Minna-Tachi... Maaf yuuki udah lama nggak updete. Karena Lappie yuuki kena internet sehat. Lalu, Laptopnya Nii-san akan dibawa ke Kostannya.
Maaf yaaa... Bagi yang telah menunggu... Kali ini yuuki akan Re-Publish Cerita TiP. Entah kenapa yuuki mau Re-Publish ulang ini fic mungkin.. Karena fic yang dulu amat terangat sangat jelek. Jadi Tolong dinikmati... Happy Reading.. Don't Like Don't Read.
Warning
.
.
Typo(s), OOC, Oc, Gaje, Abal-Abal, EyD ancur kena bom nagasaki, Alur kadang lambat kadang ngebut, Jurus pakai bahasa indonesia :v . Alive!MinaKhusi, Fem!Naru, Seluruh cerita berbeda dengan cerita 'Tobi itu Perempuan?' Yang lama. Dan yang paling penting...
.
YANG TIDAK SUKA TIDAK USAH BACA!
.
.
.
.
.
Keterangan:
"Hmmm" Human talking.
'Hmm..' Inner.
.
.
.
Cerita dimulai... berawal dari kisah #PLAK! (YANG BENER BEGO!). Baik... Baik... Cerita ini dimulai dari cerita 'Tobi itu perempuan' Yang memang dari dulu kepunyaan Nii-san dan saya sendiri... Dikarenakan, Nee-chan saya yang secara [TIDAK] Sengaja melihat fanfic milik saya dan menilai [SANGAT] Amburadul dan Jelek.
Maka dari itu, Saya akan Republish ulang fic ini. Tokoh-tokohnya sama kok! Tenang aja! Maaf jika saya mengambil keputusan sepihak yang memang dari dulu udah putus(?). Ada yang mau protes?
Silahkan... Karena saya tidak akan melarangnya... Ada yang penasaran dengan cerita ini? Maka dari itu! Kita langsung ke T-K-P!
Tok! Tok! Tok! *Suara palu diketuk* (Lu kata ini OVJ?! BEGO!)
.
.
.
.
(Yuuki: Ini gwe yang tulis. Nanti akan ada keterangan dimana Yuuki yang nulis atau Nii-chan yang nulis, Oke?)
.
.
Di sore hari yang indah ini. Di desa yang bernama desa Konohagakure no sato. Terlihat seorang Gadis cantik berambut raven sepunggung dengan poni kanan yang menutup matanya.
Ia berjalan dengan seorang wanita dewasa yang berambut sama dengannya. Bisa dibilang ia ibunya.
"Ne, Kaa-san! Kau memasak apa?" Tanya sang gadis manis itu. Sang ibu terlihat berpikir.
"Menurutmu?" Tentu saja jawaban ibunya membuat sang gadis tidak puas. Gadis kecil itu hanya menggembungkan pipinya. Sebenarnya ia penasaran setengah hidup(?) dengan masakan yang dimasak ibunya dirumah.
'Kaa-san memasak apa, ya?' Tanyanya dalam hati, Sangat penasaran.
.
.
.
.
.
.
Beberapa menit kemudian mereka telah sampai di Uchiha Compound. Sang ibu membukakan pintu untuk anaknya dulu. Anaknya disambut hangat oleh sang adik.
"Yukito Nee-chan! Pergi kemana sajaa!" Teriak bocah berambut raven seleher datang memeluk kakaknya. Ia sangat merindukan kakaknya. Walaupun baru beberapa jam yang lalu...
Yukito sweatdrop. "Hey.. Kau baru kutinggal beberapa jam saja sudah begini? Bagaimana kalau kau kutinggal untuk selamanya, baka." Ia tersenyum manis sambil melepas pelukan adiknya.
"Itachi! Kakakmu banyak tugas, Sebaiknya kau pergi bermain sendiri!" Perintah sang ibu, Uchiha Mikoto. Lalu, Nyelonong kedapur.
"Huuuft... Kaa-chan tidak seru!" Teriak bocah yang bernama itachi itu.
"Sudahlah... Ayo, kita main!" Ajak Yukito menarik tangan adiknya lalu, pergi kearah training ground uchiha.
.
.
.
Why be Like This?
.
.
.
Hari telah menjelang malam... Anak-anak kebanyakan pulang ke pelukan orang tuanya. Tetapi, tidak untuk gadis kecil berambut merah ini. Ia malah kesepian. Bahkan, hanya untuk berteman saja ia harus memohon. Walaupun tetap akan ditolak. Ia hanya mempunyai 2 teman atau... Sahabat.
Merekalah yang setia menemaninya. Tapi, sekarang mereka sedang sibuk. Ia ditinggal sendirian. Adiknya sedang bermain dengan temannya. Adiknya yang satu lagi ada didalam pengawasan kedua orang tuanya. Bahkan melihatnya dirinya saja tidak pernah. Mereka tidak menginginkan ia dan adiknya di keluarganya.
Sedangkan, Kyubi sedang tidur. Baiklah abaikan yang itu. Dia adalah pemegang gelar Jinchuriki kyubi murni. Haah... Dia sangat bingung ingin melakukan apa...
.
.
Megumi POV
.
.
Haah.. Aku bingung... Sebaiknya, aku melakukan apa yaa? Hana sedang membereskan rumah, Yukito sedang sibuk.
Hwaaaa.. Aku binguuuung~ Apa sebaiknya aku tanya Kurama? Eeeh jangan deh.. Nanti aku malah yang diceramahin panjang lebar cuman gara-gara ganggu tidurnya lagi!
Aku... Pulang saja deh (TTwTT) Mending mandi lalu tidur. Heheheheh... Lagipula besok aku harus ke akademi lagi.
.
.
Megumi POV OFF
.
.
Megumi turun dari ayunan yang ia naiki tadi saat ia berpikir. Di Jalan ia bertabrakan oleh bocah berambut raven seleher yang sedang bergandengan tangan dengan gadis berambut sama dengannya.
"Ugh.. Ma-Maaf... Aku tadi tidak meliha- Eeeh? Yuki-chan?!" Ucap megumi, Wajahnya menampakkan raut kaget.
"Hmm?! Gumi-chan?!" Balas sang gadis. Tapi, Obrolan mereka di potong oleh erangan bocah yang ditabrak oleh megumi. "Itachi? Kau tidak apa-apa? Mana yang sakit? Kau tidak terluka,kan?" Tanya Yukito yang berubah 180 derajat menjadi OverProtektif dengan adik kesayangannya.
'Sepertinya... Kau terlalu OOC Yuki-chan... Aku tak yakin kau akan begini jika bersama dengan kami... Aku bisa mencatatnya di Diaryku.. Dengan judul 'Rahasia Yuki-chan' Khu.. Khu.. Khu...' Seringai inner megumi dengan sangat lebar.
"Etto.. Maaf Gumi-chan! Aku harus pulang... Sudah malam..." Ujar Yukito
menghentikan perdebatan batin Megumi. Megumi tersentak lalu mengangguk. Ia pergi meninggalkan kedua Adik-Kakak itu. Pergi menuju Hutan kematian Shi No Mori Di training ground 44. Atau bisa dibilang 5 tahun ini dia tinggal disana.
.
.
.
Why Be Like This?
.
.
.
Sesampainya dirumah atau lebih tepatnya makan malam. Suasana gaduh terjadi disalah satu kediaman uchiha yang disebabkan oleh duo uchiha atau bisa saya panggil dengan YukiIta. Perdebatan nggak jelas seperti dibawah ini.
"Hey! Itu milikku baka!" Teriak Yukito kesal sambil mencomot kembali dagingnya yang diambil oleh adiknya dengan sumpit ditangan kanannya.
"Kau kan sudah dapat bagiannya! Aku belum makan yang itu!" Balas Itachi tidak mau kalah sekali lagi ia mencomot kembali daging yang ada di sumpit kakaknya.
Perdebatan mereka terus berlanjut sampai kepala mereka berdua dipukul oleh sang ibu. Yang ingin makan dengan tenang. Ia habis menyuapi anaknya yang paling kecil yang sedang tidur diranjang dengan tenang.
"Kalian berdua tenanglah! Kalau sampai sasuke bangun awa-" Sebelum ia menyelesaikan perkataannya tadi. Terdengar suara pintu terbuka. Ternyata itu sasuke.
"Okaa-chan... Ada apa?" Ujarnya sambil mengucek-ngucek matanya. Ibunya Hanya mendelik tajam kearah Yukito yang sekarang tengah menatap ibunya dengan artian 'Bukan-Aku-Yang-Salah'
Akhirnya, Mikoto mengalah lalu menggendong kembali sasuke kedalam kamar.
.
.
.
.
.
[Tiga tahun kemudian] (A/N: Disini YukiMeguHana udah 3 tahun diakademi.)
.
.
"Okaa-san! Aku pergi dulu!" Ujar yukito pergi keluar dan hanya dibalas teriakan 'HEEY! BAWA ADIKMU JUGA, BAKA!' dari dapur. 'Aku pasti berhasil ! ...' Batinnya lalu pergi ke arah akademi ninja.
Di Jalan ia bertemu dengan Megumi. "Yuki? Mana Itachi? Bukannya dia bersamamu?" Tanya Megumi penasaran karena sahabatnya tidak membawa adiknya. Yukito Facepalm, Ternyata adiknya ketinggalan! Kalau ia pulang lagi.. Pasti akan diceramahi... Kalau ia tidak pulang mun-
"ONEE-CHAAAN! KAU MENINGGALKANKUUU!" Teriak Itachi OOC berlari kearah sang kakak. Yukito hanya stay cool walaupun keringat dingin bercucuran di pelipisnya.
"ONEE-CHAAAN! -BRUK" Ujar itachi. Sayangnya dia terjatuh kesandung batu. (Zyuki: Sungguh bodoh.|Yuuki: Sungguh OOCnes.|Ai: Sungguh BEGO.|Mikano: Sungguh Kampret KAKI GWE KEINJEK PE'A! #Nista.)
"Uwwaah! Ita-chan! Kau tidak apa-apa, kan?" Tanya yukito kelewat batas. Bahkan, Meteran OOCnya sampai rusak.
"Eee... Ano... Sepertinya kita akan telat nih.. Eheheheheh..." Ucap Megumi tertawa hambar yang entah kenapa seperti ayahnya ketika tertawa canggung.
"Ups.. Maaf.. Baiklah.. Hey! Tunggu dulu... Bukannya kau juga baru masuk, Itachi?" Tanya yukito sambil menggendong itachi lalu berjalan kearah akademi diikuti oleh megumi. Itachi hanya mengangguk.
"Onee-chan! Aku akan ke ruang guru! Nee-chan dan Megumi-nee duluan saja!" Teriak Itachi turun dari gendongan, berlari masuk.
Rambut yukito terhembus angin. Menandakan akan ada badai di nanti. Langit mendung pertanda sesuatu yang besar akan terjadi.
.
.
.
[ 6 Tahun kemudian] (Yuuki: Maaf yuuki nggak mau lama-lama di archive naruto kecil :D)
Tak terasa sudah 6 tahun tim 7 terbentuk. Ya... Anggota itu beranggotakan 3 orang yang sekarang telah menjadi Jounnin dan memiliki murid tersendiri. Tim yang sejak terbentuk tidak mempunyai jounin pembimbing, Mungkin karena mereka dianggap lemah? Tapi itu dulu.. Sekarang ayah dari megumi alias Yondaime hokage sendiri sedang berusaha meminta maaf kepada megumi yang hanya dijawab cuek olehnya.
Mereka adalah Yukito sang prodigy terkuat setelah Madara sendiri (Kekuatannya masih disembunyikan).
Disamping itu ada juga temannya sang Akachisio no Habanero generasi kedua setelah khusina, ibunya sendiri, Tapi jangan salah! Kekuatannya setara hashirama senju (Kekuatannya masih disembunyikan).
Yang ketiga adalah Hana Haruno, Anak yang dulu ditinggal orang tuanya mati. Bersama dengan adiknya, Sakura haruno. Ia sudah bisa di pangkatkan sebagai level Low kage (Masih disembunyikan). Entah apa yang membuatnya seperti itu.
Mereka bertiga sedang duduk dihamparan rumput dekat sungai. Menceritakan kejadian yang mereka anggap lucu. Entah apa itu karena yuuki yang lagi nguping aja nggak kedengeran #PLAK! (Readers: Elu kenapa muncul lagi?!)
Sesekali mereka terkikik geli oleh tingkah laku sang haruno kuning, Rambut yang mengikuti warna rambut ibunya.
"Yaa! Mereka terlalu banyak mengeluh tentang misi Rank-D yang terus menerus diberikan si hokage kampretos itu!" Teriak Hana yang menggembungkan pipinya sambil menekuk lututnya.
"Ahahahah.." Megumi tertawa hambar. "Hey! Bagaimana keadaan hikari?" Tanyanya lagi menanyakan kabar dari anak didikan dari sahabatnya itu.
"Umm.." Hana terlihat berpikir tercetak jelas kerutan didahinya. "Anak itu tidak apa-apa setelah melaksanakan misi rank-C tiga minggu yang lalu... Walaupun ia berakhir dengan luka-luka yang tidak bisa dianggap remeh. Senjata yang mereka gunakan adalah senjata beracun. Tapi, Syukurlah aku tau tentang racun itu. Racun yang dapat membuat musuh lumpuh selamanya jika ia terlambat kutolong." Jelas Hana.
"Ohh... Syukurlah... Kalau dengan Kuro, Itachi dan, Shisui bagaimana, Yuki-chan?" Tanya megumi kembali.
"Haaah... Aku terpaksa melawan mereka walaupun tidak rela. Namanya juga terpaksa. Saat itu mereka bertiga sedang dikendalikan oleh sebuah benang. Benang chakra. Mereka menjadi seperti boneka kugutsu, Kau tau, kan? Misi yang saat itu diberikan hokage-sama berikan padaku sangat berbahaya bisa dibilang itu bukan misi gennin melainkan Jounnin atau setingkat anbu elite. Oh iya.. Bagaimana dengan Timmu?" Tanya Yukito balik.
"Oh.. Mereka bertiga cukup membanggakanku karena berhasil melawan salah satu missing-nin. Walaupun itu missing-nin Rank-B, sih.. Aku kagum saja.."
Hari telah menjelang malam. Mereka bertiga pulang kerumah masing-masing. Yukito ke Uchiha Compound, Megumi dan hana pulang ke Shi no Mori mereka berempat (Megumi Hana Sakura Naruto) Memang serumah dengan lantai berbeda. Megumi dan Naruto diatas sedangkan sisanya dibawah.
.
.
.
[Esoknya]
.
.
"Hoaaaaaahm..." Terlihat sosok wanita berambut merah dengan kelopak mata yang masih senantiasa tertutup.
Perlahan kelopak mata itu terbuka memperlihatkan iris Violet warisan sang ibu. Sudut matanya melirik jam di dinding.
"Sebaiknya aku mandi... Lalu, mempersiapkan sarapan. Berhubung hari ini libur dari misi. Aku bisa bersantai lalu, kerumah yukito deh..."
.
.
[5 menit kemudian]
.
Setelah mandi, Megumi berjalan turun kedapur melewati tangga yang ia pijak. Mempersiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya. Walaupun berbeda darah.
"Yosh! Jadi -ttebane!" Ujar megumi semangat sambil meletakkan nampan piring keatas meja makan. "WAKTUNYA MAKAAAAN~!"
Teriakan gelombang Ultra Sonic itu hampir memecah gendang telinga keluarga kecilnya. Kalau saja tidak ada pintu yang menutupinya mungkin sekarang mereka sudah Tuli.
"BERISIK!"
"Mou~ Aku, kan hanya memberi tau. Yasudah kutinggalkan saja! Aku akan kerumah yuki-chan~" Gumam Megumi lalu menghilang dengan Shunsin (Bener gak? Tulisannya)
.
.
[2 Tahun kemudian] (Zyuki: Sungguh! Kami tidak mau lama-lama di archive masa kecil! :Dv)
Terlihat seorang remaja berumur 15 tahun bersurai hitam dengan topeng anbu di wajahnya. Menutupi wajahnya yang sedang menangis. Ia terdiam ketika para tetua memintanya untuk membantai klan uchiha salah satu klan terkuat di Konoha dan juga pendiri desa ini. Tapi, Sekarang mereka memintanya membantainya?
Itu tidak mungkin dilakukan. Tapi ini adalah misi. Misi yang harus dilakukan, Walaupun misi ini diberikan padanya karena ulah Konoha sendiri.
.
.
Sesampainya dirumah, Itachi berjongkok di tiang listrik dekat Uchiha compound. Memastikan adiknya belum pulang. Penampilannya tidak ada yang berbeda, Hanya topeng yang dilepas dan tanto yang ia sangkutkan dipunggung.
Beruntung kakaknya saat ini sedang melakukan misi bersama timnya. Karena ia akan kalah jika melawan kakaknya sendiri. Ia membunuh satu persatu anggota klan. Detik itu juga anggota-anggota itu tumbang.
Teriakan kesakitan dan minta ampun tidak Itachi dengarkan. Sampai akhirnya ia sampai pada rumah yang tidak asing baginya. Bayang-bayang memori lama yang ia lakukan dengan kakak dan adiknya. Ia berjalan keruang tengah tempat orang tuanya berada.
Sesampainya disana, Terlihat kedua orang tuanya bersiap. Terbukti mereka menghadap belakang. Ia menusukan tantonya kearah punggung ibunya. Dan mendengarkan pesan terakhir yang ia sampaikan sebelum mati ditangan anaknya sendiri.
"Jagalah sasuke." Ia menangis. Lalu, ia mencabut tantonya giliran ayahnya yang akan ia bunuh.
"Laki-laki tidak pernah menangis. Cepat kau bunuh aku." Ucap Fugaku, Ayahnya datar. Ia mengarahkan tantonya kearah dada ayahnya. Lalu, Menusuknya tepat pada jantung.
"Kau selalu membuatku bangga padamu itachi. Aku bangga padamu." Ucapan itu membuat ia makin terisak. Bayang-bayang memori makin masuk kedalam otaknya.
Ia tersentak ketika suara pintu geser terbuka. Ia melihat sasuke yang membulatkan matanya kaget. "N-Nii-san... Kenapa..?"
"Kau lemah Otouto." Gumam Itachi datar. "Tatap mataku sasuke. Ketika kau sudah mendapatkan mata yang sama denganku. Datanglah karena aku akan membunuhmu." Sebenarnya ia tak rela mengucapkan itu. Tapi ini adalah misi yang harus ia selesaikan.
Itachi memukul tengkuk sasuke yang membuat ia pingsan. Ia berlari ke arah Amegakure sambil membatin 'Apa yang kulakukan ini salah?'
.
.
[3 Hari kemudian didepan gerbang konoha]
.
"UWAAAAH~ AKHIRNYA SAMPAI -TTEBANE!" Ujar wanita berambut merah merentangkan kedua tangannya.
"Hey! Sebaiknya jangan senang dulu! karena kita belum tau keadaan adik kita." Balas wanita disebelahnya yang berambut kuning.
"Iya.. Hana-chan benar.." Ucap wanita berambut hitam berjalan mendahului mereka.
Diperjalanan mereka mendengar bisik-bisikan tentang klan uchiha. Yukito menjadi sedikit murung. Entah kenapa perasaan tidak mengenakan ada didalam benaknya.
"Hey! Yuki-chan? Kau tidak apa-apa? Wajahmu pucat. Kau sakit?" Tanya Hana khawatir dengan keadaan sahabatnya yang tidak bisa dibilang baik. Pertanyaan itu dibalas gelengan.
"Perasaanku tidak enak. Entah kenapa sepertinya aku harus kerumah sakit." Gumamnya memegangi kerongkongannya.
"Baiklah kami ikut!" Ujar Megumi ikut penasaran. Mengapa yukito ingin pergi kerumah sakit?
"Jangan. Salah satu dari kalian harus melapor pada hokage-sama. Hana... Tolong ya?" Pinta yukito memohon. Dan dijawab anggukan.
"Baiklah! Aku pergi dulu ya? 'Shunshin no Jutsu'" Tempat itu diselimuti asap.
"Baiklah ayo kita pergi." Megumi menarik lengan yukito lalu berlari kearah Rumah Sakit Konoha.
.
.
[RSK] (Zyuki: Rumah sakit Konoha maksudnya)
.
.
Yukito dan Megumi telah sampai di Rumah sakit. Lebih tepatnya mereka sedang berbicara dengan salah satu suster Rumah Sakit. Yukito terlihat sangat gelisah sambil menggigit-gigit kuku jarinya hingga patah tanpa sadar.
"Yukito! Kau yakin tidak apa apa?" Tanya Megumi yang sudah khawatir dnegan keadaan sahabatnya ini. Yukito hanya diam masih menggigit-gigit jarinya. "Yukito..." Gumamnya lirih.
"A-Ano... Apakah disini ada yang bernama Uchiha sasuke...?" Tanya Yukito yang masih gelisah. Ia semakin yakin kalau adiknya ada disini. Buktinya ia merasakan chakranya.
"Uchiha Sasuke...? Oo.. Uchiha terakhir itu? Dia ada di kamar no. 150 (Zyuki ngasal :v) dilantai 2" Jawab sang suster ia sedang mengerjakan kertas-kertas laporan tentang pasien-pasien yang dirawat.
"Umm... Arigatou..." Yukito menarik kerah baju megumi 'Pergi kelantai 2 lalu mencari kamar no. 150.'
Setelah mencari dan mencari akhirnya mereka menemukan ruangan no.150 dengan nama "UCHIHA SASUKE". Mereka berdua masuk lalu menemukan Yondaime hokage. Kage itu menatap sedu kearah bocah laki-laki dengan rambut pantat ayam sedang mengerang didalam tidurnya.
Yukito berjalan kearah Bocah itu lalu membelai rambut serta pipinya. Mengabaikan tatapan kedua kage yang terkejut melihatnya.
"Otou-sama... Apa kau tidak ingat? Jika Tim 7 generasi lama kalian beri misi. Apakah kau lupa? ... Dan juga.. Mengapa kau tidak menjaga klan Uchiha? Klan milik yukito. Yang akan menjadi hak miliknya ketika menikah nanti...? Bahkan kekasihnya kalian bunuh!" Megumi menatap penuh amarah kepada orang berpangkat kage yang menunduk. Sebenarnya ia sudah diberi tau kepada yukito yang saat itu juga diberi tau tentang kudeta klannya. Ia merahasiakan tentang rencana kudeta ini. Dan ia juga memberi tau yukito kalau hokage sudah melihat gerak-gerik mencurigakan dari klan milik yukito.
Dan apa yang ia lihat tadi? Seluruh klan uchiha dibantai dalam semalam. Dan yang membantai klan itu ADIKNYA SENDIRI. Mereka tau karena bisik-bisikan para penduduk sipil yang membicarakan klan uchiha tadi.
"Maaf." Hanya itu yang terucap? Apakah hanya itu? Orang yang menyuruh itachi membunuh klannya adalah mereka, kan? Tetua bau tanah yang sudah tidak layak pakai.
"Sebaiknya kalian keluar atau kalian akan merasakan amarahku untuk yang kedua kalinya." Desis Megumi geram mengeluarkan KI yang sangat hitam pekat. Menandakan sekarang ia benar-benar marah.
Apakah mereka tidak sadar? Semua itu salah mereka menuduh klan uchiha dalam dibalik penyerangan Kyubi 12 tahun yang lalu yang memakan korban jiwa yang banyak salah satunya Jiji atau Sandaime hokage. Mereka memindahkan klan uchiha dipinggiran desa dengan alasan untuk menjaga tahanan? SUNGGUH KONYOL. Apa mereka tidak berpikir? Desa ini ada karena Kedua klan terkuat berdamai. Dan akhirnya membentuk sebuah desa yaitu desa ini, Konohagakure no sato. Bahkan ia pernah diceritakan oleh Yukito. Madara yang memberikan nama itu.
Apakah ini rasa terima kasih pada mereka? Apakah benar? Jika benar ia akan menghancurluluhkan konoha yang sekarang. Lalu, membuat kembali konoha yang baru. Dimana tempat mereka hidup disana dengan damai dan juga mereka tidak memandang jabatan Seperti Uzushiogakure yang telah dihancurkan oleh ke-3 Aliansi Iwa-Kumo-Kiri
"Cepat pergi SIALAN! Atau aku akan menghancurkanmu sekarang juga." Matanya berubah menjadi Rinnegan, pola riak air dengan 9 tomoe yang mengelilinginya.
Minato bersama para tetua pergi dari sana. Meninggalkan 2 insan yang sedang menangis tersedu-sedu. Yang satu sedih karena adiknya suatu hari pasti akan saling membunuh. Dan satu lagi karena tidak rela ditinggalkan klan Uchiha yang membuat ia hidup.
"-Eenggh.." Suara lenguhan mengintrupsi mereka. Mereka berdua menoleh keasal suara. Dan benar saja! Sasuke terbangun! Yaa... Kami-sama... Apa yang harus kulakukan untuk membalas perbuatan baikmu... "Nee-chan kenapa menangis? Kemana Nii-chan? Kok ada Megumi-nee?" Tanyanya masih lemas karena kejadian semalam. (Zyuki: JANGAN MIKIR YANG NGGAK NGGAK! *Mencoba mencairkan suasana*|Readers: BERISIK! SONO PERGI JAUH-JAUH RUBAH BULUK ! LAGI SERIUS NIH!)
Yukito dan megumi terdiam walaupun masih ada sebutir biji bulir air sehabis menangis (Err bingung bilangnya :v). Yukito memeluk sasuke sambil bergumam 'Maaf... Maaf.. Maaf...' berulang kali. Sasuke terdiam mencoba mengingat apa yang terjadi. Ia tertegun saat tau kalau kakaknya membunuh seluruh klan. Ia berharap semua itu hanya mimpi. Mimpi hanya ilusi. Ya.. Sebentar lagi ia akan bangun dibangunkan sang ibu tersayang. Itulah pikirannya
Megumi menunduk menatap sasuke yang masih dalam dekapan sahabatnya seakan tidak mau ditinggalkan. Ia masih menangis walaupun tidak terisak. Ya, Menangis akan kepedihan yang ia terima. Keluarga angkatnya? Hilang. Semuanya Hilang. Tidak ada yang tersisa hanya ada sahabat dan dua adik angkat.
Ia tidak mau jika kedua adik angkatnya itu akan saling membunuh. Walaupun masalahnya ada pada konoha. Ia membenci Konoha. Sangat membencinya. Walaupun ini desa tempat kelahirannya ia tidak peduli. Ini bukan Konoha yang ia kenal. Konoha yang dipimpin oleh Hiruzen, sandaime hokage. Bukan ayahnya dan para tetua busuk termakan usia itu. Ia bersumpah akan menghancurkan Konoha ini. Jika, ia telah mati sebelum mencapai tujuannya. Keturunannya akan melanjutkannya. Sampai keturunan terakhirnya.
Walaupun ia tidak yakin dapat menghancurkan konoha yang diperjuangkan Jiji-nya ini. Ia benar-benar harus menghilangkan dendam ini. Dendam hanya akan menimbulkan rantai kebencian. Dan ia tak boleh masuk dalam lingkaran setan itu. Sampai kapanpun.
.
[Yukito PoV]
.
.
Kenapa? Kenapa kau melakukan ini Itachi...? Kau sudah tau kalau Sasuke masih belum bisa berdiri tanpa bantuan orang tua. Apa kau tega? Meninggalkan adikmu yang polos ini didalam kegelapan sendirian? Lingkaran Kebencian? Apa kau tega? Meninggalkan adikmu yang seperti kertas polos yang bisa terpengaruh apa saja.
Mengapa..? Mengapa..? Apa ini ada alasannya dengan Kudeta? Jika benar. kenapa kau tidak membiarkan kakakmu ini tau... Kau tak perlu menimbun kebencian sebanyak itu... Atau kau tak sanggup menceritakannya? Kita ini keluarga itachi... Kau bisa menceritakannya kepadaku... Semuanya. Jika kita bertemu nanti aku ingin kau menceritakannya dari awal. Aku tak akan membiarkan kau mati tanpa menjelaskannya. Walaupun nyawaku taruhannya. Aku sebagai kakak harus tau penderitaan adiknya.
Apakah ada kakak yang tega meninggalkan adiknya dengan penderitaan sebanyak itu? Beban yang sangat banyak. Kau tak perlu menyembunyikannya lagi itachi. Aku sebagai kakak harus tau... Penderitaanmu -BRUK.
.
[Yukito PoV End] (Zyuki: Sungguh... saya tak tega membiarkan OC saya berbicara seperti itu. Hwaaaa... Gwe jadi meweek.. Hwaaaaa... Emaaak Babeeeh(?))
Yukito terjatuh. dalam keadaan masih memeluk adik tercintanya. Mata sasuke membulat melihat kakaknya terjatuh sambil memeluknya.
Megumipun sama kagetnya dengan sasuke. Ia menahan sakit didadanya yang makin menjadi-jadi. Melihat orang terdekatnya menderita itu sangat sakit. Bahkan, seorang kagepun tidak bisa melawan rasa sakitnya.
"Nee-chan! BANGUN! BANGUUN! BANGUN! NEE-CHAAN! BANGUN! Hiks.. Hiks.. Bangun.. Hiks.. Nee-chan.. Hiks..." Teriak sasuke terisak. Kenapa anak seumurannya harus dihadapkan oleh penderitaan sebanyak ini? Sakied tehu nggak?! (Zyuki: Anjrit. Alay mode -_-)
"Yuki-chan..."Gumam Megumi lirih. Ulu hatinya sakit... Semakin lama sakit itu semakin menjadi-jadi. Dan akhirnya pandangannya mengabur. Yang ia ingat hanya ia sedang di taman bunga yang sangat indah bahkan disana banyak binatang yang berkumpul. "Apa ini surga?..." Gumamnya sebelum kegelapan menjeputnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
.
.
Yuuki: Hiks.. Hiks... Tak kusangka... Nii-chan hebat bingits buat kek begituan... HWEEEEEE... #Mewek.
Zyuki: Oey! Gwe masih pemula tauk! Ini masih jelek banget.
Yuuki: Ah elah diem! Sedih nih! Hiks! Hiks...
Zyuki: Gwe juga sempet nangis sih... Sangat menyentuh menurut gwe...
Yuuki: HWAAAAAA... Kenapa Uchiha klan mesti dibantaaaai~!
Zyuki: Karena itu memang alur ceritanya tehuk! Elu pikir buat uchiha klan dibantai nggak susah apa?! Apalagi tentang konflik, Konflik, dan Konflik. Modar aku lama-lama.
Yuuki: Eheheheh *Cengengesan* Kayaknya kita ngomong sendiri deh. Liat tuh para readers yang udah lumutan. Nii-chan nggak kasian? Eheheheheh...
Zyuki: *Kaget liat para readers* Yaa ampuuun! Maaf ! Maaf! Kami keasikan ngomong... Jadi, Ada yang mau bertanya tentang ini?
Ai: Akuuh! Akuuuh! *Melambaikan tangan*
Zyuki: yap! Silahkan.
Ai: Kenapa sih... TiP harus dipublish ulang?
Zyuki: Karena fic yang lama. Kata para readers sudah tidak layak pakai. *Muka datar*
Ai: HWEEEE... Kerja keras gwe selama ini dibuaaaang~!
Zyuki dan Yuuki: KERJA KERAS GUNDULMU! NUMPANG MASUK FIC ORANG SEMBARANGAN ELU BILANG KERJA KERAS, HAAAH?!
Ai: *Pundung sambil ngorek-ngorek tanah*
Mikano: Aku mau tanya nih... Kenapa sih Zyuki-nii baru muncul?
Zyuki: Oh.. Itu karena gwe yang mau. Buat bantu bantu adikku tersayang aja. udah cukup.
Ai: Eh! Eh! Aku mau tanya lagi! *Bangkit dari pundung* Apakah fic lama atau bisa kubilang yang aslinya akan didelete atau tidak?
Yuuki: Hmm.. Bisa jadi... Tergantung para readers dan teman-teman disekolah.
Ai: Ummm... Kataku sih lebih baik jangan. itu untuk pelajaran supaya kamu tau dimana letak kesalahannya!
Yuuki: Elu nuduh-nuduh orang sendirinya kagak buat fic blo'on! *Jitak kepala Ai*
Ai: Ittai~ *Jatoh*
Kurako(OC): Anoo... Apakah fic ini akan lanjut atau tidak?
Zyuki: Kalau itu sih tergantung para readers. Yang meminta ingin dilanjutkan dan tidak akan kami Voting. Jadi, Jangan salahkan kami yang tidak melanjutkan fic ini. Salah Readers sendiri yang tidak review :v .Karena fic ini juga kami potong karena kebanyakan. Aslinya ini 10K (Sama Chap 2).
Readers: *Pundung sambil ngorek ngorek tanah pake batang pohon* Jahatlah kau...
Yui(OC): Anoo... Aku mau tanya nih... Ficnya akan updete berapa hari sekali?
Zyuki: Kalau itu... mungkin paling cepet 1 minggu kalau lama 2 bulanan :D
Readers: KELAMAAN ITU MAH!
Yuuki: Daripada 1 tahun hayo?
Readers: (Mingkem)
Zyuki, Yuuki, And all chara: Oke. Arigatou Gozaimasu yang sudah membaca dan mereview fic yang masih butuh perbaikan ini. Maafkan kami jika ada kesalahan penulisan atau yang lainnya.. Kami sangat meminta maaf. Tunggu kami di Chapter berikutnya~!
.
[Obrolan singkat selesai] (Warning: Perkataan di atas tidak dikhususkan untuk menyinggung. Jadi mohon maaf jika ada kesalahan perkataan atau kesalahan-kesalahan lainnya. Jadi, JAAAA, NEEEE~~~~~~! *Mesin Gila*)
.
.
.
.
.
PIP! PIP! PIP!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kresek! Kresek! "Arigatou minna... " Kresek! Kresek! "Jangan lupa tinggalkan pesan. walaupun itu pesan..." KRESEK! "...Singkat atau yang lainnya... Selamat tinggal..." Kresek! Kresek!
.
.
.
.::: Zyuki and Yuuki Hiroshi OUT:::.
