13 Juli 2012. 7.42 AM.
LATAR belakang: ternyata ruang tamu rumah. Well, sebetulnya ada apa ini? Hyungseo sadar betul, ini di ruang tamu rumahnya, di mana terdapat sepasang bangku dari kayu beralas dan bersandaran bantalan hijau yang empuk dan dipenuhi bordir, sebuah bangku sejenis yang lebih panjang, dan meja sepanjang kurang lebih satu setengah meter di hadapan bangku-bangku itu. Tangga menuju lantai dua di bagian kanan ruangan, jendela-jendela di bagian kiri ruangan, dan pintu di ujung sana, tepat di samping bufet berwarna agak ebonit. Ternyata betul-betul ruang tamu.
Tapi, ada yang berbeda. Di depan meja. Tepat di sana. Yeah, di depan meja, ada sebuah kotak berwarna merah. Tapi bukan itu yang membuatnya jadi beda. Di sana, ada KAI! Kai lho, Kai! Kai, personel EXO-K berbibir aduhai itu! Dia duduk di sana! Di ruang tamunya! Oh my god! Hyungseo betul-betul ngefans sama Kai, dan dia ada di sana! Di ruang tamu rumahnya! Tepat di depan congornya! Dan yang bisa Hyungseo lakukan cuma duduk-duduk diam di bangku panjang itu. Kenapa? Karena ternyata tepat di sampingnya ada Xiumin, salah satu personel EXO-M. Hah? Apa-apaan nih? Kenapa tiba-tiba ada personel EXO di rumahnya?
Wow.
Tapi kenapa, sekalipun ada Kai dan Xiumin, Hyungseo nggak serta-merta menerkam mereka?
"Wah, ternyata Kai autis juga, ya?"
Hyungseo spontan menoleh. Ya iyalah, diajak ngomong sama Xiumin. Gugup melanda, gemetar mencekam tubuhnya. Hyungseo megap-megap. Megap-megap, bukan karena dia terpesona sama Xiumin, tapi karena mengiyakan perkataan Xiumin kalau Kai itu ternyata betulan autis. Kai lompat-lompat sambil meluk-meluk kotak merah di depan meja. Tapi daripada dibilang autis, kok sepertinya lebih cocok dibilang mirip simpanse, ya? Astaga, Kai.
"Hehehe, iya. Baru tahu ternyata Kai autis."
Hyungseo pun bungkam. Xiumin nyengir, entah karena apa.
Tiba-tiba terlintas pertanyaan di benak Hyungseo. Agak gugup juga rasanya, bicara langsung dengan salah satu personel boyband terbesar di tahun 2012 ini. Tapi kapan lagi, coba? Sebisa mungkin kesempatan emas ini harus dimanfaatkan!
"Xiumin-ssi. Boleh tanya sesuatu, nggak?"
Xiumin masih nyengir. "Boleh kok, apa?"
Ayo, Hyungseo! Tanya yang banyak! "Itu... kalau di dorm EXO, biasanya siapa yang paling ribut?"
"Oh," Xiumin mikir sebentar. "Biasanya sih Hyunbin. Tapi IU juga salah satu yang paling ribut."
Hah? Ini lagi ngomongin dorm EXO, kenapa tahu-tahu nyambung ke IU?
"Oh, ha-ha-ha." Hyungseo bingung. "Senang deh rasanya. Baru kali ini aku punya teman dari kalangan artis kayak Xiumin-ssi dan Kai-ssi."
Xiumin nyengir. "Wah, asyik dong."
Tiba-tiba Hyungseo kepingin bertanya tentang hal lain. "Kan, EXO-K sama EXO-M satu dorm, terus Xiumin-ssi sama Chen-ssi itu orang Korea... nah, kalau mandi gimana? Handuknya gimana?"
Lho ini kenapa pertanyaannya nggak nyambung banget sih?
Jleb. Tepat di saat-saat di mana Hyungseo sedang asyik-asyiknya ngobrol dengan Xiumin, dia kebangun. Oh, pantesan indah banget. Ternyata cuma mimpi. Ternyata cuma mimpi. Damn, cuma mimpi. Pantas aja heran rasanya kok bisa-bisanya Hyungseo temenan sama artis sekaliber Xiumin?
Hyungseo akhirnya bangun. Lunglai rasanya. Baru kali ini dia mimpiin EXO. Tapi hal yang sangat disayangkannya ada dua: kenapa dia nggak ngobrol sama biasnya, Kai, atau Kris; dan kenapa mimpinya singkat dan aneh begitu.
Ah, sudahlah. Ternyata mimpi.
