Manusia…
Menurut kalian ada berapa jenis manusia?
Dua?
Yup, kalian benar.
Laki-laki dan perempuan?
Salah.
Jawaban yang benar adalah manusia dan manusia separuh naga.
Manusia separuh naga benar-benar mahluk rendah yang terkadang tidak bisa mengendalikan dirinya dari sifat binatangnya. Menyedihkan.
Karena itu aku bersyukur... aku adalah manusia biasa.
Ya, setidaknya sampai aku bertemu dengannya.
Main cast: Kim Taehyung and Jeon Jungkook
Story by: Jung Hyejin
Presenting
I Hate Half-Dragon
Namaku Jeon Jungkook. Aku manusia. Maksudku, 100% manusia. Bukan setengah naga alfa, beta, ataupun omega. Orang tuaku Jeon Yunho dan Jeon (Kim) Jaejoong adalah separuh naga. Mereka berdua laki-laki tapi Yunho-appa adalah separuh naga alfa dan Jae-umma adalah separuh naga omega, maka dari itu aku bisa lahir.
"Yunnieeh~ Jangan disini~ Kookie lihat~ ahh~" suara desahan eomma terdengar ketika aku melewati dapur, tentu saja, dapur 'kan tidak tertutup.
"Eomma, appa, aku berangkat." Pamitku dengan nada datar.
"Ok, hati-hati di jalan-ahh! Yunnie! Hentikan! Ck. Kau ini!" Protes eommaku sambil menyikut appa. Aku pun hanya mengangguk, memutar bola mataku malas lalu berjalan keluar rumah.
Pemandangan seperti ini biasa bagiku. Bukan, tolong jangan berpikir orang tuaku adalah orang tua yang buruk, sebenarnya mereka sangat baik hanya saja darah dan insting naga mereka membuat mereka kehilangan kendali atas dirinya sendiri seperti ini. Eomma sebenarnya cukup bisa mengendalikan diri, hal ini mengejutkan mengingat eomma adalah seorang omega, tapi appa sama sekali tidak bisa mengendalikan dirinya. Bukan berarti dia tidak berusaha, dia sudah berusaha tapi aroma, atau bau atau apalah itu, milik eomma sangat menggoda katanya. Aku tidak mengerti karena aku adalah manusia biasa, aku tidak dapat mencium apapun atau hasrat untuk 'memiliki' omega/beta atau 'dimiliki' alfa/beta. Kenapa aku sangat yakin kalau aku adalah manusia biasa? Jawabannya sederhana, jika sampai umur 16 tahun tidak ada tanda-tanda perubahan itu maka berarti kau manusia biasa. Tanda-tanda itu bisa berupa penciuman yang semakin tajam (kalian bisa mencium bau alfa, beta, atau omega lain), dorongan ketertarikan kepada alfa/beta (jika kalian seorang omega/beta), atau kepada beta/omega (jika kalian seorang alfa/beta).
Satu hal yang kusyukuri adalah, jumlah manusia normal jauh lebih banyak dari jumlah separuh naga. Lalu, kenapa mahluk separuh naga ada? Menurut dongeng, eomma sebenarnya akan marah jika aku menyebutnya begitu tapi aku memang tidak percaya jadi aku menyebutnya dongeng, pada jaman dahulu kala ada seekor naga putih bermata biru yang kulitnya bercahaya seperti platina, seekor naga jantan alfa yang sangat kuat. Taringnya dapat digunakan untuk mengoyak ikan hiu, pukulannya dapat menghancurkan batu terkeras, cakarnya dapat menumbangkan pohon, dan satu sapuan ekornya dapat menghempaskan naga lain berkilometer jauhnya. Sang naga alfa selalu berdiam dalam 'sarangnya'. Ketika ia lapar, ia hanya perlu menatap naga lain dengan tatapan memerintah, saat memerintah matanya akan berubah menjadi merah, dan tak lama kemudian semua naga akan dengan patuh mencarikannya makanan.
Legenda sang naga alfa menarik perhatian para pemburu naga untuk menemukannya tapi mereka tidak bisa menemukannya karena sang naga selalu berdiam dalam sarangnya. Suatu hari, para pemburu datang ke pulau sang naga dengan jumlah yang tak dapat dihitung. Semua naga berusaha melindungi alfa mereka tapi jumlah mereka tidak sebanding. Satu persatu naga-naga itu mati. Melihat kawanannya dihabisi, sang naga alfa pun keluar dari sarangnya untuk melindungi naga-naga yang masih tersisa, serta seekor naga omega pasangannya yang sedang melindungi telur-telur mereka. Para pemburu pun mulai kewalahan menghadapi sang alfa yang sangat kuat tapi sekali lagi, para pemburu menang jumlah. Sang alfa mulai kewalahan dan akhirnya kehilangan konsentrasinya, sebuah panah beracun menancap di tubuhnya sangat dalam dan ia pun tak sadarkan diri.
Ketika sang naga membuka mata, ia mendapati dirinya berada dalam kurungan baja. Ia mencakar, meninju, dan menyemburkan api tapi baja itu bukan baja biasa. Baja itu adalah baja anti naga yang tidak bisa dihancurkan oleh kekuatan naga. Sang naga pun meraung dengan menyedihkan dan akhirnya menyerah. Saat itu juga, sang naga mendengar sebuah langkah kaki. Sang naga memasang posisi waspada seketika itu juga. Langkah kaki itu semakin mendekat dan ternyata itu adalah langkah kaki seorang manusia, seorang perempuan yang sangat cantik. Sang naga menggeram untuk menakuti perempuan itu tapi perempuan itu hanya tersenyum. Perempuan itu berkata bahwa dia datang untuk membebaskan naga itu. Perempuan itu pun membuka kunci kurungan baja itu dan sang naga pun bebas. Sang naga hendak mengaum untuk mengekspresikan rasa senangnya ketika tiba-tiba perempuan itu menyentuh kepalanya. Sang naga menggeram tidak suka tapi perempuan itu berkata, "Jangan berisik, nanti kita ketahuan." Perempuan itu kemudian tersenyum, menuntun naga itu ke pinggir pantai dan berkata, "Terbanglah ke utara, di sana pulaumu berada." Sang naga pun menundukkan kepalanya memberi hormat lalu terbang ke utara. Ketika ia belum terlalu jauh, dua orang pemburu itu berusaha menembaknya dengan panah beracun lagi, sementara dua orang pemburu lainnya mengikat tangan perempuan itu dan membawanya masuk ke dalam hutan dengan tombak yang diacungkan di belakang perempuan itu.
Sang naga segera menghindari panah-panah itu dan pergi, tetapi ketika perempuan itu menengok dan tersenyum padanya, sang naga pun kembali dengan kecepatan tinggi, mencakar kedua pemburu itu dan membawa perempuan itu naik ke atas punggungnya. Sang naga dan perempuan itu pun terbang menuju pulau sang naga, tapi mereka tidak dapat menemukan apapun. Sang naga omega dan telur-telurnya sudah tidak ada. Sang naga meraung marah dan mengepakkan sayapnya hingga sang perempuan terbang menabrak sebuah batu besar. Sang naga yang merasa bersalah pun berhenti meraung dan mendekati perempuan itu. Dahi perempuan itu berdarah tapi dia masih dapat tersenyum. Dengan senyum manis ia berkata, "Tenang saja, mungkin mereka pergi mencari tempat tinggal baru. Kita akan menemukannya." Setelah berkata demikian, perempuan itu pun tak sadarkan diri.
Setelah itu sang naga dan perempuan itu selalu bersama, pergi dari pulau ke pulau mencari sang omega hingga tanpa sadar sang naga jatuh cinta pada perempuan itu dan pada semua perhatian yang perempuan itu berikan padanya. Suatu malam sang naga pun menatap bulan dari atas sebuah bukit tertinggi dan berharap dalam hati ia dapat menjadi manusia, ia menunggu tapi tidak ada yang terjadi hingga sang naga pun tertidur.
Keesokan harinya sang naga terbangun. Menyadari matahari sudah cukup tinggi, ia mengepakkan sayapnya untuk turun dari bukit itu tapi tidak berhasil, sayapnya menghilang. Ia terjatuh ke dalam sungai. Ia menatap bayangannya di sungai dan ia melihat bayangan seorang manusia, laki-laki, berambut keperakan bermata biru, dengan telinga dan ekor naga. Dan itulah manusia separuh naga yang pertama.
Tapi sekarang kau tidak akan menemukan manusia separuh naga yang memiliki telinga dan ekor. Eomma bilang sih karena darah naganya semakin lama semakin berkurang ketika seorang separuh naga menikah dengan manusia. Semacam di pelajaran genetika. Aneh 'kan? Banget. Maka dari itu aku tidak percaya.
.
.
.
"Jungkookie~~~" seru Jimin sambil melompat memeluk Jungkook.
"Ck. Bisakah kau berhenti melakukan itu? Telingaku sakit mendengarmu memekikkan namaku setiap pagi." Jawab Jungkook sinis.
"Ish, galak sekali sih. Nanti Jin sunbaenim kabur kalau kau galak seperti ini." Godanya sambil menusuk-nusuk pipiku dengan jarinya.
"Brisik." Jawabku datar sambil menepis tangannya dan berjalan ke kelas.
Anak brisik itu adalah Park Jimin, teman sekelasku di Yong Mun High School. Meskipun jumlah manusia di dunia ini lebih banyak, tapi seperti namanya, Yong Mun merupakan sekolah yang murid dan gurunya sebagian besar adalah naga. Kenapa aku bersekolah di sini? Karena sebelumnya orang tua ku yakin jika aku juga separuh naga omega karena wajahku yang manis seperti eomma. Yang benar saja, jika aku naga sudah pasti aku seorang alfa, aku tampan seperti appa. Jimin adalah seorang manusia biasa, itu sebabnya aku dapat berteman dengannya, begitu juga Jin sunbae. Jika Jin sunbae adalah naga, aku tidak mungkin berpacaran dengannya. Yup, Kim Seokjin dan aku berpacaran, baru sehari yang lalu sih.
BRUK!
"Hey! Kalau jalan lihat-lihat, dasar manusia setengah naga bo— J-Jin sunbae? Ma-maafkan aku, aku tidak tahu kalau itu kau." Ujarku sambil menggaruk belakang kepalaku, salah tingkah. Oh astaga, aku malu sekali.
"Hahaha tidak, tidak, aku memang salah jalan tidak lihat-lihat."
"Ti-tidak kok, aku juga jalan tidak lihat-lihat. Maafkan aku sunbae." Bantahku sambil membungkuk.
"Sudahlah tidak perlu sampai begitu." Ujarnya memegang bahuku. "Oh iya, bukankah aku sudah berkali-kali bilang? Panggil aku 'hyung', bukan 'sunbae'. Ah, aku harus segera ke kelasku. Hyung duluan, ne?" ujarnya sambil mengacak-acak rambutku. Aku pun hanya bisa menatap kepergiannya dengan tatapan memuja.
.
.
.
"Murid-murid, kalian akan mendapatkan teman baru, ia berasal dari Daegu. Namanya Kim Taehyung. Taehyung-ssi, silakan masuk." Ucap Kim seonsaengnim.
Murid baru itu pun masuk dengan senyum manis yang selalu melekat di wajahnya yang kuakui cukup tampan, walau masih lebih tampan aku, rambutnya yang berwarna keperakan berkilauan terkena cahaya matahari dan matanya yang biru seolah menarik siapapun yang menatapnya. Seketika kelas menjadi ricuh, para omega terutama. Oh jadi, anak ini alfa. Darimana aku tahu siapa omega siapa alfa? Mudah, lihat saja tingkahnya. Omega itu selalu lebih lemah, dalam segala hal. Apalagi jika berhadapan dengan alfa. Dan kebanyakan dari mereka akan menjadi 'bitchy' jika berhadapan dengan alfa, seperti saat ini contohnya. Sementara alfa kebalikannya, mereka sangat kuat, sok keren, dan sok berkuasa, biasanya dikelilingi oleh banyak omega. Yang agak susah adalah membedakan beta dengan manusia biasa, karena mereka memang bisa tertarik dengan keduanya, tidak terlalu lemah, dan tidak terlalu kuat. Reaksi para omega ini membuatku yakin 100% bahwa alfa ini alfa yang sangat kuat, meskipun senyumnya manis. Kalau tidak percaya lihat saja omega menyedihkan yang duduk di bangku depan, dia sampai pingsan. Aku jadi penasaran, apa alfa yang kuat baunya seperti kaus kaki busuk sampai menyebabkan orang pingsan? Hahaha!
"Annyeong haseyo, Kim Taehyung imnida." Ujarnya masih sambil tersenyum.
"Taehyung oppa~ apa kau sudah punya omega?" Tanya seorang perempuan yang sudah pasti omega sambil memainkan rambutnya genit.
"Irene! Sebagai omega terhormat, tidak seharusnya kau bertanya hal personal seperti itu, di depan umum. Kim Taehyung, segera duduk di kursimu. Kau bisa duduk di sebelah Jungkook." Ujar Kim seonsaengnim. Oh bagus, aku dapat teman sebangku seorang Alfa. "Jeon Jungkook, angkat tanganmu."
Aku pun mengangkat tanganku dengan malas. Setelah melihatku, alfa itu segera mengangguk dan duduk di sebelahku.
.
.
.
"Hi, aku Kim Taehyung." Ujarnya setelah mengurusi 'fans-fansnya'
"Aku tahu. Kau sudah menyebutkan namamu tadi." Ujarku cuek sambil memakan bekal buatan eomma.
"Galak sekali." Ujarnya sambil memanyunkan bibirnya.
"Biasakan dirimu, Jungkookie memang begitu pada semua alfa." Ujar Jimin. "Wah kelihatannya enak nih." Jimin pun mencomot makananku.
"Hah? Kenapa?" Tanya Taehyung bingung.
"Kenapa? Karena manusia separuh naga itu bodoh." Jawabku santai.
"Tapi kau juga manusia separuh naga. Kau separuh naga omega" Katanya dengan nada polos.
"Hah?! Kau tadi bilang apa? Aku? Omega?" Taehyung mengangguk. Aku hanya menengok Jimin lalu tawa kami pun pecah.
"Hahahaha! Mana ada Jungkookie omega? Dia pernah menghajar dua orang sekaligus." Ujar Jimin di sela-sela tawanya.
"Jadi kau tidak tahu kalau kau omega?" Tanya Taehyung.
"Hahaha hentikan bercandamu itu. Jimin benar, tidak mungkin aku seorang omega. Kalau pun aku separuh naga, aku pasti alfa." Jawabku.
"Tunggu, tahu dari mana kau bukan omega. Anak ini bahkan tidak ada baunya." Ujar Taehyung sambil menunjuk Jimin.
"Tentu saja, dia manusia. Ah tapi kadang dia bau, kalau habis olahraga. Hahaha!" tawaku.
"Hey!" seru Jimin tidak terima.
"Kalau begitu tidak seharusnya kau mempercayainya, dia tidak bisa mencium bau kita." Ujar Taehyung lagi.
"Hah~ kau tahu Kim Taehyung-ssi? Ini lama-lama mengesalkan dan tidak lucu lagi. Kuberitahu beberapa hal. Satu, aku tidak mengalami perubahan apapun. Dua, orang tua ku juga tidak mencium bauku yang berarti aku manusia biasa karena mereka sepasang alfa dan omega. Tiga, aku benci alfa. Jadi pergilah sebelum aku meninjumu." Ujarku sambil menggebrak meja dan berjalan keluar kelas.
"Tunggu!" ujar Taehyung sambil mengejarku.
"Ish. Berhenti mengikutiku!" perintahku sambil menyilangkan kedua tanganku di depan dada.
"Kau tahu seorang alfa tidak akan terdiam karena perintah seorang omega 'kan?" tanyanya.
"Biar kutegaskan sekali lagi Tuan Alfa yang Aneh, AKU. BUKAN. OMEGA!"
"Bagaimana kalau aku bisa membuktikan kau adalah seorang omega?" tanyanya lagi.
"Argh. Kau ini benar-benar membuatku kesal ya—" ucapanku terpotong karena dia menciumku. Seketika aku merasa melayang. Aku merasa mencium bau mint yang kuat, menenangkan. Aku ingin mendorongnya tapi aku tidak bisa.
"Itu adalah bukti kau seorang omega." Ujarnya setelah melepaskan ciuman kami.
"Itu tidak membuktikan apapun bodoh! Lagipula setahuku, seorang alfa tidak boleh mencium yang bukan pasangannya, benar begitu? Tuan Alfalen?"
"Alfalen?"
"Alfa Alien."
"Alien?"
"Ya, kau aneh. Seperti alien. Kau satu-satunya orang bodoh yang berkata bahwa aku adalah omega."
"Begitu 'kah? Tapi sepertinya aku bukan satu-satunya orang yang mengatakan bahwa kau adalah omega setelah ini."
"Apa maksudmu?"
"Aku akan membuktikan bahwa kau adalah omega. Dan oh, terima kasih karena sudah memberitahuku bahwa ternyata ada omega special. Dan omega spesial baunya hanya bisa dicium oleh alfa superior sepertiku dan hanya bisa mengalami perubahan jika dicium oleh seorang alfa."
"Alfalien gila! Hentikan omonganmu yang tidak masuk akal itu. Omega spesial katamu? Hahaha. Lucu sekali. Dan apa pula itu alfa superior? Sungguh sangat percaya diri."
"Ya kita lihat saja siapa yang benar. Dan jika aku yang benar, maka bersiaplah membuat ikatan denganku. Karena aku tidak akan membiarkan omegaku disentuh siapapun." ujarnya sambil menyeringai dan sekilas aku merasa bahwa matanya yang biru, berubah menjadi merah.
~TBC~
A/N: Hey! Hyejin balik lagi. Hyejin sedih VKook jadi sedikit. Karena itu Hyejin membuat fanfic VKook di tengah rutinitas yang padat ini. Semoga semua suka. Dan Hyejin minta maaf jika legendanya menggunakan perempuan, soalnya sulit kalo dibikin laki-laki. Soal Irene tadi dia nggak akan mengganggu kok, mungkin. Hyejin juga belum kebayang lanjutannya wkwkwkwk. Oh iya meski ini rate-M, Hyejin nggak janji ini bakal ada NC, soalnya Hyejin belum pernah bikin NC. Nggak kuat, nanti bisa simkunghae~ Oh iya ini terinspirasi dari Akatsuki no Yona dan How to Train Your Dragon. Ok, last but not least, review ne?
