cast? all members of super junior and artict of SM, dll ^^

happy reading ^^

BAB I. Pagi itu….

21 juni 1993, 02 p.m

gangnam- seoul, korea selatan.

Pagi itu, dilangit sedang terjadi peperangan antara petir dan awan. Tampaknya petir yang menang kali ini, lihat saja langit yang begitu cerah bergantikan awan mendung yang siap menangisi siapa saja yang pulang kepada Tuhan-Nya. Seperti rumah bak masion Ratu Elishabet itu, awalnya cerah ceria berubah menjadi gelap gulita sejak kedatangan seseorang entah dari mana asalnya itu.

"sudah aku bilang, aku tidak mau mau menyerahkannya!"

"sudah cukup, meri! Kau tau akibatnya, jika kau melakukan itu!" perempuan paruh baya itu menjawab dengan sinis.

"Stop it call me meri! Lupakanlah masa lalu itu grand ma! Panggil aku Kang mi, Choi Kang mi!" wanita 30 tahun itu merengut.

"your name is meri! Nothing it's!"

"dari mana kau tau aku melahirkan grand ma?" selidik wanita yg dipanggil maria itu penuh tanya

"hahaha…. Istri dari CEO muda, Choi Kiho melahirkan anak ketiga nya dalam keadaan selamat. Apa kau tau suamimu itu sangat terkenal dikalangan pebisnis rendah sepertiku? Sekarang berikan aku anak itu!"

"grand ma! Aku baru melahirkan 3 minggu yang lalu. Biarkan aku bersamanya sementara ini."

"perjanjian tetaplan perjanjian, kau tidak bisa begitu saja mengingkarinya."

"bahkan hari ini suamiku masih diluar kota, aku harus menunggunya!"

"hal itu yang membuat aku kurang percaya kepadamu, bagaimana aku bisa membiarkan anakku tinggal denganmu?"
"tapi itu anakku grand ma!"
"Yes, I know. But, your mother she is my son, and then she is your mom."

"itu bahasa lama, grandma!"

"yeah terserahlah. You know? Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku itu. Cukup Siwon yang aku tinggalkan bersamamu. Anak itu tidak boleh!" geramnya.

"tapi aku tidak mau menyerahkan anakku!"

"terlambat! Aku akan membawanya sekarang!" tanpa ancang-ancang nenek tua itu berlari menyusuri masion termewah di komplek tempat ia tinggal.

"yak! Yak! Kau mau kemana Grandma?"

wanita tua itu terus berlari tak tentu arah bak serigala mencari anaknya. Tiba-tiba ia menemukan sesuatu diruangan terang benderang khas anak kecil. Matanya terbelalak melihat bayi perempuan menyuap lucu.

"ah ya, gadis kecil yang manis".

"diam disana! Jangan sentuh anakku!"

"hahaha…. Kau begitu manis sayang. Dan kau bagaimana bisa aku membiarkannya hidup denganmu? Hahaha… tapi dia begitu mirip denganmu! Awas aku mau lewat!"

"tapi jangan bawa anakku!"

"minggir!'

BRUKK….

Darah segar itu mengalir dari pelipis wanita muda itu. Menandakan betapa kuat tenaga dari lawannya yang berstatus sebagai neneknya.

"nuguya ahjuma?" ucap balita laki – laki itu memergoki seseorang membawa adiknya yang baru berusia 3 minggu dalam dekapan orang asing.

"ah, kau pasti siwon bukan? Aku ini buyutmu! Baik-baik disini dan jaga eoma, ahboeji dan noona mu arra?"

"tapi ahjuma kenapa membawa nam dongsaeng, sungmin?"

"dia ingin ikut denganku! Sekarang, pergi ke kamar. Dan hubungi ayahmu! Apa kau mengerti sayang?" telak wanita itu.

Bocah laki-laki yang dipanggil siwon tu pun melangkahkan kakinya ke kamar dan segera menghubungi sang appa begitu melihat wanita yang begitu ia cintai masih bergeletak tak berdaya dilantai dengan darah yang semakin mengalir deras. Hatinya pun bergetar tak kuasa, bagaimana balita yang baru menginjak usia 7 tahun itu melihat kemalangan yang menimpa keluarganya.

"mianhae eoma , aku gagal menjadi oppa yang baik untuk miniie. sungmin-ahh dimanapun engkau berada, mianhae" Gumam bocah itu dalam hatinya.

Dan itulah yang terjadi dilangit bandung pada tanggal 21 juni 1993, memulai kisah kita kali ini.

~pagi itu…. Sangat menakutkan!~

Flash back on ~

Busan, korea selatan , 3 maret 1984

Terlihat sebuah keluarga tengah berkumpul disebuah ruangan. Tampak nya keadaan sedang tidak baik – baik saja, melihat ke sudut kanan ada seorang wanita yang sedang menangis tersedu – sedu dan disampingnya seorang laki – laki menunduk diam. Keadaan terlihat mencekam, tak ada suara lain selain tangis yang begitu memilukan .

"sudah, aku tau semua tangis yang kau keluarkan hanya tangisan buaya. Sudah aku bilang dari awal aku tak suka melihat hubungan kalian." Ucap wanita tua disebrang kiri wanita muda yang menangis tersebut.

"eoma, dia cucumu. Dari dulu dia sudah meminta restu darimu, tapi kau tetap kau tak pernah menghiraukannya. jika dia sekarang meminta menikah aku rasa itu sudah cukup untuk meminta restu darimu." Ucap yeoja lain yang tak lain adalah anak dari yeoja yang sedang geram dan ibu dari yeoja menangis itu.

"kau tau? Dari dulu keluarga kita tidak pernah menikah dengan orang yang tidak berada! Dasar tidak punya moral, kenapa kau tak menikah dengan konglomerat lagi? kau ini cantik! Hah! " sekali lagi iya berkata menusuk hati yeoja yang dipojokan itu.

"terserahlah. ada restu atau tidak darimu, aku sebagai kepala rumah tangga disini akan segera menikahkan mereka berdua. Bagaimana pun aku tak ingin sesuatu hal terjadi diluar nalar kita! " Putus ahboeji dari yeoja itu

Mendengar ucapan kepala keluarga itu pasangan yang menunduk itu tercengang dan senang. Sementara wanita tua yang merasa kalah itu semakin geram. Dia terlihat berpikir, suami dari wanita tua itu terlihat menghampiri dan membisikan sesuatu. Dengan mantap ia seperti mempunyai rencana yang lain.

"baiklah, jika itu keputusan yang kau ambil. Aku akan menerimanya, tapi aku mengajukan 1 syarat padamu meri!" wanita yang terpanggil melihat sorot kejam dari neneknya tersebut.

"apa syaratnya ?" ucap meri berhati – hati

"aku ingin anak kedua atau ketigamu dengan laki – laki itu ikut denganku, tinggal disini bersamaku!"

Seluruh keluarga tersentak atas usul yang menurut mereka gila, namun jika neneknya sudah berkata ia tak bisa berkata apa – apa lagi. Setelah beberapa menit ia dan kekasihnya berpikir akhirnya mereka mengiyakan segala syarat itu.

Di lain tempat , di kota metropolitan – cheonamdong, korea selatan.

2 orang balita sedang menikmati ice cream yang begitu mereka sukai di pinggir sungai yang menenangkan itu

"noona apa benar ahboeji itu suka sesama jenis?" polos laki - laki berusia 3 tahun itu.

"kata siapa?" tanya sang noona, dengan tetap menjilati dan memegang ice cream dengan kuat

"kata eoma, noona" Polosnya.

Sang kakak diam sebentar untuk berpikir. Kemudian ia pun menjawab.

"aish… kau pikir eoma itu setan? eoma juga manusia, appa apalagi. Apa kau tak mengerti kata-kata eoma itu kyuuu?" tegas perempuan disamping nya

"ah , berarti eomayang salah mengatakan kalau appa itu tidak normal?"

"ne, eoma hanya bergurau padamu!" ungkap perempuan berusia 8 tahun itu

Pagi itu….. ibu salah!

Pagi itu….

Aku bersalah

Dengan bodohnya aku melepasnya

Melepaskan sesuatu yang berharga

Lebih berharga dari nyawaku

Tuhan, maafkan aku atas kelalaianku

Aku tau, aku harus merelakannya

Tentu rencanamu, lebih indah dari rencanaku

Semoga kau selalu bahagia di dunia sana, anakku!

-Choi Kang mi, 'jiwon,siwon,sungmin' mother-

TBC

kekekek bagaimana bagaimana? apakah ini terlalu membosankan/ ditunggu review nnya

aku hanya berharap kalian suka, huuuhhh...

thank for reading this story, kkk love you all :*