Xiumin mendaratkan bokong padatnya di kursi yang tersedia di dalam bilik. Menghela nafas berat, lalu meletakkan ranselnya di bawah sebelah kanan. Sebelum melepaskan tas ranselnya, ia mengeratkan genggaman di ranselnya; dengan tatapan ragu yang menatap lurus kearah PC.

Matanya menatap layar PC yang sedang loading, dan beberapa menit kemudian, tangannya mengetik nama untuk masuk dan menikmati layanan internetan di warung internet. Kursornya ia gerakan ke lambang bertuliskan mozzila; membuka laman web google dan mengetikkan beberapa search key dengan hati yang berdebar – debar.

Jangan lupa dengan keringat dingin yang entah sejak kapan mengalir mulus di pelipisnya.

Sambil dengan jemari tangan yang gemetar, hati yang berkomat – kamit pasrah, dan mulut kissable-nya yang digigit kecil, Xiumin menekan tombol enter di keyboard yang tersedia.

Membiarkan google mengambil waktu sengang untuk memantapkan hati akan keputusannya yang masih terasa ragu-ragu; mencari artikel yang sesuai dengan apa yang ia ketikan di search machine….;

….. manga yaoi.

.

.

.

.

.

Chapter : 1 of 2

.

.

.

.

Internet Café!

.

Screenplays!ChenMin

.

All of character is not mine, just a fic

.

Rated M

.

Ao Alice

.

Yaoi/ BL/ Be eL/ Boys Love

.

Alternative Universe with typo(s)!

.

No like, don't read!

.

.

Summary! :

Xiumin adalah seorang mahasiswa yang otaknya terkontaminasi oleh geng fujoshi di kampusnya. Atas hasutan tak bermoral geng fujoshi itu, dia merasa penasaran dengan yang namanya manga yaoi; atau komik gay.

Ketika sedang membaca manga online di warnet langganannya, dia tertangkap basah oleh admin warung internet yang kebetulan sedang berjaga hari itu!

Lalu, apa yang terjadi dengan Xiumin…?

My first Chenmin fiction on rated M! :3

.

.

.

.

.

.

(beberapa waktu sebelumnya~)

.

.

.

"Oppa~ kau jangan mau diajak pacaran oleh perempuan, ok?"

"hah?"

Niat awal Xiumin begitu dosennya telah pergi karena saatnya jam pulang untuk mampir ke klubnya sebentar kandas sudah.

Ketika ia akan beranjak berdiri dari tempatnya duduk, tiba – tiba ia ditarik lengannya untuk duduk kembali; oleh teman sekelasnya yang berbeda satu tahun. Xiumin berdecak lalu menoleh ke belakang, kearah gadis yang sekarang sedang menyengir tanpa rasa salah.

"apa?" ketus Xiumin. Ia harus segera ke klubnya karena ada pengumuman untuk lomba antar kampus tiga minggu lagi.

Gadis berambut hitam model shaggy itu terkikik, lalu melepaskan lengannya dan beralih menepuk kedua pundaknya dengan gerak tegas. Sedetik kemudian, gadis yang merupakan pertukaran mahasiswa dari jepang itu berkata bahwa ia tidak boleh untuk berpacaran dengan wanita…..; atau berbeda jenis kelamin dengannya.

Kontan saja itu membuat Xiumin mengernyitkan dahi. Menatap gadis bernama Ao Minazuki itu dengan tatapan : aku-pikir-mulut-sialmu-itu-bermasalah-!

"ok? Ok?" mata Ao berbinar – binar dari balik kacamata hitamnya; pipinya bersemu merah.

Xiumin merautkan wajah jengah. "mungkin ada yang salah denganmu, Ao-ssi."

"kalau yang kau maksud adalah aku nggak secepat mungkin mengatakan hal itu padamu; ya, itu kesalahanku! Tapi! Tapi…, karena aku telah mengucapkan kalimat yang dimandatkan ketua padaku untuk disampaikan padamu, jadi aku nggak bersalah." Ao mengangkat bahu tak acuh. "dan kupikir, apa yang kuucapkan padamu itu memang sungguh nggak salah, kok!"

Xiumin mendengus sekaligus mencibir. Ia melipat tangannya di dada lalu beranjak berdiri. "apa itu ada hubungannya dengan geng fujoshimu, huh?"

Ao menjetikkan kedua jari tangannya. "benar! Itu benar! Hahaha~ kau yang terbaik, oppa."

Sudah bukan rahasia umum lagi kalau Ao adalah salah satu anggota dari gang fenomenal di kampusnya. Yang bahkan menjadi terkenal gara-gara geng itu berhasil menyatukan rector muda dengan salah satu dosen fakultas; Jung Yunho dan Kim Jaejoong. Dan untuk infomasi pentingnya, mereka berdua adalah pria dan merupakan pasangan paling terkenal di kampus.

Belum lagi, yang ia dengar, beberapa hari yang lalu, geng yang beranggotakan para gadis cantik dari berbagai negara ini sedang menyusun rencana untuk men-comblangkan presiden mahasiswa dan wakil I-nya; Bang Yongguk dan Kim Himchan.

Entah itu tidak jadi, sedang dilaksanakan, atau telah keluar hasilnya—gagal atau sukses.

Itu bukan focus utama kehidupan kampus Kim Minseok, ya, tentu saja!

Meskipun awalnya geng ini dipandang aneh dan sebelah mata, namun entah memakai jampi – jampi apa, mereka diterima oleh masyarakat kampus—apalagi ketika warga kampus membaca postingan website mereka yang telah berhasil men-comblangkan pasangan yaoi.

Pasti keesokan harinya, pasangan yang telah mereka comblangkan akan digoda habis – habisan selama satu hari penuh; entah itu dari mahasiswanya, dosennya, stafnya, bahkan clining service hingga satpam kampus.

Para dosen tak ada yang menentang hobi menyimpang mereka; justru mereka berterima kasih dalam hati dengan adanya eksistensi geng fujoshi ini. Karena hampir seluruh dosen pria menaruh hati kepada teman kerjanya—dimulai dengan bersatunya dosen fakultas pendidikan jurusan penjasorkes dengan dosen fakultas pendidikan jurusan seni vocal; Kim Kangin dan Park Leeteuk.

Efek dengan keberadaan mereka benar – benar ajaib.

"kau nggak berhak melarangku, Ao-ssi. Lagipula, aku ini pure straight; jadi nggak mungkin kalau aku—"

Belum selesai Xiumin berbicara, ucapannya terpotong dengan tawa menggelegar dan terkesan merendahkan dari arah pintu kelas.

Disana, terdapat lima orang gadis cantik dengan cirri fisik dan berasal dari kewarganegaraan yang berbeda. Salah satu diantara kelima itu adalah ketua dari geng fujoshi; orang Perancis yang bernama Belle.

Xiumin menatap datar dan mendesah jengkel. Ini dia si biang keroknya, pikir remaja tua berusia 19 tahun itu.

Dengan gerakan perlahan tapi pasti, kelima gadis itu berjalan kearah Xiumin dan Ao. Mereka merautkan wajah masing-masing; ada yang geli, ada yang menahan tawa, ada yang tersenyum polos, bahkan ada yang menyeringai lebar—Belle yang melakukannya. Tiba – tiba, Xiumin dikelilingi kelima gadis cantik bak model catwalk terkenal. Menatapnya dengan pandangan tidak percaya dengan baru saja apa yang ia utarakan pada Ao.

"kau memang pure straight….; tapi bukannya nggak mungkin kau akan berubah menjadi pure slash, Xiumin-ssi~"

"berisik, ah. Mau apa kalian mengurusi masalah percintaanku, hah..?"

"galaknya…; tipe uke tsundere, nih, ketua Belle.." ucap gadis berkuncir kuda dengan mimic wajah yang dibuat sedang ketakutan. Belle mendengus, "ya, tsundere. Mulutnya nggak sesuai dengan hati dan tindakannya, Lao Mao."

"berarti dia mengakui secara nggak langsung kalau dia pure slash, dong..?" tanya gadis berambut pendek berwarna brunette. Matanya melengkung membentuk bulan sabit dari balik kacamata gayanya.

"hei, kalau ngomong harus disaring dulu, dong, Lietvtaya-ssi! Sembarangan sekali, sih!" Xiumin menyentak ucapan Lietvtaya, gadis yang berasal dari ukraina itu. Lietvtaya hanya mencibir sebal dibilang seperti itu. "kalian nggak dengar ya, aku bilang pure staright, bukan pure slash!"

"ya ampun…, aku jadi kasihan sama semenya. Galak dan sensi banget.." Kellie, gadis berambut bergelombang berwarna coklat itu itu berdecak prihatin. Gadis asal Inggris itu mengabaikan tatapan deathglare yang Xiumin layangkan untuknya.

"seme?! Aku nggak akan pernah punya seme!"

"berarti kau akan punya suami, ya….!? Bagus, dong!"

kesimpulan sepihak dari Belle dan Ao secara bersamaan. Xiumin mengeram kesal; ia mencak – mencak. Sedangkan keenam gadis yang mengganggunya sepulang kampus itu malah tertawa puas.

"kalian itu ya, memang apa mengasyikkannya hubungan antar pria, hah?! Nggak ada tahu!"

"ada! Kalau kau berada di pihak uke, kau akan merasakan betapa nikmatnya ketika sememu menujamkan penisnya ke lubang analmu; menekan prostatmu berkali-kali! Dengan gerakan kasar dan bertenaga! Kau pasti akan menikmati kenikmatan yang paling nikmat yang pernah kau rasakan!" Belle berucap dengan semangat menggebu; disusul anggukan anggota lain dengan mata berbinar dan pipi yang bersemu.

"apa?! kau bicara vulgar sekali, sih! Dasar Belle-ssi yang nggak punya malu!"

"oh! Oh! Kalau kau di posisi seme, kau akan mendapatkan servis dari rectum yang memijat-mijat penismu! Tak kalah rapat dan ketat dengan vagina wanita! Itu nikmat, Xiumin! Itu nikmat sekali! Kau harus mencobanya!" Lao Mao mendapat kesempatan untuk berbicara.

"hei! Kalian berani bicara seperti ini di depanku..?!"

"tapi…, melihat kau yang manis sekali—bahkan kami saja kalah telak—kau pasti ada di pihak uke, MinMin~ berjuanglah! Berikan servis terbaik untuk seme—atau suamimu; mengingat kau bilang nggak akan memiliki seorang seme!" Kellie bertepuk tangan sambil berteriak fangirling-an.

"Kellie-ssi!" jerit Xiumin frustasi. Entah kenapa mendengar penjelasan dari geng fujoshi itu membuatnya malu dan panic tidak karuan.

"hihihi.. kenapa wajahmu merah dan berkeringat, Minmin~? Panas, ya? Jangan-jangan, kau juga tegang, lagi…" Lietvtaya menucuk pipi gembul Xiumin. Xiumin menjauhkan pipinya dari jamahan Lietvtaya sambil mendumel tidak jelas.

Karena kesabarannya telah habis, dengan sedikit kasar Xiumin mengeluarkan diri dari kepungan geng fujoshi sambil berdecak sebal. Tanpa perlawanan, Lao Mao dan Ao memberi ruang agar Xiumin terbebas dari kepungan mereka.

"kalian gila.." ucap Xiumin. Kakinya melangkah dengan kasar kearah pintu kelas. Namun belum selangkah ia keluar, Belle berkata dengan nada godaan dan terkesan merendah.

"kau berani bilang begitu karena belum mencobanya, MinMin. Cobalah dengan pria panggilan dan lakukan di tempat yang kau inginkan untuk mengetahui apa yang kami ucapkan itu sungguhan…., atau…., kau bisa mencobanya dengan memakai vibrator…. Atau membaca manga yaoi online dan melihat pasangan yaoi yang sedang bercinta! Silahkan kau pilih, sayang~~~"

"DASAR GILA, BELLE GILA!"

Xiumin meninggalkan kelas yang kini dipenuhi tawa laknat geng fujoshi dengan mencak-mencak.

.

.

.

.

.

.

Tapi, di sinilah Xiumin sekarang.

Setelah mengikuti lima menit terakhir meeting dengan klubnya; ia bergegas pergi—tanpa sadar kaki-kakinya melangkah ke internet café langganan. Hari ini, Xiumin malas membawa ponsel atau laptopnya.

Atau.., tubuhnya memang bersekongkol dengan kata hati yang merasa penasaran dengan ungkapan terakhir Belle..?

Berkali-kali ia menelan kegugupan yang bersarang di kerongkongan; atau mengibas-ngibaskan telapak tangannya (dia merasa gerah; padahal ruangan café ber-AC). Begitu ia mendapati hasil pencarian, dengan asal ia mengeklik salah satu website yang menampilkan berderet-deret judul manga yaoi.

PC kembali loading. Lelaki berparas imut yang addicted terhadap bakpau itu memutuskan untuk menenggak air mineral. Terasa seret di tenggorokannya; entah kenapa bisa begitu.

"Xiumin.., kenapa kau malah pergi ke sini, hah..? harusnya kau pulang! Pulang ke rumah dan menikmati persediaan bakpau hangatmu! Aarrgghh..!" Xiumin mengacak – acak rambutnya dengan gemas.

Mendesah lelah, menatap nanar PC yang menunggu perintah kursor selanjutnya. "ya sudahlah, sudah terlanjur login. Rugi uang kalau bayar per jam tapi langsung log out lima detik setelahnya."

"hwaiting!" mengepalkan tangan. Lalu menahan nafas sambil membaca deret judul manga untuk pilihan pertama.

"ng..? judul apa ini…?" matanya yang sipit ia buat tambah sipit. Bibirnya mengerucut imut; kepalanya meneleng ke kanan. Bingung dengan judul manga yang tertangkap oleh iris mata.

[Title : An Activity]

[Author : Kuroneko Sakurai]

[Genre : Yaoi, Smut, Romance, Supranatural]

[Length : on going]

[Summary : Momoyama Midori is a nerdy student on his school; and he is a victims of bullying from the other student. One day, when he got a trapped in the male student toilet, he listen the mysterious scream which made he so scaried. But, who know if that scream is a sign for the devil prince; Yukimura Makotoh; a sport teacher who drop in to the student toilet for to have a sex—for recharge the energy. So, how with Midori, when he's to be a Makotoh's nursemaid with so suddenly..?]

[last chapter : chapter 1]

[New chapter : chapter 8]

Xiumin terkesiap. Ia bertepuk tangan kecil begitu ia mengetahui kalau tokoh utamanya adalah seorang pangeran—walaupun itu pangeran iblis. Jika kau ingin tahu, Xiumin adalah salah satu dari sekian banyak penggemar yang menyukai tokoh pangeran di sebuah karya sastra atau karya seni.

"kalau begitu, aku baca ini saja, deh!" Xiumin terkikik. Sebagai pembaca baru, mau tidak mau Xiumin memilih membaca manga yaoi itu dari chapter pertama alih-alih ia bisa melewatinya dan memilih chapter posting-an baru.

Ia terkagum begitu melihat gambar di dalamnya, 'artwork yang bagus..' pikirnya. 'goresannya rapi dan tegas; nggak terlalu banyak kalimat nggak penting di dalam ucapan tokohnya!'

Lembar pertama, ia berhasil melewatinya dengan biasa. Tak lupa ia akan monolog pada dirinya bahwa tokoh utama yang berperan sebagai Momoyama Midori itu terlihat manis untuk ukuran bergender laki-laki—abaikan dengan style seragam yang benar-benar terlihat neardy sekali di mata Xiumin.

Tanpa sadar, ia terbawa dengan suasana ceritanya; bahkan ketika di adegan Momoyama Midori di bullying oleh salah satu teman sekelasnya; ia terlihat kesal dan marah. Bahkan hingga mencaci maki tanpa suara yang ia tujukan pada tokoh antagonis itu. Atau bahkan tersedu saat si tokoh utama ukenya menangis meratapi nasib yang dijalaninya.

Lalu, entah di lembar ke berapa chapter itu; mata Xiumin melotot dan pipinya bersemu.

Di sana, tampil adegan Momoyama Midori dicium ganas dan mesra oleh Yukimura Makotoh; guru olahraganya sendiri di toilet tempat mereka bertemu. Lidah kedua tokoh utama di manga yaoi itu saling menyapa, hingga saliva tercecer tanpa halangan dari sudut bibir mereka.

Mata Xiumin bergerak gelisah dan ukuran volumenya ketika melotot bertambah begitu ia membaca kalimat desahan dan adegan sentuh-menyentuh yang sedang dilakukan sang seme pada tubuh sang uke.

Dan entah kenapa, ketika Xiumin melihat tangan-tangan si seme yang sedang menjelajahi tubuh polos tanpa busana si uke; tubuh Xiumin bergetar kecil. Ia memeluk tubuhnya dan sesekali meremas tanpa tenaga pundaknya.

Xiumin menutup mata. Mengigit-gigit bibirnya. Tubuhnya terasa aneh, ia merasa panas; dan ia merasa berat untuk sekedar bernafas normal. Otaknya membayangkan bahwa ada tangan-tangan nakal yang menjalar di permukaan tubuhnya; menjelajahi tubuhnya dengan gerakan sensual. Membuatnya mendesah lirih.

"ah.. eum.. hh.. hh.." Xiumin bergerak gelisah.

Memang dasarnya ia sedang penasaran dan nakal-nakalnya; dengan pandangan sayu dan tubuh yang gelisah, Xiumin melanjutkan membaca komik genre yaoi yang berasal dari negara sakura tetangganya.

Semakin lama, pipinya semakin bersemu. Nafasnya terdengar berat dan keringat dingin semakin lihai mengalir di tubuhnya; bagi orang mesum yang melihat kondisi Xiumin ini, mungkin tanpa basa-basi mereka akan menerjang Xiumin habis-habisan.

Kondisinya terlalu menggoda iman.

Belum lagi, jika orang itu sedikit saja menjelikan matanya. Maka mereka akan melihat gundukan samar di tengah tubuh bawahnya yang tertutupi celana denim berwarna hitam.

Rasa – rasanya, tangan terasa gatal dan menjadi nakal untuk mengelus, memijat, dan meremas benda yang ada dibaliknya. Belum lagi dengan lubang analnya yang berkedut dan terasa panas—entah sebabnya apa? Karena terlalu horny; mungkin..?

Tinggal beberapa lembar lagi, maka chapter pertama manga yaoi itu berakhir.

Tetapi, ada satu masalah di sini.

Adalah bahwa adegan di dalam manga itu sudah mencapai tahap penyatuan tubuh bagian selatan kedua tokoh utama; yang membuat Xiumin memekik tertahan karena ia merasa ada yang membobol lubang analnya yang terasa basah di celananya.

Kepala Xiumin terkulai di meja tempat PC, Keyboard, mouse dan CPU berada.

Ia tidak lagi focus pada cerita manga yang ia baca; melainkan pada reaksi tubuh yang diluar dugaan—seriously; ia tidak tahu juga tubuhnya bereaksi sehebat ini begitu ia membaca manga bergenre yaoi.

'mungkin..,' batin mahasiswa bermata sipit khas warga local negara tirai bamboo. 'mungkin apa aku ini pure slash….? Apa iya orientasi seks-ku condong ke sana..?'

Terlintas di pikirannya tentang perubahan orientasi seksual yang diutarakan salah satu anggota geng fujoshi.

Pemilik nama asli Kim Minseok itu meringis. 'uh.., penisku sakit. Berkedut. Panas..'

Keringat bercucuran; mencicipi kulit mulus Xiumin yang di dapatkannya sejak bayi. Lelaki beraparas ayu yang selalu menjadi korban anggota drama untuk crossdressing itu menggigit kecil—berusaha untuk menekan kegugupan yang tersangkut di kerongkongan.

Sesudah itu Xiumin membawa telapak tangannya untuk mengelus gundukan mungil di selatan tubuh. Tangannya gemetar dan ia merasa ia ingin menghilangkan diri saja—berteleportasi; ke EXO planet misalnya..?

"uh.. uh.." mendesah kecil—lebih tepatnya sedang menahan untuk tidak mendesah. "ngaaah.. hhaaahh.. ah.. ah.."

Walaupun Xiumin mengelus dan memijat gundukan itu untuk tenang (seperti yang biasa ia lakukan jika sedang bermain solo di kamarnya—dengan keadaan tubuh full naked), ia merasa kurang. Ia ingin lebih—Xiumin ingin gerakan, kekuatan, dan kecepatan yang lebih daripada yang ia dapatkan/ lakukan saat ia biasa melakukannya.

Mungkinkah karena ia sedang tidak full naked..?

Lima belas menit berlalu di bilik tempat Xiumin berada.

Tapi gundukan itu, bukannya cepat mengeluarkan cairan khas agar Xiumin bisa cepat kabur dari internet café (setelah membayar tentunya) dan tidur lebih awal untuk menenangkan diri; gundukan itu justru tambah mengeras. Membuat pemiliknya kelabakan dan mencak – mencak dalam hati.

"uh.., bagaimana ini..?" lirih Xiumin.

Tatapannya bukan kea rah gundukan lagi, tetapi beralih ke PC yang masih menampilkan tayangan yang ia baca sebelumnya. Masih terhenti di lembar sekian—yang beberapa lembar lagi akan tamat dan jika ingin dilanjut, maka Xiumin harus membaca ke chapter berikutnya.

"uuunnngg… ini belum cukuppphh.. hh.." Xiumin masih memijat penisnya yang terkurung sesak di celana denim. "aku ingin.. ah.. lebih… ah..—"

"—hei, aku nggak tahu kalau lelaki sepertimu suka membaca manga yaoi…"

… mata Xiumin yang semula sayu kini membulat.

…. Mulutnya yang sedang menggigit kecil bibir untuk menahan desahan kini membentuk bulatan.

…. Gerakannya untuk menidurkan sang junior yang masih mengeras terhenti seketika—

—begitu ia merasakan deru nafas yang menerpa ceruk lehernya, dan kehangatan dada seseorang dari balik punggungnya. Dari bentuk suara yang terasa berat, dan aroma maskulin yang mengelilingi tubuh seseorang yang mengukung tubuhnya antara orang itu dan meja komputer; Xiumin menyadari jika ia tidak sendirian sekarang.

Ia bersama pria.

Bersama pria yang diam – diam masuk ke dalam biliknya

—yang menangkap basah dirinya sedang membaca sesuatu yang tidak terduga sambil melakukan hal yang tidak terduga pula.

Wajah Xiumin memucat—pucat pasi disertai ringisan karena menahan denyut sakit pada penisnya. Xiumin tidak menyadari, jika orang itu kini menyeringai seduktif dengan tangan kanan yang merayap menuju penis dan tangannya berada.

"butuh bantuan…?—"

"—nngggaaahh..!"

.

.

.

[To be Continued]

.

.

.

A/N :

#BackgroundMusic : Hey, Juliet! – LMNT

Halo. Al di sini.. #auragelapmenguar

Tahu nggak, FLASHDISK AL HILANG, PEMIRSA! HILANG! FLASHDISK YANG BERISI KUMPULAN MANGA, PICT, SAMA FF YAOI HILANG! HHIIIIILLLLLAAAAAAANNNGGG..! (TT[]TT) #mewek

Siaaaaalllllllll….!

Huuhuuuhuuuu… uuhuuuhuuu… gara-garanya, Al jadi kena writer-block selama seminggu lebih. Selain gara-gara masalah ffnet yang susah dibuka kecuali dengan provider tertentu…. Al pundung.. Al pundung, lah, ngambek! Ngambek! (TT TT)

Terus, ff ini terinspirasi dari kisah nyata Al di warnet; yang waktu itu lagi baca manga yaoi online, darling! Hahahaha… iya, horror banget! Mana admin warnetnya duduk di sebelah terus ngomong mau lihat aku searching lagi; untung laman web-nya di minimize dan diganti MS word. (TTvTT)

Jaa, Sebelum kalian kabur ke chapter 2,

Want to review...? :3