Kau tahu bakteri pathogen? Dia adalah perusak, pengganggu, dan pembunuh yang datang tanpa kau sadari. Sedetik saja kau lengah, maka bakteri itu akan menyebabkan penyakit ditubuhmu. Pilihan ada ditanganmu, kau ingin dia pergi, atau kau justru menyambutnya dengan tangan terbuka.
-BACTERY-
…
Warn! Banyak kata kiasan yang berhubungan dengan mikrobiologi. Yg gak suka, bisa tutup tab. Thanks!
…
BRUK!
Luhan, sosok gadis itu baru saja meletakkan jas putih laboratoriumnya di sandaran kursi, diikuti dengan tubuhnya yang terlempar di atas ranjang sempitnya. Ia terlihat lelah, dengan wajah kusut dan poni tipis yang lepek sedikit mengganggu paras cantiknya. Tubuhnya terbaring tengkurap dengan mata terpejam menghadap samping, melupakan fakta jika kaus kaki bergambar rusa pink masih melekat dikakinya.
Luhan terlalu lelah untuk melepas itu, oke?
Ini pertama kalinya bagi Luhan merasakan kelelahan yang tak terkira pada tubuhnya. Tengkuknya terasa kaku, punggungnya pegal, dan jangan tanya keadaan kakinya, mungkin sudah tumbuh otot-otot kekar disana. Bertemu dengan berbagai jenis mikroba dan tetek bengek laboratorium sudah menjadi makanannya sehari-hari, tapi untuk menjadi pesuruh dosen dari pukul delapan hingga tiga belas jam kemudian, Luhan belum berpengalaman dengan hal itu.
Drrt! Drrt!
Luhan mengerang dalam kesadaran separuh karena telefon sialan yang menggetarkan ponselnya. Langkahnya terseok-seok untuk mengambil si ponsel canggih di saku jas laboratoriumnya, sebelum akhirnya kembali tersungkur diatas surga dunianya.
"Hallo?"
"Hai sayang, sudah pulang."
Suara diseberang telepon terdengar ceria, berbeda dengan Luhan. Hanya gumaman dari tenggorokannya yang menjadi jawaban. "Hmm."
"Hey, jawab pertanyaanku, Baby."
"Ya. Aku sudah pulang, dan akan tertidur jika tidak ada telepon sialan yang mengganggu quality time-ku."
"Wow! Sejak kapan kekasihku bisa berbicara pedas seperti itu?"
Sebuah kikikan geli Luhan terima namun ia tidak memiliki sisa tenaga untuk membalas kejahilan kekasihnya. "Kau berisik, Oh Sehun."
"Oke, oke. Aku kalah. Jadi, besok jadi jalan-jalan?"
Ah! Luhan sampai lupa jika besok hari sabtu yang menandakan hari libur. "Tentu saja, jadi!"
"Oke nona Lu, aku menunggumu di taman jam Sembilan. Call?"
"Call!"
"Baiklah, baby. Selamat tidur. Semoga memimpikanku malam ini."
"Aku terlalu lelah, jadi tidak mungkin bermimpi." Luhan terkikik saat kekasihnya mendengus. "Kau juga, selamat tidur."
"Ck! Aku belum boleh tidur. Aku harus memeriksa foto-foto sebelum ku kirim ke penerbit."
"Hmm, baiklah. Semangat, Penulis Oh."
"Yes, Baby."
Klik!
Luhan tersenyum sebelum meletakkan ponselnya asal di sampingnya, lalu berdoa dalam hati agar kebahagiaannya dengan Sehun tidak akan pernah ada ujungnya.
Sebuah pengharapan oleh manusia. Dan Tuhan yang berhak menentukan harapan itu untuk Dia kabulkan, atau justru takdir lain yang berbicara.
…
Sabtu pagi yang tergolong cerah. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh, namun cuaca berawan cukup meneduhkan dan sekiranya tidak membuat kulit terbakar. Ah ya, jam sepuluh. Itu artinya Luhan sudah menunggu Sehun sejak satu jam yang lalu, tapi lelaki itu belum juga datang dan sudah ingkar dari jam yang ia sebutkan tadi malam.
"Kau dimana?", tanya Luhan, ketika ponselnya menyambungkan ke satu nomor dan beruntung Sehun menjawabnya dengan cepat.
"Ya Tuhan! Maaf, Lu. Aku lupa memberi kabar kalau aku tidak bisa menemanimu jalan-jalan hari ini."
Bahu Luhan merosot bertanya jika gadis itu sedikit kecewa. "Wae?"
"Ada seorang client yang datang ke gallery-ku. Maafkan aku, hm?"
"Oke.", jawab Luhan singkat, seketika memutus sambungan begitu saja. Sejujurnya ia bukanlah tipe gadis yang suka merajuk, namun kali ini adalah pengecualian, karena Luhan terlanjur dibuat menunggu dan lelaki itu justru lupa dengan janjinya sendiri.
Luhan menghela nafas kasar. Tidak punya pilihan lain, maka ia harus pergi sendiri. Tidak mungkin juga ia kembali ke apartment dengan tangan kosong. Sama saja artinya dengan dirinya yang akan kebosanan sendiri di apartment.
…
Sehun tidak bisa mengalihkan pandangannya sedikitpun pada sosok perempuan di hadapannya. Rasa terkejut, senang, dan rindu bercampur jadi satu dan terlukis di wajahnya yang bersinar cerah.
"Aku tidak menyangka kalau pemilik gallery ini adalah kau.", ucap perempuan itu kagum, menghadap Sehun dengan sedikit mengibaskan rambut panjang red wine-nya.
Sehun kembali terpukau. Sungguh, ia tidak pernah menyangka bisa bertemu dengan cinta pertamanya di gallery-nya dan menjadi client-nya. Ya, cinta pertama. Cinta pertama Sehun di saat ia kelas tiga di sekolah tingkat atas. Chalista Lee.
Pernah mendengar kisah cinta pertama sulit terlupakan? Mungkin sekarang Sehun tengah mengalaminya.
"Aku juga tidak menyangka jika dirimu adalah client yang memintaku bertemu di hari Sabtu."
"Aku tidak tahu gallery-mu tidak buka setiap hari." Gadis itu mengendikkan bahu dengan senyum jenaka, membuat Sehun ikut tertawa memperlihatkan gigi taringnya.
"Karyamu benar-benar mengagumkan.", ucap Chalista sembari melangkah berkeliling melihat kasil karya Sehun yang di pajang di setiap dinding. Tiba-tiba langkahnya berhenti, membuat Sehun yang semula membuntutinya juga ikut menghentikan langkah. "Tidak berbeda dengan photographer-nya."
Sehun mendadak ketika merasakan sesuatu menembus jantungnya. Ia merasakan itu lagi. hal yang sudah lama tidak ia rasakan sejak di sekolah.
Lalu ponsel Sehun berbunyi dan ia beranjak pergi untuk mengangkat teleponnya.
"Siapa?", tanya Chalista setelah Sehun kembali beberapa saat kemudian.
Sehun mengibaskan tangan dan cepat-cepat menyembunyikan ponselnya. "Aniya. Hanya temanku."
…
Dua minggu kemudian…
Entah perasaannya saja atau memang itu yang terjadi, Luhan merasa Sehun sedikit menjauh darinya. Lelaki itu menjadi lebih sibuk dan juga lebih sering menghabiskan waktu di gallery daripada di apartment-nya. Lelaki itu juga semakin susah dihubungi di malam hari sekalipun.
Satu kata yang Luhan gunakan untuk berfikir positif adalah 'sibuk'. Sehun mungkin memang sedang sibuk hingga lupa tidak memberi kabar padanya. Dan mungkin pula Luhan sendiri yang juga sibuk sehingga jadwal pertemuan keduanya menjadi kurang.
"Aku datang!"
Luhan terlonjak kaget. Ia memegang dadanya yang mendadak berdebar saking kagetnya. Lebih kaget lagi saat- "Sehuuun!"
-Sehunlah yang mengagetkannya itu.
Luhan menumpahkan kerinduannya melalui pelukan pada sang kekasih. Pelukan hangat yang selalu menjadi favoritnya tanpa pernah bosan.
"Eyy, apa kau sangat merindukanku?", tanya Sehun setelah Luhan melepas pelukannya.
"Heum! Sangat!", jawab Luhan ceria. Kedatangan Sehun disaat dirinya berbaring bosan di sofa membuat mood-nya naik tiba-tiba. "Kenapa aku tidak mendengar pintu terbuka?"
"Kau terlalu asyik menonton TV-mu, Baby!", ucap Sehun mengambil tempat duduk di sebelah Luhan.
"Tentu saja! Di TV banyak Oppa-Oppa keren yang bisa membunuh kerinduanku pada seseorang."
"Apa kau ngambek?"
"Tidak!", elak Luhan.
"Aigoo, uri Baby!" Sehun merangkul Luhan dan membawanya ke dalam pelukannya lagi. Diam-diam Luhan tersenyum. Ya, ia tidak marah sungguhan. "Aku sangat sibuk, Baby."
"Aku mengerti."
Sehun tersenyum senang. Ia lalu mengecupi pipi Luhan berulangkali hingga membuat Luhan kegelian. "Yak! Oh Sehun!"
"Hey, aku dua tahun lebih tua darimu. Panggil aku Oppa. Sehun Oppa."
"No! Aku lebih suka memanggilmu Oh Sehun."
"Ey! Dasar rusa nakal!" Sehun kembali menghujani wajah Luhan dengan kecupan yang membuat Luhan menjerit kegelian. Mata, cuping hidung, dahi, dan pipi, Sehun seolah mengabsen semuanya dan terakhir, adalah bibir tipis berwarna pink alami yang menjadi tujuannya. Untuk bagian itu, Sehun sengaja tidak hanya mengecup melainkan juga melumat lembut bibir yang menjadi candunya itu. Saat ini, Luhan tidak lagi menjerit geli. Ia justru menikmati gerakan lembut bibir Sehun di atas bibirnya. Ia sangat menyukai bagaimana Sehun menciumnya. Terasa hangat manis, dan memabukkan hingga Luhan memejamkan matanya erat dan meresapi setiap detik kebersamaan mereka yang langka itu.
"Oh Sehun, jangan pernah mencium gadis lain di belakangku. Atau aku akan marah besar kepadamu!"
Sehun terkekeh dan mencuri satu kecupan di ujung bibir kekasihnya. "Okay, Baby."
Maafkan aku, Lu.
…
_TBC_
…
Cuma sekedar ff iseng yg super pendek. Ada 2 part, update besok ya?
Hari ini aku update bareng sama kakak dan adek kecee kethayangan :* BAEKBEELU, HUNHANSLAYS, sama LOLIPOPSEHUN (si Venalia XD). Berhubung aku gk pinter endorse sama update yg paling belakangan, jadinya silahkan check story masing2 kkkkk!
Thanks!
Janji deh update besok, ni mata gakuat buat ngedit. Hihii
