High School BXB
by liceeeu
Rate T
Cast :
-EXO's Member
-SM's Artist
-All Artist
Summary : Mereka pikir, jika mereka bersekolah di sini maka mereka akan menjadi namja yang manly. Tapi? Ah, yasudah lah~
Disclaimer : cast isn't mine. But the story is mine, and Kkamjong to. /oops!
.
.
.
Seoul International High School (for boys)
"Ini kah sekolah baruku? Huft, akan kah membosankan?" Keluh seorang namja berkulit putih pucat, Oh Se Hoon a.k.a Sehun.
"Tapi disini tidak ada noona-noona ataupun yeohoobae yang akan fangirling terhadap ku lagi. Hehehe~" Ucap si lelaki itu. Setelah itu, ia berjalan-jalan mengintari sekolah barunya.
Saat sedang menaiki tangga untuk ke lantai 3—kelas anak XII, ia melihat seorang namja —yang mungkin seniornya, kenapa mungkin? Karena namja itu sangaaaat baby face! Dia juga cantik! (menurut Sehun) dan, oh oh! Lihat matanya yang— baik, sudah cukup untuk fanboying-nya Sehun, back to da story. Dia sedang membawa beberapa buku ensiklopedia yang super tebal. Merasa ingin membantu—atau lebih tepatnya modus, Sehun menghampiri namja cantik itu.
"Annyeong sunbae-nim! Boleh saya bantu?" ucap Sehun seramah-ramah nya pada namja itu. Namja itu segera menoleh kearah Sehun. Dan entah memang benar atau hanya Sehun yang kePD-an, ia melihat rona pink pada wajah sunbaenya.
"A-annyeong, y-ya. Kau boleh membantuku." Jawab si lelaki cantik tadi, dan sepertinya ia.. gugup?
Setelah mendapat persetujuan, Sehun lalu tersenyum cool dan menggambil hampir ¾ dari semua buku-buku yang dibawa sunbaenya.
"A-apa itu merepotkan? Oh ya, perkenalkan na-namaku Xi Luhan. Aku dari kelas XII-2." Ucap lelaki cantik itu. Oh ya, Luhan.
'Luhan. Ya Tuhan, itu nama yang manis! Yehet! Ohorat!' batin Sehun memulai aksi 'mari-menjadi-fanboy-Luhan'-nya.
"Ahh ini tidak merepotkan sama sekali." Jawab Sehun sembari menampilkan senyum khas miliknya, "Namaku Oh Sehoon. Kau bisa memanggilku Sehun, ."
"Nado, Sehun-ah.."
.
.
.
Seorang lelaki bermata panda sedang kebingungan mencari letak kelasnya. Kelas X-1.
'Omonaaa~ Bagaimana ini? Tao tidak bisa menemukan kelasnyaaa!' batin-nya miris. Matanya sudah berkaca-kaca karena sudah setengah jam ia mencari kelasnya tetapi nihil. Ditambah lagi beberapa menit lagi bel akan berbunyi.
"Annyeong?" sapa sesosok manusia jangkung berambut pirang. Tao—si mata panda, langsung melihat kearah sumber suara.
"Annyeong.." balas Tao sambil menatap sendu sang lawan bicara, berharap ia ditanya 'kenapa-tidak-masuk-kelas?'
"Namaku Wu Yifan. Kau bisa memanggil ku Kris. Atau apapun terserah. Aku murid kelas XII disini. Dan ngomong-ngomong, kenapa kau tidak masuk kelas..? err-" binggo! Ia ditanya begitu oleh —Kris.
"Tao. Huang Zitao. Tao murid kelas X~ Se-sebenarnya begini ge… Tao tidak tau dimana letak kelas Tao. Jadi…" Tao mulai menunduk. Kris melihat rona merah samar dari lelaki panda tersebut.
"Ah, pantas saja kau tidak menemukan kelasmu karena ini lantai 3, Tao. Lantai 3 hanya ada kelas untuk kelas XII. Hahaha" ucap Kris sembari sedikit tertawa.
Tao mencurutkan bibir kucingnya, "Yaa! Kris-ge jangan menertawakan ku~ Tao kan gak tauuu!" rengek Tao manja. Ya Tuhan manis nya~
"hahaha, Mianhae, Tao-ah. Sebagai ucapan permintaan maaf, akan ku antar kau ke kelas mu, nde?" Ucap Kris menawarkan ide cemerlangnya bagi Tao dan Dirinya.
"Arraseyo! Kajja Gege!" balas Tao semangat. Kris hanya tersenyum simpul lalu memengang tangan Tao.
'hehehe~ Panda yang manissss~ Aku menyukaimu! kau akan segera menjadi milik gege, Zitao sayang!' BatinKris seenakjidat. Dan ternyata, seorang Kris Wu sedang ber-modus ria kepada namja incarannya, Tao Huang.
.
.
.
"YA! CHANYEOL IDIOTTT! KAU MERUSAK HANDPHONE KU PABBO! ANIYAAA!"
"BAEKKIE! LIHAT BURUNGNYA JATUH LAGI 'KAN? ARGG! DASAR BURUNG SIALAAAAN!"
"IDIOT! KALAU KAU HANYA MAU MAIN PERMAINAN ITU, JANGAN BERMAIN DI HANDPHONE-KUU!"
"AKU SUDAH BERMAIN LAGIII~ LIHAT INI PIPA YANG KE 5! AKU SUDAH JAUH! YIHAAA"
"CHANYEOL KAU MENEKAN NYA TERLALU KERASSS! ARRGG! KAU SEHARUSNYA LIHAT KUKU JARIMU SANGAT TAJAM PABBO!"
"BAEKKIE LIHAT! AKU MENDAPAT SKOR 11! AKU DAPAT MENDALI EMAS! OH MY! I'M DA BEST! WOOHOOO!"
"SEPUPUKU YANG MASIH TK SAJA BISA MENDAPAT SKOR 15, PABBO! KAU KALAH DARI NYAAA!"
"ARRASEYO! AKU AKAN MENGALAHKAN SEPUPUMU, BAEKHYUN! LIHAT SAJA! HEEYYAA!"
"OH ANDWAE CHANYEOL! PARK CHANYEOOOOOLL!"
Dan itu lah teriakkan dari diva kelas XI-2, Byun Baekhyun. Lalu ditambah umpatan-umpatan bodoh yang keluar dari mulut seorang giant kelas XI-2, Park Chanyeol. Suara cempreng khas Baekhyun dan suara bass khas Chanyeol menggema dikelas mereka. Hanya karna Chanyeol yang ingin memainkan permainan 'burung-bermulut-besar-dan-pipa-hijau' —kalian tau apa, di handphone Baekhyun. Myungsoo dan Hyungseok—sang Ketua Murid dan Wakil Ketua Murid, sudah angkat tangan. Karena, jika yang ribut itu ChanBaek, walaupun security yang meminta mereka diam pasti akan diabaikan. Kecuali…
"PARK CHANYEOL DAN BYUN BAEKHYUN! JIKA KALIAN MASIH SALING BERTERIAK AKAN KU SURUH KALIAN MEMBERSIHKAN TOILET SELAMA SEMINGGU PENUH!" teriak Miss Jessica.
Ya, kecuali sang Wali Kelas—Miss Jessica. Mereka akan tunduk kepadanya.
"Arraseyo, Miss Jessica.." Jawab Chanyeol dan Baekhyun bersamaan.
.
.
.
Yixing mengacak rambutnya frustasi. Ia menatap soal fisikanya dengan tatapan horror.
"Sial. Karena tadi aku melamun memikirkan lapar aku jadi tidak mendengarkan penjelasan saem. Azzz-" keluh Yixing dengan suara parau.
Kringg~ Kringg~
"Ah, Yeoboseyo? Ohh, baik tunggu aku kesana.Sebentar. Anak-anak, Saem keluar dulu nde. Ada keperluan mendadak. Tetap kerjakan soal dengan tenang, arra?" Ucap Choi seonsaengnim sambil mengangkat handphonenya.
"Arraseyo, saem." Jawab murid-murid dalam kelas kompak. Setelah mendengar jawaban dari muridnya, Choi seonsaengnim keluar kelas. Hening beberapa saat sampai..
"No. 3 apaa?"
"A, D, B, A, C! itu no. 12-16!"
"Ini gimana caranya bisa 62? Huaa~"
"Xing?" dan ada seseorang memanggil Yixing. Yixing yang kaget langsung menoleh kearah sumber suara.
"Ah, Junmyeo hyung, Wae geurae?" sapa Yixing sesopan mungkin.
"Eum… Apa kau kesulitan mengerjakan soal itu?" Tanya Junmyeon—orang yang memanggil Yixing tadi, hati-hati. "Maaf jika aku sal-"
"Yaa! Kau benar hyung! A-aku kesulitan mengrjakannya.." Sela Yixing malu-malu (dan yang pasti, tapi mau.)
"Mau Ku ajarkan, Yixing?" tawar Junmyeon sembari mengeluarkan jurus smiling-angel-nya.
'Omo tampan sekali Junm-eh? Apa yang kau pikirkan Xing?' batin Yixing salah tingkah.
"Nde, tentu saja aku mau." Jawab Yixing berusaha untuk terlihat tenang sembari mengeluarkan jurus juga, jurus cute-smile- with-dimple-nya.
Junmyeon lalu berdiri dari tempat duduknya—yang bertempat tepat di samping kanan Yixing, untuk menghampiri bangku Yixing.
'Arra, Junmyeon. Ini saatnya untuk mendekati namja ber-dimple itu. Hwaiting!' batin Junmyeon dalam hati. Omo, ternyata sang Ketua OSIS Seoul International High School juga bisa modus. Kekeke~
.
.
.
"Minnie hyung~~" teriak sesosok lelaki berwajah persegi kepada lelaki berwajah bulat. Omo-_-
"J-Jongdae? Ada a-apa?" jawab Minseok—lelaki berwajah bulat.
Ini dia, si Romantic Troll Boy a.k.a Kim Jongdae—lelaki berwajah persegi. Jongdae sudah terkenal dengan suara yang super merdunya. Dan dia juga sudah terkenal selalu mengejar lalu meng-gombal-i Minseok, berakhir dengan pipi chubby nya Minseok bertebaran rona merah.
"Eumm, tidak. Hanya rindu pada 'calon'-ku saja." Ucap Jongdae tenang. Minseok tau, 'calon' itu pasti dia, Minseok. Dan yang di maksud adalah calo pacar.
Sebenarnya, Minseok selalu berpikir:
'Jika kau menyukaiku dari kelas X, kenapa kau tak menyatakannya sekarang, Idiotttt?'
Jujur, Minseok hanya takut kalau Jongdae hanya bercanda, atau hanya mempermainkan nya saja. Hell yeah, Minseok memang menyukai Jongdae. Siapa yang tidak menjadi suka pada orang yang selalu datang tiba-tiba, dan dia juga menyenangkan kita. asdfghjkl—Minseok bisa gila.
"Pergi dari kelasku Jongdae bodohhh! Idiottt!" Usir Minseok—Mengalihkan rasa malunya.
"Aish, tega sekali kau mengusirku nae yeoppo Minnie~" Goda Jongdae (lagi).
"Tidakk Jongdae pergii~ hush hush~"
"Aigoo~ manis sekali Minnie-ku! Aku jadi ingin memakannya~" Goda Jongdae (lagi-lagi)
"M-makan? Apa maksudmu? Aku ini buk-"
CHU!
"CIIIIEEEEEEEEEE JONGMIN COUPLE!"
"WOW WOW KIM JONG DAEEEEEEEEE!"
"AHAHAHA! KAMI MENDUKUNGMU!"
Minseok membulatkan mata, tak percaya apa yg telah dilakukan oleh pujaan hatinya—tidak, si Kim Idiot Jongdae itu. Jongdae telah merebut keperjakaan bibirnya. Oh hell Jongdae.
"J-jong… DAEEEEEEEEEEEE!"
.
.
.
TRIIINGGGG!
TRIIINGGGG!
Bel tanda istiahat sudah berbunyi. Kyungsoo segera memasukkan buku-buku pelajarannya dan mengeluarkan 2 kotak bekal.
"Kyungsoo mau ke kantin besama ku sekarang?" Tawar Taemin, teman sekelas Kyungsoo.
"Ah ayo, tapi kita ke kantin bersa-"
BRAAAK!
Belum selesai Kyungsoo berbicara, si kkamjong atau Kim Jong In menbuka—atau lebih tepatnya mendobrak pintu Kelas Kyugsoo.
"HAI KYUNGSOO HYUNG! AYO KE KANTIN! WAHH KAU MEMBAWAKAN KU BEKAL LAGI? ASIKKK SEPERTI DI JHS SAJA HEHE! GOMAWOYOO! AH, KAJJA HYUNG!" Teriak makhluk berkulit tan tersebut—Jongin dengan riang. Kyungsoo lalu memasang ekspresi wajah seperti O.O
"-ma Jongin…. Um, hehe. Tak apa kan Taemin-ah?" ucap Kyungsoo melanjutkan kalimatnya tadi.
"Um, a-aku ingat ada janji makan siang bersama dengan Minho sunbae. Tak apa kan Kyung?" ucap Taemin hati-hati.
"ahh, Gwenchanayo.." balas Kyungsoo lembut.
Setelah itu Taemin tersenyum, dan berlari keluar kelas.
"Heh kenapa dia, Hyung?" Tanya Jongin tiba-tiba
"Ya dia ada janji dengan sunbaenya, Jongin." Jawab Kyungsoo.
"Kupikir dia takut padaku. Heheh"
"Kupikir juga begitu, kau seperti orang idiot sih. Datang lalu berteriak." Ujar Kyungsoo sebal.
"Wahh kita 1 pikiran! Jangan-jangan…."
"APA?!"
"umm.. Jangan-jangan kita 1 pikiran…."
Kyungsoo memutar bola matanya malas, lalu menarik Jongin keluar kelas.
TBC!
Selsai juga hwhwh -3- RnR baby! w saran dan kritik dan support/? Dibutuhkan disini '3'!
