Ini adalah Desa Konohagakure. Naruto yang adalah pembuat onar di desa ini akan memulai kehidupan ninjanya bersama banyak ninja lain.
And here it is! The second fiction of Kentona Seizaburo! ~HUUUUUUUUU. ..~ lempar tomat, kelapa, BMW. ..
Huss!! Ini fic serius! Atmosfer mencekam akan tergambar jelas. Woooooo. .. Be ready!
Nah, karena belakangan ini perasaan murung telah menguasai jiwa Kentona, akhirnya!! Kentona yang penuh tawa berubah menjadi sesuatu pemarah yang suka mengunci diri di kamar, menyesali dosa, dan meratap penuh penyesalan.
Kali ini fic tentang Naruto!
Karena menurut Kentona para authors lebih memilih menceritakan Sasuke, Deidara, serta makhluk-makhluk cool lainnya daripada Naruto, jadi Kentona memutuskan menjelaskan hidup Naruto menurut sudut pandang Kentona sendiri.
Kentona saluuut banget sama Naruto. Meski bodoh, aneh, cebol, kumisan ~NARUTOOO, RENDAN!!~ Naruto bisa tetap ceria dengan hidupnya yang berat –gak nyambung- Kalo dibandingin sama Kentona yang gampang murung, Kentona jadi malu sendiri.
Dan yang membuat Kentona lebih salut lagi, Naruto masih bisa tersenyum dengan tanpa beban dan nggak pernah mengeluh akan hidupnya. Kenapa ayahnya mengorbankan tubuhnya demi menyelamatkan desa, kenapa dia tidak pernah merasakan cinta orang tua, kenapa dirinya tidak pernah diakui, dan lebih lagi, hiks, kenapa Kentona ini ngoceh mulu nggak berenti-berenti dari tadi haaaah??!!!! ~wattdheziiiiig~
Kesimpulannya, Naruto laki-laki kuat dan Kentona ingin seperti dia.
YOSH!! Kalau begitu, kita mulai!
GO GO!! UZUMAKI NARUTO!!
Disclaimer
Naruto ~ Masashi Kishimoto
Go Go!! Uzumaki Naruto!! ~ Kentona Seizaburo
Warning : sebisa mungkin Kentona buat no OOC, OC -1, gaje-, (mungkin) menyayat hati
--***--
CHAPTER ONE
A Beginning of A Ninja Story
Tot tet tot tet tot tet tot tet tot tet tot totetotetotetoteeeet, jam weker berbunyi nyaring. Seorang anak yang -dari belakang mirip durian-dari samping mirip ikan-dari depan mirip setan- bangun dengan wajah menyesal punya weker bobrok. Matanya lima watt, mana yang melek cuman satu.
Dengan langkah terseok-seok ia menuju kamar mandi. Setelah tanpa busana. .. byur. ..
"GYAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!" rohnya nyaris meninggalkan tubuhnya lewat mulut.
"DI-DINGIIIIIIIIIIIIINN!!!!"
Bocah yang ber-sesuatu yang mirip kumis- di kedua pipinya ini segera membungkus dirinya dengan handuk dan berguling-guling di tanah, loncat-loncat, dan menepuk-nepuk tubuhnya dilanjutkan tepuk tangan.
"Fuuuuuh, fuuuuuuuh!!" Naruto meniup telapak tangannya untuk menghangatkan, sambil memajukan bibirnya lima centi, alhasil jadilah bimoli –bibir monyong lima centi-.
"Aah~ dinginnya. .. O iya, dimana, ya, swimming goggles-ku?" *clingak clinguk*
"Uwaaaa, dimana ya?"
Tak perlu makan waktu lama, seluruh isi rumah Naruto segera saja berantakan seperti kapal pecah.
"GYAAAAAAAAAAAAAA!! SWIMMING GOGGLES KESAYANGKUUU!! KALAU NGGAK PAKAI ITU KEPALAKU JADI NGGAK ADA BEDANYA SAMA DURIAAAN!!" jeritnya mengakui aib sambil menaruh kedua tangan di kepalanya, berniat mengacak-acak rambut.
"Lho?" Naruto sweatdrop. ..
"Ternyata sudah kupakai. .."
--***--
Dengan kecepatan nyaris terkencing-kencing Naruto bergeol-geol (--a) menyusuri jalan menuju Akademi Ninja. Ini hari terakhir pendaftaran ninja tahun ini. Dan parahnya lagi, ini detik-detik terakhirnya.
5. ..
4. ..
3. ..
2. ..
. .. . ..
1½ . .. 1 ¾ . ..
"Permisi. ..hoeh, hoeh. ..uhuuuk!! A. .. hoeh, hoeh. .. itu. .. hoeh. .. saya. ..anu. .. hoeh hoeh hoeh, ini. .. hoeh. ..akademi. ..sudah? . .. uhuk uhuk!! Semoga sempat. .. hoeh. .. benar?"
Kakak ninja penjaga administrasi pun sweatdrop.
"Siapa kamu? Mau apa? Kapan sampai sini? Dari mana asalmu? Mengapa ke sini? Bagaimana bisa ke sini?" tanya kakak ninja itu tidak tanggung-tanggung menggunakan lengkap 5W + 1H dengan sempurna.
"A.."
Belum sempat Naruto menjawabnya, kakak ninja itu sudah memotong.
"Saya orang bumi, tidak paham bahasa kuda."
"Itu. .. Saya ingin masuk akademi ninja tahun ini, dan saya bukan kuda," jawab Naruto sedikit sebal. 'Dasar sial, siapa yang kuda?' gerutunya dalam hati.
"Sayang sekali, nak, pendaftaran sudah tutup," jawab penjaga administrator berkuncir satu ini santai.
'Anak ini mukanya sudah nggak ada bedanya sama kuda, masih nggak nyadar juga rupanya?!' batinnya.
"UAPAAAA?? Jadi aku baru bisa mendaftar lagi tahun depan?!!" Suara Naruto menunjukkan bahwa dia mulai panik.
"Sayangnya iya. Nah, aku mau tidur siang. Sampai jumpa tahun depan."
"GYAAAAAAAAA!! Tolonglah! Woi! Woooooooiii!! Nih kukasih 10 ryo!"
Tanpa mendengarkan Naruto nyercos, ninja itu langsung pergi.
"Aaaaargh!! Dasar ninja kucrut!" umpat Naruto sebal.
Tanpa membalikkan wajah, kakak ninja itu membalikkan bada. –hiii, ngeri- Tanpa membalikkan badan, kakak ninja itu membalikkan wajah.
"Hey, bocah. .. Coba ulangi kata-katamu. .."
"DASAR NINJA KUCRUT KERIPUT!! KUSUMPAHIN BANGKRUUT!!" bentak Naruto menantang dengan mengacungkan middle fingers. Ulang : middle fingerS, membentuk huruf X.
"Uapaaaaa?? Udah ngeledek, nyumpah pula! Dasar bocah buruk rupa-rupa warnanya!"
"Ninja gadungan bercodet maksa!"
"Bocah abal-abal produk gagal!!"
Teng teng tong tong tong teng teng tong tong tong tong tuingg!!
"Yak, selamat datang di acara Kubikinu Shirahmurata, bersama saia, Kimchi. Yak, di sudut pojok kanan atas, ninja kucrut keriput akan melawan penantangnya di sudut pojok kiri bawah ndelesep nyungsep ke bawah tanah, ninja buruk rupa-rupa warnanya!!"
Wattdhezzigg!! Kedua laki-laki itu kompak mematak makhluk tak jelas itu dengan setrika dan dandang.
"Ada apa ini ribut-ribut?" Seorang laki-laki tua mencegah kerusakan yang lebih parah di desa yang tenang itu. Suaranya terdengar bijak, dan wajahnya damai.
"Tu. ..tu"
"Hantuuuuuuuuu!!" jerit Naruto ketakutan sambil berjingkrak-jingkrak.
PUOOOOOOOOOOGH!!
"Tu-tuan Hokage," kakak ninja itu membungkukkan badannya sedikit setelah sukses menjitak kepala si bocah kyuubi.
"Anak ini terlambat mendaftar, lalu dia memaksaku memberi formulir pendaftaran. Mana bisa begitu!"
Kakek Hokage itu memandang Naruto dengan pandangan ringan yang sedikit menerawang.
"Uzumaki Naruto," katanya. "Sebenarnya, kenapa kau sangat ingin menjadi seorang ninja?"
Nggak ada hujan, nggak ada angin. Pertanyaan itu dimuntahkan dari mulut sang ninja terkuat di Konoha, dan langsung menyejukkan hati Naruto.
JEDUAR!!
Sssssssssshhh. ..*hujan*
~Satu-satunya orang yang paling sweatdrop adalah Kentona sebagai author, yang kuasa menulis ceritanya dilecehkan dengan hujan dan angin barusan, yang sukses melanggar jalan ceritanya~
"Sebenarnya, *sfx : naruto_hokage* sudah dari kecil aku bercita-cita menjadi Hokage. Entah mengapa, hal itu seperti sudah ada dalam darahku."
Sang Hokage termenung sebentar –soalnya kalo lama nanti kesambet-, lalu ia melanjutkan, "menjadi Hokage itu berat. Sangat berat. Ada kemungkinan kau harus mati demi desa dan keluargamu, nak. Kau tahu itu?"
"Tentu saja, aku tahu itu. Karena, seperti yang aku bilang tadi, menjadi Hokage sudah mengalir dalam darahku."
"Tidakkah itu mengecilkan niatmu? Melindungi keluarga dan penduduk desa dengan taruhan nyawa?" tanya Hokage lagi, memastikan.
"Aku. .." kata-kata Naruto terhenti sebentar. Senyum sedih terpampang di wajahnya yang tampak merana. Kalau saja Naruto bukan laki-laki kuat, dia pasti sudah bercucuran air mata sekarang.
"Aku tidak pernah punya keluarga. Entah bagaimana aku tumbuh, tapi aku selalu sebatang kara. Saat sadar, aku tidak punya siapa-siapa. Aku selalu disingkirkan, keberadaanku sama sekali tidak dianggap. Karena itu, aku ingin menjadi Hokage. Dengan menjadi Hokage, keberadaanku akan diakui dan diterima orang-orang desa. Aku tidak akan kesepian lagi."
Naruto terdiam sejenak. Dikepalkannya tangannya erat-erat.
"Aku yakin akan menjadi Hokage yang kuat. Akan kulindungi desa ini dengan segenap kekuatanku. Tapi bila memang harus mati, melindugi teman dan warga desa akan membuatku mati dengan senyum bangga dan pikiran 'selesai dengan baik, Naruto'. Karena menjadi Hokage, adalah jalan ninjaku."
Jeda waktu memisahkan antara perkataan Naruto yang barusan dengan senyuman kecil yang terlukis di wajah Hokage dengan diam-diam. Kakak ninja administrator yang sedari tadi ikut mendengarkan pun menundukkan kepala. Kagum.
Beberapa waktu kemudian, kakak ninja itu mendapat isyarat sang Hokage dan langsung menyerahkan selembar formulir pendaftaran pada bocah itu dengan patuh tanpa perlawanan.
"Jadilah ninja yang kuat, Uzumaki Naruto."
Wajah Naruto dengan otomatis memerah. Bukan karena malu atau marah, tapi wajahnya berseri-seri kegirangan. Naruto menerima formulir pendaftaran itu dengan tatapan tak percaya.
"A. ..aku. .."
"NINJAAAAAAAAAAA!!!" serunya penuh kemenangan sambil melambai-lambaikan formulir itu di atas kepalanya.
--***--
Setelah mengisi bukti keninjaannya itu, Naruto berjalan-jalan dengan Hokage.
"Umm, kakek? Bagaimana kakek tahu namaku? Seingatku aku belum pernah bertemu kakek sebelumnya."
"Hm, cukup cermat juga kau rupanya. Hahahaha. .. sebenarnya kau itu seperti sebuah warisan yang menyimpan keberanian dan kehebatan seseorang. Kau itu seperti sebuah legenda. Yah, hanya saja tidak semua orang menyadarinya."
"Oh, tidak terasa sudah sore. Aku harus pulang. Masih ada lembaran negara yang harus kuurus. Nah, sudah dulu, ya. Jadilah ninja yang kuat dan tekunlah berlatih, Naruto." Senyuman lebar dipasang di wajahnya yang telah keriput.
Mendengar apa yang diucapkan dari mulut ninja nomor satu Konoha itu, sebuah lengkungan terkembang di bibirnya. Dengan gerakan memberi hormat, Naruto berjanji dengan satu kata.
"OSH!!"
Selesai!!
Maaf kalau pendek. Bukan pendek, tapi puendek. Super pendek. Mega pendek.
Sebenarnya, sebelum upload cerita ini sudah Kentona baca berulang-ulang. Soalnya cerita ini udah Kentona rancang jauuuuuuh sebelum Kentona bikin Hellowind. Tapi tetep aja ada yang kurang pas. Berkali-kali diubah juga hasilnya sama saja. Huh. ..
Karena itu, mohon reviewnya ya!! Kritik, saran, dan pujian akan sangat sangat sangat sangat very very ~Buagh!!~ membantu Kentona. Tapi tolong, berikan dengan sopan ya.
O ya, soal ryo, menurut Kentona satu ryo kira-kira seratus rupiah. Itu perkiraan Kentona dengan mencocokkannya dengan komik, sih. Hahahahhaaaa. .. gak penting ya. Tapi, dengan kata lain, yang Naruto sogokkan pada kakak ninja itu setara dengan seribu perak. Buat apa uang segitu? Ah, sudahlah.
Chapter dua akan diupdate yang pasti sebelum tahun baru, sebelum natal, sebelum bulan November berakhir.
Arigatou gosaimasu.
