WARNING: Make sure you have read the 4th chapter of "PHOENIX FORM: Unbroken Thread" before you read this!

Author's Ramblings (NEW): Cerita ini sebenarnya sudah saya tulis tahun 2010 dan sejak itu beberapa kali ingin saya upload ke website Fanfiction, TAPI SAYA MALES HAHAHAHA. Niat mengupload itu baru terwujud sekarang, deh. Well, akhir kata... Enjoy, I guess?

Author's Ramblings (OLD): Well, chapter empat "Unbroken Thread" bisa jadi salah satu chapter paling ngenes dari semua chapter Gentle Flame series yang sudah dipublish sejauh ini. Anehnya, saat saya membaca chapter ketiga ini, otak saya yang bandel ini justru malah memproduksi adegan-adegan sinting bin gila yang merupakan parodi dari adegan-adegan sadis di chapter ini! Uwaaaaahh! Karena nggak tahu mau saya kemanain, akhirnya saya memutuskan untuk menuangkan semua adegan-adegan yang nggak jelas itu dalam bentuk tulisan. Tolong jangan bunuh sayaaa... Kalau kalian nggak suka, jangan baca fic ini! Sudah saya peringatkan, lho!

DISCLAIMER: The story "Unbroken Thread" is owned by PyroMystic. Sun Yangmei is her original character, too! Lu Xun, Cao Pi, Sima Yi, Dian Wei, and Xu Huang are KOEI's. While PyroMystic, Moondancer95, Silvermoonarisato, and Mocca-Marocchi are owned by themselves~ =P

PROCEED WITH CAUTION...

=0=0=0=

-BEHIND THE SCENE OF "Unbroken Thread"-

Director: PyroMystic
Cameraman (more precisely, cameragirl): Moondancer95
Lighting: Silvermoonarisato
Make-up Artist: Mocca-Marocchi

Cast:
Lu Xun as himself
Sun Yangmei as herself
Cao Pi as himself
Sima Yi as himself
Xu Huang as himself
Dian Wei as himself
Others (prajurit-prajurit dan kasim-kasim Wei yang nggak jelas) as themselves
(cast macam apa ini? =.=)

Kali ini, para kru dan pemain tengah membicarakan pengambilan gambar adegan penyiksaan Lu Xun di Tai He.

Lu Xun: (dengan suara takut-takut) Err, anuu... Apa waktu pengambilan gambar saya harus beneran ditelanjangi juga?

PyroMystic: (berapi-api) YA JELAS, DWONKZ! Kita harus melakukan adegan ini serealistis mungkin! Ini wujud profesionalisme di dunia hiburan! (halah...)

Moondancer95: Bener banget! Nudity isn't porn! It's ART!

Silvermoonarisato: YAY!

Mocca-Marocchi, Lu Xun, Yangmei: YANG BENER AJAAAAA!

Setelah melalui musyawarah yang alot, voting, debat kusir, dan tawuran antar pemain dan kru, akhirnya diputuskan adegan itu diambil menggunakan trik kamera ^^v (penonton kecewa, deh~ xixixixixixixi~)

Pengambilan gambar dimulai~~

Scene 1:
Mataku tertutup, tetapi aku justru dapat melihatnya dengan jelas. Sesuatu yang terlalu mengejutkan, tetapi juga terlalu menyakitkan untuk kulihat.
Bukan Sima Yi, tetapi Yangmei. Yangmei yang sama, yang dulu mengatakan dia menyayangiku tetapi juga yang akan mengakatakan dia membenciku. Gadis yang kusayangi dengan seluruh hidupku, menekan bahuku dengan tangan kirinya yang berkuku-kuku tajam di setiap jarinya, siap menorehkan luka lain. Sementara tangan kanannya bukan hanya menggores dengan pisau itu, tetapi juga seperti berusaha mengalirkan sebanyak-banyaknya darah dari luka-luka baru di punggungku...

PyroMystic: Camera Rollllll... ACTION!

CTEK!

Kamera menyorot Lu Xun yang memejamkan mata dengan wajah menahan sakit dan tangis. Setelah itu, kamera beralih kepada Yangmei yang sedang memegang pisau di tangannya dan bersiap menoreh punggung Lu Xun. Pencahayaan diatur sedemikian rupa hingga wajah Yangmei terlihat dingin, bengis, dan menakutkan.

Yangmei: (secara mendadak menghentikan tangannya) Eeee... Huruf "Li" itu nulisnya gimana, yah? Hehehehehehe~

All casts and crews: *GUBRAKZ!*

PyroMystic: Makanya kalau belajar yang bener, dong! CUT!

N.G.!

Scene 2:
Sebuah suara terdengar lagi. "Hei, Yang Mulia!" Panggil seorang kasim yang berada di ruangan itu. "Kudengar Yang Mulia pernah menjadi kucing! Bagaimana kalau sekarang Yang Mulia tunjukkan bagaimana caranya menjadi kucing?" Kata-katanya itu diikuti dengan tawa yang lainnya, membuatku bahkan untuk bernafas saja sangat sulit.
"Yang Mulia! Tunjukkan caramu mengeong!" Seorang yang lain lagi berseru.
Aku tahu aku harus melakukannya, meski aku tidak mau. Selama Yangmei masih ada di tangan Cao Pi, aku tidak bisa berkata 'tidak', bahkan untuk hal sekecil ini. Jadi aku hanya bisa berlutut, kemudian meletakkan tanganku di atas lantai. Dalam posisi merangkak seperti itu kemudian aku membuka mulutku. "Meowww..."

PyroMystic: Camera Rollll... ACTION!

CTEK!

Kamera menyorot Lu Xun yang sedang merangkak, kemudian meng-close up wajah Lu Xun yang tampak tidak berdaya (tapi masih teuteup cute!)

Lu Xun: (dengan penghayatan max sebagai seekor kucing) Meowww~

Seketika itu juga, wajah semua kasim dan prajurit Wei yang berkumpul di ruangan itu langsung merah padam bahkan ada yang sampai mimisan. Sedetik berikutnya, mereka sudah teriak-teriak ala fangiril maniak. Beberapa orang loncat-loncat dan guling-guling.

Prajurit-prajurit Wei aka para figuran: KYAAAAAA! CUTE BUANGEEEEETTT! NGGAK TAHAN! NGGAK TAHAN!

Dian Wei: (berapi-api) Ambil kamera! Lu Xun, ulangi sekali lagi!

Cao Pi, Sima Yi:... (berlagak seolah nggak ada apa-apa, tapi sebenarnya tubuh mereka gemetaran gara-gara berusaha keras menahan charm attack dari Lu Xun).

PyroMystic, Yangmei: (pingsan dengan seluruh wajah merah padam sambil tersenyum bahagia)

Mocca-Marocchi: (menutupi mukanya yang udah mejikuhibiniu) Lu... Lu Xun, kamu terlalu menghayati adeganmu. Tolong jangan seperti itu lagi, oke?

Lu Xun: (speechless)

N.G.!

Singkat kata, adegan ini baru berhasil diambil dengan sempurna dan menjadi persis seperti yang kalian baca di cerita aslinya setelah pengambilan gambar diulang sebanyak 15 kali ^^v

=0=0=0=

Author's Ramblings Part 2: Untungnya imajinasi saya hanya sampai di sini. Saya mohon diri dulu, saudara-saudaraaaaaaaa... *dibante PyroMystic dan seluruh karakter cerita "Unbroken Thread"*

Hidup PyroMystic! Hidup Lu Xun! Hidup Yangmei! XP