WHY say, ME

Genre : Romance-Mystery

Pairing : Sasuke, U x Hinata, H

Rate: T (terkadang bisa jadi M )

Author: UI21

Chapter 1.

"Semuanya masih seperti biasanya, kehidupan sma yang membosankan" gumam seorang gadis di atas atap. Sebut saja namanya hinata, gadis sma kelas 2-A yang sedang berdiri menyender di samping pagar. Melepas jaket yang sejak tadi menutupi seragam sekolahnya, lalu kembali menyeruput susu kaleng rendah lemak yang di bawahnya dari rumah, pandangannya teralihkan oleh suara teriakan seseorang.

"akh... a-aampunn" ujar seorang gadis yang kini terlihat sedang tersungkur di bawah pohon, rambut hitam panjangnya terlihat sangat indah dimainkan angin, sayang sekali jika harus kotor seperti itu. Menghela napas 'itu menurutku sih'.

Pakaiannya terlihat lusuh entah apa yang telah terjadi padanya. Setelahnya kulihat tiga orang gadis beranjak menghampirinya.

"apa? Ampun katamu?" samar-samar terdengar suara seorang gadis lain – dari penampilannya yang cukup terlihat mencolok itu? ah aku ingat dia kakak kelas yang terkenal sebagai salah satu primadona sekolah ini, selain haruno sakura dan yamanaka ino. kalau tidak salah namanya karin- yang kemudian menarik rambut si gadis malang tadi. Sepertinya dia sudah melakukan sesuatu yang membuat gadis di depannya kembali menangis. Setelahnya gadis berambut panjang itu kemudian mendorongnya dengan keras.

"ini akan menjadi tontonan yang menarik" ujarku menyamankan posisiku untuk melihat kejadian yang cukup menghibur itu.

Memangnya siapa yang tak kenal dengan primadona berambut merah itu, dia bahkan di juluki sebagai primadona tersadis di sekolah ini apalagi jika sudah berkaitan dengan sasuke. Dari gosip yang beredar kudengar bahwa mencari masalah dengan karin sama saja dengan mencari neraka baru

di dunia ini dan kurasa itu bukanlah gosip semata sekarang.

Dan sudah pasti semua ini penyebabnya adalah...

"oh, jadi uchiha itu lagi ya?" ujar hinata lagi

Kini karin dan teman-temannya terlihat sedang menggunting rambut gadis malang itu. 'kasihan, padahal rambutnya sangat indah' gumamku lagi. Setelah puas bermain –mungkin- akhirnya karin dan teman-temannya itu berlalu pergi.

Merasa tontonanku selesai aku pun berbalik ingin pergi namun kakiku kembali berhenti saat ku dengar suara gadis itu lagi, tapi kini berbeda dia bertedengar berteriak.

Sebuah senyuman tanpa sadar tersungging di wajahku

"ini akan semakin menarik, uchiha" ujarku kini benar-benar beranjak pergi.

"akh, sial kenapa pula sekolah ini harus begitu ketat dengan urusan seragam sekolah sih".

Melangkah turun dari atap setelah merapikan penampilanku lagi, jaket tebal menutupi seragam sma yang terlalu kekecilan menurut sang empunya terutama di bagian dada yang begitu sempit dia rasakan. Rambut lavendernya sengaja di urai dengan poni tebal yang membuat wajahnya semakin tak terlihat di tambah dengan kaca mata besar khas dengan tampilan seorang kutu buku.

Baru beberapa anak tangga suara dering handphone menghentikan langkahnya. Segera saja gadis itu merogoh saku jaketnya, "my money" tertera di layar handphone membuat senyuman kacil tersirat di wajahnya yang begitu manis namun tertutupi oleh tampilan barunya.

"ada apa?"

"kau ini? Selalu saja begitu. Setidaknya berikanlah salam hormatmu pada senpai paling cantikmu ini, hina-chan?"

"hai hai, hitomi nee-san. Ada apa kamu menelponku?"

"kawai... ehh begini hina-chan, target selanjutnya benar berada di sekolah tempatmu sekarang. Namanya megumi mei, dia kelas 2-c aku akan mengirimkan biodata lengkapnya nanti. Dia cantik loh? Apalagi rambutnya yang indah itu mengingatkanku pada rambutmu dulu" dari suaranya kini ia terlihat mulai serius, dan itu berarti tugas kali ini pasti dari klien tertentu.

Sadar akan ucapan senpai yang mulai keluar masalah aku pun segera memotong ucapannya.

"langsung saja, nee-san apa yang klien inginkan kali ini?"

"kamu ini, bersantailah sejenak ok. Tugas kali ini tergolong cukup mudah"

"hmm" gumamku, 'apa perkiraanku salah, ya?'

"klien hanya ingin kmau mengawasinya di sekolah dari yang dia katakan sepertinya megumi ini merupakan korban pembullyan namun dia tidak bisa melaporkannya ke polisis karena anak yang membullynya adalah anak dari teman dekat

keluarganya sendiri, jadi-"

"aku mengerti, aku hanya tinggal menjaganya bukan?"

"singkat kata begitulah"

"baiklah, aku akan bekerja mulai besok saja. Sudah ya mee-san aku sudah masuk sekarang?"

"hai-hai, jaa nee hana-chan"

Menghela napas sejenak, hinata kemudian mempercepat langkahnya tanpa menyadari bahwa sejak tadi ada seseorang yang terus mengawasi tingkah lakunya.

Seseorang yang bahkan kehadirannya tidak ia rasakan telah mengawasinya bahkan sejak ia baru menginjakkan kakinya di atap sekolah itu tadi.

"kena kau, hi-na-ta"

Tbc