Hai, readers~~~ author-san bikin fanfic lagii~~ /diemludasarbotak/ ( belom selesaiin fanfic horror)
Nah fanfic ini bakal jadi reader-san x gom dan dikhususkan ke cewek, kalo kalian cowok ya.. hmm.. kalian jadi yaoi aja /dilempar. Moga kalian suka ~ btw cerita ini author bikinnya -dere readers ganti-ganti (yandere, tsundere, dandere, kuudere) :3
Disclaimer: Kuroko no Basket punya si Fujoshi-sensei (Fujimaki Tadatoshi) /digampar. Fanfic nista ini punya author-sannn
-Kuroko ver. tsundere reader-
Berawal dari sebuah diary yang tergeletak di sebuah bangku sekolah. Kamu mengambilnya dan penasaran dengan isi diary tersebut. Kamu berusaha membukanya namun kamu tidak bisa. Ada sebuah gembok di diary itu dan membutuhkan kunci khusus untuk membukanya. Karena kesal selama 25 menit kamu berusaha membuka namun tidak berhasil, kamu menyimpannya ke dalam kantong bajumu.
Kemarin adalah upacara penerimaan murid baru di SMP Teikou. Kamu berpakaian sangat rapi di hari pertama. Namun, setelah kamu selesai dengan upacara yang sungguh amat membuat hati dan jiwa lelah /heh/ kamu langsung memberantakkan seragammu dan bertindak seakan-akan tidak mempedulikan penampilanmu lagi. Banyak anak yang kurang menyukai gayamu. Mereka menganggapmu aneh.
Namun tidak untuk kaum laki-laki. Justru, hampir semua temanmu di sana adalah laki-laki. Kamu hanya memiliki satu teman wanita. Nama temanmu itu Kanaki Aiko. Anaknya cukup kalem di depan orang baru, namun jangan harap dia bakal jadi anak baik di depan orang yang dekat dengannya.
"(name)-chan~!" Aiko berteriak dan memelukmu dari belakang.
Sontak kamu terkejut dan melepaskan pelukan Aiko.
"Aiko, jangan memelukku! Itu sangat mengganggu tahu!"
"ehehe~ jangan marah-marah, dong. Oh ya, kau akan masuk klub apa?"
Kamu hampir saja lupa untuk segera memilih klub. Untung saja Aiko mengingatkanmu. Kamu langsung meninggalkan Aiko begitu saja dan segera mencari klub yang kamu sukai.
.
.
.
"huhh, kenapa tidak ada yang cocok denganku! Tidak ada yang menarik sama sekali! Aku bosaann~" kemudian secara tidak sadar kamu menabrak seseorang dengan tubuh yang ukurannya lebih besar sedikit dari kamu. Sontak kamu dan orang itu terjatuh ke tanah dengan tidak elit.
"huweeeeee, aku kan baru saja keramas sekarang kotor lagi. Jahat sekaliii… eh, ano.. maafkan aku ya~"
Sebuah lala dari personil teletubbies… eh tunggu. Salah naskah, maaf.
Seorang lelaki dengan rambut pirang dan mata bagai warna madu mengulurkan tangannya padamu. Sontak kamu menempis tangannya dan langsung berdiri. "kalau jalan lihat-lihat, BAKA!"
Kamu langsung berjalan menjauhi orang alay itu dan segera mencari klub lagi. Kemudian kamu merogoh saku bajumu dan terkejut karena diary itu tiba-tiba menghilang entah kemana. Kamu hampir berteriak, namun untungnya kamu bisa mengendalikan emosi mu dan kamu segera kembali ke tempat tadi untuk mencarinya.
Kerumunan pun semakin ramai, kamu semakin kebingungan. Keringat membasahi tubuhmu dan kamu terlihat sangat kebingungan. Akhirnya kamu menyerah dan memutuskan untuk istirahat di atap sekolah.
Di atap sekolah hanya ada kamu yang sedang terdiam sambil memandangi langit yang biru. Cuaca cukup cerah dan beberapa awan tertiup angin pelan yang membuat suasana makin dramatis /authordigampar.
Kamu tidak sengaja menyanyikan sebuah lagu ballad yang kamu tahu dengan pelan. Karena kamu pikir tidak ada orang yang akan mendengarnya, kamu menyanyi dengan cukup keras.
Ketika kamu hendak kembali ke kelas, kamu sangat terkejut. Ada seseorang yang mengintipmu dari tadi. Seorang laki-laki dengan seragam rapi, rambut berwana baby blue, serta mata yang memantulkan cahaya langit biru yang indah nan murni /ditabok.
Kamu sangat terkejut, dan kamu berteriak…
"APA YANG KAMU LAKUKAN DI SINIIII! JANGAN MENGINTIP DASAR COWOK ANEH!"
Lalu kamu melemparnya dengan sebuah batu dan kamu lari ke kelas dengan wajah tak bersalah serta kesal.
.
.
.
"(name)-chan~ kenapa wajahmu merah?" aiko mendekatimu sambil menawarkan kue homemadenya.
"bukan apa-apa kok!" kamu menyembunyikan kenyataan.
Tiba-tiba cowok berambut baby blue dan si pirang alay nan aneh itu memasuki kelasmu.
"APA YANG KALIAN LAKUKAN DI SINI DASAR AHO!" bentakmu.
Aiko dan kedua cowok itu hanya bisa melihatmu dengan tatapan kebingungan. Teman-teman perempuan sekelasmu mulai bisik-bisik… biasa lah orang sirik.
"ah, aku ingat! Kamu wanita menyebalkan yang menabrakku tadi, kan! Dasar jahat! Padahal aku kan baru saja keramas sekarang kotor lagi gara-gara kamu! Hidoi-ssu!"
Si pirang alay itu semakin ramai sendiri dan si rambut baby blue hanya diam dan duduk di sebelah bangkumu.
Aiko berusaha menenangkanmu dan si pirang aneh itu. Namun yang ada malah….
"dasar kalian berdua bodoh sekali kenapa masalah seperti itu dipermasalahkan!"
"aiko, kamu apa-apaan sih! Dasar centil kau pirang aneh!"
"apa katamu?! Kau berani menghina model tampan nan sholeh kayak aku ini? Pulang aja dah!"
"Bisa diam, tidak?"
ZRINGGG
Langsung hening seketika. Siapa yang mengatakan itu ya?
Kamu dan Aiko menoleh ke belakang dengan tatapan kesal. Namun, kalian berdua membatu ketika yang kalian lihat adalah seorang iblis yang sok ganteng (kalo di zoom upilnya kelihatan lho /dilempar).
Seorang lelaki buaya darat- salah naskah - seorang lelaki dengan rambut merah menghampiri kalian. Entah kenapa aura yang dikeluarkannya sangat berbeda dengan orang-orang lainnya.
Kemudian si rambut merah itu mendekatimu lebih dekat lagi dan memegang dagumu.
"tolong jangan terlalu ramai, manis"
Sontak kamu ingin memukulnya tetapi kamu sudah mengetahui konsekuensi bila memukul makhluk -coret- orang itu.
Si anak berambut baby blue itu hanya bisa terdiam dan melihat kearahmu dengan wajah datar. Si pirang alay pun langsung duduk tenang di sebelahmu. Dan kamu merasa awkward karena aiko yang duduk di depanmu, si rambut baby blue duduk di sebelah kirimu, si pirang duduk di belakangmu, dan si rambut merah duduk di belakang si alay pirang. Kamu sempat bersyukur karena di sebelah kananmu tidak ada orang gila lagi. Namun semuanya berubah ketika negara api menyerang /salah naskah lagi.
Seorang berambut biru sapphire berkulit hitam dekil -coret- eksotis dengan bau badan yang super umfff 'segar' duduk di sebelah kananmu sambil membaca sebuah majalah dewasa. Kamu menjaga jarak dengannya. Kamu menggeser bangkumu mendekati bangku si rambut baby blue.
"yo, namaku aomine daiki. Siapa namamu?" kata si dekil.
"namaku (name), jangan dekati aku, dasar dekil."
JEDUERRR
Tiba-tiba ada petir yang menyambar. Apa karena dewa Zeus mencoba untuk memakai skinny jeans namun tidak muat sehingga ia kesal dan melempar petir ke bumi? Oh tentu saja tidak mungkin. Petir itu menyambar di kepala aomine.
Kemudian ia mundung di pojokan sambil menangis darah.
"a… ano.. gomenasai.. untuk yang tadi. Sebenarnya aku tidak bermaksud seperti itu, hanya saja aku.. umm.." si alay pirang itu tiba-tiba saja menjadi baik padamu dan kamu semakin keheranan dengan tingkah teman-teman sekelasmu yang semakin menjadi-jadi itu.
"Kise Ryouta…" kamu membaca tag name si pirang aneh itu kemudian dengan polosnya kamu berkata:
"ah, nama yang aneh, pantas saja pemillik namanya juga aneh."
"hidoi –ssu! Oh ya kalau boleh tahu, siapa namamu ssu?"
"namaku (name), dan bisakah kau berhenti menggunakan 'ssu' di akhir kalimat? Itu sangat menggangguku!"
"ah, (name)-cchi? Kenapa ssu? Kan unyu kalau aku begini~"
"jangan mengubah-ubah nama orang seenaknya dasar kuning tak berotak!" kamu melempar kise dengan buku catatanmu.
"berisik, nanodayo."
"Kraus Kraus…"
"kelas ini semakin menjadi-jadi saja!" katamu dalam hati.
Kemudian bel berbunyi menandakan jam istirahat. Kamu kembali ke atap sekolah dan menggerutu di sana sendirian. Aiko sedang bersama dengan Kise (entah mengapa mereka berdua tiba-tiba menjadi sangat cocok dan serasi bagai pasangan cucok remfongs).
Tiba-tiba si rambut baby blue ada di sebelahmu.
"APA YANG KAMU LAKUKAN DI SINI HAH?!" bentakmu sambil terkejut setengah hidup (karena setengah mati sudah terlalu mainstream).
"aku sudah duduk di sini lebih dulu." Ujarnya dengan kalem.
Kemudian dia menyodorkan sebuah teh botol kepadamu. Namun kamu yang sebenarnya haus menolaknya karena kamu tsundere.
"ogah, makasih ambil aja. Huh!"
Kemudian si rambut baby blue melihat ke arah langit. Kamu diam-diam berusaha membaca tag name si rambut baby blue karena kamu memang dari awal penasaran dengan anak ini.
"Kuroko Tetsuya." Ujarnya
Kamu terkejut karena dia bisa membaca gerakanmu meskipun dia tidak menoleh ke arah mu.
"(name)."
"nama yang manis." Ujarnya dengan wajah datar. Dan kamu menganggapnya sebagai olokan.
"jangan menghinaku dengan ekspresi seperti itu!"
"maaf, tapi memang wajahku seperti ini." Dengan datarnya ia berkata seperti itu. Baik wajahnya maupun kata-katanya semuanya datar seperti tembok.
"tentang yang tadi pagi itu, maafkan aku. Aku hanya tidak sengaja mendengar ada suara nyanyian dan kukira itu suara makhluk halus sehingga aku mencari asal suara tersebut."
Kamu kemudian blushing namun juga kesal
"KAU PIKIR AKU INI SETAN APA? KAU PIKIR AKU NENEK GAYUNG YANG NYANYI-NYANYI PAS MANDI GETOH?"
"hmm, mungkin."
Kamu nyaris melempar Kuroko terjun bebas dari atap sekolah.
"tapi aku suka dengan lagu yang kau nyanyikan. Suaramu merdu. Bisa kau ajari aku?"
Kamu blushing. Seperti ada cupid yang menembakkan panahnya ke kepalamu.
"WOI MALAIKAT CEBOL YANG PAKE PAMPERS, KALO MANAH ITU YANG BENER DONG MASA KENA KEPALA GUE?!" batinmu.
Kemudian kamu mengirimkan lagu yang kamu nyanyikan tadi pagi kepada Kuroko.
"Kimi ga hikari de aru tame ni, judulnya panjang sekali.." ujar Kuroko.
"cobalah dengar lagu itu beberapa kali dan hafalkan lyricnya."
Kemudian bel tanda istirahat berakhir. Kamu dan kuroko berjalan bersama ke arah kelasmu.
"kuro-chin, kuro-chin~" seseorang… lebih tepatnya sebuah raksasa pemakan segala memanggil kuroko dari belakang dan memberikan sebuah diary berwarna biru pada kuroko.
"ah, diary ini kan yang aku temukan tadi pagi…"
Kemudian kuroko menatapmu dengan tatapan dingin. Datar namun dingin.
"apa kau melihat isi diary ini, (name)-san?" tanyanya padamu.
"etto… tentu saja tidak! Dan aku tidak tertarik membaca isinya, dan diary itu juga ada gemboknya jadi aku tidak bisa membukanya begitu saja."
"ah, (name)-san berarti ingin membukanya?"
Kamu terkejut dan diam seribu bahasa.
Kemudian kuroko mendahuluimu masuk ke dalam kelas. Si raksasa masih di sana dan mendekatimu.
"ah, (name)-chin kan? Aku Murasakibara Atsushi. Kuro-chin tidak suka ketika ada yang ingin membuka privasinya. Aku menemukan diary itu terjatuh di tanah tadi, jadi aku mengambilnya, ano.. ayo kita kembali ke kelas."
Kamu hanya merasa bersalah pada kuroko namun kamu jaim (jaga image). Wajahmu tampak biasa saja, namun tak lama kemudian Aiko menyadari ada sesuatu yang aneh denganmu. Aiko menoleh ke arahmu dan menanyakan keadaanmu.
"(name)-chan, kau tidak apa-apa? Kau tidak berbicara apapun sejak tadi."
Kamu hanya diam dan menunduk. Kuroko yang duduk di sebelahmu tampak sangat dingin, tidak seperti kuroko yang tadi.
.
.
.
"(name)-cchi!" kise mengguncang-guncangkan tubuhmu. Kamu baru saja sadar kalau dari tadi kamu tidak sadarkan diri karena melamun.
"(name)-chan aku sangat khawatir."
"(name)-chin mau snack?"
Kemudian semua menatap murasakibara dengan tatapan aneh.
"Atsushi, berhenti mengganggu (name). (name) apa yang terjadi padamu?"
"aku tak apa-apa, minggir!"
Kamu segera pergi meninggalkan ruangan kelas, namun teman-teman sekelas melihat kearahmu. Kamu hanya ber-masa bodoh dengan hal itu dan segera pergi meninggalkan kelas.
"(name), kau pikir kau akan pergi ke mana saat jam pelajaranku?"
Guru matematika yang sungguh mematikan memergokimu dan siap menghukummu. Kemudian kamu di hukum dengan cara berdiri di koridor kelas. Kemudian tak lama kemudian Murasakibara menyusulmu. Bukan menyusulmu dengan kata ingin menolong, tetapi karena ia ketahuan makan saat jam pelajaran ia dihukum.
"hai, (name)-chin" ujarnya dengan bahagia.
"meskipun di hukum kamu tetap saja bisa senang ya.."
"asal ada makanan, aku senang." Ujarnya tanpa dosa.
"Murasakibara-cchi, (name)-cchi~ hehe.. aku sengaja minta dihukum loh.. aku teman yang baik kannnn~~~"
"kurasa akan lebih baik kalau kamu tidak datang kemari, baka."
"hidoi-ssu!"
"aku di sini~~~"
Tampak aiko berdiri di belakang kise sambil melambai-lambaikan tangannya. Kenapa sih mereka semua senang dihukum?
Kemudian si rambut ijo lumut bermata empat (bukan empat mata loh ya) datang ke sana. Namun di tangannya terdapat sebuah pentungan maling dari pos kamling sebelah.
"eh? Midorima-cchi juga kena ssu?"
"Cuma gara-gara lucky item yang kubawa adalah sebuah senjata , bukan berarti aku akan membunuh seseorang dengan pentungan ini, nanodayo." Ia mendengus kesal.
"ah, kamu si manusia nanodayo itu kan? Ujar aiko tanpa dosa dengan gaya centil.
"aku Midorima Shintarou, bukan nanodayo, nanodayo!"
Kemudian semuanya tertawa seperti orang gila kecuali murasakibara yang sedang memakan bungkus chiki miliknya.
Tiba-tiba pintu kelas terbuka dan seseorang berkulit hitam dekil -coret- eksotis di tendang keluar dari kelas.
"araa? Mine-chin juga kena?"
"Mai-chan milikku! TIDAAAAKKKK!"
"eh? Mai-chan? Pak guru merebut kekasihmu, aomine-kun?"
"Aiko, kau sangat polos dan tidak tahu apa-apa…" batin kalian.
"dasar aomine-cchi mesum ssu!"
.
.
.
Bel pulang sekolah berbunyi, anak-anak sudah berhamburan untuk segera pulang dan menikmati ritual mereka yaitu 'tidur'.
Namun, seseorang dari klub seni musik menghampirimu dan menawarkanmu untuk masuk ke dalam klub itu.
"aku dengar kamu memiliki suara yang bagus, kau cocok masuk ke dalam klub musik!"
Kamu terdiam, ini hanya mengingatkanmu kepada kuroko yang marah tadi. Tiba-tiba kamu tidak sengaja mengucapkan: "baiklah, terserah kau saja."
Senpai itu kegirangan dan segera meninggalkanmu dengan beribu pertanyaan.
.
.
.
Keesokan harinya kamu mendatangi ruangan klub musik. Dan kamu sangat terkejut karena ruangan klub musik itu cukup besar dan banyak alat musik di sana. Kemudian kamu menemui senpai alay yang kemarin memaksamu masuk ke dalam klub itu dan ia memulai latihan. Kamu tidak sengaja melihat ke arah seseorang yang duduk di paling belakang. Rupanya itu adalah kuroko. Tapi bukannya kuroko ikut klub basket? Kenapa ia bisa ada di sini?
Kamu terdiam. Lalu, senpai tersebut menyuruh semua yang ada di klub maju satu per satu untuk bernyanyi. Kemudian tiba saatnya kamu bernyanyi. Kamu maju dengan sedikit gugup, kuroko tiba-tiba berdiri di belakang panggung kecil yang ada di ruangan itu, lebih tepatnya ia mellihatmu dengan dekat.
Kamu menyanyi dengan suara yang merdu. Para senpai sangat terkejut dan tersandung -coret- tersanjung. Dan beberapa anak perempuan yang awalnya sirik denganmu akhirnya mengakui bahwa suaramu itu sangat merdu. Kamu puas dengan hasil karyamu dan kamu kembali duduk.
"nah, bagaimana kalau sekarang kita mulai mempelajari…."
"tunggu sebentar, senpai."
Tiba-tiba kuroko maju ke depan sambil membawa mikrofon. Diarynya tampak di saku bajunya. Kamu semakin tidak berani menatap wajah kuroko.
"eh? Bukannya kamu anak dari klub basket? Kenapa kamu bisa ada di sini?" tanya senpai itu.
"aku ke sini untuk menunjukkan hasil karyaku kepada seseorang yang aku sukai."
"eeh?" seluruh klub tercengang. Namun yang lebih membingungkan lagi, bukankah mikrofon itu tersambung dengan speaker yang biasa digunakan untuk pengumuman di sekolah?
"aku.. sudah berhasil menghafalkan seluruh lyricnya. Ini adalah hadiah, sekaligus permintaan maaf dariku karena sudah mengejutkanmu di awal pertemuan kita."
Kamu langsung blushing dan ada asap yang keluar dari mukamu.
"Kimi no hikari ga tsuyoi hodo boku wa jiyuu ni nareru
(The stronger your light becomes, the more I can become free)
Hikidashiaeru chikara de koko de koko de tashika ni
(With the power we can pull out, in this place, in this place, certainly)
Kimi ga jiyuu ni naru hodo boku no kage ga kiwadatsu
(The more you can become free, the more my shadow stands out, )
Sore wa kiseki ni mo makenai tsugi no tegakari to...yoberu
(Shadow that can be called a key to win against a miracle)."
Kemudian semuanya bertepuk tangan dan mengeluarkan berbagai reaksi. Ada yang menangis gembira, ada yang terpaku, ada yang terpanah ada yang terbaut, ada yang terpalu /stopwoi.
Dan yang paling tsundere gayanya sedang blushing parah. Kamu langsung berlari ke atap dan bersembunyi di sana. Berharap blushingmu akan segera reda. Namun, pintu atap terbuka. Kamu menyembunyikan wajahmu yang sudah merah seperti tomat itu di balik tanganmu. Kemudian ada yang menarik tanganmu dari wajahmu.
Kamu menutup matamu dan tidak berani menatap si penarik tangan /he. Kemudian kamu merasa ada sesuatu di tanganmu. Kamu membuka matamu dan melihat sebuah diary biru di tanganmu dan di depanmu sudah ada kuroko yang tersenyum kecil.
"kau ingin tahu isinya kan? Bukalah.."
Kamu membuka diary itu secara perlahan dan kamu sangat terkejut ketika kamu menemukan banyak sekali fotomu dan tulisan tentang dirimu di sana.
"… ap.. apa-apaan ini?"
"(name)-san, maaf kemarin aku kasar padamu. Sebenarnya, aku sering mengintipmu (kecuali kalau kamu ke kamar kecil) dan aku sering memfoto dirimu. Pada hari pertama upacara, aku melihatmu begitu manis dan aku ingin mendekatimu. (name)-san aku suka padamu."
Asap yang ada di kepalamu semakin menjadi-jadi. Kamu sangat malu, namun di sisi lain kamu sangat senang. Tiba-tiba air matamu mengalir. Perasaan senangmu mengalahkan ke-tsunderean mu. Kuroko mendekatkan wajahnya padamu dan kemudian ia mencium pipimu. Kamu bisa merasakan hembusan nafas kuroko dan kamu mencium bau vanilla.
"(name)-san, jadilah kekasihku"
"ah.. itu.. hng.. baiklah, tapi bukan berarti aku akan menciummu kembali!"
Hahh, dasar tsundere.
.
.
.
Yayyy selesaiii, tunggu versi lainnya ya readers-san~~
