cast: chanyeol, suho, kris, tao (just mentioned)
pair: krisyeol, kristao, idk -a
warn: boyslove abstrak, not so romantic story, broken!krisyeol

.

Chanyeol merapikan berkas pekerjaannya diatas meja, tersenyum pada rekan kerja di seberang tempatnya duduk di kantor dan berkata bahwa ia sudah selesai; dengan kata lain ia akan pulang terlebih dulu.

"Ei, ei, Yeol! Kau kelihatan pucat. Apa perlu aku menghubungi bos untuk memintakan cutimu?" tawar temannya setelah menatap wajah Chanyeol yang memang jauh lebih pucat dari biasanya.

Chanyeol tertawa, "Aku tidak apa-apa, Suho-hyeong." ujarnya. "Lagipula, bos pasti sibuk dengan persiapan pernikahannya sekarang."

Suho tidak sadar bahwa suara Chanyeol agak bergetar ketika mengucap kalimat terakhir.

Pemuda yang lebih pendek mengangguk, "Baiklah, aku mengerti. Banyaklah istirahat di rumah. Jangan sampai sakit."

"Iya, umma." Chanyeol berucap dengan lidah terjulur mengejek, membuat Suho mengumpat dan mengancam akan melempar stik baseball di sampingnya kearah Chanyeol sebelum pemuda dengan mata biji leci itu kabur dari ruang kerja mereka.

Chanyeol berjalan sambil bersiul kecil menuju lokernya. Tapi, siulannya berhenti dan langkahnya memelan ketika ia melihat sosok pemuda tinggi-sedikit lebih tinggi darinya-bersandar tepat di loker miliknya.

"Bos, sedang apa disini?" tanya Chanyeol. Dengan santai, ia menggeser posisi pria di depannya. Namun, pria itu bergeming.

Chanyeol menghela nafas, "Minggirlah, Kris. Aku mau pulang."

"Apa kau akan datang ke resepsi pernikahanku minggu depan?" Kris berucap.

Chanyeol memutar bola matanya, "Kau mau mengundangku?" tanyanya.

"Chanyeol.."

"...Kris." Chanyeol memotong. "Cepat minggir, aku mau pulang."

Kris akhirnya menyingkir, "Chanyeol.." pria itu menangkup tangan Chanyeol dan meletakkan sebuah lipatan kertas sederhana yang berkesan mewah dengan warna gold dan hiasan pita kecil.

Chanyeol tersenyum kecut.

"Datanglah ke pernikahanku dan Zitao. Aku sangat mengharapkan kehadiranmu." ujar Kris, sebelum kemudian berlalu pergi.

BRAK!

Chanyeol menggebrak pintu loker besi. Rahangnya mengeras. Ia tahu ia marah, tapi, ia tidak bisa melakukan apapun.

Rasanya menyesakkan. Ia masih mencintai Kris.

Setelah mengatur nafasnya yang sempat sesak, Chanyeol mengambil tasnya di loker dan segera pulang. Sepanjang jalan, pemuda itu hanya termenung. Memikirkan Kris yang akan segera menikah.

Kris, bosnya yang dulu pernah mengatakan bahwa ia mencintai Chanyeol. Chanyeol tertawa pelan, bukannya dulu dia juga yang memilih untuk mengakhiri hubungannya dengan Kris?

Ini bukan salah Kris.

Chanyeol turun dari bus dan berjalan masuk ke dalam gang sepi untuk sampai ke rumahnya. Pemuda itu memasuki rumahnya yang kecil, lalu menghidupkan lampu rumah.

Tubuh Chanyeol nyaris tersungkur di meja ruang tamu saat tiba-tiba tubuhnya terjatuh. Pemuda itu merasakan kepalanya pusing, dan dadanya sakit.

Ditengah pandangannya yang semakin mengabur, Chanyeol meraih undangan yang tadi diberikan Kris di saku celananya. Membaca nama calon mempelai yang tertulis di undangan itu.

Wu Yifan dan Huang Zitao

Chanyeol merasakan dadanya kembali sesak. Nafasnya terputus-putus. Sebelah tangan mengcengkeram dadanya dengan mata yang sudah meluncurkan setetes air bening.

Chanyeol berbisik lirih dalam isakan yang samar.

"Kris...aku tidak bisa bernafas..."

-END-