Lee Sungmin point of view

Sudah seminggu berlalu sejak kepergian kibum dirumah ini. Suasana rumah menjadi sangat tidak menyenangkan. Sudah tidak ada lagi acara makan bersama, mengobrol dan menonton tv bersama diruang keluarga. Appa menyibukan dirinya dikantor untuk melupakan dukanya, eomma tidak pernah menunjukan batang hidungnya karena setiap hari dia menghabiskan waktunya didalam kamar. Siwon hyung, sama saja walau tidak separah appa dan eomma, dia masih bisa menyempatkan diri untuk menanyakan kondisiku dan mengingatkan aku untuk makan. Sudah seminggu ini Siwon hyung tidak pergi kekampus untuk berkuliah dia hanya diam distudio barunya menabuh drum dengan tidak karuan sepertinya dia sedang meluapkan emosi yang terpendam.

"Sungmin-ah! Ada yang mau eomma bicarakan dengan kamu" eomma masuk kedalam kamarku dengan ekspresi yang dingin

"baik eomma! Silahkan bicara apa yang ingin eomma sampaikan padaku?" aku menatap eomma gugup

"besok pagi kamu harus meninggalkan rumah ini! Pergilah kemanapun kamu inginkan, eomma akan memberimu banyak uang dengan jumlah yang tidak pernah kamu bayangkan untuk biaya hidupmu. Pergilah asal kamu jangan kembali kepanti karena eomma tidak sanggup melihat kamu lagi. Eomma benar – benar sakit jika melihat kamu, eomma pasti akan teringat Kibum. Miane Sungmin-ah kamu boleh membenci eomma sedalam apapun itu tapi tolong pergilah tinggalkan kami" eomma menyerahkan amplop berwarna coklat padaku lalu segera keluar dari kamarku.

Aku buka amplop itu dan ternyata isinya uang dengan jumlah yang sangat banyak. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan dengan uang itu, yang jelas aku memang akan meninggalkan rumah ini asal eomma bisa kembali seperti dulu. Aku kembali mengemasi barang – barangku agar besok pagi – pagi sekali aku bisa pergi meninggalkan rumah ini. Saat mengepak semua barangku, wajah Siwon hyung selalu ada dalam benakku. Apakah aku sanggup berpisah dengannya? Apakah aku bisa melupakan tentang dirinya? Kebaikan dan kasih sayang yang sudah Siwon hyung berikan untukku telah melelehkan hatiku dan aku menjadi sangat bergantung padanya. Aku putuskan untuk menemui Siwon hyung setelah packing selesai.

"hyung boleh aku masuk?" aku mengetuk sekali pintu kamar Siwon hyung

"masuklah!" aku dengan Siwon hyung menjawab. Aku buka pintu kamarnya lalu masuk kedalam kamar Siwon hyung.

Aku lihat dia sedang merebahkan tubuhnya diatas kasur sambil menatapi foto - foto kenangan bersama Kibum dongsaengnya.

"apa aku mengganggumu hyung?" aku tatap Siwon hyung ragu

"tidak! Kemarilah" Siwon hyung menyuruhku duduk diatas kasurnya

"terima kasih karena sudah membuatku bahagia hyung! Terima kasih karena sudah menjadi hyung yang sangat baik buatku. Seumur hidup aku tidak akan pernah melupakan kebaikanmu hyung" aku teteskan air mataku saat duduk disampingnya

"ada apa Minnie-ah? Kenapa kamu berbicara seperti itu?" Siwon hyung menyentuh kedua bahuku dan menatapku penasaran

"besok saya akan meninggalkan rumah ini hyung! Sepertinya itulah yang terbaik untuk keluarga ini. Dengan adanya saya dirumah ini, hanya akan menambah luka untuk eomma juga appa. Karena mereka pasti akan selalu teringat Kibum jika melihat saya. Bagaimanapun juga saya adalah penyebab kematian Kibum" aku menunduk dan tidak sanggup menatap wajah Siwon hyung yang tampan itu

"kamu keliru Minnie-ah! Kematian Kibum bukan salahmu. Itu sudah takdir dari Tuhan. Bertahanlah hyung yakin eomma lama – lama akan sadar dan kembali seperti dulu, kita butuh waktu untuk menyelesaikannya!" Siwon hyung berusaha membujukku

"miane hyung! Saya benar – benar harus pergi hyung, semoga suatu saat nanti kita bisa bertemu lagi" aku bergegas pergi karena tidak mampu membendung air mataku yang menetes semakin banyak.

Aku pergi dini hari dimana seluruh anggota keluarga masih terlelap tidur. Saat melewati kamar Siwon hyung dadaku terasa sangat sakit dan menyesak. Karena hanya Siwon hyung yang membuat langkahku terasa sangat berat saat meninggalkan rumah ini. Aku semakin yakin dengan perasaanku terhadap Siwon hyung. Aku jatuh cinta padanya.

Diluar rumah aku masih bingung kemana aku harus melangkah? Sementara eomma melarangku untuk kembali kepanti. Yang ada dalam benakku saat ini adalah Ryewook sahabatku semasa dipanti. Dengan menggunakan jasa taxy, aku menuju pelabuhan untuk menemui Ryewook dipulau Jeju. Dengan hanya menanyakan nama appa angkatnya Ryewook saat sampai dipulai Jeju aku pasti akan bisa menemukan dimana alamat rumahnya. Karena appa angkat Ryewook yang bernama Kangin itu sangat terkenal dipulau Jeju.

Present day

Writer point of view

Sungmin sudah banyak berubah selama 10 tahun ini. Dia tumbuh menjadi namja yang tampan dan memiliki ukuran tubuh yang normal. Pertumbuhan fisiknya maju pesat saat dia hendak memasuki usia 17 belas tahun. Sungmin diterima dan dirawat dengan baik oleh pasangan Kangin dan Leeteuk yang juga adalah orang tua angkat dari Ryewook. Selama tinggal bersama Kangin, Sungmin mendapatkan pelatihan fisik yang keras dan disiplin, Kangin memasukan Sungmin mempelajari martial art, juga mengejarinya mengemudi truk pengantar barang juga pelatihan fisik yang keras lainnya, itu sebabnya dia bisa tumbuh normal. Uang yang diberikan nyonya Heechul, Sungmin berikan kepada pasangan Kangin dan Leeteuk sebagai pengganti biaya hidupnya.

Saat memasuki usia 19 tahun, Sungmin yang sudah mengikuti ujian kesetaraan bersama Ryewook disekolahkan keluar negeri oleh pasangan itu. London adalah kota yang dipilih oleh Leeteuk untuk menyekolahkan ke2 anak angkatnya. Sungmin meneruskan pendidikannya dibidang Matematika sementara Ryewook mengambil jurusan Seni music.

Selama tinggal diLondon, Sungmin juga belajar alat music dari Ryewook, mulai dari memetik gitar dan bermain piano. Sungmin yang memang cerdas bisa dengan mudah menguasai kedua alat music itu. Dia selalu diminta Ryewook untuk mengiringinya melantunkan nyanyian indah tampil di beberapa caffe mewah dikota London. Ryewook yang memang memiliki suara yang bagus juga menguasai piano dengan begitu mudah mendapatkan ketenaran diantara penikmat music caffe. Disana pula dia bertemu dengan tambatan hatinya sesame jenis yang juga berasal dari Korea bernama Yesung.

Sejak menjalin hubungan dengan Yesung, Ryewook menjadi sering meninggalkan Sungmin sendirian diappartement mereka. Ryewook sangat menikmati hubungan nya dengan Yesung dan sering menghabiskan malam diappartement Yesung. Sungmin yang larut dalam kesendirian, menjadi kembali teringat akan sosok Siwon cinta pertamanya.

Dalam hatinya Sungmin bertanya – Tanya tentang nasib Siwon sekarang. Seperti apa dia sekarang? Apakah dia semakin sukses? Apa karier yang dia jalankan sekarang? Apakah dia baik – baik saja? Dan bagaimana dengan keluarganya? Sungmin tidak pernah mendengar kabar tentang keluarga Choi sejak kepergiannya dari istana itu.

Kini Sungmin sudah berusia dewasa dan mature yaitu 26 tahun dan pastinya Siwon sudah berusia 27 tahun. Walau sudah menyelesaikan pendidikannya di Universitas London, Sungmin juga Ryewook masih betah menetap disana karena karier bermusik mereka begitu cerah disana. Saat ini Sungmin, Ryewook dan Yesung sudah menjadi satu grup music dimana Sungmin menjadi pianis juga gitaris sementara Ryeowook dan Yesung menjadi vocalisnya. Penampilan mereka selalu dinantikan oleh penggemar setia mereka yang sengaja datang ke caffe mewah disebuah hotel berbintang hanya sekedar ingin menyaksikan penampilan mereka bertiga.

Ada satu penggemar yang mengabadikan penampilan mereka saat membawakan lagu I Believe milik El Divo. Sungmin begitu piawai memainkan piano klasiknya diiringi suara dahsyat Yesung dan Ryeowook. Penampilan mereka dalam video itu sungguh menakjubkan. Penggmar itu meng-upload video tersebut kedalam Youtube. Diluar dugaan video itu diminati banyak sekali viewers dari berbagai Negara. Total viewers keseluruhan mencapai hampir 17 juta. Sehingga mereka mendadak terkenal didunia maya. Salah satu perusahaan label ternama di Korea mengundang mereka untuk datang ke Seoul guna melakukan kontrak rekaman dan akan membayar mereka setara dengan superstars Korea yang sudah tenar. Juga undangan wawancara beberapa stasiun tv swasta juga nasional yang menjajikan bayaran super dahsyat untuk mereka bertiga.

Tentu saja kesempatan emas itu tidak mereka sia – siakan begitu saja. Mereka langsung menyetujui undangan dan kontrak itu dan segera kembali ke Korea.

Kepulangan mereka ke Korea mendapat sambutan luar biasa dari penggemar yang tidak pernah menyaksikan penampilan mereka secara langsung. Kedua orang tua angkat Sungmin dan Ryeowook ikut hadir menyambut kedatangan mereka dibandara. Yesung yang sudah yatim piatu hanya disambut dongsaengnya yang bernama Eunyuk. Setelah beristirahat sebentar dihotel yang sudah difasilitasi oleh label yang mengontrak mereka, mereka bertiga langsung melakukan tes vocal didalam studio mewah milik label tersebut. Saat masuk kedalam studio itu, Sungmin langsung teringat kembali sosok namja tampan yang sudah berhasil merebut hatinya yaitu Choi Siwon.

Selesai tes vocal juga teken kontrak dengan label itu, mereka harus menghadiri wawancara eksklusive dengan stasiun swasta terbesar di Korea pada malam harinya. Dalam wawancara tersebut Ryeowook dan Sungmin memperkenalkan nama mereka dengan marga Park sesuai dengan nama marga orang tua angkatnya menjadi Park Sungmin dan Park Ryeowook. Sementara Yesung mengenalkan diri sebagai Yesung. Penampilan mereka ditelevisi sungguh membuat Kangin dan Leeteuk bangga dan haru. Siapa sangka kedua anak yang berasal dari panti asuhan bisa meraih sukses yang gemilang.

Sejak penampilan pertamanya distasiun swasta itu, kehadiran mereka diberbagai tempat selalu dielu – elukan para penggemar dan selalu diikuti kemanapun mereka melangkah. Semua perubahan yang drastic itu membuat mereka menjadi tidak nyaman.

Singkat cerita mereka sudah mengeluarkan album pertamanya. Dan melakukan promo tour diberbagai kota besar di Korea. Mereka dihadiahi rumah super mewah yang mereka tempati bersama juga masing – masing mendapatkan mobil sport sebagai bonus kesuksesan album pertama.

Sudah 6 bulan Sungmin kembali namum berita tentang Choi Siwon tidak pernah dia dapatkan. Saat break dari jadwal yang sangat padat Sungmin memutuskan untuk datang mengunjungi Hankyung mantan appa angkatnya digedung miliknya. Rupanya kesuksesan dan nama besar Hankyung masih benderang seperti 15 tahun yang lalu. Karena keartisannya, Sungmin dengan mudah bisa bertemu langsung dengan tuan Hankyung meskipun tidak membuat janji sebelumnya.

Sungmin sudah berada diruang kerja Hankyung yang mewah dan megah, banyak sekali perubahan diruangan itu. Hankyung masih belum tampak karena dia sedang berada diruang meeting. Sungmin duduk disofa setelah sekertaris pribadinya Hankyung mempersilahkannya duduk dan membuatkannya minuman. Lumayan lama Sungmin menunggu Hankyung datang dan akhirnya penantian itu tidak sia – sia.

Hakyung masuk kedalam ruangan kerjanya

"maaf membuat anda lama menunggu! Sekertaris saya bilang ada seorang selebritis tenar sedang menunggu saya. Anda ada perlu apa bertemu saya disini?" sapa Hankyung begitu melihat Sungmin.

Hankyung sama sekali tidak berubah. Walau sekarang lebih tua, namun pesona juga karismanya masih sama seperti dulu terakhir Sungmin melihatnya

"appa! Apakah appa sama sekali tidak mengenali saya?" mata Sungmin berkaca – kaca

"appa? Kamu Lee Sungmin?" Hankyung memandangi Sungmin dengan seksama dari ujung kaki hingga kepala

"benar appa ini saya Sungmin" Sungmin berlari memeluk Hankyung

"jinja? Kenapa kamu banyak sekali berubah nak? Kamu tumbuh tinggi dan kamu sangat tampan" Hankyung benar – benar tidak dapat mempercayai apa yang kini dilihatnya pada diri Sungmin anak angkat yang telah diusir oleh istrinya.

"benar appa, ini saya Sungmin anak angkatmu!" Sungmin kembali memeluk Hankyung semakin erat

"Sungmin-ah miane telah mengusirmu dari rumah" Hankyung tak kuasa menahan air matanya. Mereka berdua menangis dan melepaskan kerinduan setelah 10 tahun mereka berpisah.

"bagaimana kabar eomma juga Siwon hyung appa?" Sungmin membuka kembali percakapan mereka

"Sungmin-ah semenjak kepergianmu dari rumah, kehidupan kami menjadi hancur dan berantakan. Siwon lari dari rumah dan tidak melanjutkan kuliahnya, dia kecewa pada eomma yang sudah begitu tega telah mengusirmu. Appa sudah menyuruh orang untuk mengikutinya untuk memberikan informasi tentang dia. Menurut informasinya Siwon mencarimu ke panti asuhan menemui suster Anna tapi kamu tidak ada disana, dia selalu mencarimu kemanapun yang dia pikir kamu ada disana. Terakhir dia pergi ke Hyang Dan mungkin dia berfikir kamu ada disana tapi kapal yang ditumpanginnya tenggelam karena kelebihan muatan dan sudah dipastikan Siwon menjadi salah satu korban dikapal motor itu. Siwon sudah pergi meninggalkan kita Sungmin-ah dia pergi menyusul Kibum" Hankyung menarik nafas dalam menahan tangisnya.

"andwee! Siwon hyung tidak boleh pergi! Saya belum sempat bertemu dengannya appa ada banyak hal yang ingin saya sampaikan padanya" Sungmin menangis histeris saat mendengar Siwon ternyata sudah meninggal

"apakah kamu masih suka mendapatkan mimpi itu? Apakah Siwon tidak pernah ada dalam mimpimu?" Hankyung bertanya tentang kelebihan yang dimiliki Sungmin

"tidak pernah appa! Semenjak kejadian yang menimpa Kibum aku selalu memohon kepada Tuhan untuk mengambil kemapuanku itu kembali aku sudah tidak ingin memilikinya. Lambat laun aku sepertinya sudah kehilangan kemampuan untuk melihat masa depan dan aku tidak pernah bermimpi lagi, aku bisa menjalani hidup dengan normal appa" Sungmin menatap Hankyung dengan mata yang masih berkaca – kaca menyisakan air mata

"entah apa yang harus appa katakana Sungmin-ah memberimu selamat atau menyesalinya karena kamu telah kehilangan kemampuanmu yang luar biasa itu" Hnakyung menatap Sungmin haru

"beri aku selamat appa! Karena aku merasa lebih tenang dan nyaman sekarang ini" Sungmin menarik nafas dalam

"bagaimana dengan eomma? Apa eomma baik – baik saja?" tiba – tiba Sungmin teringat akan Heechul

"eommamu dia sangat menyesal karena telah mengusirmu. Dia tidak hanya telah kehilangan Kibum, tapi dia juga harus kehilangan Siwon karena telah mengusirmu. Dia menjadi sangat labil dan tiba – tiba histeris. Suatu hari pelayan menemukan eomma mencoba untuk bunuh diri dengan cara menggantung dirinya memakai kabel dari hairdryer beruntung pelayan segera menemukannya dan nyawa eomma dapat diselamatkan. Setelah itu dia kembali mencoba memotong nadinya lagi – lagi dia tidak berhasil. Kami masih bisa menyelamatkan nyawanya. Lalu appa memutuskan untuk membawa eomma ke psykiater untuk mengobati kejiwaannya yang labil dan sampai saat ini eomma menjadi penghuni salah satu rumah sakit jiwa di Seoul. Seminggu sekali appa selalu datang menjenguknya dia selalu bertanya setiap appa datang apakah SIwon dan Sungmin sudah pulang? Pertanyaan itu yang terus saja eomma tanyakan pada appa" Hankyung menjelaskan panjang lebar

"miane appa! Atas semua musibah yang menimpa keluarga appa. Seharusnya dulu apa tidak pernah mengadopsiku aku yakin kejadian seperti ini tidak akan pernah terjadi" Sungmin menyalahkan dirinya atas semua musibah yang menimpa keluarga Choi

"tidak Sungmin-ah semua yang terjadi sudah merupakan takdir dan tidak ada yang patut untuk disalahkan. Selama ini appa terlalu takabur dan angkuh karena begitu mudahnya hidup kami. Musibah yang terjadi ini adalah teguran dari Tuhan untuk seluruh anggota keluarga Choi. Apa juga sama sedihnya dan berdukanya seperti yang eomma rasakan, hanya saja appa semakin menyibukan diri dengan pekerjaan untuk bisa melupakan sejenak duka yang begitu dalam itu" Hankyung menatap kosong.

Sungmin sudah menemui Heechul dirumah sakit jiwa dimana Heechul dirawat. Betapa syoknya dia saat melihat Heechul yang banyak berubah. Wajah cantiknya sudah memudar, rambut indahnya berubah drastic menjadi rambut yang sangat acak – acakan. Tidak ada lagi kesan sexy dalam tampilan fisiknya. Heechul kini lebih terlihat seperti mayat hidup tanpa pesona. Lagi – lagi Sungmin tak kuasa menahan air matanya dan menyalahkan dirinya atas semua musibah itu.

Kematian Siwon sangat mempengaruhi keseharian Sungmin saat ini. Dia menjadi kesulitan menciptakan lagu untuk grup musiknya karena Sungmin banyak melamun dan tidak focus. Ryeowook yang sudah faham betul akan kondisi Sungmin pun mulai bereaksi dan menegur Sungmin

"mau sampai kapan kamu akan berduka hyung? Kamu harus melanjutkan hidupmu! Siwon sudah lama pergi lupakan dia dan lanjutkan hidupmu hyung! Aku tahu perasaanmu terhadap Siwon bukanlah perasaan yang sederhana dan biasa, tapi mau apalagi Siwon sudah menginggalkanmu untuk selamanya dan dia tidak mungkin hidup kembali. Jika kamu seperti ini aku yakin Siwon akan sangat bersedih disana" Ryeowook menasehati

"kamu tidak akan pernah mengerti Wookie dengan duka yang aku rasakan ini! Kamu bayangkan saja aku harus menunggu selama 10 tahun untuk bisa menemuinya kembali dengan penuh kebanggaan. Kamu tahu bagaimana fisikku dulu, begitu menyedihkan dan hanya menjadi objek belas kasihan orang. Tapi walau fisikku begitu Siwon hyung tetap menyayangiku dengan penuh kasih" keluh Sungmin

"tapi rasa sayang yang dia rasakan terhadapmu hanyalah kasih sayang seorang hyung terhadap dongsaengnya tidak sama dengan apa yang kamu rasakan terhadapnya, hyung! Lagipula apa masih begitu pentingkan kita membicarakan soal perasaan hati dengan orang yang sudah mati? Come on! Wake up! Open your eyes hyung!" Ryeowook berusaha membuka mata Sungmin

"jika begitu aku tidak akan pernah membuka hatiku untuk siapapun. Aku sudah tidak memiliki cinta karena Siwon hyung sudah membawanya pergi jauh" Sungmin menceracau

"bukankah kamu memiliki kemampuan untuk melihat masa depan melalui mimpimu? Lihatlah masa depanmu dari mimpi itu" Ryeowook berlalu meninggalkan Sungmin sendiri karena dia sudah terlalu kesal.

"hyung aku rasa dengan kondisimu yang begitu labil ini sepertinya kamu membutuhkan seorang supir, akan sangat bahaya buatmu menyetir mobil sendirian kemanapun kamu pergi. Aku sudah meminta manager untuk mencarikannya untukmu dan sepertinya manager sudah menemukannya yang tepat untukmu" Ryeowook membuka percakapan saat dia, Sungmin juga Yesung sarapan bersama diruang makan sebelum memulai aktivitas mereka distudio

"lakukan apa yang menurutmu bagus" reaksi Sungmin begitu datar

"oke serahkan semua padaku hyung hanya tinggal menyetujuinya saja, apapun akan aku lakukan demi kebaikanmu hyung" Wookie menyantap sandwichnya.

"perkenalkan tuan nama saya Shindong! Saya sopir baru tuan!" sopir Sungmin yang bernama Shindong menyapa Sungmin saat dia hendak masuk kedalam mobil mewahnya

"antarkan saya kestudio!" perintah Sungmin pada supir barunya

"baik tuan!" Shindong segera membukakan pintu untuk Sungmin lalu bergegas masuk kedalam mobil.

"terus terang saya sangat mengagumi anda tuan! Pertama kali saya mengetahui tentang SRY Project waktu berita heboh di Youtube permaianan piano anda sungguh mengagumkan" Shindong memecah keheningan didalam mobil karena Sungmin membisu seribu bahasa

"jinja! Gumapta" respon Sungmin singkat

"miane jika saya lancang, saya memang suka sekali berbicara itu akan menambah konsentrasi saya saat mengemudi sebaliknya jika saya diam saya malah tidak bisa konsentrasi karena terlalu banyak hal yang saya pikirkan; masalah keluarga, masalah anak saya, istri yang minta cerai sekarang malah ditambah masalah sahabat saya. Aduh semua itu benar – benar membuat saya pusing" Shindong berkata tidak karuan

"saya sama sekali tidak tertarik untuk mengetahui masalah kamu! Jika kamu suka berbicara, maka bicaralah tapi saya lebih suka diam dan hening" Sungmin berkata ketus dan mulai memasangkan headsetnya

"yah saya sudah terbiasa diperlakukan seperti ini tuan, saya sudah sangat berpengalaman memiliki majikan lebih dari 20 orang dan kebanyakan mereka memperlakukan saya seperti anda. Mereka tidak tahan lama menjadi majikan saya karena saya terlalu banyak bicara kebanyakan mereka hanya bertahan paling lama satu minggu. Saya ingin tahu anda akan memecat saya setelah berapa lama saya menjadi supir anda tuan? Saya sih berharap anda bisa bertahan lebih lama lagi yah sebulan gitulah tuan saya sedang membutuhkan banyak uang untuk saya berikan pada istri saya agar dia mau membatalkan gugatannya untuk berpisah dengan saya" Shindong terus saja berbicara walau Sungmin sama sekali tidak ingin mendengarnya.

Sungmin sudah sampai distudio rekaman, dia segera menghampiri managernya diruang kerjanya

"hyung apa kamu tidak bisa mencarikan saya supir yang waras?" keluh Sungmin pada managernya

"wae? Apa dia tidak menyenangkan?" Tanya managernya

"dia melelahkan! Terlalu banyak bicara yang tidak karuan baru satu jam menjadi supir saya, saya sudah tahu kalau dia sedang digugat cerai istrinya, dia memiliki masalah keuangan, dia sangat memikirkan anaknya dan ah aku pusing hyung" Sungmin merebahkan tubuhnya disofa

"jinja? Menarik sekali! Anggaplah itu sebuah hiburan buat kamu, kamu terlalu hening Minnie-ah kamu akan sangat cocok dengan supir itu. Bertahanlah! Jika kamu memang tidak ingin mendengarkan kicauannya, kamu bisa memasang headset lalu mendengarkan music dengan begitu kamu tidak perlu mendengar suaranya" sang manager merespon dengan santai

"apa tidak ada orang lagi? Jika begitu aku tidak perlu seorang supir" acam Sungmin

"Minnie-ah hyung mohon! Tolonglah dia, hyung adalah sepupunya dia memang sangat membutuhkan pekerjaan ini, dia digugat istrinya karena sudah bosan dengan pemecatan yang diberikan majikannya. Selama menjadi supir majikannya tidak ada yang bertahan hanya karena dia suka sekali bicara, padahal dia sangat expert mengemudikan mobil dia adalah pembalap liar jalanan, itu cara dia mencari penghasilan sampingan. Dia akan mendapatkan uang jika dia masuk sampai 3 besar" manager menjelaskan hal yang sebenarnya bukan urusan Sungmin

"ya sudah atur saja" Sungmin menyerah dan berlalu dengan langkah yang lemas.

"sekarang anda ingin pergi kemana tuan?" Tanya Shindong menstarter mobil Sungmin

"bawa aku kesurga" jawab Sungmin memejamkan matanya karena sudah terlalu lelah

"baiklah" jawab Shindong asal. Selama dalam perjalanan Sungmin tidur terlelap sementara Shindong terus saja bercerita. Surga yang dikatakan Sungmin bagi Shindong adalah tempat pelacuran kelas elit dipinggir kota Seoul dan Shindong membawanya kesana.

"tuan kita sudah sampai di surga" Shindong mencoba membangunkan Sungmin yang tertidur. Sungmin perlahan membuka matanya dan betapa terkejutnya dia melihat pemandangan diluar mobilnya dimana banyak sekali yeoja cantik berpakaian minim yang memperlihatkan belahan dada dan lekukan tubuhnya. Beberapa yeoja itu memamerkan belahan dadanya kekaca jendela mobil Sungmin membuat Sungmin merinding

"Shindong-shi! Kita ada dimana?" protes Sungmin kesal

"di surga seperti yang tadi tuan inginkan" jawab Shindong polos

. Sungmin spontan tertawa terbahak – bahak mendengar kekonyolan Shindong membuat Shindong heran

"jadi surga buatmu adalah ini? Tempat pelacuran? Tidak heran kenapa istrimu menggugat cerai" Sungmin menggelengkan kepalanya

"miane tuan! Saya pikir tuan suka datang ketempat seperti ini, karena banyak mantan majikan saya sangat menyukai tempat ini" Shindong mengerutkan keningnya

"anda memang orang yang sangat lucu Shindong-shi" Sungmin terus tertawa

"bawa saya pergi dari tempat yang mengerikan ini! Kita cari tempat minum saja" Sungmin merasa ingin mabuk malam itu

"baik tuan!" Shindong segera melajukan mobil dan berlalu dari tempat itu.

"temani aku minum! Aku benar – benar ingin mabuk malam ini" Sungmin mengajak Shindong turun dari mobil saat mereka tiba ditempat minum soji dipinggir jalan

"baik tuan" Shindong tidak mampu menolak karena dia memang peminum berat. Sungmin mulai akrab dengan Shindong dan dia mau mendengarkan semua masalah Shindong selama mereka minum

"tuan apa tuan sudah mempunyai kekasih?" tiba – tiba Shindong bertanya masalah pribadi pada Sungmin

"entahlah! Apakah dia bisa dibilang kekasih atau bukan, yang pasti aku sangat menyayangi dan mencintainya. Aku tidak tahu apakah dia merasakan hal yang sama karena dia adalah hyung angkatku sendiri" Sungmin yang sedang mabuk begitu mudah menceritakan masalahnya pada Shindong

"hyung? Berarti dia seorang namja? Apa tuan seorang gay?" Tanya Shindong hati – hati

"mungkin! seumur hidup saya, saya tidak pernah mencintai orang lain selain hyung saya itu. Tapi kini dia sudah meninggal dan aku sudah tidak bisa melihatnya lagi dan sepertinya akan sulit buatku untuk bisa mencintai lagi" Sungmin meneteskan air matanya saat teringat Siwon

"jadi hyung tuan sudah meninggal? Miane saya sudah membuat anda harus mengingat kembali duka anda tuan" Shindong menatap Sungmin haru.

Malam itu Sungmin mabuk berat. Shindong harus memapahnya masuk kedalam mobil dan menerima teguran juga amarah dari Ryeowook saat Shindong menggendong Sungmin masuk kedalam rumah mewah mereka. Ryeowook kecewa kenapa Shindong membiarkan Sungmin hyungnya mabuk berat sampai dia tidak berdaya sementara besok ada jadwal penting yang menentukan sekali untuk kemajuan kariernya. Dan malam itu Ryeowook memberikan peringatan pada Shindong kalau dia akan memecatnya jika membiarkan Sungmin mabuk berat lagi.

Sudah hampir satu bulan Shindong menjadi supir pribadi Sungmin. Jika mereka sedang berdua, mereka lebih akrab tidak seperti majikan dengan supirnya. Sungmin menemukan kenyamanan dalam diri Shindong, dia bisa mengekspresika emosinya pada Shindong. Karena pelayanan Shindong yang baik, Sungmin membayarnya 2 kali lipat dari gaji yang sudah dijanjikan. Dengan begitu Shindong bisa mempertahankan rumah tangganya.

"tuan! Istri saya ingin sekali mengundang tuan makan di gubug derita kami. Kebetulan ibu mertua saya kemarin mengirim kimchi banyak sekali. Istri saya bilang dia ingin sekali membagi kimchi itu dengan tuan" Shindong menatap lewat spion saat Sungmin serius dengan tabletnya

"aku juga ingin tahu seperti apa tempat tinggalmu, anak dan istrimu juga lingkungannya" Sungmin merespon

"tuan tentukan saja kapan tuan bisa meluangkan waktu untuk bisa berkunjung kegubug kami" harap Shindong

"baiklah" Sungmin menatap kearah jalan.

Shindong tiba – tiba menghentikan mobil membuat Sungmin terkejut

"ada apa? Kenapa kamu tiba – tiba berhenti?" Tanya Sungmin heran

"miane tuan! Saya sepertinya melihat anak kawan saya" Shindong keluar mobil lalu menghampiri seorang anak kecil menangis dipinggir jalan

"Ye Eun-ah apa yang kamu lakukan disini?" Shindong menggendong anak kecil itu

"ahjussi, appa tidak menjemputku kesekolah jadi aku pulang sendiri tapi aku takut menyebrang" anak kecil bernama Ye Eun itu menangis memeluk Shindong

"baiklah ahjussi akan mengantarmu" Shindong membawa masuk anak itu kedalam mobil dan mendudukannya dijok depan tanpa meminta pendapat sang majikan.

"tuan tidak keberatan jika saya mengantar anak ini pulang lebih dulu? Rumah anak ini searah dengan tujuan kita tuan" Shindong memohon lebih tampak memaksa

"lakukan apa yang menurutmu bagus" jawab Sungmin masa bodoh dan kembali pada tabletnya

"ahjussi! Oppa itu yang ada di tv yah?" Tanya Ye Eun polos

"iya Ye Eun dia bossnya ahjussi" jawab Shindong mengusap kepala Ye Eun

"berapa tahun umurmu nak?" Tanya Sungmin mengakrabkan diri

"kata appa aku baru berumur 5 tahun. Tapi aku inginya umurku sudah 18 tahun" jawab Ye Eun polos

"wae?" Sungmin penasaran dengan jawaban Ye Eun

"kalau umurku sudah 18 tahun aku sudah boleh berpacaran dengan Geum" jawaban Ye Eun membuat Sungmin merengeh

"jadi kamu sudah punya pacar?" Sungmin terus bertanya

"appa bilang Ye Eun belum boleh berpacaran" Ye Eun menatap Sungmin manja

"lucu sekali anak ini, dia anak siapa?" Sungmin bertanya pada Shindong

"dia anak Mong Ryong temanku. Eommanya meninggal saat melahirkan dia, sehari – hari dia diurus appanya yang pemabuk berat. Tapi Mong Ryong sangat menyayangi Ye Eun dan rela melakukan apapun untuk bisa menghidupi puteri semata wayangnya ini" jawab Shindong panjang lebar

"kasian sekali anak ini ditinggal mati ibunya saat dia masih bayi. Lalu apa pekerjaan appanya?" Sungmin tampak begitu tertarik dengan kehidupan anak kecil itu

"pagi hingga sore hari dia berjualan ramyun dikios kecil dilingkungan rumahnya, malam hari dia menjadi pembalap liar menggantikan saya karena saya sudah menjadi supir anda tuan" jawab Shindong menghentikan mobil

"balap liar?" Sungmin penasaran dengan profesi itu

"yah tuan balapan liar yang selalu diadakan setiap malam kamis dan malam minggu dijalan utama tepat jam 2 pagi hingga jam 4 pagi. Taruhannya lumayan besar tuan" Shindong membukakan sabuk pengamannya Ye Eun

"disini rumahmu Ye Eun?" Tanya Sungmin pada Ye Eun

"bukan oppa! Ini kios ramyun punya appaku rumahku masih jauh diatas sana" jawab Ye Eun menunjuk puluhan anak tangga

"saya turun dulu tuan! Saya hanya mengantarkan anak ini pulang pada appanya" Shindong membuka pintu mobil

"tunggu! Aku ingin menemui appanya" Sungmin segera turun tanpa menunggu Shindong membukakan pintu untuknya.

Sungmin mengikuti langkah Shindong yang berjalan lebih dulu darinya sambil menggendong Ye Eun

"Mong Ryong-ah kenapa kamu tidak menjemput anakmu?!" teriak Shindong dari luar kios ramyun.

Lalu seorang namja tinggi, tampan dan gagah keluar dari kios itu memakai epron berwarna biru membuat Sungmin Syok setengah mati karena namja itu mirip sekali dengan Siwon hyung satu – satunya orang yang sangat dia cintai didunia ini

"miane Ye Eun tadi kios appa banyak sekali pengunjung" Mong Ryeong mengambil Ye Eun dari Shindong

"gumawao!" Mong Ryeong menepuk bahu Shindong

"oh kenalkan dia majikanku!" Shindong mengenalkan Sungmin yang masih syok pada Mong Ryeong

"annyeo!" Mong Ryeong menganggukan kepalanya pada Sungmin.

Mata Sungmin berkaca – kaca, tidak ada sepatah katapun yang keluar dari bibirnya. Dia hanya berdiri seperti beku dan menatap wajah Mong Ryeong tanpa berpaling

"tuan gwencana?" Shindong sangat mengkhawatirkan Sungmin. Sungmin tidak menghiraukan pertanyaan Shindong dia terus saja menatap Mong Ryong hingga air matanya menetes

"anda baik – baik saja kan tuan?" Tanya Mong Ryeong bingung

"hyung!" hanya itu kata yang keluar dari mulut Sungmin dengan berderai air mata

"hyung!" Mong Ryeong mengerutkan keningnya

"ani! Anda hanya mirip dengan seseorang yang saya kenal" Sungmin segera menyadari kekeliruannya

"oh begitu! Mari masuk siapa tahu anda ingin mencoba ramyun buatan saya" tawar Mong Ryeong

"ah mungkin lain kali teman! Tuanku ini sangat sibuk sekarang" Shindong menolak halus

"tentu saja saya ingin mencoba ramyun buatan anda "Sungmin menarik tangan Shindong untuk masuk kedalam kios.

Selama Mong Ryeong menyiapkan ramyunnya, Sungmin sama sekali tidak berpaling sedikitpun dan dia terus saja memandangi wajah Mong Ryong yang begitu tampan membuat Shindong keheranan

"tuan! Anda baik – baik saja kan?" Shindong memastikan

"kenapa wajahnya mirip sekali dengan hyung yang saya ceritakan itu?" guman Sungmin

"hyung yang anda cintai?" Shindong tidak dapat mengontrol volume suaranya membuat Mong Ryeong menorah kearah mereka. Sungmin memukul tangan Shindong.

"ini ramyun anda tuan!" mong Ryeong menyajikan ramyun buatannya pada Sungmin

"gumawao!" mata Sungmin terus saja menatap wajah Mong Ryeong yang tampan

"tuan miane! Bisa anda tidak terus saja menatap wajah saya?" protes Mong Ryeong yang sudah tidak nyaman dengan tatapan Sungmin

"ohh miane?" Sungmin menundukan kepalanya

"Momg Ryeong-ah kita bicara sebentar" Shindong mengajak Mong Ryeong keluar kios.

"maafkan tuanku Mong Ryeong-ah! Dia sedang berduka karena namjachingunya sudah meninggal dan dia sangat mencintai kekasihnya itu, sebenarnya dia adalah orang yang sangat baik, dan tidak pernah bersikap aneh seperti itu, dia bilang wajahmu mirip sekali dengan hyungnya yang meninggal itu. Maafkan dia aku mohon" Shindong memohon pada Mong Ryeong

"baiklah" Mong Ryeong kembali masuk kedalam kiosnya.

Sungmin dan Shindong pergi meninggalkan kios itu setelah Sungmin menghabiskan ramyunnya. Mong Ryeong masih tidak bisa memahami sikap aneh dari Sungmin yang terus saja memandanginya. Saat Sungmin sudah masuk kedalam mobil, Mong Ryeong memanggil Shindong dan berbicara sebentar dengannya dan meminta untuk tidak pernah membawa Sungmin kembali datang mengunjungi kiosnya.

Sejak pertemuannya dengan Mong Ryeong yang sangat mirip dengan Siwon walau hanya sekali, keseharian Sungmin kembali ceria. Dia seolah mendapatkan nyawa baru dan dia bisa melepaskan kerinduan terhadap Siwon hanya dengan menatap wajahnya Mong Ryeong. Sungmin bisa dengan mudah menciptakan nada – nada indah untuk projeknya bersama Yesung dan Wookie. Membuat pasangan itu tenang.

"Shindong-shikita pergi ke kios Mong Ryeong? Aku ingin makan disana" Sungmin memerintah Shindong

"tuan ada banyak kios ramyun yang jauh lebih layak dari kiosnya Mong kenapa anda memilih kios kumuh itu" Shindong teringat pesan temannya itu untuk tidak pernah membawa Sungmin kembali kekios itu

"aku hanya ingin makan ramyun di tempat mong Ryeong" Sungmin bersikukuh dengan keinginannya

"miane tuan! Jika anda hanya terobsesi pada Mong karena dia mirip dengan hyung anda lebih baik anda lupakan! Mong sudah mengalami masa – masa yang susah dalam hidupnya, saya mohon anda jangan menambahnya" Shindong tampak sangat menyayangi temannya itu

"apa Mong Ryeong melarang kamu untuk membawanya kesana? Jika benar saya tetap akan datang dan saya ingin mendengar penolakan itu langsung dari mulut Mong sendiri" Sungmin menegaskan

"baiklah tuan" Shindong memutar arah menuju kios Mong.

Mereka sudah sampai didepan kios Mong. Belum sempat mereka keluar mobil, kejadian menegangkan terjadi diluar kios dimana Mong didorong beberapa preman yang merusak kiosnya

"jika kamu berani melawan tuan Jung maka anakmu akan kami lukai!" teriak sang preman pada Mong yang sedang dipukuli

"Shindong-shi apa kamu hanya akan menontonya? Kamu tidak akan menolongnya?" teriak Sungmin pada Shindong

"tuan, tidakkah barusan anda mendengar ancaman dari preman itu? Jika Mong melawan maka Ye Eun akan terluka, lihat kedalam kios! Ye Eun dipegang satu preman yang bisa dengan tega melukainya. Hanya menghadapi preman – preman kampung seperti itu saja Mong pasti sudah bisa menghadapinya, dia jagoannya dalam membela diri, dia pasti ingin melindungi putrinya yang terancam" Shindong menjelaskan

"sebenarnya apa yang diinginkan preman – preman itu? Uang? Aku bisa memberikannya berapapun yang dia minta aku tidak tega melihat Mong dihajar habis habisan seperti itu" teriak Sungmin histeris

"bukan masalah uang tuan! Anda lihat namja yang memakai stelan putih itu! Dia bernama Jung Pil dia seorang pengusaha berlian, dia memiliki kekasih bernama Tiffanie, belakangan ini Tiffanie sering sekali datang mengunjuni Mong dikiosnya dan sering kali menggoda Mong sepertinya dia jatuh cinta pada Mong, Mong sudah sering kali menolaknya tapi pelacur itu terus saja menggodanya. Pasti berita itu sampai ketelinga sibabi Jung itu dan menghajar Mong habis – habisan" Shindong menceritakan kronologisnya

"tapi tetap saja ini tidak bisa dibiarkan" Sungmin mengeluarkan double stick dari kantong jok depan lalu bergegas keluar mobil.

"Mong selamatkan Ye Eun! Biar aku yang mengatasi preman – preman ini

" teriak Sungmin yang mulai menyerang preman – preman itu membabi buta menggunakan double sticknya.

Melihat Sungmin yang begitu expert membela diri menghadapi anak buah Jung, Mong segera masuk kedalam kios untuk menghajar preman dan menyelamatkan Ye Eun. Perkelahian itu tidak seimbang, dimana ada sepuluh orang preman berbadan kekar melawan dua orang namja dimana yang satu menggendong anaknya

"Mong jangan pedulikan aku! Selamatkan anakmu!" teriak Sungmin menghawatirkan keselamatan Ye Eun

"sayang kamu lari dan masuk kedalam mobil tuan itu appa akan menghajar mereka semua" Mong melepaskan Ye Eun yang segera berlari masuk kedalam mobil lalu kembali berkelahi dengan preman itu membantu Sungmin.

Pertempuran berakhir dimana para preman itu banyak yang babak belur terkenal pukulan Mong dan hantaman double sticknya Sungmin. Tapi diakhir pertempuran salah satu preman itu menyabetkan belatinya ketelapak tangan Sungmin yang kanan sehingga sobek dan mengeluarkan banyak darah.

"tuan! Tangan anda terluka" teriak Shindong begitu cemas

"oh Tuhan!" Mong menarik nafas dalam

"oh aku tadi tidak merasakan apapun, ternyata darahnya banyak sekali" Sungmin menahan sakitnya

"Mong taukan kamu majikanku ini adalah seorang pianist handal dimana tangannya adalah hidupnya. Jika dia mengalami luka serius ditangannya, apakah dia masih bisa berkarya?" Shindong mengadu pada Mong

"damn!" teriak Mong menyesali apa yang sudah menimpa Sungmin

"kita harus segera membawanya kerumah sakit" Mong segera menutup kiosnya

"aku tidak apa – apa" tolak Sungmin

"jangan dengarkan dia kita pergi sekarang" Mong menggendong Ye Eun lalu menyerahkannya pada Shindong dan menarik lembut Sungmin masuk kedalam mobil.

Mong mengambil alih tugas Shindong menyetir mobil. Dia memang sangat ahli dengan begitu mudah melintasi jalanan mencari jalan – jalan kecil untuk segera sampai di rumah sakit terdekat. Selama Mong mengemudikan mobil Sungmin, Sungmin yang duduk dibelakang terus saja memandangi wajah tampan Mong dari samping dia semakin penasaran dengan sosok namja tampan yang ada dihadapannya itu kenapa dia begitu mirip dengan Choi Siwon namja yang sangat dicintainya.

Mereka sudah sampai di UGD rumah sakit. Sungmin segera mendapatkan pertolongan pertama. Hasil scan tulang jari kelingking Sungmin patah dan luka robek yang panjang dimana Sungmin harus menerima jahitan sebanyak 16 jahitan ditelapak tangannya. Shindoang dan Mong bertanya pada dokter yang merawat Sungmin tentang kemungkinan dia masih bisa bermain piano atau tidak dan jawaban jawaban dokter sangat mencengangkan kalau karier Sungmin bermain piano sudah berakhir. Dengan luka yang begitu parah yang dialami tangan kanannya tidak memungkinkan Sungmin untuk menekan tuts piano seperti dulu lagi.

Mong begitu terpukul mendengar berita dari dokter itu dia merasa bersalah pada Sungmin karena hanya ingin menolongnya, Sungmin harus kehilangan masa depan kariernya yang cemerlang. Sungmin yang masih syock karena banyak mengeluarkan darah harus menjalankan rawat inap dirumah sakit itu. Shindong meminta Mong untuk menjaga Sungmin sementara dia pulang untuk membawa keperluan Sungmin dan memberitahukan berita buruk itu pada Ryeowook dan Yesung.

Didalam kamar rawat VVIP, Sungmin yang sedang berbaring diatas kasurnya sementara Ye Eun sudah tidur lelap di sofa, Mong yang duduk setia disamping Sungmin.

"miane! Karena saya anda harus kehilangan masa depan anda" Mong meminta maaf pada Sungmin

"sudahlah! Ini sudah takdir yang harus saya alami Mong!" jawab Sungmin lemas

"takdir? Anda percaya takdir" Mong menatap Sungmin nanar

"tentu saja" jawab Sungmin menarik nafas dalam

"jika saja anda adalah dia! Memiliki kemampuan itu! Anda pasti tidak akan menolong saya dan terluka seperti ini" Mong menyandarkan kepalanya disandaran kursi

"dia? Siapa dia" Sungmin berusaha bangun untuk duduk lalu Mong membantunya

"dongsaeng yang sangat aku sayangi. Dia adalah orang yang sangat unik, dibalik penampilan fisiknya yang mungil, tapi dia mampu melihat masa depan orang – orang disekitarnya. Dia pernah menyelamatkan aku sekali karena mimpinya, dia juga pernah menyelamatkan appa juga eomma dari kesialan. Tapi dia tidak berhasil menyelamatkan dongsaeng yeojaku dari kematiannya. Dan karena itulah dia diusir dari rumah berpisah denganku dimana aku sangat menyayanginya. Setelah kepergiannya hidupku menjadi tidak karuan dan hancur" Mong memejankan matanya yang sudah bergenang air mata.

Lee Sungmin point of view

Ya Tuhan ternyata benar dugaanku selama ini. Dia adalah Siwon hyung yang aku cintai. Aku sedih sekali melihat kehidupannya yang berubah drastic seperti ini. Sangat berbeda jauh dengan kehidupan appa yang semakin sukses. Dia harus banting tulang berjualan ramyun dan melakukan balap liar demi kelangsungan hidupnya bersama puterinya. Tapi kapan dia menikah? Dengan siapa dia menikah? Kenapa dia menikah? Pertanyaan itu ingin sekali aku sampaikan padanya. Dadaku terasa sesak karena menahan air mata untuk tidak menetes.

"anda sangat menyayangi dongsaeng anda itu?" Sungmin bertanya pelan

"aku sangat menyayanginya dan sudah menganggapnya dongsaengku sendiri. Dia adalah anak angkat yang diambil dari panti asuhan jika bersamanya aku merasa nyaman dan senang, aku suka sekali memperhatikan kalau dia sedang cemberut, tersenyum dan tertidur. Walau dia terlampau mungil tapi aku sudah bisa melihat ada pesona yang lain dari wajahnya. Sebenarnya dia seorang namja tapi wajahnya benar – benar membuatku bingung, dia tampan tapi kadang dia tampak terlalu cantik walau dibanding yeoja sekalipun" Siwon hyung menghapus air matanya.

"Siwon hyung! Ini aku Lee Sungmin, dongsaeng yang sedang kamu bicarakan" aku menangis tersedu saat mengucapkannya

"Sungmin-ah" hyung tampak syock begitu mendengar ucapanku

"nee. Ini aku hyung, dongsaeng yang membuat hidupmu hancur" air mataku semakin deras mengalir

"Sungmin-ah!" Siwon hyung berteriak histeris lalu memelukku

"kamu tahu betapa aku sangat kehilanganmu! Aku sangat merindukanmu!" Siwon hyung memelukku erat sekali

"nado hyung" kami berdua menangis tersedu – sedu melapas kerinduan yang begitu dalam.

"aku tidak menyangka fisikmu berubah begitu banyak, kamu tinggi sekarang dan kamu berubah menjadi namja yang sangat tampan dan sukses. Sepertinya kamu hidup baik – baik saja. Aku bahagia Minnie-ah aku akan merasa sangat bersalah jika kamu tidak hidup dengan baik" Siwon hyung menatapku haru

"aku pergi kepulau Jeju dengan bekal uang dari eomma menemui sahabatku saat dipanti dulu, orang tuanya merawatku dan mengadopsiku, dan menyekolahkan aku ke London dan seperti inilah aku sekarang hyung" aku jelaskan kehidupanku saat berpisah darinya

"chukkae Minnie-ah aku benar – benar bahagia mendengarnya" Siwon hyung menggenggam tanganku.

"lalu bagaimana dengan kehidupanmu hyung?" aku benar – benar penasaran dengan kehidupannya selama kami berpisah

"setelah kamu pergi, aku juga pergi dari rumah karena aku kecewa pada eomma yang sudah mengusirmu. Aku mencarimu kepanti tapi ternyata kamu tidak ada disana, lalu aku mencarimu kemanapun yang aku harap kamu ada disana tapi ternyata tidak juga aku temukan. Terakhir aku putuskan untuk mencarimu ka Hyan Dan tapi kapal motor yang aku tumpangi mengalami kebocoran dan tenggelam. Aku berhasil diselamatkan tim sar dan lolos dari maut dan kembali ke Seoul melanjutkan hidupku dengan identitas baru mengganti namaku menjadi Lee Mong Ryeong. Aku menjalani hidup dengan penuh keprihatinan dan hidup pas – pasan dengan mengandalkan tenaga menjadi kuli bangunan disalah satu proyek milik appa aku bertemu Shindong hyung yang bekerja sebagai supir pengantar bahan bangunan. Kami menjadi berteman dan berbagi kamar dengannya. Karena Shindong hyung aku mengenal dunia balap liar dan menghasilkan uangnya yang lumayan besar" Siwon hyung menengok kearah Ye Eun yang tertidur

"lalu bagaimana hyung bertemu dengan eommanya Ye Eun?" aku penasaran dengan sosok yeoja yang sudah memberinya seorang anak

"kamu tahu sendiri dunia balap adalah dunia kelam dimana minuman dan wanita adalah salah satu hiburannya. Hyung bertemu eomma Ye Eun disana, didunia balap dia adalah piala bergilir dimana pemenang bisa memilikinya. Hari pertama hyung menjadi juara selain uang hyung juga bisa mendapatkan Yuri sebagai hadiahnya. Saat itu hyung mabuk berat dan akhirnya hyung tidur bersama Yuri. Dua bulan berikutnya Yuri mengaku kalau dia hamil dan kami tidak tahu sebenarnya janin yang ada dalam rahim Yuri adalah anak siapa mengingat banyak namja yang pernah tidur dengannya termasuk Shindong Hyung. Tidak ada satupun namja yang mau bertanggung jawab atas kehamilan Yuri membuat Yuri nekad untuk menggugurkan kandungannya . hyung merasa memiliki beban moral atas janin itu karena hyung juga pernah tidur dengannya, siapa tahu janin yang ada dalam rahim Yuri adalah darah dagingku. Hyung bersedia menikahi Yuri dan bertanggung jawab atas kehamilannya itu. Seminggu kemudian kami menikah dan eomma Yuri memberi kami tempat tinggal, Yuri sudah tidak memiliki appa. Tiga bulan setelah pernikahan kami eomma Yuri meninggal karena serangan jantung dan mewariskan kios Ramyun miliknya pada kami. Sejak mengurus kios Ramyun itu hyung berhenti dari pekerjaan di proyek dan membantu Yuri mengelola kios. Selama hyung menjadi penjual ramyun dikios itu, pelanggan menjadi sangat banyak terutama yeoja genit yang hanya ingin menggoda hyung. Yuri yang posesip menjadi sangat terganggu dengan kondisi seperti itu, hampir setiap malam kami bertengkar karena Yuri mengira hyung telah berselingkuh. Puncaknya saat ada seorang janda bernama Chae Rim yang selalu datang dan terang – terangan menggoda hyung. Hyung dengan tegas menolak janda itu dan mungkin kejadian itu sampai ketelinga Yuri yang sudah hamil tua. Tanpa sepengetahuan hyung Yuri mendatangi tempat tinggal Chae Rim. Disana mereka berkelahi ala wonder women dan perkelahian mereka tidak seimbang karena Yuri sedang hamil tua. Menurut saksi mata Chae Rim mendorong Yuri hingga tersungkur dan mengalami pendarahan. Salah satu saksi mata segera membawa Yuri kerumah sakit terdekat. Hyung yang sibuk dikios, terlambat mendapatkan berita itu. Hyung baru mendapatkan berita setelah Yuri meninggal karena pendarahan tapi berhasil melahirkan anak yeojanya. Hyung sangat terpukul dan syok walaupun tidak mencintainya, tapi hyung sangat menyayanginya walau bagaimanapun masa lalu Yuri, dia tetap adalah seorang yeoja yang baik dan penyayang. Hyung masih bertahan selama ini semata karena Ye Eun. Hyung ingin memberikan yang terbaik buat Ye Eun apalagi seumur hidup Ye Eun tidak pernah mengenal siapa eommanya. Demi Ye Eun hyung meneruskan usaha ramyun peninggalan eommanya" Siwon hyung menghampiri Ye Eun lalu mengecup keningnya.

Apa yang sudah menimpa Siwon Hyung benar – benar tragis, aku tidak menyangka sama sekali seorang Choi Siwon pewaris tunggal kerajaan bisnis tuan Choi yang terhormat mengalami hidup yang pahit seperti itu. Dia harus menikahi yeoja yang hamil karena banyak tidur dengan namja, membesarkan seorang putri sendirian bating tulang menjual ramyun, menjadi buruh bangunan diproyek appanya sendiri. Ohh hyung kamu sungguh menyedihkan.

Choi Siwon point of view

Sungmin-ah kamu harus tahu bahwa aku sangat bahagia bisa bertemu kembali denganmu. Melihatmu sukses seperti ini, aku sungguh bahagia. Dulu saat kamu pergi meninggalkan rumah aku takut kamu tidak hidup dengan layak itu sebabnya aku bersusah payah mencarimu kemana – mana. Aku korbankan kebahagiaanku sendiri menjadi pewaris tunggal kerajaan bisnin appa demi kamu. Dengan aku ikut menjalankan hidup susah dan menyedihkan, aku harap bisa membayar kesalahan eomma yang telah mengusirmu.

"hyung! Apa kamu pernah menemui appa?" tiba – tiba SUngmin bertanya tentang appa

"tidak pernah" jawabku singkat

"wae? Apa hyung masih marah pada eomma?" Sungmin terus bertanya

"ani! Hyung hanya mencoba untuk melupakan mereka dan tidak akan pernah menemui mereka sebelum hyung berhasil menemukanmu" jawabku sejujurnya

"tahukah kamu hyung! Appa begitu menderita dan kesepian. Eomma sudah lama dirawat dirumah sakit jiwa karena depresi berat ditinggal semua anaknya. Appa walaupun semakin sukses tetap saja dalam hatinya dia merasa sengsara dan kesepian. Appa mengira hyung sudah mati dalam kecelakaan di Hyang Dan itu hyung. Aku mohon temuilah appa dan hidup kembali normal seperti dulu lagi. Ye Eun berhak hidup bahagia dan layak sebagai cucu dari keluarga Choi appa sangat membutuhkanmu hyung" Sungmin memohon padaku,'

Aku sunggguh tidak bisa untuk segera memberikan jawaban karena aku memiliki dilemma, aku malu bertemu kembali dengan appa selama kondisiku menyedihkan seperti ini. Ditambah lagi kehadiran Ye Eun yang tidak memiliki eomma. Aku takut appa berpikir aku menyerah dengan kehidupan luar yang keras sehingga akhirnya aku memutuskan untuk kembali kerumah. Miane Sungmin-ah hyung tidak bisa mengikuti keinginanmu.

Paste your document here...