Flashback off.

Changmin membaca buku kecil Sungmin. Hari ini sudah berkali-kali Changmin membacanya dan dia masih belum percaya dengan semuanya. Sungmin menyembunyikan banyak rahasia darinya. Changmin mendapatkan donor jantung 4 tahun lalu setelah kematian orangtua Kyuhyun, yang ternyata pendonor jantung itu adalah appa Kyuhyun. Dan 1 tahun lalu, Kyuhyun menghilang selama 2 bulan. Changmin yang tidak tahu apa-apa justru bersyukur dengan menghilangnya Kyuhyun itu. Tetapi kenyataannya, Kyuhyun menghilang karena sakit parah setelah kecelakaan motor. Kyuhyun mengalami kecelakaan saat menggantarkan project penting Changmin yang tertinggal. Dan Sungmin hyung tidak memberitahu Changmin karena Kyuhyun yang memintanya.

"Jadi ini taknikmu." Changmin menutup buku kecil Sungmin dan kemudian menghubungi kantor polisi. Changmin menyerahkan diri kepada polisi atas apa yang telah diperbuatnya oleh Sungmin.

Flashback on.

"Kyuhyun, laporan ini!" Sungmin terkejut melihat laporan di meja kerja Changmin, "Changmin mengerjakan ini selama sebulan lebih sampai mengabaikan kesehatannya. Dan kenapa ini masih disini?"
"Apa tertinggal?" tanya Kyuhyun. Kyuhyun pun merebut laporan itu, "Biar aku yang antar. Hyung tenang saja. Changmin adalah nae dongsaeng." Kyuhyun tersenyum manis dan kemudian berlalu. Suara motor Kyuhyun terdengar beberapa saat kemudian dan Sungmin masih belum lega jika laporan itu belum sampai ke tangan Changmin. Setengah jam kemudian, Sungmin mendapat sms dari Changmin.

'Hyung, gomawo!' Sungmin bingung dan ketika ingin membalas sms Changmin tiba-tiba ponselnya berbunyi. Nama Kyuhyun muncul di layar ponselnya, dengan senyuman Sungmin mengangkat telepon. Senyuman itu menghilang tiba-tiba ketika mendengar penjelasan si penelepon bahwa pemilik ponsel itu kecelakaan dan terluka parah. Sungmin menjatuhkan ponselnya dan kemudian pergi dengan mobilnya menuju tempat yang dikatakan si penelepon.

Ponsel Sungmin berbunyi berkali-kali, tetapi Sungmin tidak ada disana untuk mengangkat telepon dari Changmin. Hal itu membuat Changmin panik. Beberapa jam kemudian, Changmin marah karena Sungmin yang dikhawatirkannya justru sedang bersama Kyuhyun.

Flashback off.

"Aku senang, kau mau datang." Changmin menoleh ketika Kyuhyun datang.

"Ada apa memanggilku kemari?" tanya Kyuhyun sambil duduk di depan kaca. Changmin berada di kaca sebaliknya dengan pakaian narapidana.

"Apa Sungmin hyung baik-baik saja?" tanya Changmin. "Apa dia tersenyum bahagia?"

"Apa pedulimu? Kau yang menyebabkan semuanya." Sahut Kyuhyun kasar.

"Mianhae, mianhae Kyuhyun hyung. Kau ingin mendengar aku memanggil hyung kan?" Changmin teringat saat ada yang mengantarkan laporan projectnya. Yang mengantar mengatakan kalau dia hyungnya Changmin. Seketika setelah mendapatkannya Changmin langsung mengirim sms ke Sungmin. Karena Changmin kira, Sungminlah yang mengantarkannya.

"Sungmin hyung akan senang mendengarnya." Jawab Kyuhyun.

"Ne! Mianhaeyo, selama ini tidak percaya kepadamu. Mianhae, selama ini menyakiti hatimu. Aku ingin, kita menjadi sebuah keluarga!" ucap Changmin sambil menatap Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum kecil.

"Dari dulu aku sudah menganggapmu keluarga sendiri. Baik—baiklah disana, aku akan mati-matian menjaga semua yang sudah kalian perjuangkan. Kau tahu, meski aku terlihat lemah otakku ini cerdas." Kyuhyun tersenyum.

"Aku tahu itu. Ok, sampai jumpa 4 tahun lagi. Kita akan menjadi sebuah keluarga." Jelas Changmin.

"Ok!" Kyuhyun bangkit dan meninggalkan Changmin.

.

Hari sudah malam, Kyuhyun menatap Sungmin.

"Sungmin hyung, semua sudah selesai." Kyuhyun mendekati Sungmin yang tersenyum lebar.

"Gomawo Kyuhyun, gomawo. Sekarang aku bisa tenang." Sungmin berjalan menjauh dari Kyuhyun. "Terima kasih dan mianhae, telah membuat hidupmu susah."

"Gwenchanayo hyung." Kyuhyun menatap tubuh Sungmin yang perlahan menghilang. "Hyung..!" Kyuhyun memanggil sosok Sungmin yang perlahan menghilang.

"Ada apa Kyu?" tanya Sungmin.

"Apa hyung akan muncul lagi? Apa kita akan bertemu lagi?" tanya Kyuhyun.

"Iya! Kita akan bertemu lagi dengan tenang di surga!" Sungmin menutup kalimatnya dengan senyuman dan seketika itu, tubuhnya menghilang.

"Tapi maaf hyung, mungkin aku tidak akan ada di surga untuk bertemu denganmu." Kyuhyun menghubungi seseorang.

"Tolong, lakukan sekarang juga. Buatlah Lee Changmin mati seperti bunuh diri. Polisi tidak akan curiga, polisi akan mengira dia bunuh diri karena frustasi telah membunuh kakaknya." Jelas Kyuhyun.

"Baiklah tuan!" jawab suara di ponsel tersebut.

"Sungmin hyung pernah bilang, yang kau lihat sudah tiada, cepat atau lambat mereka akan menghilang juga. Sungmin hyung bilang, aku orang yang special karena dapat melihat hantu. Tapi sungmin hyung tidak tahu, yang membuatku special adalah karena aku bisa menutupi dendamku selama ini. Dan apa Sungmin hyung tahu? Aku lelah berpura-pura selama ini." Kyuhyun berjalan pelan sambil tersenyum puas.

THE END

Ahh, mianhe, bukannya melanjutkan chubby kyuhyun, aku justru bikin ff baru.

Bukannya gak pengen lanjut, tapi aku pasti lanjut. Tapi feel-ku belum dapet untuk ke arah sana.

Hanya ingin mencoba ff kecil-kecilan. Semoga suka ^^