Haii… ini adalah fanfic kedua saya jadi untuk itu mohon sarannya ya..

Harry Potter punya J.K Rowling

FINALLY

Harry James Potter, banyak yang berpendapat bahwa hidupnya yang sekarang pasyilah sangat sempurna. Memiliki seorang istri yang cantik bernama Ginerva potter, dua orang putra yang tampan bernama James Sirius Potter dan Albus Severus Potter serta seorang putri yang cantik bernama Lily Luna Potter, keluarga yang harmonis. Tentu saja orang beranggapan bahwa hidupnya memanglah sempurna. Tapi itu hanya pendapat orang, tidak untuk Harry. Bagi Harry hidupnya tidak sempurna dan tidak akan pernah sempurna, tidak selama dia tidak bias bersama dengan gadis, ah ralat maksudnya adalah tidak selama dia tidak bias bersama dengan wanita yang sangan di cintainya, Hermione Granger. Bukan berarti Harry tidak mencintai Ginny, dia mencintai Ginny, hanya saja rasa cintanya pada Hermione jauh lebih besar.

Terkadang Harry berfikir, jika saja dulu Ia lebih berani apa mungkin Dia bisa bersama dengan Hermione sekarang, apakah Hemione yang akan menyandang Mrs. Potter, apakah Hermione yang akan menjadi ibu dari anak-anaknya?

Harry tidak tahu kapan ia mulai jatuh cinta pada Hermione, yang ia tahu begitu ia sadar bahwa ia jatuh cinta pada Hermione semua itu sudah terlambat, yang ia tahu begitu ia sadar bahwa ia mencintai Hermione ia juga sadar bahwa sahabatnya Ron juga jatuh cinta pada Hermione. Bisa saja sebenarnya ia mengatakan perasaanya pada Hermione , tapi ia terlalu takut, takut bahwa tindakannya akan melukai sahabatnya, Ron, dana yang lebih penting ia takut pada reaksi Hermione, bagaimana jika Hermione menolaknya, bagaimana jika setelah ia mengatakan perasaanya Hermione akan menjauhinya. Pada akhirnya ia hanya memendam perasaan cintanya, pada akhirnya hanya ia sendirilah yang tahu bahwa ia mencintai Hermione.

Hermione jean granger, banyak yang berpendapat bahwa ia sangat beruntung bias menjadi sahabat seorang Harry Potter, tapi tidak menurutnya. Menurutnya hidupnya akan lebih beruntung lagi jika ia tidak hanya menyandang status sebagai sahabat Harry Potter, menurutnya hidupnya akan lebih beruntung lagi jika ia bisa menjadi istri dari Harry Potter, pria yang di cintainya. Oh tidak, bukan berarti ia tidak mencintai Ron atau merasa sial menikah dengan Ron, bukan begitu. Hanya saja cintanya pada Harry jauh lebih besar. Ia tidak tahu kapan ia mulai mencitai Harry, yang ia tahu ketika ia sadar bahwa ia mancintai Harry ia yakin bawha ia tidak mungkin memiliki Harry. Menurutnya Harry tidak pernah memandang Hermione lebih dari sekedar sahabat. Mungkin bisa saja ia mengatakan perasaanya pada Harry , ya ia bisa saja mencobanya. Tapi tidak, ia terlalu takut akan reaksi Harry nantinya. Dia takut Harry menolaknya dan justru akan menjauhinya. Pada akhirnya ia hanya memendam pereasaan cintanya itu, pada akhirnya hanya ia sendirilah yang mengetahui peraasaanya itu.

Di dalam medan perang yang terjadi beberapa tahun lalu, mereka berdua jelas menjadi seorang Gryffindor sejati. Selama mereka menempuh pendidikan di Hogwarts jelas mereka adalah seorang Gryffindor sejati. Dalam hal apapun mereka selalu menjadi seorang Gryffindor sejati yang di penuhi keberanian. Tapi baik Harry maupun Hermione sama-sama mengakui pada diri sendiri bahwa untuk urusan cinta mereka bukanlah seorang Gryffindor sejati. Dalam urusan cinta mereka terlalu takut, takut akan hal yang tidak seharusnya mereka takuti. Pada akhirnya kisah mereka berdua hanyalah menjadi sebuah kisah persahabatan, tidak lebih.

FIN.

Hua apaan itu yang di atas…..

Astaga bener-bener deh saya gak tau, pokoknya idenya muncul begitu aja di otak saya waktu pelajaran ekonomi..ala hasil waktu pelajaran ekonomi saya malah nulis cerita ini di akhir kata saya minta saranya ya…