You're The Answer For A Guy Like Me

Cast : Kim Mingyu

Jeon Wonwoo (GS)

Cerita ini hanyalah fiktif belaka yang terinspirasi beberapa dialog meanie dan sebuah lagu.

Cast-nya juga Cuma minjem nama doang kok.

Happy reading ^^

Wonwoo melirik jam ditangan kirinya. Sudah 3 jam ia menunggu di direstoran italia ini dan belum ada tanda-tanda kedatangan orang yang ditunggunya.

Apa dia melupakan janjinya lagi pikir wonwoo.

Wonwoo benar-benar tak habis pikir bagaimana Kim Mingyu-pria yang sudah memacarinya selama 5 tahun- sering sekali melupakan janji yang mereka buat. Terakhir kali mingyu lupa bahwa mereka ada janji bertemu di Namsan Tower dan malah sibuk bekerja sehingga wonwoo harus membeku di pertengahan bulan januari yang merupakan puncak musim dingin. Ingin benar rasanya wonwoo memaki mingyu, tapi setiap melihat ke mata pria tinggi itu wonwoo akan langsung lupa pada semua kemarahannya.

Kali ini wonwoo tak tau alasan apa lagi yang akan dibuat Kim Mingyu. Seingat wonwoo, mingyu tidak seperti ini saat awal-awal mereka pacaran. Memang sih wonwoo akui mingyu adalah tipe pria yang suka seenaknya dan bisa dibilang "player". Tapi tentu saja mingyu sangat mencintai wonwoo. Wonwoo sangat yakin tentang itu. Bukan tanpa alasan dan bukannya wonwoo geer hanya saja dia adalah gadis pertama yang benar-benar bisa menarik perhatian mingyu sehingga pria tan itu meminta wonwoo untuk menjadi pacarnya. Karena jujur saja meskipun banyak wanita yang mendekati dan didekati mingyu tapi ia tak pernah ingin memacari salah satu diantara mereka. Mingyu benci ikatan seperti itu. Bagi mingyu pacaran hanya akan membatasi pergaulannya. Tapi lihat saja sekarang mereka sudah berpacaran selama 5 tahun dan mingyu selalu memperkenalkan wonwoo sebagai pacarnya.

Wonwoo tentunya boleh berbangga akan hal ini. Kalau dilihat lagi banyak sekali gadis-gadis yang jatuh pada pesona mingyu, tapi hanya wonwoo seorang sajalah yang bisa membuat mingyu terpesona. Tapi itu paling tidak 2 tahun yang lalu. Semenjak mingyu menjadi CEO baru di Kim Company perhatian mingyu pada wonwoo sedikit demi sedikit mulai berkurang. Wonwoo sebenarnya memaklumi hal itu. Mingyu pasti disibukkan dengan pekerjaannya sebagai pewaris Kim Company. Tapi ini sudah cukup keterlaluan untuk wonwoo. Sudah cukup sering mingyu melupakan atau malah membatalkan secara sepihak janji mereka.

Mingyu sudah jarang berkunjung kerumah wonwoo, mingyu sudah jarang mengajaknya pergi keluar-berkencan seperti yang pasangan lain lakukan. Jika bukan wonwoo yang berinisiatif, mungkin mereka tidak akan bertemu. Wonwoo tentu saja mengerti semua kesibukan mingyu. Tapi entah mengapa terkadang wonwoo berpikir ini bukan hanya karena pekerjaan mingyu yang menumpuk. Kadang wonwoo berpikir mungkinkah ada wanita lain?

Ah apa yang kupikirkan? Tidak mungkin kan mingyu seperti itu? Cepat-cepat wonwoo menghapus pikiran anehnya.

Sudah lewat pukul 10 malam. Tepatnya 10.33, sudah hampir 4 jam wonwoo menunggu. Tapi kekasihnya itu belum juga datang. Kesal, wonwoo pun bergegas pulang meninggalkan restoran itu. Angin malam di awal maret masih sangat dingin. Wonwoo ingin cepat-cepat sampai kerumahnya. Ia sudah lelah sekali hari ini. Pekerjaan dikantornya dan ditambah dengan nyaris 4 jam menunggu mingyu yang tak kunjung datang sukses membuat wonwoo kesal setengah mati.

Ditengah perjalanan wonwoo entah mengapa ingin mampir untuk membeli kopi di salah satu kafe yang dulu sering dikunjunginya bersama mingyu. Kaki jenjang wonwoo sudah akan memasuki kafe itu ketika ia melihat sosok yang sangat dikenalnya sedang duduk di dalam kafe itu. Wonwoo berpikir apakah sebenarnya mereka berjanji disini? Apakah wonwoo yang salah mendatangi tempat tadi? Tidak. Ia ingat betul malam sebelumnya mingyu mengajak bertemu di restoran italia itu. Lalu kenapa pemuda itu malah berada di coffe shop ini?

Wonwoo sudah ingin mendekati mingyu ketika ia sadar pemuda tan itu tidak sendirian. Mingyu tidak sendirian. Ia bersama seseorang.

Seseorang? Wonwoo mengamati dengan siapa mingyu sedang mengobrol dan tertawa diseberang kafe itu.

Wanita!...tunggu, wanita? Mingyu? Dengan wanita? Kenapa?—Baru saja wonwoo ingin menghampiri mereka, mata sipitnya menyaksikan hal yang tak pernah ingin ia lihat. Wanita itu mencium mingyu. Nyaris di bibir. Tepatnya disudut bibir mingyu. Pandangan wonwoo kabur, pipinya basah. Ia harus pergi. Dari sini. Secepatnya.

Pukul 12.21 wonwoo masih menunggu. Ia duduk menunggu mingyu didepan rumah pemuda itu. Entah mengapa ia ingin sekali bertemu pria itu. Ia haus penjelasan. Ia tidak mau salah paham. Mungkin saja itu tidak seperti apa yang wonwoo lihat kan? Mingyu tidak seperti itu kan?

Lampu mobil mingyu menyorot wonwoo. Sadar akan kedatangan mingyu, wonwoo berdiri menghampiri mingyu.

"Siapa dia?" Tanya wonwoo saat mingyu baru saja keluar dari mobilnya

"Dia? Pacarku." Jawab mingyu santai

"Lalu bagaimana denganku?" mata wonwoo rasanya sudah penuh dnegan air mata dan siap tumpah saat mendengar jawaban dari kekasihnya itu

"Kau juga pacarku." Mingyu intens menatap kedalam mata wonwoo saat menjawab pertanyaan wanita cantik dihadapannya itu.

Wonwoo benar-benar tak ingin menangis. Setidaknya didepan mingyu apalagi disaat seperti ini. Ia tak ingin terlihat lemah.

"Apa kau sedang bercanda?" dengan sekuat tenaga wonwoo menahan air matanya agar tidak jatuh

"Apakah aku terlihat seperti sedang bercanda? Jika kau tidak suka, kau boleh pergi."

Aku tak boleh menangis disini. Kumohon jangan didepannya. Wonwoo segera berlari meninggalkan mingyu sebelum tangisnya benar-benar pecah didepan pemuda tinggi itu.

END

Hai haiiiiii. FF nya kependekan ya? Aku ga tau apakah ada yang berminat baca ff abal-abal ini. Jujur ini adalah ff pertama yang aku publish. Aku udah buat 2 ff tentang meanie. Satu lagi temanya saeguk. Kerajaan-kerajaan gitu. Aku tau ff ini sangat tidak menarik. Ini sih sebenarnya modal nekat aja berani publish haha XD. Kalo ada yang minat ntar lanjut. Kalo ga ada ya udah ceritanya cukup aku simpan didalam hati hehe

Silahkan kalo ada yang mau tanya dan kasih kritik beserta saran. Aku dengan senang hati akan menerimanya :)

Akhir kata makasih udah mau mampir. Reviewnya boleh ya? Biar kita ketemu lagi dichapter selanjutnya :*

Anyeonggggggg