Chapter 1 : Ryeowook Pov
Author : SashaCloudie
Cast : Yesung, Ryeowook, Sungmin, Kyuhyun, Kibum, Heechul
Warning : Shonen – ai. If you dont like a story like this, please dont read
Declaimer : All cast belong to themselves except Kim Yesung. He's Mine.
"Pergi kesana lagi hm?" Itu suara Hyungku satu – satunya, Kim Heechul. Aku hanya mengangguk lemah. "Jadi apalagi yang sudah kamu ketahui selain namanya?"
Aku hanya menghela nafas pelan. Tidak ada. Tidak ada lagi yang aku tahu tentang dia selain nama dan kemungkinan kalo dia sudah punya namjachingu.
"Wookie-ah?" Heechul Hyung menyadarkanku dari lamunan. Aku menggeleng lemah, dapat ku lihat sorot khawatir dari kedua matanya. "Apa kamu akan menyerah?"
"Andweee!" Jawabku cepat. "Aku tidak akan menyerah."
Heechul Hyung tersenyum lembut. "Kalo begitu lakukanlah hal yang lebih, Wookie. Kalau kamu hanya memandangnya dari kejauhan ini tidak akan berkembang."
Melakukan hal lebih? Jujur saja aku tidak berani. Haahhh, payah! Aku jadi seperti stalker yang bisanya hanya memandangi diam – diam.
Pernahkah kalian menyukai seseorang tapi tidak tahu harus berbuat apa untuk mendekati orang yang kamu sukai? Aku sedang mengalaminya sekarang. Jangankan mendekati, memulai perkenalan saja aku tidak berani. Aku hanya bisa diam berlama – lama di cake shop tempat dia bekerja ; Cheesie Cake, sebuah cake shop yang khusus menyediakan kue – kue berbahan dasar keju. Aku tidak suka keju, aku hanya suka coklat, tapi aku selalu datang kesana untuk sekedar melihatnya dibalik meja kasir.
Oh iya, perkenalkan aku Kim Ryeowook, tapi keluarga dan teman – teman memanggilku Wookie. Aku anak kedua sekaligus bungsu dari dari dua bersaudara. Sejak setahun lalu aku tinggal bersama kakakku sementara orang tuaku pindah ke Jerman karena urusan pekerjaan. Kakak ku bernama Kim Heechul, dia adalah seorang mahasiswa semester 6. Aku sendiri masih duduk di kelas 2 SMA di Param High School. Aku anak yang cukup popular di Sekolah baik dikalangan yeoja atau pun namja karena wajahku yang Imut dan suaraku yang bagus saat bernyanyi. Aku sudah beberapa kali mewakili sekolah dalam lomba menyanyi. Sebenarnya aku ini anak yang periang dan mudah bergaul, itu sebabnya aku punya banyak teman di sekolah. Biasanya gampang saja untuk aku berkenalan dengan orang baru, tapi ini tidak berlaku saat aku harus berhadapan dengan seorang Kim Yesung.
Siapa Kim yesung? Dia penjaga kasir di Cheesie Cake yang tadi aku ceritakan. Aku tidak sengaja bertemu dengannya tapi yang benar – benar membuatku resah adalah ; Aku menyukainya sejak pandangan pertama.
FLASHBACK ON
Tap Tap Tap
"Huh benar - benar payah! Perasaan tadi cerah kenapa sekarang mendadak hujan?" gerutuku sambil terus berlari. Kulirik jam tangan anti airku, ternyata sudah terlalu sore. "Mudah – mudahan Heechul Hyung sedang bagus moodnya jadi aku tidak kena omel."
BUGGG!
"Aihh. Appo!" Ringisku pelan. Hujan yang agak lebat membuatku terpeleset. Kuusap – usap bokongku pelan. Aigo nasibku sial sekali. Tadi sepulang sekolah aku dipaksa oleh Kyuhyun ; teman sekelas sekaligus sahabatku untuk menemaninya mencari hadiah untuk namjachingu barunya. Tadinya aku ingin menolak, tapi dia malah mengeluarkan puppy eyesnya. Siapa yang bisa menolak jika kamu memiliki sahabat setampan Kyuhyun yang biasanya hobi menyeringai seperti iblis tiba – tiba mengeluarkan mata berbinar – binar ala kelinci?
Dan disinilah sekarang aku berada, di trotoar jalan yang sepi dalam posisi masih terduduk sambil mengusap – usap bokong. Aku rutuki kebodohanku. Huft tahu akan seperti ini aku naik bis tadi. Aku memang senang berjalan kaki, jika jaraknya tidak terlalu jauh dan cuaca cerah aku lebih senang berjalan kaki, dan tadi itu cuacanya cerah.
"Mau sampai kapan kamu diam disitu?" Eh Suara siapa itu? Tiba – tiba ada tangan terulur di depan wajahku, saat kuangkat kepalaku aku langsung terpesona olehnya. Di depanku berdiri seorang namja yang mungkin seumuran dengan Heechul Hyung. Dia menggunakan sebuah mantel hitam yang terlihat sangat pas dibadannya. Rambut hitamnya yang agak panjang membingkai kepalanya yang walau agak besar tapi terlihat sangat tampan, dan dia tersenyum simpul padaku. Tangan kanannya memegang sebuah payung hitam berukuran besar, dan tangan kirinya terjulur padaku.
"Apa kamu akan tetap duduk disitu?" Aku tersentak. Suaranya indah. Kugelengkan kepalaku cepat, mencoba untuk berhenti melamun. Kuraih tangannya dan berusaha bangkit lalu membersihkan tanah yang sedikit menempel di celana dan jas seragamku. Badanku sudah basah kuyup.
"Mau kemana?" Tanya dia sambil menarikku pelan mendekatinya agar aku juga terlindungi payungnya.
"Mmmm pulang. Aku mau pulang, ke arah sana." Jawabku cepat sambil menunjuk arah jalan ke rumahku. Aisssh bodohnya, kenapa harus menunjukan arah jalan, seperti jawaban anak kecil saja.
"Kalo gitu ayok." Katanya masih dengan senyum yang terpasang dibibirnya.
"Ayok kemana?" Tanyaku refleks. Orang ini mau mengajakku kemana?
"Tentu saja pulang. Kita sepertinya satu arah, hujannya masih lumayan besar jadi sebaiknya aku antar kamu pulang biar tidak kehujanan lagi."
Aku tercengang. Dia ternyata tidak hanya tampan tapi juga baik hati. Sepanjang perjalan kami berdua hanya terdiam. Sesekali kulirik dia dan ternyata dia terlihat semakin tampan jika dilihat dari samping.
"Ini rumahku." Kataku pelan saat sudah sampai di depan rumah. Dia tersenyum lagi, senyum yang lebih manis dari sebelumnya dan membuat jantungku berdetak semakin kencang.
"Kalo begitu masuklah. Cepat mandi pakai air hangat lalu ganti pakaianmu, jangan sampai kamu sakit." Suara indah itu terdengar lagi. "Aku pergi dulu ya, lain kali hati – hati."
Aku hampir saja tidak bernafas saat dia membelai rambutku sejenak sebelum akhirnya melangkah pergi. Beberapa saat aku membeku ditempat, mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi. Apa barusan mimpi? Lalu aku sadar aku baru saja melakukan kebodohan ; Aku tidak menanyakan siapa namanya.
FLASBACK END
"Wookie-ah, temani aku ya, pleaaaaaaaaaaaaaase." Kulirik Kyuhyun malas. Sejak tadi pagi dia terus merengek meminta aku untuk mengantarnya ke toko bunga, dia ingin memberi sebuket bunga mawar untuk namjachingunya tapi merasa gengsi masuk ke toko bunga.
"Kamu ajak Bummie saja ya." Jawabku sambil memasang senyum imutku. Kulihat Kyuhyun melirik Kibum sebentar lalu bergidik pelan. Oke, itu memang ide buruk sih. Kalo Kyuhyun saja sudah sangat malas menginjak toko bunga apalagi Kibum ; sahabatku selain Kyuhyun yang sifat dinginnya mengalahkan kulkas.
"Wookie- ah, kamu akan ke cake shop itu lagi ya makanya tidak bisa mengantar Kyunnie?" Tanya Kibum sambil memasukan buku yang dia baca ke tas dan melepas kacamatanya. Sang pangeran es menatapku lekat, aku tidak bisa mengelak.
Sejak tragedi "Terjatuh saat hujan deras" aku tidak bisa berhenti memikirkan namja itu, dan aku cukup beruntung ketika dua hari kemudian aku melihatnya masuk ke sebuah cake shop. Aku tidak pernah tertarik dengan cake shop itu karena yang dijualnya adalah macam - macam cheese cake, tapi waktu itu aku memutuskan untuk ikut masuk ke cake tersebut dan ternyata dia adalah kasir disana. Sepertinya dia kerja part time disana. Aku pun memutuskan untuk memesan sepotong cheese cake original dan orange juice lalu memilih meja yang membuatku leluasa melihatnya, dan hal itu terus berulang. Aku tahu namanya Kim Yesung dari name tag yang dia pakai.
"Cobalah menyapanya saat kamu membayar dikasir, Wookie." Suara Kibum membuyarkan lamunanku. Aku menggeleng pelan, kulihat Kibum menatapku prihatin.
"Dia tidak mengenaliku, Bummie." Jawabku sedih. Ya, dia tidak mengenaliku. Aku sudah berniat menyapanya saat pertama kali membeli cake disana, tapi dia hanya menunduk di depan mesin kasir. Saat menyerahkan uang kembalian pun dia hanya menatapku sekilas sambil tersenyum samar dan mengucapkan terima kasih.
"Buat dia mengenalimu kalo begitu, Wookie. Keluarkan senyum manis dan aegyo mu itu." Kyuhyun mengedipkan mata kanannya dengan genit sehingga membuatku tertawa.
Tadinya semangatku sudah terkumpul, aku akan mengikuti saran Kyuhyun, akan aku buat dia mengingatku lagi. Aku akan menyapanya ketika membayar dan mengatakan kalo aku namja yang dia bantu waktu itu. Namun yang aku dapatkan hanya sesak. Rasanya benar – benar sesak. Namja manis bergigi kelinci itu lagi – lagi datang dan mereka berdua terlihat begitu akrab.
"Sebenarnya siapa dia? Dia bisa membuatmu tertawa lepas seperti itu. Tahukah kamu bahwa aku cemburu." Bisikku pelan sambil mengaduk – aduk cheese cake di depanku.
"Ya Hyung, kembalikan bonekaku." Suara namja manis itu terdengar lagi. Kulihat sang namja manis sedang mencoba merebut kembali boneka kelinci ditangan Yesung Hyung. Diam – diam dalam hati aku memanggilnya dengan panggilan Yesung Hyung walau aku tau panggilan itu terlalu akrab untuk dua orang yang bahkan belum saling mengenal.
"Coba saja ambil sendiri, Minnie" Jawab Yesung Hyung sambil tertawa, diangkatnya boneka itu setinggi mungkin. Sang namja manis mencoba berjingjit di depan mesin kasir mencoba mengambil bonekanya. Aneh juga melihat mereka bisa bercanda seperti itu, apa pemilik cake shop nya tidak akan marah? Apa mungkin karena toko sedang sepi. Ah tapi siapa peduli, yang aku tahu hatiku terasa sakit.
"Hyuuuuuuuung. Kembalikan bonekaku." Namja itu memang manis, suaranya pun terdengar sangat manis. Yesung Hyung masih tertawa, lalu diserahkan boneka mungil berwarna pink itu. Namja manis itu semakin mendekati Yesung Hyung dan tunggu! Apa yang akan dia lakukan?
CUP
Namja manis bernama Minnie itu mencium pipi Yesung Hyung, dan aku harus melihatnya dalam jarak yang cukup dekat. Tidak! Aku tidak kuat lagi, aku harus pergi dari sini tapi mau tidak mau aku harus mendekati mereka. Rasanya benar – benar berat kakiku melangkah, apalagi kulihat Yesung Hyung sedang mengacak – acak rambut Minnie sambil tetap tertawa.
"Permisi, aku mau bayar untuk meja no 3." Dapat aku rasakan suaraku bergetar menahan tangis. Kuserahkan uang pas supaya tidak perlu menunggu kembalian.
"Tapi diluar hujan deras, kamu yakin akan pulang?" Itu suara Minnie. Aku mengangguk sambil memaksakan sebuah senyum lalu beranjak pergi. Samar ku dengar suara Minnie berbicara kepada Yesung Hyung.
"Hyung, sepertinya dia akan menangis. Aku bisa melihat kalau dia sedang bersedih."
Ternyata hujan benar – benar deras tapi aku tidak peduli. Aku memilih untuk terus berlari sampai akhirnya aku terjatuh, kali ini bukan karena terpeleset tapi karena kakiku sudah tidak bisa lagi menahan pedih yang begitu besar.
"Hiiikz. Babbo Wookie. Ryeowook babbo! Kenapa bisa – bisanya menyukai orang yang sudah memiliki namjachingu." Aku hanya bisa menangis sambil terus menyalahkan diriku sendiri. Ini pertama kalinya aku jatuh cinta dan aku sudah mengalami patah hati. Ku tekan dada ku yang terasa sakit. Kenapa sakit sekali, ini terlalu sakit. Hiiikz.
GRAP
Kurasakan sepasang lengan memelukku. "Heechul Hyung?"
"Wookie-ah, apa yang kamu lakukan disini? Kenapa hujan – hujanan seperti ini?" Kurasakan Heechul Hyung mengusap – usap rambutku. Badannya tidak kalah basah denganku. Tangisku pun akhirnya pecah. Kurasakan Pelukan Heechul Hyung semakin erat.
"Wookie-ah, ayo masuk mobil. Kita harus cepat pulang biar tidak sakit." Aku mencoba untuk berdiri, Heechul Hyung tetap merangkulku.
"Heechul Hyung." Pangggil ku pelan saat kami sudah berada di mobil.
"Ne?"
"Aku ingin belajar melupakan kalau aku pernah menyukai cheese cake."
TBC
It's my first fanfiction so i really need your Review please ^_^ #Tebar senyum Yesungie#
