I'm Not Cinderella

©sunsehunee

.

.

HunHan/ SeLu

.

.

YAOI, AU, Comfort

.

.

Hidupku lebih menyedihkan daripada seorang Cinderella. Sangat menyedihkan, aku bahkan tidak memiliki apapun untuk dijadikan harapan agar bisa melanjutkan hidup. Aku sudah putus asa, sangat.

Prolog!

Halo, namaku Luhan. Tidak ada nama keluarga untukku saat ini, sama sekali. Umurku 18 tahun kalau kau mau tahu. Sejak 2 tahun lalu aku hidup sebatang kara. Yeah, sebenarnya wanita dengan pakaian glamour yang duduk dengan angkuhnya di hadapanku ini adalah bibiku, tapi dengan segala hormat kepada mendiang orang tuaku, aku menolak untuk memanggilnya dengan sebutan ahjumma.

Ada beberapa alasan kenapa aku tidak sudi memanggilnya dengan sapaan hormat itu, tapi yang lebih mendominasi adalah karena aku− membencinya.

Akan lebih baik jika wanita sinting gila harta itu secepatnya pergi menyusul kedua orang tuaku. Tolong jangan salah sangka padaku karena menyumpahinya untuk segera mati, karena demi Tuhan wanita itu benar-benar menjengkelkan.

Hidupku benar-benar tidak layak setelah wanita itu datang dan memporak-porandakan segalanya. Berhenti sekolah di umur lima belas tahun bukanlah hal yang aku inginkan, dimana anak-anak lain sedang berusaha mengejar mimpi mereka sedangkan aku harus bertahan dengan luka batin juga fisik. Wanita itu mengambil segalanya, bahkan hak waris akan harta peninggalan kedua orang tuaku. Ia memperlakukanku seperti seorang budak, setidaknya aku belum ia jual. Yeah, setidaknya belum.

Hidupku lebih menyedihkan daripada seorang Cinderella. Sangat menyedihkan, aku bahkan tidak memiliki apapun untuk dijadikan harapan agar bisa melanjutkan hidup. Aku sudah putus asa, sangat.

Hari ini salju turun cukup lebat. Berjalan di tengah udara yang dingin ini cukup gila kalau kau tidak memakai pakaian yang cukup tebal. Udaranya sampai menusuk ke tulang-tulang meski sekarang aku memakai mantel –usang- tebal milikku.

Aku mempercepat langkahku untuk sampai ke rumah, mati muda karena kedinginan tidak masuk ke dalam list mati dengan cara elit. Kaki ku berhenti ketika sampai beberapa meter dari pintu masuk, mataku melebar dengan reflek. Di sana, wanita itu berdiri dengan angkuhnya di depan pintu dengan beberapa koper di sekitar kakinya, jangan lupakan mobil hitam yang sudah terdengar deru mesinnya yang terparkir tidak terlalu jauh dari tempatnya berdiri.

Aku mulai berpikir apa wanita itu akan pergi? Tapi satu kalimat yang meluncur dari bibir merah maroon nya membuat persendian di tubuhku melemas.

"Mulai hari ini, kau tinggal di rumah Tuan Oh. Dia sudah membelimu secara resmi, ku harap kau tidak mengecewakannya atau jangan harap kau bisa hidup dengan tenang."

TBC or DELETE?

a/n:

INI APAAAA?!

Aku akui ini sama sekali bukan gaya nulis aku -..-

Tolong jangan ingatkan dengan gaya nulis juga prolog yang aneh ini, aku sedang dalam masa tidak mood nulis kkk~

Sepertinya chapter pertama –kalau jadi- gaya nulisku berubah lagi #plakk

Rated M, tapi jangan harap adegan disini bakal se hot bon cabe/?

Last, MIND TO REVIEW?