THIS IS JUST A FANFICTION BUT CHANBAEK IS REAL BRAT!
.
Don't forget leave review for support another chanbaek's stories
.
WARNING! 20+ AREA
Bahasa vulgar /asal ketik/
.
Typo always be my style~
.
Enjoy to read nyaaahhh~
.
.
"Hmm..yah tidak apa apa, mungkin lain kali kau bisa datang kemari"
"..."
"Tidak tidak, aku tidak apa apa, lagipula hari ini aku sedang sibuk merapihkan barang barang di kamarku"
"..."
"Jangan begitu, aku tidak marah sungguh, yasudah sampai jumpa!"
"..."
Piip
Bugh!
Baekhyun menghela nafasnya setelah mengeluarkan sebuah kotak dengan ukuran cukup besar dari dalam lemarinya. Ia meniup niup perlahan debu debu kecil yang menempel diatas kotak itu. Baekhyun diam beberapa saat menerka dan mencoba mengingat apa isi kotak tersebut.
Karena penasaran akhirnya pemuda bermarga byun itu segera membuka tutup kotak itu.
"Eh! Ini kan..." pemuda sipit itu tertawa geli setelah melihat isi kotak berwarna putih itu.
Isinya adalah kostum maid berwarna hitam yang pernah ia gunakan saat acara teater musikal di sekolahnya dulu, lengkap dengan overknee dan sepatunya. Sudah lama sekali kostum ini menjadi penghuni tetap kotak dalam lemarinya ternyata. Baekhyun tersenyum mengingat ngingat masa masa itu, betapa sialnya ia sampai harus memerankan seorang maid wanita lengkap dengan kostumnya.
Sampai sampai satu sekolah menamainya 'lady byun' dan yang membuatnya kesal setengah mati adalah, teman satu permainannya Chanyeol juga mengolok ngoloknya. Cukup! Nostalgia dadakan ini membuat baekhyun merindukan teman teman sekolahnya dulu dan juga si dobi berkuping besar dan bertumbuh tinggi menjulang bak tiang listrik di pinggir jalan; Chanyeol.
Baekhyun termenung tiba tiba, ngomong ngomong soal chanyeol. Baekhyun mendadak merindukannya, padahal hari ini chanyeol bilang ia akan mengunjungi baekhyun di rumahnya tapi karena urusan mendadak ia membatalkan rencana berkunjungnya. Sayang sekali..
"Ngomong ngomong apa kostum ini masih muat ditubuhku? Muat tidak yah?" terka baekhyun sambil menatap lekat kostum yang tertumpuk di dalam kotak itu.
Baekhyun meraih kostum itu lalu mencocokannya di depan tubuhnya sambil berlagak di depan cerminnya.
"Aku pikir ini masih muat! Aku penasaran"
Baekhyun bergegas melepas seluruh pakaian santainya, lalu meraih kostum maid itu dan memakainya.
"Sedikit uhhh sempit.." baekhyun terlihat susah payah memakai kostum maid yang ternyata agak sedikit sempit ditubuhnya.
Baekhyun tidak sadar body memang, tentu saja kostum itu akan sempit ditubuhnya mengingat berat badan dan tinggi badannya akan bertambah setiap tahunnya. Namun bukan Byun Baekhyun namanya kalau ia menyerah begitu saja, rasa penasarannya amat besar hingga terus mendorongnya untuk mencoba kostum itu hingga masuk kedalam tubuhnya.
"Hhhaaahh~"
Dan taraa! Kostum itu terlihat sedikit sempit ditubuh baekhyun, panjang roknya yang semula sebatas lutut kini naik 1 jengkal diatas lutut, bagian tubuhnya juga terlihat ketat dan tidak nyaman.
"Wahh masih cukup!" sakitnya girang.
Ia memutar tubuhnya di depan cermin sambil memainkan rok mengembang dari kostum itu. Dulu kostum ini tidak seketat sekarang, tapi kalau dilihat lihat lagi kostum ini juga bagus, kainnya juga tidak rapuh dan terlihat masih seperti baru. Baekhyun mengembangkan senyuman manisnya saat menatap pantulan dirinya dari depan cermin itu.
Baekhyun punya tubuh yang mungil, rasanya kostum itu tidak 'norak' kalau dipakainya. Baekhyun lalu mencari barang barang lain yang ada di dalam kotak itu, manik matanya menatap binar ke arah sebuah over knee hitam. Lalu bergegas dirinya memakai over knee itu.
See? Baekhyun sangat imut memakai kostum itu.
"Ada apa lagi yah disini hmm... Biar aku lihat"
Tangan baekhyun bergerak mengobrak abrik isi kotak tua itu. Dan didalam kotak itu juga ada sebuah kotak kecil berwarna merah muda dengan aksen pita di diatasnya.
"Eh! Hadiah ini kan belum pernah aku buka" ucap baekhyun kembali mengingat.
Yah, hadiah misterius itu belum pernah baekhyun buka, padahal hadiah itu ia dapatkan saat ia masih sekolah dulu. Entah siapa gerangan yang memberikan hadiah ini, tidak ada nama pengirim ataupun note yang tertulis disana, jujur saja baekhyun takut membukanya. Takut takut bahwa itu adalah sebuah bom atau semacamnya(?), lagipula baekhyun bukan tipe orang yang senang diberi hadiah dari orang yang tidak jelas asal usul dan keberadaannya.
Sudah bertahun tahun berlalu dan kotak merah muda itu masih tetap tertutup sampai saat ini. Karena baekhyun menyimpannya di dalam lemari akhirnya baekhyun benar benar lupa dengan keberdaan hadiah misterius ini.
"Tidak ada salahnya jika aku mengintip sedikit, ini kan hadiahku"
Dan tanpa pikir panjang lagi baekhyun membuka tutup kotak itu hati hati.
"Huuahh! Apa ini?" baekhyun jaw drop seketika.
Apa isi kotak itu?
Isi kotak itu adalah sebuah benda berbentuk ekor kucing berwarna putih, tapi kalau diteliti lagi benda ini tidak benar benar terlihat seperti ekor kucing buatan. Tapi...
Vibrator!
Benda itu seperti vibrator! Baekhyun memicingkan matanya menatap lebih jelas benda lucu itu, ia yakin benda itu adalah sebuah vibrator, diperkuat dengan penemuan sebuah remote kecil didalam kotak merah muda itu. Selain itu ada 2 benda lain didalam sana, sebuah tube berwarna biru dengan tutup berwarna putih dan bando berbentuk telinga kucing.
"Siapa yang memberikan ini padaku!?" baekhyun terkejut bukan main.
Hadiah macam apa itu dan siapa yang memberikannya pada baekhyun. Apa yang si pengirim pikirkan tentang baekhyun sampai berani mengirimkan hadiah benda laknat yang menjelma menjadi benda lucu kepada baekhyun? Apa dia pikir baekhyun itu suka dengan hal hal erotis seperti itu?
Baekhyun membolak balik kotak itu, siapa tahu ia bisa menemukan petunjuk si pengirim dan benar!
Mata sipit baekhyun semakin menyipit ketika di bagian bawah kotak itu; tepatnya pojok kiri atas. Baekhyun menemukan 2 huruf 'C' dan 'Y', baekhyun membeku dengan ekspresi tak percaya. Sekarang baekhyun tahu siapa si pengirim kurang ajar yang mengirimnya benda laknat ini, dasar si yoda mesum!
Dari dulu otak mesumnya memang tidak pernah berkurang barang 1% pun, alih alih berkurang sekarang bahkan tingkat kemesumnya bertambah mencapai 1000%. Pantas saja sampai sekarang dia belum punya pacar! Mana ada wanita yang mau dipacari oleh pria mesum macam chanyeol.
"Apa maksudnya mengirim barang ini padaku? Haish! Dasar orang mesum kurang kerjaan, apa dia ingin aku memakainya begitu? Ciih!"
Wajah manis itu tertekuk tanda kesal, ia yakin betul kalau chanyeol adalah si pengirim kurang kerjaan itu. Karena di sekolah nya dulu chanyeol sering dipanggil dengan kata 'CY', dulu chanyeol adalah kapten basket dan team basketnya sering memanggil chanyeol dengan panggilan 'CY'. Da hell! Siapa lagi orang yang punya panggilan 'CY' selain chanyeol?
"Tapi kalau cuman dipakai dan tidak dinyalakan tidak apa apa kan?" baekhyun mendelik kearah kotak itu.
"Tidak tidak! Tidak boleh, nanti lubang pantatmu sakit baek" baekhyun menggelengkan kepalanya, namun lagi lagi manik matanya mendelik kearah kotak itu.
"Dicoba tidak akan apa apa kan? Lagipula tidak akan ada yang tahu" ucap baekhyun.
Ragu ragu ia mengambil benda itu, mengamatinya beberapa saat lalu menelan ludahnya kasar.
"Sakit tidak yah kalau benda ini masuk kedalam?" baekhyun bertanya tanya, demi tuhan ini baru pertama kalinya ia melihat dan memegang benda seperti ini. Walaupun ia pernah melihat sekilas di internet tapi ini baru pertama kalinya ia melihat benda ini secara langsung.
Baekhyun masih tampak ragu dengan pilihannya, antara ingin mencoba atau tidak. Tapi benda ini sangat lucu, bayangkan jika baekhyun punya ekor seperti kucing ah~ pasti sangat manis!
"Aku coba saja sebentar"
Untuk memecahkan rasa penasarannya akhirnya baekhyun memutuskan untuk mencoba benda itu, lagipula benda ini tidak terlalu besar dan sakitnya juga tidak terlalu parah. Baekhyun bersiap melepas celana dalamnya lalu menungging di depan cermin, sambil memperhatikan arah masuknya baekhyun menuntun perlahan tangannya untuk memasukkam benda itu kedalam lubang anusnya.
"Mmhh sakit" bisiknya pelan sambil meringis ketika benda lonjong itu menembus lubang anusnya yang masih virgin.
"Akh!" baekhyun memekik keras saat benda itu berhasil menancap di dalam lubangnya, baekhyun tersenyum lega.
"Wahh lucu sekali" sahutnya senang, kalau dilihat sekilas baekhyun benar benar seperti memiliki sebuah ekor kucing berbulu putih yang lembut.
Baekhyun bangkit dari posisinya dan memutar tubuhnya sambil menggoyangkan pantatnya gemas, meskipun rasanya ada yang mengganjal di lubangnya tapi baekhyun senang karena benda ini ternyata sangat lucu (walaupun dilihat dari manapun benda itu tetaplah benda laknat kan)
Trak
"Eh! Ah!" baekhyun bungkam, wajahnya tiba tiba bersemu merah dan ia hanya berdiri kaku di tempatnya.
Damn! Ia tidak sengaja menginjak remote vibrator itu dan sekarang benda laknat itu bergerak gerak mengobok lubangnya.
"Ahh nghh" tanpa sadar satu desahan lembut melesat dari sela bibirnya.
Kakinya tiba tiba gemetaran dan terasa lemas, tulang tulang kokohnya tiba tiba terasa lembek dan sulit untuk berdiri dan menopang tubuhnya. Baekhyun menumpu dirinya di cermin lemarinya, ia mengigit bibirnya kuat kuat, wajahnya semu merah dan ia mulai merasakan ada sesuatu yang bangun dan mengeras dari bagian tubuhnya.
"Ahh sial! Dia bangunhh~" racau baekhyun, ia mendongkak merasakan vibrator itu yang terus menerus bergerak didalam lubangnya.
.
.
Baekhyun terbuai, ia terbawa oleh pergerakan vibrator didalam lubang anusnya. Hingga sekarang baekhyun menungging di atas tempat tidurnya, tangan kananya bergerak gerak mengurut ngurut lembut penisnya yang sudah tegak sempurna dan tangan kirinya yang memegang erat erat remote vibrator itu. Sesekali ia mengatur tingkatan vibrator itu untuk mencari cari kenikmatannya sendiri.
"Mmhh ahh ahh ahh... Ohh hhaa!"
Baekhyun mendesah kuat kuat, bibirnya sudah memerah dan peluh bercucuran dari dahi ke leher dan dadanya.
"Ahh yeeahh u-unghh shithh! Enakhh sekalihh ahh ahh"
Prak!
Pikirannya mulai terbang melayang, dibawa oleh kenikmatan birahi yang menguasai tubuh dan pikirannya. Baekhyun bahkan tidak sadar remote yang dipegangnya jatuh kelantai, tangannya yang bebas meremas remas kain sprei dan kedua kakinya bergerak gerak tak tenang.
"Mmphh hhuungghh annhh"
Fantasi sexnya mulai berterbangan dari dalam otaknya, ia membayangkan wajah chanyeol didepannya. Awalnya ia ingin sekali melayangkan umpatan umpatan kepada chanyeol, namun semakin lama dalam bayangannya wajah chanyeol yang notabetenya adalah temannya sejak sma, semakin lama semakin menggoda.
"Uhh uhh ssshh e-enakkh hha ahh enakhh ungh!"
'Tookk tokk'
Sebuah ketukan terdengar dari arah pintu utama membuat baekhyun sedikit mengalihkan pikirannya. Ia takut kalau itu adalah saudara atau temannya yang berkunjung kerumahnya.
"Baekhyun, kau ada dirumah?"
Suara itu!
"Hhaa ahh chanhh... Yeolhh? Hnggh"
Baekhyun membulatkan matanya namun tubuhnya enggan beranjak dari ranjang dan tangannya juga enggan berhenti memanjakan penisnya.
"Baek? Kau didalam?"
"Ahh yeaahh chanyeolhh"
'Took tokk'
Lagi, suara ketuka pintu itu terdengar. Chanyeol ada di depan rumahnya? Tapi tunggu...
Bukankah chanyeol bilang ia tidak jadi berkunjung ke rumahnya karena ada urusan mendadak, kenapa ia bisa ada disini sekarang. Ah mungkin itu hanya khayalannya saja, pikir baekhyun.
.
.
"Baek? Kau didalam?"
Chanyeol berdecak kesal, sudah dua kali ia mengetuk pintu ini dan tak jua baekhyun membukakan pintunya. Chanyeol yakin baekhyun ada dirumah, karena baekhyun bilang ia ada dirumah sedang merapihkan barang barang dikamarnya, tidak mungkin kan kalau baekhyun tidur? Ini kan masih pagi, masih jauh sampai ke waktu tidur siang.
Cklek
"Eh?" chanyeol ber eh ria ketika pintu itu terbuka, padahal ia hanya mendorong pelan pintu itu.
"Ck! Ceroboh sekali, pintu dibiarkan tidak terkunci, bagaimana kalau ada pencuri masuk" celoteh chanyeol lalu melangkah memasuki rumah baekhyun dan menutup kemudian mengunci pintunya.
"Baekhyun?"
"Hnnhh ahh ahh hhaa mhh~"
"Suara apa itu?" ucap chanyeol, ia terdiam mencoba mendengarkan dari mana arah suara itu berasal. Kuping besarnya seakan menjadi pendeteksi arah suara, dan langkahnya tepat membawanya ke pintu kamar baekhyun.
"Sshh mmhh mhh ahh"
Chanyeol mengernyit, suara itu terdengar seperti...
Cklek
"Baekhyun kau tidak-"
Terpaku..
Chanyeol terpaku dengan pemandangan yang ada di hadapannya, pemandangan yang memacu adrenalinya. Pemandangan yang membuat gejolak birahinya bangun dari peristirahatan nya (?)
Baekhyun menungging, di hadapannya, diatas ranjang, dengan sebuah vibrator yang menancap di lubang merahnya. Desahannya nyaring, lembut dan terdengar putus asa, tangannya bergerak mengocok penisnya, tangannya meremas remas sprei yang menjadikannya sebagai bahan pelampiasan dari rasa nikmatnya dan kaki kecilnya bergerak gerak tak karuan di atas ranjang.
"Uungghh ahh~ shh hhaa ahh"
"So sexy" lirihnya.
Baekhyun tidak menyadari keberadaannya, mungkin begitu. Karena baekhyun tidak terlihat terkejut ataupun berusaha melakukan sesuatu untuk menutupi aktifitasnya.
Chanyeol menyeringai, paper bag yang semula ada ditangannya kini jatuh kelantai. Chayeol lalu melepas jas hitamnya dari tubuh tingginya lalu melemparnya kelantai, ia berjalan perlahan sambil membuka 2 kancing teratas kemejanya kemudian ia juga membuka kancing lengan kemejanya lalu menyingsingkan lengan kemejanya.
"Nnggh?"
Baekhyun tersentak ketika vibrator itu tiba tiba saja tercabut dari dalam lubangnya. Belum habis keterkejutannya, kedua tangannya ditarik sampai kebelakang tubuhnya.
"Chanyeol!? A-apa yang kau lakukan disini!?"
"Bermain solo baek?"
Wajah baekhyun merah padam sampai ketelinga, ia mengigit bibirnya kuat kuat saat chanyeol bersuara tepat di cuping telinganya. Entah sejak kapan chanyeol ada disini, ia pikir suara chanyeol yang ia dengar hanya halusinasinya karena memikirkan chanyeol saat sedang bermasturbasi. Tapi ternyata itu memang benar benar suara chanyeol.
"Sexy"
"Ahh chanyeollhh!?" Baekhyun memutar kepalanya kebelakang ketika sebelah tangan besar chanyeol mengusap ngusap seduktif paha dalamnya.
"Diamlah baek, oh! Ini hadiah dariku kan? Kau memakainya? Apa kau menyukainya hm?" goda chanyeol, bibir tebalnya bergerak mengecup tengkuk baekhyun, dan tangan bebasnya yang semula mengusap paha dalam baekhyun beralih perlahan lahan ke penis tegang baekhyun yang sudah memerah.
"Ohh chanyeohhh janganhh ahh! Janganhh hngghh~" pupil mata baekhyun melebar ketika tangan panas itu mengocok penisnya yang kurang belaian itu.
"Kau sudah klimaks hm?" baekhyun menggelengkan kepalanya
"Ahh~ baek, sudah lama aku ingin melihatmu seperti ini, mimpiku adalah melihatmu mendesah dibawah tubuhku baekhh~"
Chanyeol menggoda lagi, kali ini ia meniup cuping telinga baekhyun dan sesekali mengulumnya lalu mengigitnya gemas.
"Chanyeolhh ku mohonhh shh~"
"Melihat tubuh mungilmu ini bergerak gerak saat aku menancapkan penis besarku dilubangmu, mendengarmu mendesah meminta lagi dan lagi" tangan chanyeol beralih lagi menggosok gosokkan kedua jarinya di lubang anus baekhyun yang memerah.
"Pleaseehh chanhh~ janganhh disituhh ahh! Atauuhh.."
"Atau apa hm?" tantang chanyeol, ia sama sekali tidak takut dengan ancaman baekhyun.
"Atauhh akuhh akan marahh padamuhh"
"Ok baiklah, tapi ada syaratnya"
"Apahh hhaa ahh apa syartanyahh?"
"Tunjukan padaku aksi terbaikmu baek, aku ingin melihat seberapa menggairahkannya dirimu"
"Baiklahh lepaskanhh tanganmuhh bodoh! Tanganku sshh sakit!" ucapnya pasrah.
Chanyeol terkikik kecil lalu dengan segera melepas kedua tangan baekhyun yang ia tarik dibelakang tubuh pemuda mungil itu. Baekhyun berbalik; merubah posisinya. Sedangkan itu ekspresi chanyeol berubah namun pemuda tinggi itu tetap menampilkan sebuah seringaian yang menantang.
"Kau sexy sekali, lady byun baek" baekhyun menggeram, ck! Ternyata si dobi ini masih ingat panggilannya semasa sekolah.
"Apa yang akan kau lakukan sialan!?" chanyeol tersenyum, saat sebelah kaki baekhyun menapak di dada kirinya dan mendorong tubuhnya pelan ketika chanyeol hendak menundukkan tubuhnya di area selangkangan baekhyun.
"Jangam macam macam, aku tidak bermaksud menghiburmu chanyeol" ucap baekhyun dingin.
Chanyeol tertawa nista(?) baekhyun merenggut, ini kali pertamanya melihat chanyeol seperti ini. Chanyeol terlihat seperti seorang psikopat yang ingin mencelakai korbannya.
"Kau sudah menyepakati persyaratannya baek.." chanyeol menyeringai dan baekhyun menelan salivanya kasar kedalam kerongkongannya, ia bersingkut sedikit sampai punggungnya bersandar pada headbed.
"Kalau aku tidak mau melakukannya?"
"Sebaiknya kau tunjukan aksi menggairahkanmu baek, kalau tidak aku akan melakukan hal hal yang tidak pernah kau duga sebelumnya"
Sial!
Chanyeol mengancamnya, dan baekhyun sadar kali ini chanyeol sedang tidak bercanda. Dari sorot mata pria tinggi itu baekhyun tahu chanyeol mengatakan hal yang sebenarnya.
"Tunjukan aksimu atau aku akan berbuat kasar padamu baek" baekhyun mengutuk dirinya, oh tuhan betapa sialnya dirinya hari ini.
"Kau begitu menggoda dengan kostum ini, dan itu membuatku turn on" baekhyun melirik bagian selangkangan chanyeol yang sudah menggembung, tangan besar chanyeol mengusap ngusapnya dengan sayang dan lidahnya bergerak menjilati area bibir bawahnya.
...
"Nghh anghh haa.."
Baekhyun memejamkan matanya erat, bibirnya mengigit bagian rok bawah kostum itu dan kedua tangannya fokus mengocok dan mengurut penisnya sendiri. Kedua kakinya terbuka lebar dihadapan chanyeol, dan chanyeol hanya diam menontoni aksi baekhyun.
"Ahh~ mana wajah sexymu sayang?"
"Sialanhh kauh park! Nghh~" umpat baekhyun, lalu ia memasang ekspresi menggoda sambil menatap chanyeol lekat.
"Aku ingin melihat lubangmu yang merah itu sayang" ucap chanyeol yang dibalas gelengan keras dari baekhyun. Refleks baekhyun menutup kedua kakinya yang melebar dan dengan cekatan chanyeol membuka paksa kaki baekhyun lebih lebar lagi hingga baekhyun memekik keras.
"Anghh~ mmhh chanhh pleaseehh janganhh beginihh ohh" baekhyun memohon.
Baekhyun terus bertahan dalam posisinya, menjalankan aksinya untuk menggoda chanyeol yang kini sudah terlihat sangat terangsang. Hingga akhirnya baekhyun mengerang dan mendongkak merasakan pelepasannya yang pertama.
"Ahh! Mmhh uhh uhh! Cumhh! Shh akhh!"
Dada baekhyun turun naik tak teratur dan nafasnya terdengar berat, kepalanya terkulai lemas di headbed. Spermanya menyemprot mengotori kostum dan spreinya, ia menghela lega lalu kembali menatap chanyeol yang sedang menyunggingkan senyuman padanya.
"Kau ingin mainanmu kucing manis?" baekhyun menyeringai, ia kemudian merangkak mendekati chanyeol, dan dengan mata sayunya ia menatap selangkangan chanyeol.
"Milikmu besar sekali chanyeol" baekhyun mengusap ngusap tonjolan besar itu dengan lembut
"Kau suka?" baekhyun mengangguk.
"Pasti akan nikmat kalau milikmu yang besar ini menggoyang lubangku" ucap baekhyun seraya membawa bibirnya menggesek tonjolan keras itu dibalik celana yang dipakai chanyeol.
"Bagaimana kalau dia merasakan bibirmu yang sexy itu terlebih dulu baek?" Baekhyun mendongkak dan tersenyum.
"Ah~ apa aku boleh menjilatnya dan menghisapnya?"
"Kau akan menyukainya baek"
Baekhyun mengangguk dan bersingkut menyamankan posisinya, kini ia menungging lagi dengan posisi wajahnya yang tepat menghadap pada kejantanan chanyeol
"Kemarilah sayang, aku ingin merasakan penis besarmu yang menggoda ini"
Dan dengan tidak sabarnya baekhyun membuka resleting dan kancing celana kerja milik chanyeol. Ia bergerak gerak susah payah membawa penis besar milik chanyeol keluar dari sarang yang menyesakan. Ditatapnya penis itu dengan binar, dan perlahan lahan lidahnya terjulur menjilati batang berurat itu, turun sampai ke testisnya dan dimainkannya kantung itu dengan lidahnya.
"Akh sshh~" chanyeol mendongkak dengan mata bulatnya yang terbuka lebar ketika baekhyun mengendus ngendus penisnya lalu membawa bibirnya mengecupi kepala penis besar itu dan mengulumnya perlahan.
"Mpphh mphh.." baekhyun terlihat kewalahan saat mencoba memasukan penis chanyeol kedalam mulut basahnya. Chanyeol tersenyum dibuatnya.
"Kenapa sayang? Apa penisku terlalu besar untuk mulut kecilmu hm?"
"A-ahh~ mmhh annhh" desahnya disela akktifitasnya sambil menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan chanyeol.
"Umhh ahhh" chanyeol mendesah ketika penis besarnya masuk kedalam mulut hangat baekhyun, dan ia bisa merasakan gigi baekhyun yang bergesekkan dengan urat urat penisnya juga lidahnya yang menjilati batangnya.
Baekhyun memanju mundurkan kepalanya di selangkangan chanyeol dengan gerakan pasti, sesekali ia membuat gerakan berputar agar seluruh bagian penis chanyeol menyentuh semua bagian dalam rongga mulutnya.
Plop
Plop
Plop
"Chanhhyeolhh?" chanyeol mengernyit saat mendadak baekhyun melepaskan kulumannya lalu mendongkak menatapnya.
"Hm?"
"Lubangkuhh minta diisi" ucap baekhyun sambil mengusap ngusap perut berotot milik chanyeol.
"Baiklah, kemari!"
Chanyeol segera menindih tubuh baekhyun, tubuhnya bersiap berada diantara selangkangan baekhyun. Ia membuka kedua kaki baekhyun lebar lebar lalu menekuknya sedikit sampai menempel di dada baekhyun.
Baekhyun hanya memperhatikan chanyeol yang celingukan mencari cari sesuatu, dan mata bulat pria jangkung itu tertuju ke arah sebuah kotak merah muda itu, ia berjengket dari tempatnya untuk mengambil sebuah tube biru yang ada di dalam kotak tersebut. Baekhyun mengerutkan dahinya, ia tidak tahu benda apa itu tapi seingatnya benda itu memang ada bersama alat getar itu juga.
"Mhh" baekhyun meringis pelan ketika rasa dingin menyapa manholenya, chanyeol tersenyum kecil menanggapinya. Setelah selesai mengoleskan lubricant diseluruh bagian manhole baekhyun ia bersiap siap dengan penis besarnya.
"Kau tidak mau melakukan pemanasan chanyeol, rasanya akan sakit nanti" ucap baekhyun, melihat ukuran penis chanyeol yang tidak bisa diremehkan baekhyun merasa sedikit was was akan rasa sakitnya nanti jikalau dilakukan tanpa pemanasan.
"Lubangmu sudah cukup pemanasan dengan vibrator itu baek, diam saja dan nikmati permainan ini baek" baekhyun mengangguk patuh.
"Uuhh! Kauuhh hhh.. Besar sekalihh yeolhh" rintih baekhyun, kedua tangannya mencengkeram kuat bahu chanyeol.
"Lubangmu yang terlalu sempithh ahh sial!" racau chanyeol.
Salah, dia salah jika mengira lubang baekhyun cukup pemanasan, kenyataannya lubang baekhyun masih terasa sempit dan menyesakannya.
"Pelan pelan chanyeol! Akhh! Sakit dasar bodoh!" baekhyun mengumpat.
Tanpa menghiraukan omelan baekhyun, chanyeol mendorong paksa penisnya kedalam lubang baekhyun dan..
Jleb
"Ahh! Chanyeolhh!" desah baekhyun ketika seluruh batang penis itu masuk kedalam lubangnya, dan dalam sekali hentak penis panjang dan besar chanyeol berhasil menumbuk bagian terdalam tubuhnya. Bagian tumpul itu berhasil menemukan dan menekan sweetpot nya.
"Akhh! Besar sekalihh ahh!" baekhyun merintih kecil sambil menjilati kedua jari lentiknya, manik matanya lalu beralih menatap chanyeol.
"Fuck! Harusnya kau melihat ini baek, betapa indahnya saat penis besarku menancap di lubangmu" chanyeol menyeringai, perlahan ia menggerakan pinggulnya bermaksud menggoda baekhyun.
"Nhh benarkah? Ummhh ahh bergeraklah yeolhh"
"Kau tidak sabaran yah?" dan tanpa basa basi lagi chanyeol menggerakan pinggulnya, ia mengangkat tubuhnya sedikit, membungkukkan tubuhnya dan menopangnya dengan kedua tangannya.
"Y-yah begituhh chanhhh shh yyaahh ahh disanahh uunghh enakhh!" mata baekhyun terpejam, kepalanya mendongkak dan kakinya bergerak gerak tak tenang.
"Dimana sayang?" goda chanyeol sambil membuat gerakan intens dari pinggulnya; mengin outkan penisnya didalam lubang baekhyun.
"Ahh chanyeolhh tusukhh lagihh disanahh akuhh mohonh mmhh~"
"Tusuk? Dimana?"
"Sialan kauhh! Jangan main main ahh chanyeolhh! Inihh menyiksakuhh" racaunya putus asa.
"Ahaha baiklah, aku akan menusuknya dengan dalam dan cepat, mendesahlah dengan keras baek"
"Iyahh ukhh! Aahh ahh! Chanhh sshhh haaa ahh khh!"
"Ahh sempithh baek"
Kamar yang semula sepi itu kini terdengar gaduh dengan suara desahan erotis yang saling menyahut satu sama lain. Aktifitas dua anak manusia yang saling memuaskan diatas ranjang yang berderit itu mulai memanas
"Jang...anhh! Berhentihh yeolhh unghhh nhh terusshh bergerakhh eunghh!"
"Ahh baek"
"Fasterrhh yeolhh pleaseehh ahhh akh! Akh!"
Chanyeol terlihat begitu gagah menggerakan pinggulnya maju mandur menggenjot lubang anal milik baekhyun, tubuhnya sudah basah oleh keringat, rambutnya yang tertata rapih kini berubah tidak karuan.
"Hngghh nhh shh anghh~"
"Ahh ahh!"
Tangan baekhyun kini begerak menarik narik kemeja chanyeol, ia menatap sayu wajah chanyeol dengan bibir merah yang terbuka. Tak mau menyia nyiakan kesempatan, chanyeol segera meraup bibir bibir merah yang menggiurkan itu. Dimainkannya lidah baekhyun dan membawanya untuk saling membelit.
"Terlaluh dalamhh ahh janganhh yeolhh! Janganhh terlalu dalamhh huu..uhh akhh!" baekhyun mendesah sepuasnya ketika ciuman panas itu terlepas.
"Akh! Shh baekhh"
"Nnhhh hhaa akhh! Cumhh ohh cumhh!" baekhyun memeluk erat tubuh chanyeol sambil menekuk kuat kuat kakinya.
"Bersamahh baekhh"
"Akhhh!" Dan desahan penuh kenikmatan itu lolos begitu saja dari bibir keduanya.
.
.
"Mmhh a-ammh"
Baekhyun mendesah dibalik aktifitasnya, kali ini mereka saling berbagi saliva dari mulut ke mulut. Keduanya tampak menikmati acara panas yang mereka ciptakan sendiri.
Chanyeol duduk bersandar di headbed, sedangkan baekhyun duduk di pangkuannya. Kedua tangan baekhyun yang semula hanya melingkar di leher chanyeol kini beralih mengusak rambut chanyeol, ia melepaskan perpangutan panasnya lalu mendongkak keatas ketika lidah dan bibir hangat chanyeol menciumi setiap bagian inci kulit lehernya yang mengkilap, tangannya yang nakal digunakannya untuk mencubit pelan nipple baekhyun dibalik pakaiannya yang ketat.
"Unghh chanhh.." baekhyun mendorong kuat bahu chanyeol, jemari lentiknya menyusuri setiap lekuk wajah chanyeol.
"B-baek?" chanyeol menautkan kedua seraya menatap wajah baekhyun yang memerah.
"Lubang kucing manis ini masih lapar" ucap baekhyun menggerling nakal. Chanyeol diam beberapa detik lalu menggelengkan kepalanya membuat si pria imut dipangkuannya mengerucutkan bibirnya.
"Tidak baek, cukup sampai disini ok? Aku masih punya urusan lain, lagipulagi aku kesini hanya ingin mampir sebentar untuk mengantarkanmu makanan"
Baekhyun merenggut, padahal ia ingin bersama chanyeol lebih lama lagi terlebih lagi dirinya memang sedang sangat merindukan chanyeol setelah hampir 1 minggu tidak bertatap muka, karena pria bertubuh tinggi tegap ini terlalu sibuk dengan karirnya yang baru saja berjalan.
"Chanyeollhh akuhh mohonhh, biarkan bibirku ini menghisap penis besarmu lagi" goda baekhyun, jemari lentiknya ia mainkan di sekitar abs milik chanyeol yang terbentuk dengan epicnya diatas sana.
"B-baekhyun tapi aku-" chanyeol menjeda kalimatnya saat baekhyun menatapnya dengan puppy eyesnya. Ok! Baekhyun selalu tahu kelemahannya.
"Ok..lakukan" ucap chanyeol menghela, dengan segera baekhyun bersingkut kembali di antara kedua kaki panjang chanyeol, ia mainkan sebentar penis milik chanyeol lalu mengecupinya mulai dari bawah sampai ke pangkalnya.
"Ahh disini terasa manis mhh mmhh aku suka" ucapnya sambil menjilati bagian kepala penis merah yang sudah mengeluarkan sedikit cairan di lubangnya.
"Kemana saja aku selama ini baek, kau sangat menggairahkan" chanyeol menyeringai saat melihat betapa rakusnya baekhyun saat menghisap penisnya yang kembali menegang.
"Aku mencintaimu chanyeol, milikki aku sepenuhnya, nikmati tubuhku sepuasmu chanyeol, lubang ini hanya milikmu" baekhyun mendongkak, tatapan sayunya mengisyaratkan ketulusan.
Apa baekhyun benar benar menyerahkan dirinya untukku? Batin chanyeol
"Baek kau?" chanyeol terkejut, selama ini ia tidak pernah menyangka baekhyun mempunyai perasaan padanya, setahunya baekhyun itu sedikit galak dan cuek padanya. Ia tidak punya sedikitpun pikiran bahwa baekhyun menyukainya.
"Aku mencintaimu, aku selalu menginginkan ini dari dulu, tubuhku selalu ingin kau jamah aku haus dengan sentuhanmu chanyeol"
Wow! Chanyeol shock, jadi selama ini baekhyun memang sudah menginginkan ini sejak dulu. Tidak sia sia chanyeol memberikan hadiah vibrator itu pada baekhyun.
"Kalau begitu kau tidak usah menunggu apa jawabanku baek, aku akan menyetubuhimu sampai kau mendesah hebat di bawah tubuhku" chanyeol lagi lagi menyunggingkan senyumannya membuat baekhyun tersenyum girang dibuatnya.
"Yah chanyeol, nikmati aku sepuasmu"
"Ahh~ dengan senang hati sayang"
.
"Nnghh nnhh"
Baekhyun menggerakan pantatnya menggoda chanyeol, matanya fokus menatap wajah chanyeol yang tampan. Sesekali ia menjilati bibirnya ketika merasakan sensasi menyenangkan di bagian bawah tubuhnya; penis tegak chanyeol yang menusuk nusuk belahan pantat sintalnya.
"Ayo baek, bukankah lubangmu sudah lapar" chanyeol menggeram, melihat chanyeol yang sedikit frustrasi karena ulahnya yang tak kunjung habis menggodanya. Akhirnya baekhyun memposisikan dirinya senyaman mungkin di atas tubuh chanyeol.
Mengangkat sedikit pantatnya dan memastikan kepala penis chanyeol tepat berada di lubangnya, baekhyun bersiap; menumpu tubuhnya dengan kedua tangan yang ia letakan di perut berotot chanyeol.
"Nnhh! Ahh yatuhanhh besarrhh sekalihh shh" baekhyun mendesis, dahinya mengkerut. Ia sedikit mendapat kesulitan untuk memasukkan penis chanyeol kedalam lubangnya, maklum saja karena ini pertama kalinya baekhyun berhubungan intim.
"Baekhh.. Kau yakin bisa melakukannya?" chanyeol mengusap rambut baekhyun lembut saat melihat ekspresi baekhyun yang tampak menahan rasa sakit.
"Y-yah akuhh akhh! Bisahh chanyeolh u-uhh ahh!"
Baekhyun terus berusaha, tubuh mungilnya tak berhenti mencoba memasukkan penis chanyeol kedalam tubuhnya, hingga akhirnya...
Jleb
"Ssshhh baekkhh!" deep voice milik chanyeol menggema dalam kamar ber-atmosfer panas itu saat seluruh bagian penisnya menancap sempurna di lubang baekhyun.
"Uhh ahh! Mpphh sshh hhaa chanyeolhh" baekhyun dengan telaten menggerakan tubuhnya naik turun, mulutnya menganga dan kepalanya mendongkak ke langit kamar tak kala penis besar milik chanyeol menumbuk kembali titik ternikmatnya.
"Call me oppa baekh" goda chanyeol lagi sambil menarik dagu baekhyun hingga manik mata indah baekhyun bertemu pandang dengan matanya.
"Nnhhaah oppahh ahh ahh! O-oohh nikmathh ahh op-ophhah!" chanyeol tersenyum puas, baginya desahan baekhyun terdengar amat merdu dan benar benar membangkitkan nafsunya sampai titik puncak teratasnya.
"Lebih cepat sayang"
"Ngaahhh ahh ahh shh! Ahh godhh uuhh"
Baekhyun mengangguk, ia semakin gencar menggerakan tubuhnya naik turun dengan nafas yang sedikit tersenggal. Ia menundukkan tubuhnya untuk mencumbu leher dan dada chanyeol yang terekspos dengan indahnya dihadapannya, mengecupnya berkali kali dan menjilati permukaan kulit itu perlahan lahan.
"Call my namehh babyhh" desah chanyeol tertahan dan pelan.
"Chanhh... Sshh chanyeolhh oppahh kkhh ah!" baekhyun menegakkan kembali tubuhnya, tubuhnya tak berhenti bergerak, tangannya yang menganggur ia gunakan untuk mengocok penisnya yang tak terjamah(?)
"Kau lelah hm?"
Baekhyun menggelengkan kepalanya.
"Tidakhh oppahh biarkanhh ahh ahh akuhh melakukanyah!"
"As your wish my lady byun shh.."
"U-uuh sialhh ahh besarhh mphh a-hhaa hha ahh!" suara baekhyun bergetar karena gerakan tubuhnya, kakinya bergerak gerak mengusak sprei, mencoba melampiaskan rasa nikmat yang tidak tertahankan lagi.
"Bagaimanahh? Uhh ahh apahh inihh nikmath oppa hm?" tanya baekhyun dengan wajah horny nya.
"Sure hh! Ini nikmathh sayang" balas chanyeol seraya mengusap kedua paha baekhyun dari balik rok mengembang itu.
"Mpphh shh hhaa ahh ahh"
"Cumhh oppahh cumhh!"
Dan baekhyun pun tumbang setelah mengeluarkan spermanya, tubuhnya terkulai lemas diatas tubuh chanyeol membuat chanyeol kesal dibuatnya.
"Aku belum sampai sayang, jangan begitu" runtuk chanyeol, lalu dengan sigap ia menarik kembali tubuh baekhyun dan dengan sedikir kasar ia membalik tubuh baekhyun hingga menungging. Kedua tangan baekhyun di tariknya sampai ke belakang tubuh baekhyun; hingga posisi baekhyun sekarang sedikit tegak dengan bertumpu pada kedua lututnya.
Dan tanpa aba aba, ia kembali memasukkan paksa penisnya kedalam lubang anal baekhyun kemudian menggenjotnya dengan ritme cepat yang luar biasa sampai tubuh baekhyun terhentak kedepan.
"Ahh! Chanyeolhhh! Janganhh ahh! Terlaluhh cepathh ahh ahh!"
"Akuh belum sampaihh kenapa kau berhenti hm? Rasakan akibatnya baekhh ohh ohh!"
"Nnhh oppahh pleaseehh pelanhh ahh!" kepala baekhyun menunduk pasrah, meskipun ia merasakan sakit di kedua tangannya.
"So fuckin' sexy mhh" bisiknya pelan, chanyeol mengigit bibirnya melihat pemandangan tubuh baekhyun di depannya, bantalan pantat putihnya sudah memerah akibat gesekan gesekan dari aktifitasnya.
"Eunghh! Oppahh sshh chanyeolhh oppahh deeperh pleaseehh!" mohon baekhyun.
"Nikmati penis besarkuhh baekhh, mendesahlah! Sebut namaku!"
"Hhaa! Chanyeolhh ahh chanyeolhh oppahh terusshh nhh terushh!"
Chanyeol mulai merasakan penisnya yang berkedut hebat di dalam lubang baekhyun, hingga dengan sengaja ia menanamkan penisnya lebih dalam lagi.
"Cumhh baek"
"Didalamhh"
Chanyeol menggeram tertahan saat spermanya menyemprot dalam jumlah banyak didalam lubang baekhyun, sampai sampai sebagian lagi tidak tertampung dan berlomba keluar dari lubang itu lalu menetes ke atas sprei. Sedangkan baekhyun menyemprotkan spermanya mengotori salah satu bantalnya.
.
.
Chanyeol terkikik ketika melihat wajah baekhyun yang ditekuk sambil melepas kostum ketat itu dari tubuhnya. Setelah terlepas ia membuang kostum itu kelantai, kakinya juga bergerak menendang nendang benda laknat diatas lantai dengan kesal.
"Apa yang kau lihat!?" ucapnya ketus lalu menyambar kemeja chanyeol yang tergeletak dilantai tak jauh darinya untuk menutupi tubuh polosnya.
Baekhyun merangkak naik keatas ranjanya dengan perlahan dan duduk bersandar di samping chanyeol. Pria bertubuh tinggi itu terlihat sibuk memainkan ponselnya dengan kedua alis yang saling bertautan.
"Ada apa? Apa ada masalah?" tanya baekhyun penasaran, chanyeol beralih menatapnya dari samping sambil menggeleng dan tersenyum.
"Baek, aku masih penasaran kenapa kau berpakaian seperti itu tadi?"
Wajah baekhyun kembali bersemu merah, matanya memicing menatap chanyeol tajam.
"Kenapa? Kenapa kau begitu mau tahu alasannya? Itu aku hanya iseng saja ingin mencobanya"
"Lalu vibrator itu?"
"Ya! Jangan dibahas lagi, bisa kan? Ck! Semua ini karenamu, hh~ badanku jadi terasa sakit semua, bukan cuma pantatku saja"
"Tapi kau menikmatinya kan? Kau suka kan?" chanyeol menaik turunkan alisnya sambil mencondongkan tubuhnya ke arah baekhyun.
Plak!
"Aku tidak suka karena kau bermain kasar, lain kali lakukanlah dengan lembut"
Chanyeol meringis ketika jemari jemari lentik itu mendarat di wajahnya.
"Tapi kau tidak menyangkal kan kalau kau mencintaiku?" ucapnya dengan senyuman 3 jari khasnya.
"Ciih! Jangan memasang senyum mengerikan seperti itu park!"
Chanyeol tertawa dan kemudian hening, baekhyun sibuk memainkan jemarinya dan chanyeol sibuk dengan pemikirannya. Acara saling diam itu berlangsung beberapa detik.
"Besok aku akan pergi ke daerah haenam gun dan aku akan tinggal disana untuk beberapa minggu" baekhyun menoleh.
"haenam gun? Berapa minggu?"
"Satu atau dua minggu"
"Lagi?" tanya baekhyun lalu menghela, baru bertemu sudah harus berpisah lagi.
"Tidak apakan kalau aku tinggal lagi? 1 atau 2 minggu tidak lama kok, sepulang dari sana aku berjanji akan menghabiskan waktu bersamamu" chanyeol mengusak rambut baekhyun sayang, ia tahu betul apa yang dipirkan baekhyun. Padahal mereka baru saja meresmikan hubungan.
Baekhyun tersenyum manis, chanyeol adalah orang yang sibuk dan bekerja dirumah bukanlah gayanya, baekhyun tahu itu. Ia harus bisa memaklumi pekerjaan chanyeol yang mengharuskan nya bepergian setiap 1 bulan sekali minimal 1-2 minggu, sebagai kekasihnya ia harus bisa mendukung chanyeol.
"Tidak apa apa, jangan memikirkanku, bekerjalah dengan keras agar mimpimu bisa tercapai"
"Terima kasih baek" chanyeol merengkuh tubuh mungil baekhyun dan mengecup pucuk kepalanya gemas.
"Berarti untuk 1 minggu kedepan kita tidak bisa melakukan ini lagi kan?"
Baekhyun mengernyit, melepas pelukannya dan menatap chanyeol intens.
"Melakukan apa?"
"Melakukan apa yang baru saja kita lakukan" baekhyun mengerucutkan bibirnya, benar juga!
Kalau chanyeol akan pergi 1 minggu kedepan itu berarti mereka tidak akan bertemu, dan artinya! Mereka tidak bisa lagi melakukan hal 'itu' lagi, kecuali kalau baekhyun bisa menunggu chanyeol selama itu.
Baekhyun menggelengkan kepalanya tiba tiba.
"Ada apa baek?"
"Kalau begitu 2 minggu adalah waktu yang lama" chanyeol tertawa pelan.
"Nah kalau kau mengerti, ayo kita manfaatkan waktu yang tersisa ini dengan sebaik baiknya" chanyeol menyeringai, membuat baekhyun menatap chanyeol dengan was was.
"Tidak tidak, chanyeol jangan lagi"
"Ayo kita lakukan lagi baek"
"Hhhuuaa! Tidak chanyeol! Tidak! Menyingkir dari tubuhku dasar bodoh!"
Teriak baekhyun ketika chanyeol menarik selimut lalu menutupi tubuh mereka berdua dan menindih tubuh baekhyun di bawahnya.
Dan biarkan mereka menghabiskan waktu yang tersisa sebelum chanyeol pergi dalam perjalanan bisnisnya selama 1 minggu kedepan.
Selamat menikmati sisa waktu berharga kalian~
**End**
.
ChanBaek : Erotic Scene From Lady Byun
.
.
Review review? Yoyoyo~
Yoohoo lagi seneng bikin ff ginian, yg ukenya gua dandanin kek cewe :v
Gua sih lebih suka yg 'Gender Bender' sih (beda sama shemale yah /ba***/._.) daripada GS pfftt :v noohh! salahkan baekhyun yg mukanya enak banget buat dinistain, 'ukeable'(?) bgt pula! Ditambah emang gua suka bgt sama 'dressing' dari dulu
Ff ini terbit(?) gegara pernah baca doujin yg ukenya disuruh semenya dressing pake baju maid yg sekseh bgt . trs semenya nafsuan lg gk bisa kontrol hormon :v (charanya emang ngingetin gua sama chanbaek sih)
Ekheem! Jan pelit pelit kasih review, kritik, saran dll :v (kalau mau review panjang" kek tembok cina jg boleh :v /hanjerr/)
En.. Please don't judge me, 'cause i'm just a little girl with all my innocent :v Then, Thanks jg yah! yg udh kasih review, favorit and etc.
/Soo guys see you next time ~ wo ai ni ~ wo ai ni ~ :*/
Xiexie~ zaijian~
